Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN

KOPERASI JASA AGRIBISNIS (KOJA) STA PANUMBANGAN

KABUPATEN CIAMIS PROPINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

DEDE PERMANA H34086021

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(2)

RINGKASAN

DEDE PERMANA. Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan LUKMAN M. BAGA)

Fungsi dan peran koperasi sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Sesuai landasan hukumnya, koperasi telah dianggap sebagai suatu gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai organisasi yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Oleh karena itu, koperasi diyakini dapat menjadi alternatif untuk menyelesaikan persoalan ekonomi sosial Indonesia. Salah satu bagian gerakan koperasi di Indonesia adalah gerakan Koperasi Jasa, Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan merupakan koperasi jasa yang berdiri pada tanggal 20 Juni 2003. Koperasi ini terbentuk karena adanya kebutuhan yang sama diantara para petani untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lingkungan bisnis Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan, menganalisis kesenjangan (gap) kinerja aktual pengurus koperasi pada Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan, menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bagi Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan, dan membuat rancangan strategi pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan dengan pendekatan arsitektur strategi. penelitian ini menggunakan analisis lingkungan bisnis koperasi, analisis kesenjangan, analisis SWOT dan arsitektur strategi.

Analisis lingkungan bisnis pada Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) dimulai dari menganalisis lingkungan internal bisnis koperasi yang terdiri dari : manajemen, sumberdaya manusia, keuangan, produksi, pemasaran, sedangkan analisis lingkungan eksternal bisnis koperasi mencakup sejarah, politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis kesenjangan (gap analysis) dimana dalam analisis ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu melakukan identifikasi pelayanan koperasi Jasa Agribisnis (KOJA), menentukan standar pelayanan, dan kemudian melakukan analisis data. Adapun langkah-langkah dari analisis SWOT yang dilakukan yaitu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, kemudian melakukan rumusan strategi matrik SWOT. Seluruh strategi yang telah didapat dipetakan kedalam arsitektur strategi dalam bentuk blue print strategy

yaitu strategi yang memiliki jadwal waktu agar pelaksanaan dari strategi-strategi tersebut dapat berkesinambungan dan mencapai sasaran dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk menyusun sebuah arsitektur strategi yang lengkap perlu memperhatikan komponen inti yang merupakan komponen krusial dan komponen pendamping yang merupakan turunan lanjutan komponen inti.


(3)

Berdasarkan hasil analisis lingkungan bisnis koperasi, maka secara internal Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) harus memperbaiki sistem manajemen, dan pemasaran serta melakukan kerjasama dengan Pemerintah dan Akademisi untuk mengatasi masalah penelitian dan pengembangan. Secara eksternal, Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) harus mampu beradaptasi dengan kondisi politik dan ekonomi yang ada agar dapat bertahan dalam mengembangkan usahanya serta memperbaiki citra koperasi yang selama ini kurang baik dimata masyarakat serta memanfaatkan pengembangan teknologi untuk memperluas jaringan koperasi.

Berdasarkan analisis kesenjangan koperasi, kesenjangan yang terjadi pada Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) bernilai positif (G>0) yaitu sebesar 0,85. Artinya kualitas pelayanan yang diharapkan oleh anggota koperasi lebih tinggi dari pada kualitas pelayanan yang dirasakan. Dengan demikian, pengurus Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) perlu meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan untuk kemajuan koperasi.

Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka rumusan strategi untuk mengembangkan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) adalah meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan jumlah anggota koperasi, mencari mitra pemasaran baru, pengembangan jaringan usaha koperasi, bekerjasama dengan pemerintah dan pihak akademisi, menerapkan sistem penghargaan (reward) serta menetapkan Standard Operating Procedure(SOP), memberi masukan pada pemerintah, memperbaiki citra koperasi, dan melakukan konsolidasi internal. Seluruh hasil rumusan strategi tersebut kemudian dipetakan kedalam rancangan arsitektur strategi pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA).

Berdasarkan hasil rancangan arsitektur strategi pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA), maka untuk mencapai sasaran yang dinginkan koperasi harus melaksanakan program secara bertahap terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama tahun 2011yaitu meningkatkan kualitas pelayanan, menetapkan Standard Operating Procedures (SOP), menerapkan sistem penghargaan (reward), bekerjasama dengan pemerintah dan akademisi, memperbaiki citra koperasi. Tahap kedua tahun 2012-2013 yaitu mencari mitra pemasaran baru, meningkatkan jumlah anggota koperasi. Tahap ketiga tahun 2014-2015 yaitu pengembangan jaringan usaha koperasi.


(4)

STRATEGI PENGEMBANGAN

KOPERASI JASA AGRIBISNIS (KOJA) STA PANUMBANGAN

KABUPATEN CIAMIS PROPINSI JAWA BARAT

DEDE PERMANA H34086021

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011


(5)

Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat

Nama : Dede Permana

NIM : H34086021

Disetujui, Pembimbing

Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec

NIP. 19640220 1989 03 1001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS

NIP. 19580908 1984 03 1002


(6)

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2011

Dede Permana H34086021


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Purwakarta pada tanggal 22 Agustus 1987. Penulis merupakan putra pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Dedi Permana dan Ibunda Siti Atikah.

Tingkat pendidikan penulis dimulai dari sekolah dasar di SD Negeri Karang Sari Kalimantan Tengah dan lulus pada tahun 1999. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke lanjutan tingkat pertama di SLTP Negeri 3 Parenggean Kalimantan Tengah dan dapat diselesaikan pada tahun 2002. Pendidikan lanjutan tingkat atas dapat diselesaikan pada tahun 2005 di SLTA Negeri 1 Parenggean Kalimantan Tengah.

Penulis diterima di Program Diploma Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran pada tahun 2005. Penulis menyelesaikan pendidikan Diploma III tahun 2008 dan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi pada Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus, Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008.


(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil`alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus Departemen Agribisnis.

Skripsi yang ditulis mengambil topik mengenai Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat penelitian ini dilakukan untuk merumuskan rancangan strategi yang dapat diterapkan pada setiap kelembagaan koperasi.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kita mengenai koperasi, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Bogor, Agustus 2011 Dede Permana


(9)

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Ir. Lukman M. Baga, MA.Ec selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, masukan, dan arahan dengan sabar didalam menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Heny K Daryanto, MEc selaku dosen penguji utama pada ujian sidang skripsi.

3. Dra. Yusalina, MSi selaku perwakilan dari komisi akademik pada ujian sidang skripsi.

4. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah meluangkan waktunya dan memberikan masukan dalam proposal penelitian.

5. Ayahanda tercinta atas didikan yang masih tertanam dalam hati penulis dan Ibunda atas kepercayaanya, segala perhatian, kasih sayang dan do`a restunya yang telah diberikan selama ini. Terima kasih kepada Adik-adik tersayang atas do`anya.

6. Teman hati dan hidupku Rensi Istianti, SPd atas pengertian dan do`anya. 7. Pihak Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan Ciamis Jawa

Barat atas waktu, kesempatan, informasi, dan dukungan yang diberikan. 8. Staf dan Pengurus Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus

Departemen Agribisnis IPB yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungannya selama ini.

9. Semua rekan-rekan angkatan V (Lima) yang telah memberikan dukungan dan kebersamaan selama ini.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah SWT senantiasa membalas dan memberikan rahmat serta hidayah-Nya.


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Pengertian Koperasi ... 7

2.1.1 Tujuan Koperasi ... 8

2.1.2 Landasan Koperasi ... 9

2.1.3 Nilai dan Prinsip Koperasi ... 10

2.1.4 Bentuk Koperasi ... 11

2.1.5 Keanggotaan ... 12

2.2 Permodalan ... 12

2.3 Organisasi ... 12

2.4 Konsep Pengembangan Koperasi ... 13

2.5 Manajemen Koperasi ... 13

2.6 Kajian Penelitian Terdahulu... 15

III KERANGKA PEMIKIRAN ... 19

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 19

3.1.1 Pengertian Manajemen Strategi ... 19

3.1.2 Proses Manajemen Strategi ... 20

3.1.3 Hirarki Strategi ... 22

3.1.4 Model Manajemen Strategi ... 23

3.1.5 Formulasi Strategi ... 24

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ... 32

IV METODE PENELITIAN ... 34

4.1 Lokasi dan Waktu ... 34

4.2 Metode Pengambilan Sampel ... 34

4.3 Jenis dan Sumber Data ... 34

4.4 Metode Analisis Data ... 35

4.5 Metode Pengolahan Data ... 35

4.5.1 Analisis Lingkungan Bisnis Koperasi ... 35

4.5.2 Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) ... 35

4.5.3 Analisis SWOT ... 39


(11)

V GAMBARAN UMUM ... 44

5.1 Letak Geografis Kabupaten Ciamis ... 44

5.2 Sejarah dan Perkembangan ... 44

5.3 Maksud dan Tujuan ... 45

5.4 Struktur Organisasi Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) ... 46

5.5 Keanggotaan ... 47

5.6 Unit Usaha Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan ... 48

VI HASIL DAN PEMBAHASAN... 49

6.1 Analisis Lingkungan Bisnis Koperasi ... 49

6.1.1 Analisis Lingkungan Internal Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) ... 49

6.1.2 Analisis Lingkungan Eksternal Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) ... 51

6.2 Analisis kesenjangan Koperasi ... 54

6.2.1 Identifikasi Pelayanan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) 54 6.2.2 Penentuan Standar Pelayanan ... 54

