58
6 6
fikasi Komponen SWOT
Analisis komponen SWOT terdiri dari analisis kekuatan strengths, kelemahan weaknesses, peluang opportunities, dan ancaman threats. Analisis
komponen tersebut dapat digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis KOJA. Berikut ini dijelaskan hal-hal yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari Koperasi Jasa Agribisnis KOJA.
6.3.1.1 Identifikasi Kekuatan Strengths Identifcation
1. Memiliki Badan Hukum Koperasi Jasa Agribisnis KOJA memiliki status badan hukum sebagai
koperasi jasa sejak di didirikan pada tanggal 20 juni 2003 dengan hak badan hukum nomor
11188.5BHKUKMVI2003. Badan
hukum tersebut merupakan legitimasi bahwa Koperasi Jasa Agribisnis KOJA
merupakan sebuah organisasi legal yang dapat melindungi dirinya dari berbagai permasalahan hukum, status badan hukum tersebut dapat
digunakan didalam mengembangkan unit usahanya untuk kesejateraan anggotanya dan masyarakat.
2. Memiliki Jumlah Anggota yang Cukup Besar Anggota Koperasi Jasa Agribisnis KOJA terdiri dari para petani maupun
kelompok tani. Jumlah anggota Koperasi Jasa Agribisnis KOJA pada tahun 2010 memiliki 24 kelompok tani dengan jumlah anggota yaitu
sebanyak 367 anggota
.
3. Sistem Pengawasan yang Demokratis Sistem pengawasan yang demokratis merupakan salah satu prinsip koperasi,
oleh karena itu sejak awal berdirinya Koperasi Jasa Agribisnis KOJA telah menerapkan
prinsip pengawasan tersebut didalam organisasinya. Walaupun pada laporan pertanggung jawaban bahwa kinerja pengurus
kurang baik. Selain itu sistem pengawasan tidak hanya dilakukan oleh pengawas koperasi, melainkan juga diawasi oleh setiap anggota koperasi
59 karena anggota bukan hanya sebagai pengguna jasa koperasi tapi juga
sekaligus pemilik Koperasi Jasa Agribisnis KOJA. 4. Memiliki Lahan Pertanian yang Luas
Koperasi Jasa Agribisnis memiliki lahan pertanian koperasi yaitu bedasarkan akumulasi dari lahan para petani yang bergabung menjadi
anggota, yaitu seluas 146.27 ha dengan demikian maka produksi tanaman hortikultura menghasilkan jumlah yang besar sehingga koperasi dapat
memasarkan hasil produknya dengan jumlah yang besar dan dapat bersaing di pasar bebas.
5. Berada di Naungan STA Panumbangan Pada kondisi ini, Koperasi Jasa Agribisnis KOJA berada di naungan
lembaga STA Panumbangan, dimana STA Panumbangan merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten Ciamis. Hal ini
setidaknya menjadi peluang bagi koperasi didalam melaksanakan unit usahanya, karena Koperasi Jasa Agribisnis KOJA pada kenyataan di
lapangan mendapat dukungan penuh dari STA Panumbangan dan Kabupaten.
6
+ ,
- .
fikasi Kelemahan Weaknesses Identification
1. Partisipasi Anggota Rendah Partisipasi anggota Koperasi Jasa Agribisnis KOJA dirasakan sangat
rendah oleh pengurus, hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kehadiran anggota dalam setiap rapat anggota yaitu kurang lebih 40 persen anggota,
bahkan sering hanya memenuhi batas minimum dari rapat anggota yaitu 20. Padahal dengan rapat tersebut, anggota dapat memberikan masukan
dan saran untuk kemajuan koperasi. 2. Tidak Memiliki Bidang Penelitian dan Pengembangan
Sebagai sebuah organisasi yang memiliki unit bisnis dan modal yang cukup besar, Koperasi Jasa Agribisnis KOJA seharusnya memiliki bidang
penelitian dan pengembangan. Selama ini belum ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh pengurus koperasi dalam hal pengembangan unit
bisnis koperasi mengingat hal ini sangat penting dalam mendapatkan dana
60 dan informasi untuk membangun unit usaha koperasi yang sesuai dengan
kebutuhan anggota. 3. Konflik Internal Pengurus
Konflik interal pengurus merupakan masalah koperasi yang sering terjadi dimana hal ini dapat berdampak pada perkembangan koperasi, serta
menurut informasi dilapangan hal ini terjadi karena perbedaan persepsi tentang koperasi antar pengurus, dimana sebagian pengurus beranggapan
bahwa koperasi adalah tempat usaha yang harus memperoleh untung sedangkan pengurus lainya beranggapan bahwa koperasi adalah bukan
sekedar lembaga ekonomi yang berorientasi pada profit tetapi juga sebagai lembaga sosial. Selain itu pengurus koperasi sering mengutamakan
kebutuhan pribadi di bandingkan kebutuhan bersama.
