4.6.1 Tinjauan Nilai Rasio tH Efektif untuk Perancah di Sepanjang Bentang
Tabel 4.3 Perbandingan Desain Balok dengan Beberapa Kondisi untuk Perancah di Sepanjang Bentang
Profil WF
t
pelat
tH f’
c
f
y
Persentase Tegangan
Kesetimbangan Tegangan
Momen Nominal
Lendutan Berat
Balok Keterangan
f
c
f
y
Mm mm
- Nmm
2
Nmm
2
Nmm mm
kgmm -
b
pelat
= 2500 mm; b
eff
= 1500 mm; l = 6000 mm; LL = 0,0005 Nmm
2
450x200 120
0,27 20
250 9,151
18,413 9,263
6,51x10
8
2,087 0,796
Contoh 400x200 1040
2,60 20
250 5,262
6,385 1,123
2,17x10
8
0,338 6,306
Rasio efektif 350x175
910
2,60
20 250
6,304 7,757
1,453 1,43x10
8
0,467 5,510
Rasio efektif 250x125
650 2,60
20 250
9,756 12,176
2,421 6,11 x10
8
1,021 3,930
Rasio efektif 200x100
520 2,60
20 250
13,144 16,524
3,380 3,53 x10
8
1,727 3,141
Rasio efektif 350x175
120
0,34 20
250 14,341
32,268 17,928
3,71x10
8
4,307 0,770
Pelat tetap
300x150 120
0,40 20
250 19,689
46,948 27,259
2,55x10
8
6,912 0,757
Pelat tetap 250x125
120 0,48
20 250
26,700 62,572
35,873 1,87x10
8
10,502 0,750
Pelat tetap
b
pelat
= 2500 mm; b
eff
= 2250 mm; l = 9000 mm; LL = 0,00025 Nmm
2
350x175 100
0,28 20
240 20,354
62,002 41,648
2,78x10
8
15,683 0,581
Contoh 300x150
834
2,78
20 240
9,205 11,910
2,705 9,25x10
8
1,530 4,540
Rasio efektif 250x125
695 2,78
20 240
11,482 14,882
3,400 6,21x10
8
2,292 3,783
Rasio efektif 300x150
100 0,33
20 240
26,009 76,844
50,834 2,25x10
8
22,006 0,577
Pelat tetap
Dari beberapa perbandingan yang ditampilkan dalam tabel di atas, didapat hal-hal sebagai berikut: 1.
Nilai rasio efektif jauh lebih besar dari desain yang sudah ada. 2.
Dengan menggunakan nilai rasio efektif, dimensi profil baja dapat dikurangi, kesetimbangan tegangan cenderung dapat didekati, tetapi pelat beton sangat tebal sehingga berat balok sangat besar dibanding berat balok pada desain semula.
3. Dengan mendekati rasio efektif dan tebal pelat tetap, dimensi profil baja dapat dikurangi, kesetimbangan tegangan cenderung
sulit dicapai, sedangkan berat balok relatif lebih ringan dibanding desain semula.
4.6.2 Tinjauan Nilai Rasio tH Efektif untuk Perancah di Tengah Bentang
Tabel 4.4 Perbandingan Desain Balok dengan Beberapa Kondisi untuk Perancah di Tengah Bentang
Profil WF
t
pelat
tH f’
c
f
y
Persentase Tegangan
Kesetimbangan Tegangan
Momen Nominal
Lendutan Berat
Balok Keterangan
f
c
f
y
Mm mm
- Nmm
2
Nmm
2
Nmm mm
kgmm -
b
pelat
= 2500 mm; b
eff
= 1500 mm; l = 6000 mm; LL = 0,0005 Nmm
2
450x200 120
0,27 20
250 10,121
17,585 7,464
6,51x10
8
2,087 0,796
Contoh 400x200
312 0,78
20 250
12,178 14,664
2,486 8,71x10
8
1,808 1,938
Rasio efektif 350x175
273
0,78
20 250
15,637 19,623
3,985 5,76x10
8
2,756 1,688
Rasio efektif 250x125
195 0,78
20 250
27,526 37,212
9,687 2,47x10
8
7,146 1,200
Rasio efektif 350x175
120 0,34
20 250
15,836 30,439
14,603 3,71x10
8
4,307 0,770
Pelat tetap 300x150
120
0,40 20
250 21,725
43,554 21,829
2,55x10
8
6,912 0,757
Pelat tetap
250x125 120
0,48 20
250 29,445
56,865 27,417
1,87x10
8
10,502 0,750
Pelat tetap
b
pelat
= 2500 mm; b
eff
= 2250 mm; l = 9000 mm; LL = 0,00025 Nmm
2
350x175 100
0,29 20
240 22,570
58,567 35,997
2,78 x10
8
15,683 0,581
Contoh 300x150
240 0,80
20 240
28,299 34,824
6,525 3,58 x10
8
12,395 1,333
Rasio efektif 300x150
100
0,33 20
240 28,829
71,696 42,866
2,25 x10
8
22,006 0,577
Pelat tetap
Dari beberapa perbandingan yang ditampilkan dalam tabel di atas, didapat hal-hal sebagai berikut: 1.