6.2.3 Analisis Data ... 55

6.3 Analisis SWOT ... 58

6.3.1 Identifikasi Komponen SWOT ... 58

6.3.2 Rumusan Strategi Matrik SWOT ... 62

6.4 Arsitektur Strategi ... 68

VII KESIMPULAN DAN SARAN... 79

7.1 Kesimpulan ... 79

7.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Jumlah Koperasi Di Kabupaten Ciamis 2006-2009 ... 2 2. Jumlah Kelompok Tani/Petani Binaan Koperasi Jasa Agribisnis

(KOJA) Maret 2010 ... 4 3. Komponen Inti dan Pendukung Penyusun Arsitektur Strategi ... 46 4. Daftar Nama dan Jabatan Karyawan

Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) ... 47 5. Skor Rata-Rata Tiap Dimensi (X) ... 56 6. Kesenjangan Tiap-Tiap Dimensi (Gi) ... 56 7. Rumusan Strategi Matriks SWOT

Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) ... 63 8. Uraian Strategi dan program Kegiatan


(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kerangka Analisis Perumusan Strategi dan

Agenda Pengembangan Usaha Kecil... 24

2. Perencanaan Strategi Dengan Pendekatan Arsitektur Strategi... 32

3. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan ... 33

4. Matriks SWOT ... 39

5. Struktur Organisasi Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) ... 47


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 83 2. Hasil Pengolahan Data MenggunakanMicrosoft Excel2007 ... 85 3. Neraca Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan

Ciamis Per 31 Desember 2010 ... 93 4. RAPB Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan


(15)

Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem ekonomi kerakyatan, dimana pengembangan ekonomi kerakyatan sangat identik dengan pengembangan koperasi. Latar belakang sejarah perekonomian nasional menunjukkan bahwa koperasi adalah lembaga yang diciptakan untuk melindungi kaum miskin dan lemah. Koperasi dikembangkan untuk mewujudkan demokrasi ekonomi yaitu pemerataan pendapatan masyarakat melalui pertumbuhan koperasi-koperasi yang sehat. Koperasi digerakkan agar distribusi pemilikan aset dan kesempatan usaha dalam masyarakat diperbaiki secara fungsional. Selain itu, sebagai gerakan yang berperan untuk ikut mempercepat proses kepemilikan modal, karena koperasi muncul sebagai kekuatan penyeimbang terhadap kapitalisme yang tidak terbendung.

Fungsi dan peran koperasi sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Tentu saja dalam konteks pembangunan fungsi dan peran koperasi itu tidak lain ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat lokal. Sementara itu, dengan adanya kebijakan otonomi daerah maka terbuka peluang bagi pemberdayaan koperasi secara lebih baik, sehingga sebutan koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat di daerah diharapkan benar-benar akan terwujud. Bilamana fungsi dan peran koperasi yang dicita-citakan pada satu sisi dan pemberdayaan koperasi melalui kebijakan otonomi daerah terlaksana dengan tepat pada sisi lainnya maka akan ada sinergi dimana koperasi memberikan kontribusi besar dalam pembangunan. Sesuai landasan hukumnya, koperasi telah dianggap sebagai suatu gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai organisasi yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Oleh karena itu, koperasi diyakini dapat menjadi alternatif untuk menyelesaikan persoalan ekonomi sosial Indonesia. Sampai saat ini gerakan


(16)

sebagai gerakan ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Keberadaan koperasi di Indonesia sebagai organisasi ekonomi rakyat mengalami peningkatan dari segi jumlah unit koperasi maupun dari segi jumlah anggota koperasi. Berdasarkan data statistik Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) pada tahun 2008 jumlah koperasi telah mencapai 155.301 unit dan yang aktif mencapai 108.966 unit (70 persen). Jumlah anggota mencapai 26.814.780 orang. Jumlah modal sendiri mencapai 21,97 triliun rupiah, modal luar 24,69 triliun rupiah, volume usaha mencapai 62,25 triliun rupiah dan SHU yang mencapai 4,28 triliun rupiah.

Salah satu bagian gerakan koperasi di Indonesia adalah gerakan koperasi jasa, dimana koperasi ini terbentuk karena adanya kebutuhan yang sama diantara para petani untuk bersama-sama meningkatkan tingkat kesejahteraan. Menurut data statistik pemeringkatan koperasi oleh Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) pada tahun 2009 Propinsi Jawa Barat berada di peringkat kedua jumlah koperasi kategori baik yaitu sebanyak 2.004 koperasi, dimana untuk peringkat pertama di duduki oleh propinsi Jawa Tengah dengan jumlah koperasi 2.064 koperasi. Di Jawa Barat terdapat beberapa kabupaten dan kota yang memiliki koperasi kategori baik yaitu Kota Cirebon di posisi pertama dengan jumlah koperasi sebanyak 151 koperasi, sedangkan Kabupaten Ciamis berada di posisi kedua dengan jumlah koperasi sebanyak 146 koperasi.

Perkembangan koperasi di Kabupaten Ciamis sendiri menurut data statistik Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Propinsi Jawa Barat pada tahun 2006 hingga 2009 selalu mengalami penurunan setiap tahunnya. Data jumlah koperasi di Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada Tabel 1.

Jumlah Koperasi di Kabupaten Ciamis 2006-2009

No Tahun Jumlah koperasi (Unit)

Aktif Tidak aktif Total

1 2006 491 335 826

2 2007 614 186 800

3 2008 602 186 788

4 2009 580 185 765


(17)

Sehingga sangatlah penting bila melakukan penelitian mengenai strategi pengembangan koperasi ini khususnya Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan yang merupakan salah satu koperasi yang berada di Kabupaten Ciamis.

u! u" #$%#"# &#'

Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan adalah koperasi jasa yang berada di Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis yang didirikan pada tanggal 20 Juni 2003 dengan Badan Hukum No: 11/188.5/BH/KUKM/VI/2003. Kehadiran Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan seharusnya dapat menjadikan gerakan koperasi di Indonesia menjadi lebih hidup karena mempunyai sumberdaya yang baik. Selain itu, binaan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan juga cukup banyak yaitu membina kelompok tani di dua Kecamatan, terdiri dari Kecamatan Panumbangan, dan Sukamantri serta mempunyai wilayah kerja dalam wilayah Kabupaten Ciamis meliputi enam Kecamatan yaitu: Kecamatan Panjalu, Kecamatan Cihaurbeuti, Kecamatan Kawali, Kecamatan Lumbung, Kecamatan Sindangkasih, Kecamatan Cikoneng. Namun, pada perjalanannya koperasi ini mengalami mati suri pada tahun 2006 hingga 2009, tetapi pada awal tahun 2010 koperasi dihidupkan kembali berdasarkan inisiatif para anggota yang merasa bahwa keberadaan koperasi tersebut sangatlah penting bagi kelangsungan kesejahteraan anggotanya dan masyarakat.

Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan merupakan koperasi yang bergerak di bidang jasa, unit usaha yang dilakukan yaitu usaha budidaya pertanian hortikultura, dan usaha simpan pinjam. Dalam menjalankan usahanya Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan dihadapkan pada kendala berupa kelemahan dan ancaman yang ditimbulkan oleh faktor-faktor lingkungan baik itu internal maupun eksternal. Bila ditinjau dari sumberdaya yang dimiliki oleh Koperasi Jasa Agribisnis berupa petani atau kelompok tani binaan sangatlah besar dan berdasarkan potensi yang ada seharusnya Koperasi Jasa Agribisnis dapat berkembang secara optimal dalam mensejahterakan anggotanya. Data


(18)

()* +,-.Jumlah Kelompok Tani Binaan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA)

Maret2010

No. Nama Kelompok Tani Jumlah Anggota (Orang)

Luas Lahan (Ha)

1 Cinta mekar 24 7,11

2 Daya hurip 42 3,84

3 Yudasari 30 12,51

4 Karangsari 28 13,3

5 Wibawa mukti 5 5

6 Wibawa mukti VIII 12 10

7 Tenggeraharja 15 4,65

8 Kapeta 10 3,98

9 Kapeta II 20 7,97

10 Baktijayatani 25 12,59

11 Karya mukti V 20 7,9

12 Giri lestari 15 5,39

13 Sawargi 10 3,5

14 Gaya mekar II 6 3,2

15 Rindu jaya 8 3

16 Mekar herang 5 2,9

17 Mulya jaya II 1 0,3

18 Mulya jaya I 2 0,4

19 Tani mekar 6 3,7

20 Karya mukti 6 2,57

21 Sindang mulya 5 2,09

22 Sugih mukti 5 2

23 Mulya sari II 8 4,51

24 Karya mukti 59 23,86

Total 367 146,27

Sumber : Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan Maret 2010 (diolah)

Kenyataan yang ada saat ini perkembangan koperasi belum mengalami perkembangan yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari total passiva koperasi yang cenderung menurun. Pada tahun 2009 total passiva koperasi sebesar Rp 428.715.674 turun menjadi Rp 359.002.203 pada tahun 2010 sehingga memerlukan suatu rancangan strategi untuk mengembangkan koperasinya. Selain itu, permasalahan yang sering dihadapi oleh Koperasi Jasa Agribisnis adalah partisipasi anggota yang rendah, dan lingkungan bisnis yang kurang sehat sehingga berdampak pada perkembangan koperasi. Oleh karena itu, perumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu :


(19)

1. Bagaimana memperbaiki lingkungan bisnis sehingga Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan dapat mengembangkan organisasinya?

