Pernyataan Hasil Analisis Data

kapas basah. Paralon diletakkan di atas kapas basah, kemudian ditaruh di tempat gelap selama 3 minggu. Selama pengujian kelembaban tetap dijaga dengan menambahkan air pada kapas dan rayap yang mati harus segera dikeluarkan dari paralon. Setelah 3 minggu paralon dibongkar dan dilakukan penghitungan jumlah rayap yang masih hidup untuk mengetahui nilai mortalitas rayap uji. Sedangkan contoh uji kayu dicuci dan dioven selama 48 jam dengan suhu 60 ± 2 o C, kemudian ditimbang untuk mendapatkan nilai berat contoh uji setelah pengujian W 2 .

3.5 Pernyataan Hasil

Hasil dinyatakan berdasarkan penurunan berat dan dihitung dengan menggunakan persamaan: WL = W 1 − W 2 W 1 x 100 Keterangan : WL = Kehilangan berat Weight Loss contoh uji kayu W 1 = Berat kering oven kayu sebelum diumpankan gram W 2 = Berat kering oven kayu setelah diumpankan gram Selanjutnya tingkat ketahanan contoh uji berdasarkan indikator kehilangan berat dihitung dari nilai rata-rata keseluruhan contoh uji dengan menggunakan klasifikasi yang dibuat oleh Badan Standardisasi Nasional Indonesia. Klasifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Klasifikasi ketahanan kayu terhadap serangan rayap tanah Kelas Ketahanan Kehilangan Berat I Sangat Tahan 3,52 II Tahan 3,52 - 7,5 III Sedang 7,5 - 10,96 IV Buruk 10,96 - 18,94 V Sangat Buruk 18,94 - 31,89 Sumber : SNI 01. 7202-2006 Pada metode JIS K 1571-2004 dilakukan perhitungan mortalitas rayap. Mortalitas rayap yang diamati dalam standar ini hanya mortalitas dari rayap kasta pekerja. Mortalitas rayap dihitung dengan menggunakan rumus: MR = D 150 X 100 Keterangan : MR = Mortalitas rayap D = Jumlah rayap yang mati ekor 150 = Jumlah rayap pekerja pada awal pengujian ekor Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kemampuan makan rayap feeding rate untuk membantu membandingkan hasil pengujian pada ketebalan dan kadar perekat yang berbeda. Kemampuan makan rayap feeding rate dihitung menggunakan rumus: FR = ΔW Ro +Ra 2 T Keterangan : FR = Feeding Rate µgekorhari ΔW = Kehilangan berat contoh uji µg Ro = Jumlah rayap awal pengujian ekor Ra = Jumlah rayap akhir pengujian ekor T = Lama waktu pengujian hari

3.6 Analisis Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 15.0 for Windows Evaluation Version. Model rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan tiga faktor yaitu metode standar pengujian SNI dan JIS, ketebalan MDF kayu karet 2,5 mm dan 5 mm, kadar perekat 8 dan 12 masing- masing menggunakan tiga kali ulangan. Respon yang diamati pada penelitian adalah kehilangan berat kayu. Model rancangan percobaan statistik yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Yijkl = µ + αi + j + k + α ij + α ik + jk + α ijk + εijkl i = 1,2 ; j = 1,2 ; k = 1,2 dan l = 1,2,3 Dimana : Yijkl = Nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B taraf ke-j faktor C taraf ke-k dan ulangan ke-l. µ = Rataan umum. αi = Pengaruh utama A metode standar pengujian SNI dan JIS. j = Pengaruh utama B ketebalan MDF 2,5 mm dan 5 mm. k = Pengaruh utama C kadar perekat 8 dan 12 α ij = Komponen interaksi dari faktor A dan faktor B. α ik = Komponen interaksi dari faktor A dan faktor C. jk = Komponen interaksi dari faktor B dan faktor C. α ijk = Komponen interaksi antara faktor A, B, dan C. εijkl = Pengaruh acak yang menyebar normal 0,σ ε 2 . Pengujian statistik dilakukan pada selang kepercayaan 95 yaitu kriteria alpha 0,05. Perlakuan dinyatakan berpengaruh nyata apabila P value menghasilkan nilai lebih kecil dari alpha. Sedangkan perlakuan dinyatakan tidak berpengaruh nyata apabila P value menghasilkan nilai lebih besar dari alpha.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Papan serat berkerapatan sedang Medium Density Fiberboard, MDF yang digunakan dalam pengujian, dibuat melalui proses kering dengan perekat urea formaldehida dan kerapatan target 0,7 gcm 3 . Pengujian dilakukan dengan uji laboratoris menggunakan dua metode yaitu SNI 01.7207-2006 dan JIS K 1571-2004. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan papan serat berkerapatan sedang kayu karet terhadap serangan rayap tanah.

4.1 Ketahanan Papan Serat Berkerapatan Sedang Kayu Karet terhadap

Serangan Rayap Tanah Coptotermes curvignathus Holmgren Hasil pengujian persentase kehilangan berat, mortalitas rayap, dan kemampuan makan rayap digunakan untuk mengetahui ketahanan papan serat berkerapatan sedang berdasarkan pengaruh ketebalan dan kadar perekat pada metode SNI 01.7207-2006 dan JIS K 1571-2004.

4.1.1 Kehilangan Berat

Kehilangan berat Weight Loss, WL merupakan salah satu respon yang diamati karena berkurangnya berat contoh uji akibat aktifitas makan rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan menggunakan metode SNI 01.7207-2006, diperoleh nilai persen kehilangan berat MDF seperti pada Tabel 4. Tabel 4 Persentase kehilangan berat contoh uji dengan metode SNI 01.7207- 2006 Jenis MDF Tebal mm Kadar Perekat Kehilangan Berat MDF kayu karet 2,5 8 9,97 12 6,06 5 8 8,07 12 4,24 MDF kayu karet pabrik 2,5 10 8,17

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Stump Karet (Hevea Brassiliensis Muell Arg.) Terhadap Pemberian Growtone Pada Berbagai Komposisi Media Tanam

7 52 92

Peningkatan Mutu Kayu Karet (Hevea braziliensis MUELL Arg) dengan Bahan Pengawet Alami dari Beberapa Jenis Kulit Kayu

2 55 78

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Uji Efektivitas Termitisida Nabati Terhadap Mortalitas Rayap (Coptotermes curvinagthus Holmgren)(Isoptera : Rhinotermitidae) di Laboratorium

5 52 70

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Uji Termitisida Hewani dan Termitisida Kimiawi Terhadap Mortalitas Rayap (Coptotermes curvignathus Holmgren) Di Laboratorium

2 44 52

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brassiliensis Muel. Arg.) Terhadap 3 Isolat Penyakit Gugur Daun (Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Sacc.) Di Laboratorium

0 48 59

Uji Resistensi Beberapa Genotipe Plasma Nutfah Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun (Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Laboratorium

0 30 53

Ketahanan Delapan Jenis Produk Kayu Komposit terhadap Serangan Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren)

0 4 32