Nilai rasio efektif lebih besar dari desain yang sudah ada. 2.
Dengan menggunakan nilai rasio efektif, dimensi profil baja dapat dikurangi, kesetimbangan tegangan cenderung dapat didekati, tetapi pelat beton relatif tebal sehingga berat balok relatif lebih besar dibanding berat balok pada desain semula.
3. Dengan mendekati rasio efektif dan tebal pelat tetap, dimensi profil baja dapat dikurangi, kesetimbangan tegangan cenderung
sulit dicapai, sedangkan berat balok relatif lebih ringan dibanding desain semula.
Dari kedua tinjauan rasio efektif pada kedua metode konstruksi di atas juga didapati hal-hal sebagai berikut:
1. Rasio efektif balok komposit pada metode konstruksi dengan perancah di
tengah bentang lebih kecil dibanding rasio efektif balok komposit pada metode konstruksi dengan perancah di sepanjang bentang.
2. Tebal pelat balok komposit pada metode konstruksi dengan perancah di
tengah bentang untuk desain menggunakan rasio efektifnya lebih kecil dibanding tebal balok komposit pada metode konstruksi dengan perancah
di sepanjang bentang untuk desain menggunakan rasio efektifnya. 3.
Berat balok komposit pada metode konstruksi dengan perancah di tengah bentang untuk desain menggunakan rasio efektifnya lebih kecil dibanding
berat balok komposit pada metode konstruksi dengan perancah di sepanjang bentang untuk desain menggunakan rasio efektifnya.
4. Tegangan yang terjadi pada metode konstruksi dengan perancah di tengah
bentang untuk desain menggunakan rasio efektifnya lebih besar dibanding tegangan yang terjadi balok komposit pada metode konstruksi dengan
perancah di sepanjang bentang untuk desain menggunakan rasio efektifnya.
5. Kesetimbangan tegangan yang terjadi pada metode konstruksi dengan
perancah di tengah bentang untuk desain menggunakan rasio efektifnya lebih besar buruk dibanding kesetimbangan tegangan balok komposit
pada metode konstruksi dengan perancah di sepanjang bentang untuk desain menggunakan rasio efektifnya.
6. Pada desain balok komposit dan pembebanan yang sama, tegangan yang
terjadi pada pelat beton pada metode konstruksi dengan perancah di tengah bentang lebih besar dibanding tegangan yang terjadi pada pelat beton pada
metode konstruksi dengan perancah di sepanjang bentang. 7.
Pada desain balok komposit dan pembebanan yang sama, tegangan yang terjadi pada profil baja pada metode konstruksi dengan perancah di tengah
bentang lebih kecil dibanding tegangan yang terjadi pada pelat beton pada metode konstruksi dengan perancah di sepanjang bentang.
8. Pada desain balok komposit dan pembebanan yang sama, kesetimbangan
tegangan pada metode konstruksi dengan perancah di tengah bentang lebih kecil baik dibanding kesetimbangan tegangan pada metode konstruksi
dengan perancah di sepanjang bentang. 9.
Pada desain balok komposit dan pembebanan yang sama, besar momen nominal dan lendutan yang terjadi pada metode konstruksi dengan
perancah di tengah bentang sama dengan besar momen nominal dan lendutan yang terjadi pada metode konstruksi dengan perancah di
sepanjang bentang.
109
4.7 Aplikasi dalam Perencanaan