2. Bagaimana kinerja aktual pengurus Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan?

3. Faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan (strengths ) dan kelemahan (weaknesses ) serta peluang (opportunities ) dan ancaman (threats ) bagi Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan?

4. Bagaimana rancangan strategi pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan dengan pendekatan arsitektur strategi?

/012u3u456757 89 :9 45

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis lingkungan bisnis Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan.

2. Menganalisis kesenjangan (gap ) kinerja aktual pengurus koperasi pada Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan.

3. Menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan (strengths ) dan kelemahan (weaknesses ) serta peluang (opportunit ies ) dan ancaman (threats ) bagi Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan.

4. Membuat rancangan strategi pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan dengan pendekatan arsitektur strategi.

/0;<45faat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai referensi dan masukan untuk Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan untuk mengambil keputusan dalam rangka menyelesaikan permasalahan internal dan eksternal organisasinya.


(20)

2. Sebagai bahan kajian dan studi pustaka bagi pihak-pihak yang berminat dalam bidang koperasi dan kelembagaan agribisnis dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan peneliti serta menerapkannya dalam kehidupan masyarakat.

=>?@uAB CD EBCFGu HABIA JA KABLMBMN EJEAB

Ruang lingkup dan batasan dalam pembahasan penelitian ini yaitu meliputi bidang strategi pengembangan dan analisis yang dilakukan hanya sampai formulasi strategi tidak sampai pada tahap implimentasi dan evaluasi serta pengembangan yang dilakukan meliputi lembaga dan usaha yang dilakukan, yaitu usaha budidaya pertanian dan usaha simpan pinjam.


(21)

O OPQ ORST UT RVUWQT XT

YP ZV[\ ] [^_`a\Xbc [ ^a d`

Kata koperasi berasal dari bahasa latin Cooperatio yang berarti kerjasama atau bekerja sama. Dalam ilmu ekonomi koperasi adalah perkumpulan yang memungkinkan beberapa orang, dan atau badan hukum bekerjasama atas dasar sukarela melaksanakan pekerjaan untuk memperbaiki kehidupan anggotanya. Koperasi diartikan sangat beragam oleh para ahli, secara umum pengertian koperasi tidak terlepas dari asas, landasan, tujuan, dan prinsip-prinsip koperasi. Oleh karena itu, pengertian koperasi jadi sangat penting agar setiap individu memiliki pemahaman yang baik tentang lembaga koperasi. Berikut ini adalah pengertian koperasi :

1. Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan di usahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi. (Dr. FaydalamHendrojogi, 2004)

2. Koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan melalui sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis (Baswir,1997)

3. Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan (Hatta, 1954)

4. Koperasi adalah adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis (ICAdalamHendrojogi, 2004) 5. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau


(22)

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas dasar asas kekeluargaan (UU No.25 Tahun 1992 Pasal 1) 6. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan (UU No.12 Tahun 1967)

Apabila dilihat dari berbagai pengertian koperasi tersebut, pengertian koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992 Pasal 1 memiliki perbedaan pengertian dengan pengertian koperasi lainya. Pengertian koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992 Pasal 1 kurang sesuai dengan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi, karena koperasi diartikan sebagai suatu badan usaha. Pada dasarnya koperasi bukanlah suatu badan usaha, akan tetapi yang memiliki badan usaha atau dengan kata lain badan usaha yaitu merupakan bagian dari koperasi. Perbedaan pengertian koperasi tersebut menyebabkan koperasi kehilangan arah dan tujuannya bahkan tidak sesuai dengan jati diri dan koridor koperasi sehingga koperasi di Indonesia belum berkembang maksimal.

efgfghuiujklmnop jq r

Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota. Koperasi memperjuangkan kesejahteraan ekonomi anggotanya berpegang pada asas dan prinsip-prinsip koperasi, oleh karena itu kegiatan koperasi diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Lebih dari itu, karena perjuangan koperasi biasa terjalin dalam suatu gerakan tertentu yang bersifat nasional, tidak jarang keberadaan koperasi juga dimaksudkan untuk pembangunan suatu tatanan perekonomian tertentu.

Dalam UU No.25 Tahun 1992 Pasal 3 menyebutkan tentang koperasi Indonesia, bahwa tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan undang-undang tersebut dapat diketahui secara jelas bahwa tujuan


(23)

koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal utama. Pertama

memajukan kesejahteraan anggotanya, Kedua memajukan kesejahteraan masyarakat,Ketigaturut serta membangun tatanan perokonomian nasional.

Berdasarkan tujuan tersebut, koperasi mendapatkan kedudukan yang terhormat dalam perekonomian Indonesia dan koperasi tidak hanya satu-satunya bentuk lembaga ekonomi sosial yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan tatanan perokonomian yang akan dibangun oleh bangsa, tetapi juga dinyatakan sebagai sokoguru perekonomian nasional.

stutsvwx y wz wx{|} ~wz€

Landasan koperasi Indonesia adalah pedoman didalam menentukan arah, tujuan, peran, dan kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainya, hal ini seperti yang tercantum dalam UU No.25 tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian, koperasi memiliki landasan sebagai berikut:

1. Landasan Idil

Sejalan dengan UU No.25 Tahun 1992, landasan Idil koperasi Indonesia adalah Pancasila, hal ini karena Pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia selain itu Pancasila juga merupakan jiwa serta semangat bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan merupakan nilai budi luhur yang ingin diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Landasan Struktural

Mengacu pada UU No.25 tahun 1992, landasan struktural koperasi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945. Dalam UUD 1945 terdapat berbagai ketentuan-ketentuan yang mengatur berbagai aspek kehidupan bernegara. Sebagai salah satu bentuk organisasi ekonomi yang hidup di Indonesia maka penempatan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan struktural adalah sesuatu yang wajar.

3. Landasan Operasional

Landasan operasional koperasi Indonesia adalah : a) Pasal 33 UUD 1945 dan penjelasannya


(24)

b) Undang-Undang No. 12 tahun 1967 dan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian

c) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi 4. Landasan Mental

Koperasi harus diberi landasan mental berupa kesadaran berkoperasi dan harga diri yang tinggi bagi anggota, terutama pengurus-pengurusnya.

‚ƒ‚„…†‡ ˆ†‰ˆŠ‹Œ†Š †ŽŽ ‘Œ ˆ†

Mohammad Hatta dalam buku Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun mengkategorikan tujuh nilai yang menjadi jiwa koperasi, yaitu :

1. Kebenaran untuk menggerakan kepercayaan 2. Keadilan dalam usaha bersama

3. Kebaikan dan kejujuran mencapai perbaikan

4. Tanggung jawab dalam individualitas dan solidaritas 5. Paham yang sehat, cerdas dan tegas

6. Kemauan menolong diri sendiri serta menggerakan keswasembadaan 7. Kesetiaan dalam kekeluargaan

Nilai tersebut didalam implimentasinya dapat dituangkan dalam tujuh prinsip operasional koperasi secara internal maupun eksternal yang meliputi :

1. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan Terbuka

Koperasi adalah organisasi yang bersifat sukarela dan terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya serta bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan tanpa membedakan jenis kelamin (gender), latar belakang sosial, ras, politik, dan agama.

2. Pengendalian Oleh Anggota Secara Demokratis

Koperasi merupakan organisasi demokratis yang dikendalikan oleh para anggotanya, secara aktif menetapkan kebijakan serta menetapkan keputusan.

3. Partisipasi Anggota

Didalam kegiatan ekonomi para anggota memberikan kontribusi permodalan koperasi secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis terhadap modal tersebut. Anggota juga merupakan pemilik


(25)

sekaligus pengguna jasa-jasa koperasi dengan cara memenuhi kebutuhanya melalui koperasi.

4. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi

Koperasi melakukan pendidikan dan pelatihan bagi para anggotanya, terutama pengurus koperasi agar mereka dapat melakukan tugasnya lebih efektif bagi perkembangan koperasi dan mereka member informasi kepada masyarakat umum tentang manfaat koperasi.

5. Otonomi dan Kemandirian

Koperasi adalah organisasi otonom, menolong diri sendiri dan diawasi oleh para anggotanya. Apabila koperasi melakukan perjanjian dengan organisasi lain atau investor luar, harus berdasarkan persyaratan yang menjamin pengawasan demokratis oleh para anggotanya dan mempertahankan otonomi koperasi itu sendiri.

6. Kerjasama Antar Koperasi

Koperasi melayani anggotanya secara kolektif serta memperkuat koperasi dengan melakukan kerjasama dengan koperasi lainya baik tingkat lokal, regional, nasional dan iternasional.

7. Keperdulian Terhadap Masyarakat

Koperasi dapat melakukan kegiatan untuk memberdayakan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan-kebiajakan yang ditetapkan pada rapat anggota.

