Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

34 langkah awal dalam pembaharuan manajemen keuangan di sektor publik, sehingga mampu meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

2.6 Penelitian Terdahulu

Wibawa 2005 menganalisis permintaan wisata dan menduga surplus konsumen pengunjung Taman Margasatwa Ragunan menggunakan pendekatan kontingensi. Diperoleh hasil bahwa jumlah rata-rata kesediaan membayar pengunjung TMR dengan asumsi kualitas lingkungan yang lebih baik adalah Rp 8.240,00orangtahun. Nilai total kesediaan membayar dari seluruh pengunjung sebesar Rp 26.102.722.000,00 pertahun. Nilai total menunjukkan besarnya nilai manfaat rekreasi TMR berdasarkan kesediaan membayar pengunjung. Surplus konsumen yang terbentuk pada kondisi TMR yang lebih baik kualitasnya pada harga tiket Rp 3.000,00orang adalah Rp 16.178.063.500,00 tahun dengan rata-rata Rp 5.100,00orang. Surplus konsumen ini didapat dari selisih nilai manfaat rekreasi dan penerimaan yang diperoleh TMR dari hasil penjualan tiket dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Penelitian lainnya dilakukan oleh Zulkarnain 2001, yaitu mengenai karakteristik pengunjung dan pendugaan permintaan rekreasi di Kebun Binatang Ragunan. Umumnya, pengunjung yang datang adalah laki-laki 65,15, dengan kisaran umur terbanyak berada pada selang 20-29 tahun 57,58. Sebagian besar berasal dari daerah Jakarta Selatan 49,93 dan Botabek 24,24. Tingkat pendidikan rata-rata adalah perguruan tinggiakademi 48,48, dan SLTAsederajat 45,45. Pekerjaan pokok pengunjung umumnya adalah pegawai swasta 50,00, dengan pendapatan pokok terbanyak berkisar antara Rp 35 750.000,00-Rp 1.000.000,00 perbulan 27,27. Sebanyak 72,73 dari total responden mengaku telah berkeluarga sedangkan selebihnya belum menikah. Model permintaan rekreasi dibentuk berdasarkan hasil regresi linear berganda terhadap delapan faktor yang diduga mempengaruhi tingkat kunjungan wisata di lokasi Kebun Binatang Ragunan antara lain, jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan pokok, status perkawinan, tempat tinggal, pendapatan , dan biaya rekreasi. Peubah yang berpengaruh nyata pada taraf 95 adalah pekerjaan pokok, status perkawinan, tempat tinggal, pendapatan pokok, dan biaya rekreasi rata-rata. Pada tahun 2006, Mulyani menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Pantai Carita Kabupaten Pandeglang. Karakteristik wisatawan di tempat wisata tersebut adalah kelompok muda sebagian besar masih berumur 20 tahunan, dengan pekerjaan utama sebagai pegawai swasta dan pendapatan kurang dari Rp 12.000.000,00 per tahun. Sebagian besar wisatawan di Pantai Carita berasal dari Jakarta dan tingkat pendidikan akhir SLTA. Umumnya responden merupakan bagian dari rombongan wisata teman dengan jumlah rombongan yang bervariasi. Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke Kawasan Wisata Pantai Carita untuk responden yang tidak menginap adalah biaya perjalanan, pendapatan, jarak tempuh, dan pendapatan keluarga. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke Kawasan Wisata Pantai Carita untuk responden yang menginap adalah biaya perjalanan, biaya penginapan, tingkat pendidikan, waktu luang, jumlah rombongan, jarak tempuh, dan daya tarik. 36 Selanjutnya Dewi 2005 di dalam skripsinya dengan judul Fungsi Permintaan Taman Safari Indonesia TSI dengan Metode Biaya Perjalanan, memperoleh hasil bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, berumur 22-35 tahun, berpendidikan tinggi, memiliki pekerjaan pegawai swasta dengan pendapatan diatas Rp 12 juta per tahun dan berasal dari daerah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi Jabodetabek. Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh pengunjung berkisar antara Rp 45.000,00-Rp 625.000,00 per orang per kunjungan. Sebagian besar pengunjung mengeluarkan biaya perjalanan antara Rp 112.500,00-Rp 225.000,00 per orang per kunjungan 43,48. Biaya perjalanan total dari 92 responden sebesar Rp 16.084.675,00 per kunjungan, dengan komponen biaya terbesar adalah biaya transportasi yaitu Rp 5.884.587,00 36,37 dari total biaya perjalanan. Biaya transportasi per orang sebesar Rp 63.528,00. 37

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Konservasi eksitu merupakan salah satu cara melestarikan keanekaragaman hayati bangsa Indonesia. Selain itu juga sebagai alternatif pariwisata potensial yang mampu memberikan hiburan sekaligus pendidikan. Alternatif pariwisata ini mampu menambah wawasan wisatawan akan keanekaragaman sumberdaya hayati yang ada. Salah satu kawasan konservasi eksitu yang menyajikan keanekaragaman sumberdaya fauna adalah Taman Margasatwa Ragunan. Karakteristik individu wisatawan dan kondisi daerah tujuan wisata pada dasarnya mempengaruhi keputusan seseorang untuk memilih daerah tujuan wisata. Karakteristik wisatawan yang dianalisis adalah jenis kelamin, umur, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan daerah asal. Faktor yang diduga mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke TMR antara lain biaya perjalanan, penghasilan, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, waktu luang, jarak tempuh, waktu di lokasi, lama mengetahui keberadaan TMR, umur, pekerjaan, dan status pernikahan. Pengetahuan mengenai karakterisktik wisatawan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut dapat berguna bagi pengelola tempat wisata terutama yang berhubungan dengan kawasan wisata untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan yang dapat diberikan di kawasan wisata tersebut sehingga kawasan itu dapat dijadikan alternatif pilihan wisata bagi masyarakat untuk menyeimbangkan hidup atau hanya untuk sekedar melakukan wisata dan membuat wisatawan tertarik untuk datang kembali ke kawasan wisata tersebut.