Sejarah Taman Margasatwa Ragunan Visi dan Misi Taman Margasatwa Ragunan

55

V. GAMBARAN UMUM

5.1 Sejarah Taman Margasatwa Ragunan

Sekitar 147 tahun yang lalu di Batavia kini Jakarta pelukis ternama Indonesia yaitu Bapak Raden Saleh menghibahkan lahan seluas 10 Ha di Jalan Cikini Raya No.73 Jakarta Pusat untuk Taman Margasatwa yang kemudian tepatnya pada tanggal 19 September 1864 diresmikan dengan nama ”Planten en Dierentuin ” dan dikelola oleh perhimpunan penyayang flora dan fauna Batavia Culture Vereniging Panten en Dierentuin of Batavia. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh Ir. Soekarno, maka pada tahun 1949 ”Planten en Dierentuin” diubah namanya menjadi ”Kebun Binatang en Dierentuin”. Pada saat itu pembangunan dan perkembangan Kota Jakarta terus dilakukan sehingga menyebabkan wilayah Cikini yang terletak di pusat Kota Jakarta tidak cocok lagi sebagai lokasi untuk Kebun Binatang. Untuk itu pada tahun 1964 oleh Dr. Soemarmo, Gubernur DCI Daerah Chusus Ibukota Jakarta pada saat itu, dibentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang dengan diketuai drh. T.H.E.W Umboh dengan tugas utama memindahkan Kebun Binatang Cikini ke Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan, pada lahan seluas 30 Ha yang merupakan hibah dari Pemda DKI Jakarta. Pada tanggal 22 Juni 1966 Kebun Binatang diresmikan oleh Gubernur DCI Daerah Chusus Ibukota Jakarta, Mayor Jenderal Ali Sadikin, dengan nama Taman Margasatwa Ragunan. Koleksi satwa saat itu sebanyak 450 ekor yang dibawa dari Kebun Binatang Cikini. Pada tahun 1993 Taman Margasatwa Ragunan menjalani perubahan manajemen sehingga berubah menjadi Badan Pengelola BP Kebun Binatang Ragunan. Pada tahun 2001, BP berubah menjadi 56 Kantor Taman Margasatwa Ragunan sampai tahun 2008 dan awal tahun 2009 berubah lagi menjadi Unit Pelayanan Teknis UPT Taman Margasatwa Ragunan. Pada awal tahun 2010 namanya menjadi Unit Pelayanan Teknis Badan Layanan Umum Daerah UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan.

5.2 Karakteristik Kawasan

Taman Margasatwa Ragunan sebagai sarana konservasi satwa dan hutan kota di DKI Jakarta memiliki karakteristik kondisi yang cocok untuk dijadikan kawasan konservasi di tengah kota. Karakteristik Taman Margasatwa Ragunan dapat dilihat berdasarkan letak geografis dan topografi kawasan, serta iklim dan jenis tanahnya.

5.2.1 Letak Geografis dan Topografi Kawasan

TMR terletak di daerah Pasar Minggu, sekitar 20 km dari pusat Kota Jakarta. Secara geografis TMR terletak pada 104 o 48 l BT dan 106 o 15 l LS. TMR berada pada ketinggian 50 m di atas permukaan laut. TMR memiliki empat pintu masuk, yaitu Pintu Utara, Pintu Selatan, Pintu Timur, dan Pintu Barat. Pintu Utara berbatasan dengan Kelurahan Ragunan, Pintu Selatan berbatasan dengan Kelurahan Jagakarsa yang terletak di Jalan Sagu, Pintu Timur berbatasan dengan Kelurahan Kebagusan yang terletak di Jalan Jatipadang dan Pintu Barat berbatasan dengan Kelurahan Ragunan yang terletak di Jalan Raya Cilandak KKO.

5.2.2 Iklim dan Jenis Tanah

Karakteristik lingkungan TMR memiliki kelembaban pertahunnya antara 60-80 dan curah hujan sekitar 2.291-2.300 mm dengan temperatur udara rata- rata sepanjang tahun 27,2 o C. Angin pada musim kemarau bertiup dari arah Timur 57 Laut menuju Barat Daya, pada musim hujan angin bertiup dari Barat Daya ke Barat Laut. TMR memiliki jenis tanah latosol merah yang bersifat netral dan berwarna merah. Tanah tersebut mengalami pelapukan yang akan menghasilkan top soil tebal sehingga tanaman dapat tumbuh subur. Lahan TMR saat ini adalah milik Pemda DKI Jakarta. Luas areal keseluruhan TMR adalah 147 ha yang digunakan untuk konservasi satwa.

5.3 Visi dan Misi Taman Margasatwa Ragunan

Visi TMR adalah mewujudkan Taman Margasatwa Ragunan sejajar dengan Kebun Binatang di kota-kota besar di negara maju yang dihuni oleh satwa yang sejahtera. Misi Taman Margasatwa Ragunan yaitu : 1. Meningkatkan kualitas kesejahteraan satwa mendekati habitatnya 2. Meningkatkan pengetahuan tentang satwa kepada masyarakat dalam rangka sosialisasi konservasi eksitu 3. Meningkatkan kerjasama ilmiah dan informasi satwa baik dalam dan luar negeri 4. Meningkatkan hubungan antar daerah atau negeara melalui program tukar- menukar satwa antar kebun binatang dalam dan luar negeri 5. Meningkatkan pelestarian dan keindahan fauna-flora sebagai suatu ekosistem yang terpadu 6. Meningkatkan fungsi Taman Margasatwa Ragunan sebagai wilayah resapan air dan pengendalian run-off melalui pembuatan dan pendalaman wadukdanau. 58

5.4 Sasaran Taman Margasatwa Ragunan