’“”“•–—˜™uš›œ—žŸ ¡

Koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan sekunder dimana koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seorang sekurang-kurangnya 20 orang, sedangkan koperasi sekunder adalah koperasi yang beranggotakan sekurang-kurangnya tiga koperasi primer. Tingkat organisasi koperasi berdasarkan tingkat daerah administrasi pemerintah terdiri: koperasi primer, pusat koperasi (tingkat kabupaten/kota), koperasi gabungan (tingkat propinsi), dan induk koperasi (tingkat nasional) (UU No.25 Tahun 1992)


(26)

Berdasarkan undang-undang No 25 Tahun 1992 tentang perekoperasian pasal 17 tentang keanggotaan dijelaskan bahwa anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi, dan keberadaan anggota sebagai pemilik kewajiban memberikan kontribusi, loyalitas dan rasa memiliki pada koperasinya. Anggota sebagai pengguna jasa mempunyai hak untuk memperoleh nilai tambah dari koperasinya berdasarkan besarnya kontribusi dan peran serta anggota dalam kegiatan usaha koperasi dalam bentuk sisa hasil usaha (SHU)

¢£¢ ­§® ¯«°¨±¨©

Berdasarkan UU No. 12 Tahun 1967 sumber permodalan koperasi adalah sebagai berikut :

1. Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk diserahkan kepada koperasi pada waktu masuk menjadi anggota, besaran jumlahnya sama untuk semua anggota serta tidak dapat diambil kembali selama menjadi anggota, dan menanggung kerugian.

2. Simpanan wajib, yaitu simpanan tertentu yang diwajibkan kepada para anggota untuk membayarnya kepada koperasi pada waktu tertentu, serta ikut menanggung kerugian.

3. Simpanan sukarela, besaran simpanan ini disepakati berdasarkan perjanjian atau peraturan khusus antara koperasi dan anggota

Selanjutnya sumber permodalan dapat berasal dari koperasi lain, dan lembaga keuangan lain misalnya Bank maupun pemerintah. Selain itu sumber permodalan koperasi boleh berasal dari dana cadangan, menurut pasal 41 Undang-Undang No.25 Tahun 1992 adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa usaha yang dimasukkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutupi kerugian koperasi bila diperlukan. Sumber permodalan koperasi berasal dari lembaga yang sah dan akan berbeda setiap koperasi.

¢£²³®ª¨©´µ¨µ ´

Susunan organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, pengurus (terdiri dari ketua, bendahara, dan


(27)

sekretaris), badan pengawas, badan penasehat, dan manajer serta pegawai yang menunjang pelaksanaan kegiatan koperasi. Pengurus, badan pengawas dan manajer merupakan tiga unsur pokok yang berperan dalam mencapai keberhasilan koperasi adapun tugas utama pengurus yaitu menentukan garis-garis besar yang akan di kerjakan. Badan pengawas memiliki tugas untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap perkembangan koperasi termasuk organisasi, usaha dan membuat laporan terhadap pengurus dan pihak lain. Manajer adalah pegawai khusus yang mempunyai kecakapan dan kemampuan di bidang usaha yang dilakukan oleh koperasi, diangkat oleh pengurus dengan berpedoman kepada keputusan rapat anggota untuk memimpin usaha koperasi dengan mengkoordinir seluruh karyawan yang melaksanakan usaha tersebut.

¶·¸¹º» ¼ ½¾¿ ½» À½ Á à » Àà »¹º¾½Äà ¼Å

Syarat utama agar koperasi dapat bekerja dengan efisien adalah apabila pengelola atau manajemen usaha koperasi yang bersangkutan juga terlaksana dengan baik, yang didasarkan pada falsafah dari, oleh dan untuk anggota. Prasyarat pesatnya perkembangan organisasi koperasi menurut (Mutis, 1999) adalah :

1. Koperasi harus meluaskan wawasan dalam manajemen dan organisasinya 2. Koperasi harus diorganisasi dengan baik dan dikelola secara professional 3. Mempertahankan standar integritas koperasi yang tinggi

4. Penataan orientasi dan kontribusi pelayanan kepada anggota dan masyarakat secara tepat.

¶·ÆÇà »ÃȽ Á½»¹º¾½ÄüÅ

Manajemen merupakan elemen penting bagi setiap organisasi koperasi, pada dasarnya manajemen koperasi adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pencapaian tersebut melaksanakan fungsi-fungsi dari manajemen koperasi, hanya dengan melaksanakan fungsi-fungsi koperasi itulah koperasi akan dapat mencapai tujuannya secara efektif. Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut :


(28)

1. Fungsi Perencanaan

Perencanaan yaitu suatu proses perumusan program kerja beserta anggarannya, yang harus dilakukan koperasi sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan strategi yang hendak dilaksanakan dan merupakan tindak lanjut juga dari keputusan rapat anggota, oleh karena itu pelaksanaan fungsi perencanaan harus konsisten pada tujuan dan misi koperasi dan perencanaan memiliki fungsi koordinasi antara bagian dalam koperasi, serta fungsi pengendalian terhadap pelaksanaan berbagai kegiatan koperasi.

2. Fungsi Pengorganisasian

Yaitu pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi kepada para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana koperasi, walaupun secara umum perangkat organisasi koperasi telah terbagi dengan jelas, namun dalam pelaksanaannya pengurus mempunyai kewajiban untuk menyusun organisasi kepengurusan secara rinci.

3. Kepemimpinan

Menurut Ralp M. Stogdill, kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok yang ditujukan pada pencapaian tujuan tertentu. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitiannya telah didefinisikan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula (Hendrojogi, 2004)

4. Pengendalian

Pengendalian mempunyai fungsi untuk memastikan bahwa hasil kegiatan usaha koperasi atau kegiatan lainya sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya, serta menjamin agar usaha dapat berjalan dengan lancar dan apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan maka dapat diketahui sedini mungkin.


(29)

ÉÊ6ËÌÍÌÎÏÐÏÑÍÒÌÓÔÑÕuÎu

Beberapa penelitian terdahulu bermanfaat sebagai bahan rujukan untuk penelitian strategi pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan, diantaranya adalah mengenai penelitian pengembangan koperasi, dan usaha. Beberapa penelitian yang menjadi rujukan dalam penelitian ini antara lain.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudiono (2008) mengenai analisis peran utama dan rancangan Koperasi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dengan pendekatan arsitektur strategi bertujuan untuk mengidentifikasi peran utama KOPMA IPB dalam mengembangkan organisasinya, menganalisis faktor internal dan eksternal KOPMA IPB, merekomendasikan strategi serta membuat strategi pengembangan koperasi dengan pendekatan arsitektur strategi. Berdasarkan hasil identifikasi peran utama menggunakan Analisis Hierarki Proses, KOPMA IPB merupakan gerakan moral ekonomi, laboratorium kepemimpinan dan kewirausahaan, dan lembaga advokasi masyarakat. Berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal melalui analisis matriks SWOT menghasilkan strategi antara lain strategi memperluas pangsa pasar, meningkatkan mutu pelayanan, membangun koalisi strategis antara koperasi mahasiswa dan koperasi dosen pegawai, membangun jaringan bisnis koperasi, revitalisasi sistem manajemen KOPMA IPB, pengembangan unit usaha, kampanye gerakan koperasi, membuat sistem pemasaran yang baik, membuat SOP, menerapkan sistem reward and punishment untuk anggota dan pengurus, membuat produk yang inovatif dan kreatif secara berkala, menjalin komunikasi dengan pemerintah terkait kebijakan ekonomi, memperbaiki citra koperasi, dan konsolidasi internal dan eksternal. Seluruh strategi tersebut dipetakan dalam arsitektur strategi pengembangan KOPMA IPB.

2. Penelitian selanjutnya adalah mengenai analisis lingkungan usaha dan formulasi strategi bersaing perusahaan dalam industri tanaman hias


(30)

(2008) tujuan dari strategi ini adalah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, menentukan posisi bersaing perusahaan, merumuskan alternatif strategi untuk menentukan strategi terbaik. Alat analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks CPM, matriks SWOT, QSPM dan arsitektur strategi. Hasilnya berbagai strategi yang dirumuskan didalam analisis matriks SWOT dipetakan dalam satu rentan waktu kedalam rancangan arsitektur strategi yang prioritasnya telah dilakukan dalam QSPM.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Erwin (2008) dengan judul Analisis Strategi Pengembangan Usaha Koperasi Produksi Susu (Studi Kasus Koperasi Produk Susu dan Usaha Peternakan Bogor, Jawa Barat) bertujuan untuk merumuskan strategi terbaik untuk mengembangkan usaha Koperasi Produksi Susu Bogor. Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja Koperasi Produksi Susu Bogor dan kemudian dilanjutkan merumuskan strategi alternatif dan memilih strategi terbaik. Matriks IE digunakan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja koperasi. Sedangkan analisis SWOT digunakan untuk membuat alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal koperasi. Pemilihan strategi terbaik yaitu dari alternatif strategi yang telah dibuat dalam analisis SWOT menggunakan analisis QSPM. Hasilnya, strategi terbaik untuk pengembangan Koperasi Produksi Susu Bogor ialah srategi menigkatkan produksi susu dengan kualitas yang sesuai setandar.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2006) mengenai Rancangan Arsitektur Strategi Devisi Sarden PT Sumber Yalasamudra Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Tujuan dari analisis ini ialah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, merumuskan strategi alternatif, menentukan strategi terbaik untuk perusahaan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut ialah analisis matriks


(31)

IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, QSPM, dan arsitektur strategi. Hasilnya berbagai strategi yang telah dirumuskan berdasarkan analisis matriks SWOT dan dipilih prioritasnya berdasarkan analisis QSPM direntangkan dalam suatu peta arsitektur strategi.

