BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Oktober 2010 sampai dengan April 2011 bertempat di Laboratorium Biodeteriorasi dan Biomaterial Pusat
Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi LPPM IPB.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol kaca jampot dengan diameter 5 cm dan tinggi 14 cm, paralon dengan diameter 8 cm dan
tinggi 6 cm, wadah besar, alat penyaring pasir, gelas ukur, timbangan elektrik, oven, desikator, laminar flow, alat tulis, dan kamera.
Bahan yang digunakan adalah papan serat berkerapatan sedang MDF kayu karet Hevea brasiliensis Muell. Arg. tebal 2,5 mm dan 5 mm dengan
kadar perekat masing-masing 8 dan 12, MDF kayu karet Hevea brasiliensis Muell. Arg. dari pabrik dengan tebal 2,5 mm dan kadar perekat
10 sebagai pembanding, kayu karet solid Hevea brasiliensis Muell. Arg. sebagai kontrol, rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren yang
aktif dan sehat, pasir, aluminium foil, air mineral, jaring, alkohol, kapas, dan dental cement.
3.3 Persiapan Contoh Uji
Standar ukuran contoh uji untuk metode SNI 01.7207-2006 yaitu 2,5 cm x 2,5 cm, sedangkan untuk metode JIS K 1571-2004 yaitu 2 cm x 2 cm.
Pemiilihan contoh uji dilakukan secara acak. Contoh uji MDF kayu karet pada tebal 2,5 mm dan 5 mm dengan kadar perekat masing-masing 8 dan
12 dilakukan ulangan pengujian sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 12 sampel MDF. Contoh uji MDF kayu karet dari pabrik dengan tebal 2,5 mm
dan kadar perekat 10 dilakukan ulangan sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 3 sampel MDF. Contoh uji kontrol kayu karet pada tebal 2,5 mm dan 5 mm
dilakukan ulangan pengujian sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 6 sampel
kontrol. Contoh uji kayu dioven selama 48 jam dengan suhu 60 ± 2
o
C untuk mendapatkan nilai berat contoh uji sebelum pengujian W
1
. Botol uji, pasir, dan paralon telah dilapis dental cement sebagai dasar yang akan digunakan,
dilakukan pengovenan kemudian penyinaran dengan laminar flow agar steril.
3.4 Prosedur Pengujian