6
121312 4
5 67 89
fikasi Peluang Opportunities Identification
1. Petani di Kecamatan Panumbangan Banyak Jumlah anggota Koperasi Jasa Agribisnis KOJA sampai tahun 2010 yaitu
sebanyak 367 anggota. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari dua kecamatan yaitu panumbangan dan sukamantri. Penduduk kecamatan
panumbangan sendiri sebanyak 42.833 orang. Hal ini dapat menjadi peluang bagi koperasi didalam mengembangkan koperasimya karena
masih banyak masyarakat yang belum menjadi anggota koperasi selain itu dengan semakin banyaknya anggota diharapkan koperasi memiliki
kekuatan yang lebih, baik dari permodalan maupun posisi tawar. 2. Kebutuhan Petani yang Relatif Homogen
Kebutuhan setiap anggota Koperasi Jasa Agribisnis KOJA dinilai relatif homogen kebutuhan tersebut berupa simpan pinjam dan kebutuhan dalam
hal pertanian, yaitu permodalan, sarana pertanian, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan adanya kebutuhan petani yang homogen tersebut,
maka koperasi memiliki peluang cukup besar untuk mengembangkan bisnisnya.
61 3. Perkembangan Teknologi yang Semakin Maju
Perkembangan saat ini sangat maju sehingga menuntut Koperasi Jasa Agribisnis KOJA harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi
informasi tersebut, adapun salah satu hasil dari perkembangan kemajuan teknologi tesebut yaitu interconnected networking internet dan jaringan
perbankkan online. Internet dapat digunakan sebagai media didalam memperluas jaringan pasar serta menambah wawasan mengenai koperasi
dunia. Selain contoh diatas hasil perkembangan teknologi lain yang dapat digunakan oleh koperasi, yaitu menggunakan mesin pengolahan yang
dapat digunakan sebagai sarana didalam proses penambahan nilai produk sehingga hasil pertanian memiliki nilai komersil yang relatif lebih tinggi
serta menambah jangka waktu penyimpanan hasil pertanian. 4. Adanya Peran Serta Pemerintah
Pada saat ini daerah kecamatan panumbangan akan dikembangkan menjadi kawasan Agropolitan dimana Koperasi Jasa Agribisnis KOJA mempunyai
peluang didalam melaksanakan pembinaan kepada para petani karena program ini di jalankan oleh koperasi-koperasi yang ada di panumbangan,
sehingga menjadi peluang baik, bagi Koperasi Jasa Agribisnis KOJA untuk menambah anggotanya serta memajukan koperasi.
5. Adanya Dewan Koperasi Indonesia Dekopin Dewan Koperasi Indonesia adalah sebuah organisasi tunggal gerakan
koperasi yang formal dan memiliki fungsi sebagai wadah perjuangan cita-cita koperasi. Dekopin merupakan mitra pemerintah dalam rangka mewujudkan
pembangunan koperasi Indonesia , dengan adanya Dekopin bisa menjadi peluang besar bagi Koperasi Jasa Agribisnis KOJA karena dapat menjadi
mediator pembangunan jaringan bisnis dan wadah untuk memperjuangkan nilai-nilai koperasi dalam sistem perokonomian internasional.
6
: ;
: :
= ?
A B
C
fikasi Ancaman Threats Identification
1. Persepsi Masyarakat yang Buruk Mengenai Koperasi Indonesia saat ini memiliki berbagai macam karakteristik kopersi, Tetapi pada
umumnya koperasi di Indonesia merupakan koperasi yang berasal dari
62 persamaan kebutuhan, banyak koperasi yang dibentuk hanya sekedar
formalitas dan banyak juga koperasi yang dibentuk atas dasar keinginan pemerintah dimana keadaan ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian orang
untuk mengambil dana-dana proyek pemerintah untuk kebutuhan sendiri atau sering dikenal dengan koperasi merpati. Pada masa orde baru koperasi
dijadikan alat pemerintah untuk mencapai program-program pemerintah sehingga membuat koperasi menjadi manja dan kurang berkembang didalam
menjalankan usahanya. Maka dari pada itu, banyak masyrakat yang berpikiran negatif dan trauma terhadap koperasi sehingga persepsi masyrakat
terhadap koperasi mejadi buruk. 2. Kebijakan Ekonomi yang Liberal
Tidak dapat dipungkiri bahwa kebijakan pemerintah saat ini dalam bidang ekonomi cenderung liberal dan kapitalis, dimana pemerintah lebih
mengutamakan mekanisme pasar serta menguntungkan para pemilik modal. Hal tersebut dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
koperasi, yang nantinya dapat mempersulit pererkembangan koperasi. Selain itu UU No. 25 tahun 1992 mendefinisikan bahwa koperasi merupakan sebuah
badan usaha, sehingga banyak masyarakat yang beranggapan bahwa koperasi adalah badan usaha sama dengan bentuk usaha lain misalnya perusahaan,
padahal pada hakikatnya koperasi bukan merupakan badan usaha tetapi yang memliki badan usaha dengan kata lain badan usaha merupakan bagian dari
koperasi dan koperasi bukanlah sekedar lembaga ekonomi saja tetapi juga sekaligus sebagai lembaga sosial.
6
D E
D F
G
u
H
u
I J
K L
M N
J M
O P
Q R
JM N
Q S
I L
T U
V
Rumusan strategi matriks SWOT dilakukan setelah terlebih dahulu menganalisis komponen-komponen kekuatan strengths, kelemahan weakneses,
peluang opportunities dan ancaman threats yang terdapat pada Koperasi Jasa Agribisnis KOJA. Hal ini bertujuan untuk mempertajam strategi yang akan
dihasilkan, adapun rumusan strategi matriks SWOT Koperasi Jasa Agribisnis KOJA dapat dilihat pada Tabel 7.
63
W X
Y Z
[
7. Rumusan Strategi Matriks SWOT Koperasi Jasa Agribisnis KOJA Faktor internal