5. Penelitian berikutnya adalah mengenai Manajemen Strategi Pengembangan Koperasi Petani Organik Serikat Petani Indonesia Bogor oleh Junarto (2008). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permintaan masyarakat akan produk organik semakin meningkat, sedangkan Koperasi Organik SPI Bogor belum mampu memenuhi permintaan konsumennya. Tujuan dari penelitian tersebut ialah untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal untuk memformulasikan dan menentukan strategi terbaik dalam pengembangan Koperasi Petani Organik SPI Bogor. Metode yang digunakan antara lain matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukan bahwa koperasi memiliki posisi usaha koperasi yang harus dipertahankan dan dipelihara, sehingga menurut analisis SWOT dan QSPM strategi yang sebaiknya dilakukan antara lain (1) perbaikan sistem manajemen (2) meningkatkan kemampuan anggota (3) meningkatkan integritas, loyalitas dan menambah jumlah anggota (4) kerjasama terpadu dengan lembaga donor dan beberarap strategi lainya. 6. Erianofa (2008) melakukan penelitian Strategi Pengembangan Ekspor

Teh Hitam pada Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII Bogor, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal, merumuskan strategi sesuai dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal. Berdasarkan analisis SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi yang kemudian diurutkan menggunakan matrik QSP sehingga di peroleh prioritas strategi antara lain meningkatkan kerjasama dan lembaga-lembaga terkait guna meningkatkan produktivitas pemetik, memperluas pangsa pasar, dan menekan biaya operasional perusahaan.


(32)

Berdasarkan beberapa rujukan tersebut, maka terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil, antara lain:

1. Sebagian besar penelitian mengenai strategi pengembangan usaha yaitu penelitian Erwin (2008), Junarto (2008), Erianofa (2008) menggunakan alat analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan QSPM. Sedangkan penelitian strategi pengembangan lainya menggunkan arsitektur strategi sebagai alat analisis untuk merancang strategi untuk langsung diaplikasikan oleh perusahaan. Penelitian yang menggunkan alat analisis arsitektur strategi adalah penelitian Pusponingtyas (2008), Sari (2006), dan Wahyudiono (2008). Setiap analisis yang digunkan memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri-sendiri.

2. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah tempat dan waktu penelitian, selain itu peneliti juga mengumpulkan data dan informasi dari berbagai pihak yang terkait dengan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan diantaranya pengurus koperasi, anggota koperasi, dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI. Peneliti juga menggunakan alat analisis yaitu analisis lingkungan bisnis untuk memperbaiki lingkungan bisnis koperasi. Kemudian peneliti merumuskan strategi untuk memberikan masukan solusi strategi pengembangan koperasi dan mengkombinasikannya dengan pendekatan arsitektur strategi.


(33)

Ö Ö ÖרÙÚÛÜÝØÛÞÙßÖØÖ ÚÛÜ

à×áØâãäåæçäÞâèéçéãäåêâëãéìéí

Menurut David (2006), strategi adalah merepresentasikan tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan jangka panjang. Dalam perusahaan besar, pada dasarnya ada empat tingkatan strategi yaitu korporasi, divisional, fungsional dan operasional. Tetapi dalam perusahaan kecil ada tiga tingkatan strategi yaitu koporasi, fungsional dan operasional.

Sejalan dengan teori di atas, koperasi juga memerlukan suatu rencana strategis terutama dalam pengembangan usahanya. Keberadaan koperasi merupakan konsekuensi logis upaya transformasi sosial, ekonomi dan politik dari sistem perekonomian yang mengandalkan pada sektor pertanian. Rencana strategis bagi pengembangan koperasi sangat dibutuhkan mengingat koperasi harus mampu merespon berbagai perubahan pada lingkungannya yang seringkali tidak dapat diperkirakan.

à×á×áÞâåæâãìéäåßäåäîâèâåïìãäìâæé

Pearce dan Robinson (1997), mendefinisikan manajemen strategi sebagai kumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Karakteristik keputusan manajemen strategi bervariasi menurut tingkat aktivitas strategi yang terlibat.

Menurut Hunger dan Wheelen (2003), manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi, evaluasi dan pengendalian. Manajemen strategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Manajemen strategi sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategi.

Manajeman strategi merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif


(34)

akhirnya akan mendapatkan keputusan strategi (strategic decision). Keputusan strategi adalah sarana untuk mencapai tujuan akhir. Keputusan ini mencakup definisi tentang bisnis, produk dan pasar yang harus dilayani, fungsi yang harus dilaksanakan dan kebijakan utama yang diperlukan untuk mengatur dalam melaksanakan keputusan ini demi mencapai sasaran (Glueck dan Jauch, 1991).

ðñòñó ôõö÷ø÷ ùúûúüøýøû þÿõúÿø

Menurut David 2009, proses manajemen strategi adalah cara para perencana strategi menentukan sasaran dan membuat kesimpulan strategis. Proses manajemen strategi(strategic management process) terdiri atas tiga tahap yaitu tahap formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan strategi dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan (David, 2006).

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi serta menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. Implementasi strategi sering disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategi. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan. Seringkali tahap ini dianggap tahap paling rumit dalam manajemen strategi. Strategi yang telah diformulasikan tetapi tidak diimplementasikan tidak memiliki arti apapun. Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi. Adapun tiga aktivitas dasar evaluasi strategi


(35)

adalah (1) meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, (2) mengukur kinerja, (3) mengambil tindakan korektif.

Menurut Hunger dan Wheelen (2003), proses manajemen strategi meliputi empat elemen dasar yaitu :

1. Pengamatan Lingkungan

Pengamatan lingkungan dibagi menjadi analisis lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal. Analisis lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel peluang(opportunities)dan ancaman (threats) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dan manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi tersebut hidup. Anali sis lingkungan eksternal memiliki dua bagian yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial. Lingkungan kerja terdiri dari elemen -elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi (misalnya : pemegang saham, pemerintah, pekerja, pemasok, pelanggan, pesaing, kreditur dan asosiasi perdagangan). Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang (misalnya : kekuatan ekonomi, sosiokultural, teknologi, politik dan hukum). Sedangkan analisis lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel kekuatan (strengths')

dan kelemahan (weaknesses) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. variabel tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi struktur, budaya dan sumberdaya organisasi. Struktur adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan komunikasi, wewenang dan arus kerja. Struktur sering disebut rantai perintah dan digambarkan secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi. Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi. Norma-norma organisasi secara khusus memunculkan dan mendefinisikan perilaku yang dapat diterima


(36)

adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi. Aset tersebut meliputi keahlian, kemampuan dan bakat manajerial seperti aset keuangan dan fasilitas dalam wilayah fungsional. 2. Perumusan Strategi

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats)

lingkungan, dilihat dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses)

perusahaan. Perumusan strategi meliputi penentuan misi, tujuan, pengembangan strategi dan penetapan kebijakan.

3. Implementasi Strategi

Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Proses tersebut mungkin meliputi perubahan budaya secara menyeluruh, struktur dan atau sistem manajemen dari organisasi secara keseluruhan.

4. Evaluasi dan Pengendalian

Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan. Para manajer disemua level menggunakan informasi hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Walaupun evaluasi dan pengendalian merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategis, elemen itu juga dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai kembali.

Manajemen strategi adalah aktifitas yang dijalankan oleh seluruh level manajemen dalam perusahaan. Ditinjau dari tugas dan fungsinya, manajemen strategi membentuk suatu hirarki. Menurut Hunger dan Wheelen (2003), hirarki strategi dibagi menjadi tiga level strategi yaitu :


(37)

1. Strategi Korporasi

Menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.

2. Strategi Bisnis

Disebut juga strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segman pasar yang dilayani oleh divisi tersebut. Strategi bisnis mengintegrasikan berbagai aktifitas fungsional untuk mencapai tujuan divisi. Strategi bisnis merupakan salah satu darioverall cost leadershipatau diferensiasi.

3. Strategi Fungsional

Menekankan pada pemaksimalan sumberdaya produktivitas. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktifitas dan kompetensi untuk memperbaiki kinerja.

Model manajemen strategi dibentuk untuk memberikan suatu kerangka berpikir yang mudah didalam memahami bagaimana manajemen strategi bekerja. Melalui model manajemen strategi dapat diketahui alur aktivitas yang perlu dilakukan untuk mendapatkan strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Menurut Syaifudian, Haryadi dan Maspiyati (1995), kerangka analisis perumusan strategi dan agenda pengembangan usaha kecil dapat dikembangkan dari model manajemen strategi. Kerangka Analisis Perumusan Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.


(38)

! "#!$%&Kerangka Analisis Perumusan Strategi dan Agenda Pengembangan

Usaha Kecil

Sumber : Syaifudian, Haryadi dan Maspiyati, 1995

'&%&5 Formulasi Strategi

3.1.5.1 Visi dan Misi

Seperti yang telah dijelaskan dalam model manajemen strategi, pernyataan visi dan misi yang jelas dibutuhkan sebelum alternatif strategi dapat diformulasikan dan diimplementasikan. Campbell dan Yeung dalam David (2006), membedakan antara visi dan misi. Visi adalah keadaan di masa depan yang mungkin dan diinginkan organisasi yang mencangkup tujuan spesifik, sedangkan misi lebih diasosiasikan dengan perilaku dan kondisi saat ini. Keane dalam David (2006), menyatakan bahwa visi perusahaan dapat memusatkan, mengarahkan, memotivasi, menyatukan dan bahkan memberi inspirasi untuk mencapai kinerja yang superior. Visi yang jelas memberikan dasar untuk mengembangkan pernyataan misi yang komprehensif. Visi akan memberi arah dan ide aktual kepada manajemen dalam proses pembuatan keputusan, agar setiap tindakan yang dilakukan senantiasa berlandaskan visi perusahaan dan memungkinkan untuk mewujudkannya.

Visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, sedangkan misi perusahaan adalah tujan dan alasan mengapa perusahaan ada. Misi akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Misi merupakan tujuan (purpose) unik yang membedakannya dari

perusahaan-Isu-isu strategis

Mandat

Misi

Faktor internal

Strategi Agenda


(39)

perusahaan lain yang sejenis dan dapat mengidentifikasi cakupan operasinya (Pearce dan Robinson, 1997). Misi mampu menguraikan produk pasar dan bidang teknologi yang digarap perusahaan, yang mencerminkan nilai dan prioritas dari para pengambil keputusan strategi. Pernyataan misi merupakan sebuah pernyataan sikap dan pandangan yang memungkinkan dimunculkannya dan dipertimbangkannya sejumlah tujuan dan strategi alternatif.

King dan Cleland dalam David (2006), menyarankan perusahaan untuk mengembangkan misi karena beberapa alasan. Alasan yang dapat dikemukakan yaitu : (1) untuk memastikan tujuan dasar organisasi, (2) untuk memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan sumberdaya organisasi, (3) untuk menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum, (4) untuk menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi, (5) untuk memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan penugasan hingga elemen tanggung jawab dalam organisasi, (6) untuk dapat mengevaluasi dan mengontrol parameter waktu, biaya dan kinerja.

()*)5.2 Lingkungan Bisnis Koperasi

Analisis lingkungan bisnis koperasi adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan bisnis koperasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities)dan ancaman (threats) yang mempengaruhi kemampuan koperasi untuk mencapai tujuan. Tujuan dilakukannya analisis lingkungan bisnis koperasi adalah agar organisasi koperasi dapat mengantisipasi lingkungannya sehingga dapat bereaksi cepat dan tepat untuk kesuksesan organisasi.

Lingkungan bisnis koperasi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu lingkungan internal yang terdiri dari manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, sumberdaya manusia dan sistem informasi manajemen. Sedangkan lingkungan eksternal terdiri dari kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya serta teknologi (David, 2006).

1. Lingkungan Internal

Lingkungan internal terdiri dari komponen-komponen atau variabel lingkungan yang berasal atau berada didalam koperasi itu sendiri.


(40)

Komponen-koperasi atau berada didalam jangkauan intervensi mereka. Landasan penting dari analisis internal adalah pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan (Pearce dan Robinson, 1997). Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh koperasi. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan dan kapabilitas yang menghambat kinerja efektif koperasi.

Lingkungan internal koperasi dipengaruhi oleh beberapa elemen yang merupakan bagian penting dalam koperasi dan dapat menentukan formulasi strategi yang diambil. Elemen lingkungan internal diantaranya adalah manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, sumberdaya manusia dan sistem informasi manajemen (David, 2006).

a. Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup sistem produksi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan pengendalian.

b. Pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Terdapat tujuh fungsi dasar pemasaran yaitu : analisis pelanggan, penjualan produk/jasa, perencanaan produk/jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran dan analisis peluang.

c. Keuangan

Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu koperasi. Menentukan kekuatan keuangan suatu organisasi merupakan hal penting guna merumuskan strategi secara efektif.


(41)

Fungsi produksi dan operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang/ jasa. Manajemen produksi dan operasi berhubungan dengan input, transformasi dan output yang bervariasi antar industri dan pasar.

e. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan (Litbang) merupakan elemen terpenting dalam lingkungan internal yang harus dievaluasi kekuatan dan kelemahannya. Litbang dalam organisasi memiliki dua bentuk dasar yaitu : litbang internal, dimana organisasi menjalankan litbangnya sendiri dan kontrak litbang, dimana organisasi merekrut peneliti independent untuk mengembangkan produk spesifik.

f. Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia (SDM) merupakan modal utama bagi suatu koperasi. Strategi yang terbaik sekalipun menjadi tidak berarti apabila manusia yang dipekerjakannya tidak memiliki keterampilan(soft skill)yang memadai untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Kualitas kesesuaian SDM ini berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan karyawan dan perputaran tenaga kerja.

g. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen bertujuan untuk meningkatkan kinerja koperasi dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Sistem informasi manajemen yang efektif berusaha mengumpulkan, memberi kode, menyimpan, mensintesa dan menyajikan informasi data base, sehingga dapat melaksanakan kegiatan operasional dan menyusun strategi yang tepat.

2. Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal menekankan pada identifikasi dan evaluasi

trend serta kejadian yang berada diluar kendali koperasi. Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberikan manfaat dan ancaman yang harus dihindarkan. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan koperasi. Ancaman


(42)

Menurut David (2006) lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan jauh dan lingkungan industri.

a. Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh adalah faktor-faktor yang bersumber dari luar dan biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional suatu koperasi. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Faktor politik adalah peraturan berupa undang-undang dan kebijakan pemerintah pada tingkat nasional, propinsi maupun daerah yang menentukan kegiatan operasional. Arah kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting dalam mengidentifikasi peluang dan ancaman. Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu koperasi beroperasi. Beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menganalisis faktor ekonomi adalah ketersediaan energi, iklim usaha, inflasi, suku bunga, investasi, harga produk, produktivitas dan tenaga kerja. Faktor sosial sangat penting untuk disadari oleh para pengambil keputusan strategi. Berbagai faktor seperti keyakinan (kepercayaan), nilai dan sistem sosial, sikap, opini dan gaya hidup. Faktor-faktor tersebut biasanya dikembangkan dari kondisi kultural, demografis, religius, etnis dan pendidikan. Proses pengenalan ini tidaklah mudah karena kenyataan menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut selalu berubah dengan intensitas yang tinggi. Faktor teknologi pada saat ini berkembang demikian pesatnya diikuti dengan semakin majunya ilmu pengetahuan. Berbagai perangkat keras maupun lunak yang mendukung kegiatan usaha kini semakin beranekaragam. Adaptasi teknologi yang tepat guna, dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru maupun penyempurnaan terhadap proses produksi dan produk yang sudah ada.

b. Lingkungan Industri

Lingkungan industri merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi eksistensi dan kerja suatu industri, namun secara relatif masih berada dalam wilayah kontrol koperasi. Lingkungan industri meliputi pelanggan, pesaing dan pemasok. Selain itu yang harus diperhatikan adalah pihak-pihak yang berkepentingan diluar pihak yang terkait langsung dengan


(43)

aktivitas-aktivitas pelaku bisnis (stakeholder). Adapun beberapa hal dalam kondisi industri (kekuatan pesaing) yang harus dinilai dan diperhitungkan adalah ancaman masuknya pesaing baru, persaingan antar koperasi dalam industri, ancaman masuknya produk substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok dan kekuatan tawar menawar konsumen.

+,-,5.3Gap Analysis

Gap analysisatau analisis kesenjangan merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam tahapan perencanaan maupun tahapan evaluasi kinerja. Metode ini merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam pengelolaan manajemen internal suatu lembaga. Secara harfiah kata "gap"

mengindikasikan adanya suatu perbedaan (disparity) antara satu hal dengan hal lainnya. Model yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985) ini memiliki limagap(kesenjangan), yaitu :

1. Kesenjangan antara persepsi manajemen atas ekspektasi konsumen dan ekspektasi konsumen akan pelayanan yang seharusnya diberikan oleh perusahaan.

2. Kesenjangan antara persepsi manajemen atas ekspektasi konsumen dan penjabaran persepsi tersebut menjadi spesifikasi kualitas pelayanan atau standar pelayanan.

3. Kesenjangan antara standar pelayanan tersebut dan pelayanan yang diberikan.

4. Kesenjangan antara pelayanan yang diberikan dengan informasi eksternal yang diberikan kepada konsumen atau pelayanan yang dijanjikan kepada konsumen.

5. Kesenjangan antara tingkat pelayanan yang diharapkan oleh konsumen dengan kinerja pelayanan aktual.

Kesenjangan pertama sampai kesenjangan keempat merupakan potensi kegagalan dipihak penyedia jasa, sementera kesenjangan kelima potensial terjadi di pihak konsumen.


(44)

Gap analysis sering digunakan di bidang manajemen dan menjadi salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan (quality of services).

Pendekatan ini paling sering digunakan di Amerika Serikat untuk memonitor kualitas pelayanan. Adapun manfaat darigap analysis,yaitu :

1. Menilai seberapa besar kesenjangan antara kinerja aktual dengan suatu standar kinerja yang diharapkan.

2. Mengetahui peningkatan kinerja yang diperlukan untuk menutup kesenjangan tersebut.

3. Menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan terkait prioritas waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan.

./0/1 /2Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (34 56)

Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats(SWOT) adalah alat untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam lingkungan suatu organisasi koperasi. Analisis SWOT mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan juga meminimalkan kelemahan

(weaknesses)dan ancaman(threats)yang ada (David, 2006).

Menurut David (2006), analisis SWOT dilaksanakan dengan memfokuskan pada dua hal, yaitu :

1. Fokus mendasar pertama adalah peluang yaitu situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan, serta ancaman yaitu situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

2. Fokus mendasar kedua adalah identifikasi terhadap kekuatan internal yaitu sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani perusahaan, serta kelemahan internal yaitu keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya.


(45)

78985.5 Arsitektur Strategi

Arsitektur strategi pertama kali diperkenalkan oleh Gary Hamel dan C.K. Prahalad diawal tahun 1990-an. Arsitektur strategi lahir karena penyusunan strategi dengan pendekatan klasik (strategic fit) kurang mampu untuk mengakomodir perubahan lingkungan yang begitu cepat. Arsitektur strategi tidak hanya mengakomodir perubahan lingkungan yang telah dibakukan dalam bentuk asumsi, namun juga perubahan yang bersifat memaksa organisasi untuk lebih adaptif. Organisasi juga dapat mengembangkan skenario yang diperkirakan akan memuluskan jalan untuk mencapai visi, misi dan tujuan. Arsitektur strategi merupakan strategi yang bersifat bentangan (stretch strategy). Pendekatan arsitektur strategi lahir sebagai jawaban atas tuntunan untuk tampil lebih menarik dari pada pesaing (Yoshida, 2006).

Analisis arsitektur strategi dilakukan untuk membuat implementasi dari strategi-strategi yang didapatkan dari hasil analisis SWOT. Seluruh strategi tersebut dipetakan kedalam bentukblue print strategiyaitu strategi yang memiliki jadwal waktu agar pelaksanaan dari strategi -strategi ters ebut dapat berkesinambungan dan mencapai sasaran dalam waktu yang telah ditentukan. Hal tersebut akan membuat evaluasi pelaksanaan strategi menjadi lebih mudah.

Menurut Yoshida (2006), untuk menyusun sebuah arsitektur strategi yang lengkap perlu memperhatikan komponen inti yang merupakan komponen krusial dan komponen pendamping yang merupakan turunan lanjutan komponen inti. Komponen inti arsitektur strategi berupa visi, misi, sasaran atau tujuan organisasi dan tantangan yang akan dihadapi oleh perusahaan. Komponen pendamping arsitektur strategi adalah kompetensi inti organisasi dan strategic intent. Setelah menganalisis komponen inti dan komponen pendamping, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis yang disiapkan sebelumnya. Perencanaan Strategi dengan Pendekatan Arsitektur Strategi dapat dilihat pada Gambar 2.


(46)

:;<=;>?@Perencanaan Strategi dengan Pendekatan Arsitektur Strategi

Sumber : DjohardalamYoshida, 2006

A@?BC>;DEF;GC<HFH>;DIJC>;KHLD;M

Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat pada Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan. Selanjutnya melakukan analisis kesenjangan (survei kebutuhan anggota) untuk mengetahui kondisi Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan terkini dan tindakan apa yang akan dilakukan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan dimasa yang akan datang. Kemudian melakukan analisis lingkungan bisnis (internal dan eksternal) Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan.

Tahap berikutnya, melakukan analisis SWOT setelah menentukan terlebih dahulu menetukan faktor internal dan faktor eksternal dengan metode wawancara kepada narasumber ahli, yaitu pengurus Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan Analisis SWOT digunakan untuk mendapatkan rumusan strategi pengembangan organisasi. Setelah melakukan analisis strategi, strategi-strategi yang ada dipetakan ke dalam bentuk rancangan arsitektur strategi sehingga seluruh strategi yang dirumuskan dapat berjalan secara berkesinambungan. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan dapat dilihat pada Gambar 3.

Visi dan Misi

Analisis Internal Industri Foresight Analisis Eksternal

Arsitektur Strategi Tantangan Organisasi


(47)

NO PQORS. Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Koperasi

Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan Koperasi Mati Suri Total Passiva Menurun Lingkungan Bisnis Yang Kurang Sehat,

Partisipasi Anggota Rendah

Analisis Kesenjangan

(Gap Analisis)

1. Identifikasi Pelayanan 2. Penentu Standar

Pelayanan 3. Analisis Data

p

Analisis Lingkungan Internal: 1. Manajemen

2. Sumberdaya Manusia 3. Keuangan

4. Produksi pemasaran 5. Penelitian dan

Pengembangan

Analisis Lingkungan Eksternal: 1. Sejarah

2. Politik 3. Ekonomi 4. Sosial 5. Teknologi

Analisis SWOT

Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) Dengan Pendekatan Arsitektur Strategi

Revitalisasi Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA)


(48)

TUVWXYZ[X\X]X^TYT_]

`Va ^bcdefgdhidcju

Penelitian dilakukan di Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan koperasi tersebut memiliki potensi yang besar dan strategis untuk dikembangkan. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan untuk pengumpulan data yaitu bulan April 2011 sampai bulan Juni 2011.

`VkWljbgl\lhmdnofpdhqdnrlp

Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan pada anggota koperasi Jasa Agribisnis (KOJA). Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu pemilihan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa responden adalah pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. Jumlah responden yang diberikan kuesioner sebanyak 100 orang, dimana responden adalah anggota, dan pengurus Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan yang menggunakan jasa pelayanan koperasi.

`Vstlhfegdhqunolu[djd

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung, melalui wawancara dan pengisian kuesioner kepada responden serta pihak-pihak terkait. Kuesioner Penelitian untuk melihat kualitas pelayanan yang diterima oleh anggota apakah sudah sesuai dengan harapan anggota terhadap koperasi. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal, skripsi, laporan hasil penelitian serta informasi dan studi literatur yang mendukung dari berbagai instansi terkait yaitu Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Ciamis, Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Propinsi Jawa Barat, Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Pusat.


(49)

vwv xyz {|y}~€ ‚ ‚ƒz 

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, dimana dalam penelititan ini menggunakan beberapa alat analisis data yang digunakan yaitu analisis lingkungan bisnis koperasi, analisis kesenjangan, analisis SWOT dan arsitektur strategi.

vw5 Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Data dan informasi yang terkumpul diolah dengan menggunakan program komputerMicrosoft Excel 2007.

4.5.1 Analisis Lingkungan Bisnis Koperasi

Analisis lingkungan bisnis Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan yang dilakukan menggunakan teknik deskriptif yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian, sehingga metode ini mengadakan akumulasi data dengan tujuan untuk mendefinisikan visi, misi dan tujuan Koperasi Jasa Agribisnis, serta data-data yang berkaitan dengan lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal meliputi; kegiatan pemasaran, keuangan, sumberdaya manusia, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen. Lingkungan eksternal meliputi politik, ekonomi, sosial, teknologi, ancaman masuknya pesaing baru, persaingan antar koperasi, kekuatan tawar-menawar pemasok dan kekuatan tawar-menawar konsumen.

4.5.2 Analisis Kesenjangan(Gap Analysis)

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985), analisis kesenjangan merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan. Di dalam bidang bisnis dan manajemen, analisis kesenjangan diartikan sebagai suatu metode pengukuran bisnis yang memudahkan perusahaan untuk membandingkan kinerja aktual dengan kinerja


(50)

bidang atau kinerja yang sebaiknya diperbaiki atau ditingkatkan. Analisis kesenjangan bermanfaat untuk mengetahui kondisi terkini dan tindakan apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Hubungan antara perusahaan sebagai supplier barang dan jasa dengan konsumen yang menggunakan barang dan jasa tersebut dapat membantu dalam memahami konsep gap analysis. Kesenjangan kualitas pelayanan diartikan sebagai kesenjangan antara pelayanan yang seharusnya diberikan dan persepsi konsumen atas pelayanan aktual yang diberikan. Semakin kecil kesenjangan tersebut, semakin baik kualitas pelayanan. Dalam kondisi umum, kinerja suatu koperasi dapat tercermin dalam sistem operasional maupun strategi yang digunakan oleh koperasi tersebut. Kesenjangan akan bernilai positif bila nilai aktual lebih besar dari nilai target, sebaliknya bernilai negatif apabila nilai target lebih besar dari nilai aktual. Apabila nilai target semakin besar dan nilai aktual semakin kecil maka akan diperoleh kesenjangan yang semakin melebar.

Dalam melakukan analisis kesenjangan di Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan, ada beberapa langkah utama yang dilakukan, yaitu :

1. Identifikasi komponen pelayanan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan yang akan dianalisis

Pelayanan yang akan dianalisis dapat berupa pelayanan secara umum atau pelayanan secara tertentu. Adapun komponen pelayanan yang akan di analisis yaitu: pelayanan pengurus koperasi, penyedian jasa, kemampuan menghadapi masalah, keluhan, informasi, dan fasilitas

2. Penentuan standar pelayanan Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan

Standar pelayanan dapat berupa, standar pelayanan formal maupun informal. Standar pelayanan formal adalah standar pelayanan yang tertulis, jelas dan dikomunikasikan kepada seluruh staf pemberi layanan publik. Sementara itu, standar pelayanan informal adalah standar pelayanan tidak tertulis dan diasumsikan telah dimengerti oleh seluruh karyawan.


(1)

Responden A B

Yayat 1 2

Sarip 5 5

Dodo 1 2

Ruslan 5 4

H. Bosol 1 5

Nani 2 1

Andi 1 4

Alan 5 2

Jeje 2 3

Iding 2 2

Akum 3 3

Soma 2 2

Gari 4 3

Pi'i 1 3

Yoyo 5 4

Dani 2 4

Lili 5 5

Dana 3 5

Rohim 4 5

Yayat N 2 6

Yayat 5 4

Atang 4 3

Ading 2 2

Engkus 4 5

Diding 1 5

Ikin 1 1

Uma 4 5

Api Pudin 1 2

Anwar 5 2

Oo Rahman 5 3

Wawan 2 4

Yayan 4 5

Dadang 2 4

Malik 1 4

Uus 3 5

Oo Bahari 3 5

H. Ewo 2 4

H. Mis'an 4 4

Amin 2 4

Ali Nurdin 5 3

Iwa 1 2

Adang 3 3

Iwan 2 4

Juli 1 5

Nurdin 2 3

Miding 4 5

Emuh 3 5

Omon 2 5

Narya 2 5

Ohim 2 4

Atang 3 5

Oo 3 5

Aman 4 4

Yadi 5 1

Kayah 4 5

Idik 5 3

Naen 2 5

Ute 2 2

Dian 3 5

Teti 4 3

Oman 3 2

Ikoh 4 5

Bayu 3 2

Darus 3 2

Dudung 4 2

Mamat 5 2

Amir 2 2

Gunawan 3 3

Emon 4 2

Engkos 2 2

Iwan 3 2

Umi 4 1

Ajat 1 1

Anda 2 3

Rohman 2 1

Otong 3 2

Kosim 4 3

Dedi 5 1

Momon 3 2

Didi 2 3

Dudung 2 1

Mukri 4 2

Marno 1 3

Eeng 1 1

H. Amas 3 3

H. Omon 2 5

Ihak 2 1

Amas 1 3

Rohim 2 2

Imong 1 1

Sobri 4 1

Toto 2 3

Wawan 1 1

Ikin 4 1

Karyo 5 1

H. Anda 2 4

Hamid 1 2

Asep Takwa 4 1

Oos Kosasih 1 2


(2)

90

ÅÆÁÇÈÉ ÊÆÉ A B C D

Yayat 1 1 3 4

Sarip 2 2 3 5

Dodo 5 4 3 1

Ruslan 3 1 2 3

H. Bosol 2 3 2 5

Nani 1 2 2 3

Andi 3 3 2 4

Alan 2 4 4 5

Jeje 1 4 4 2

Iding 3 4 4 5

Akum 1 3 4 3

Soma 3 3 3 5

Gari 2 3 3 4

Pi'i 3 3 3 3

Yoyo 3 3 2 5

Dani 2 4 3 2

Lili 4 4 3 4

Dana 1 4 2 5

Rohim 1 4 2 3

Yayat N 2 3 2 4

Yayat 1 2 4 3

Atang 1 3 4 5

Ading 1 3 4 3

Engkus 3 5 3 5

Diding 2 4 3 2

Ikin 2 4 3 3

Uma 2 4 3 4

Api Pudin 1 3 4 5

Anwar 2 3 2 3

Oo Rahman 1 3 2 2

Wawan 3 2 2 4

Yayan 2 3 2 5

Dadang 3 1 2 3

Malik 1 1 2 2

Uus 3 2 2 4

Oo Bahari 1 2 4 3

H. Ewo 2 2 4 2

H. Mis'an 1 2 4 3

Amin 3 4 3 2

Ali Nurdin 3 2 5 2

Iwa 1 2 3 3

Adang 2 4 2 4

Iwan 1 4 4 3

Juli 3 3 5 2

Nurdin 3 3 4 4

Miding 2 3 5 2

Emuh 2 1 3 2

Omon 3 2 5 1

Narya 3 1 5 3

Ohim 3 3 5 2

Atang 2 3 3 2

Oo 1 3 5 3

Aman 3 3 5 3

Yadi 2 2 2 3

Kayah 3 4 2 2

Idik 2 2 4 3

Naen 1 2 4 3

Ute 2 3 5 2

Dian 1 2 5 2

Teti 3 1 3 2

Oman 1 2 1 2

Ikoh 1 1 2 4

Bayu 2 1 1 4

Darus 1 2 3 2

Dudung 1 3 5 4

Mamat 1 2 3 2

Amir 3 2 3 2

Gunawan 1 4 3 2

Emon 2 2 2 3

Engkos 1 4 4 4

Iwan 1 2 3 2

Umi 2 3 4 3

Ajat 1 2 2 2

Anda 3 2 4 3

Rohman 1 3 1 4

Otong 2 3 4 4

Kosim 2 4 1 1

Dedi 2 3 2 4

Momon 2 3 3 1

Didi 2 4 3 2

Dudung 5 3 5 3

Mukri 5 2 3 3


(3)

Eeng 2 3 2 3

H. Amas 5 4 2 3

H. Omon 5 3 2 5

Ihak 2 4 4 5

Amas 5 4 5 4

Rohim 5 3 4 2

Imong 2 3 2 3

Sobri 5 2 2 5

Toto 2 2 2 3

Wawan 5 3 2 5

Ikin 3 3 5 2

Karyo 5 4 2 5

H. Anda 3 3 2 2

Hamid 5 4 3 5

Asep

Takwa 4 3 3 5

Oos

Kosasih 5 4 3 3

Eem 4 2 3 2

Keterangan :

 A,B,C,D adalah pertanyaan yang diajukan

 Nilai 1,2,3,4,5 adalah skor pembobotan dengan menggunakan skala likert yaitu (1) sangat tidak setuju (2) tidak setuju (3) kurang setuju (4) setuju (5) sangat setuju.


(4)

92

ËÌÍÎ Ï ÐÌÑ ÒÓ

Neraca Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) STA Panumbangan

Ciamis Per 31 Desember 2010

No

Aktiva

Tahun 2010

Tahun 2009

I

Aktiva Lancar

1.1. Kas

1,170,175.00

3,208,032.00

1.2. Bank

-

4,014,757.00

1.3. Piutang

203,592,128.00

239,005,065.00

1.4. P P T T

(10,000,000.00)

(5,000,000.00)

Jumlah Aktiva Lancar

194,762,303.00

241,227,854.00

II

Investasi Jangka Panjang

2.1. Simpanan di Plasma

568,135.00

260,000.00

Jumlah Investasi Jangka Panjang

568,135.00

260,000.00

III

Aktiva Tetap dan Gerak

3.1. Peralatan & Kendaraan

118,920,000.00

-3.2. Perlengkapan Kantor

20,245,250.00

-Nilai Perolehan

139,165,250.00

123,438,800.00

Akumulasi Penyusutan

(34,450,000.00)

(21,950,000.00)

Nilai Buku

104,715,250.00

101,488,800.00

IV

Aktiva Lain-Lain

4.1. Piutang Beku

58,956,515.00

85,739,020.00

Jumlah Piutang Beku

58,956,515.00

85,739,020.00

Total Aktiva

359,002,203.00

428,715,674.00

Kewajiban dan Equity

V

Kewajiban Lancar

5.1. Titipan Anggota

48,625,100.00

25,000,000.00

5.2. Dana-Dana SHU

454,345.00

310,700.00

5.3. Titipan STA

59,259,888.00

127,678,400.00

5.4. Biaya YMH

3,267,368.00

141,494,153.00

Jumlah Kewajiban Lancar

VI

Kewajiban Jangka Panjang

6.1. Hutang Bank

-

-6.2. Hutang STA

106,040,000.00

114,680,000.00


(5)

VII Equity

7.1. Simpanan Pokok

775,000.00

1,775,000.00

7.2. Simpanan Wajib

36,373,110.00

12,573,110.00

7.3. DPM

99,252,421.00

539,100.00

7.4. Cadangan

3,448,656.00

1,473,111.00

7.5. Sisa Hasil Usaha

1,506,315.00

3,192,100.00

Jumlah Equity

141,355,502.00

3,192,100.00

Total Passiva

359,002,203.00

428,715,674.00

Ciamis, 31 Desember 2010

A.N. PENGURUS KOJA

Ketua,

Bendahara,


(6)

94

TATA HERDIANA UCU ROHIMAT

RAPB KOPERASI JASA AGRIBISNIS (KOJA)

STA PANUMBANGAN CIAMIS

TAHUN BUKU 2009

ÔÕ Ö ×ØÙ ØÔ ×Ú ÔÛ ØÔ ØÜÝÝ Þ × ÚØßÙ à ØàÙÜÝÝÞ ×Ú ÔÛ ØÔ ØÜÝ áÝ

(×â) (×â) (×â)

A. PENDAPATAN

1 Jasa Pinjaman 107,849,000.00 166,690,333.00 167,000,000.00

2 Provisi 22,632,000.00 29,255,750.00 30,000,000.00

3 Lain-lain 300,000.00 235,100.00 300,000.00

Jumlah 130,781,000.00 196,181,183.00 197,300,000.00 B. PENGELUARAN

1 Gaji Pengurus & Karyawan 60,000,000.00 60,418,300.00 65,000,000.00

2 Bunga STA 19,200,000.00 26,040,000.00 25,500,000.00

3 Bunga Anggota 10,000,000.00 19,200,000.00 19,000,000.00 4 Peny. Aktiva Lancar 5,500,000.00 5,000,000.00 5,500,000.00 5 Operasional & Perbaikan 9,000,000.00 24,038,800.00 23,000,000.00 6 ATK dan Lain-lain 3,800,000.00 13,993,350.00 13,000,000.00 7 Sewa Kantor & Telp 4,600,000.00 11,006,050.00 10,000,000.00 8 Peny. Inventaris 13,500,000.00 12,500,000.00 12,500,000.00

9 Biaya RAT 1,600,000.00 3,100,000.00 3,000,000.00

10 Pengeluaran Umum - 19,211,000.00 17,500,000.00

Jumlah Pengeluaran 127,200,000.00 194,507,500.00 194,000,000.00 C Pendapatan Sebelum Pajak 3,581,000.00 1,673,683.00 3,300,000.00

Pajak 358,100.00 167,368.00 330,000.00

D Sisa Hasil Usaha 3,222,900.00 1,506,315.00 2,970,000.00

Panumbangan, 31 Desember 2009