63
5.9 Jumlah Wisatawan Taman Margasatwa Ragunan
Wisatawan TMR mengalami kenaikan pertahunnya, wisatawan di tahun 2010 merupakan jumlah paling tinggi selama lima tahun terakhir. Kunjungan
paling rendah terjadi pada tahun 2006. Data jumlah pengunjung yang ada tidak dibedakan antara wisatawan lokal dan wisatawan asing. Jumlah wisatawan TMR
dari tahun 2006-2010 dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah Wisatawan TMR Tahun 2006-2010 No Tahun Jumlah
orang
1 2006
2.553.087 2 2007
3.379.561 3 2008
3.302.549 4 2009
3.439.102 5 2010
3.580.204
Rata-rata 3.250.901
Sumber : Seksi Pelayanan Pengunjung Taman Margsatwa Ragunan, 2011
Kisaran wisatawan pada hari kerja biasa adalah antara 1.000-3.000 orang, hari Sabtu antara 7.000-10.000 orang, hari Minggu antara 20000-30000 orang, libur
lebaran antara 30.000-160.000 oranghari, libur tahun baru sekitar 170.000 oranghari, dan libur nasionallong weekend antara 40.000-50.000 oranghari.
Jumlah pengunjung TMR berbeda-beda tiap bulannya, jumlah pengunjung paling tinggi terdapat pada bulan September. Umumnya libur lebaran jatuh pada Bulan
September. Sebaran pengunjung per bulan di tahun 2010 dapat dilihat pada grafik berikut.
64
Gambar 2. Grafik Jumlah Wisatawan TMR per Bulan di Tahun 2010
Sumber : Seksi Pelayanan Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, 2011
5.10 Struktur Organisasi TMR
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 135 Tahun 2009 Tanggal 10 Agustus 2009 tentang Susunan Organisasi Unit Pengelola Taman
Margasatwa Ragunan, TMR Jakarta dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang ditunjuk oleh Gubernur. Kepala Unit TMR membawahi empat bidang, yaitu:
Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Pengunjung, Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa, dan Subkelompok Jabatan Fungsional. Bagan Struktur
Organisasi Unit Pengelola TMR terlampir pada Lampiran 7.
65
5.11 Karakteristik Responden Wisatawan Taman Margasatwa Ragunan
Jumlah wisatawan yang dipilih sebagai responden sebanyak seratus orang. Karakteristik responden TMR yang dianalisis diantaranya adalah jenis kelamin,
umur, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah tanggungan keluarga, dan daerah asal. Karakteristik responden secara lengkap dapat dilihat
pada Tabel 8.
Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Demografi
No Karakteristik
Jumlah orang Persentase
1 Jenis Kelamin
Pria 47 47
Wanita 53 53
2 Umur tahun
17-27 tahun 55
55 28-37 tahun
25 25
38-47 tahun 11
11 48-57 tahun
9 9
3 Status Pernikahan
Belum Menikah 55
55 Sudah Menikah
45 45
4 Pendidikan SD 4
4 SMP 29
29 SMU 35
35 AkademiDiploma 3
3 S1 28
28 S2 1
1 5 Pekerjaan
Pelajar 13 13
Mahasiswa 13 13
ABRI 2 2
Pensiunan 2 2
Pegawai Swasta 23
23 Wiraswasta 13
13 Ibu Rumah Tangga
15 15
Pengangguran 1 1
PNS 10 10
Buruh Pabrik 7
7 Lainnya 1
1
66
No Karakteristik
Jumlah orang Persentase
6 Penghasilan Rptahun
9.000.000,00-24.000.000,00 60 60
24.000.000,01-39.000.000,00 21 21
39.000.000,01-54.000.000,00 13 13
54.000.000,01-69.000.000,00 6 6
7 Jumlah Tanggungan Keluarga orang
0 48 48
1-2 orang 20
20 3-4 orang
29 29
5-6 orang 3
3 8 Daerah
Asal Bekasi 5
5 Bogor 3
3 Depok 11
11 Jakarta Barat
8 8
Jakarta Pusat 3
3 Jakarta Selatan
45 45
Jakarta Timur 12
12 Jakarta Utara
5 5
Tangerang 8 8
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
Responden wisatawan TMR terdiri dari pria sebanyak 47 orang dan wanita sebanyak 53 orang. Berdasarkan umur, responden wisatawan TMR
dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Kelompok umur 17-27 tahun sebanyak 55 dari total responden, umur 28-37 tahun sebanyak 25 dari total
responden, umur 38-47 tahun sebanyak 11 dari total responden, dan umur 48-57 tahun sebanyak 9 dari total responden.
Sebagian besar umur responden wisatawan adalah 17-27 tahun yaitu sebanyak 55 dari total responden, mereka adalah kaum muda produktif yang
belum berkeluarga dan yang baru berkeluarga. Mereka yang baru berkeluarga umumnya memiliki anak balita. Para orangtua memperkenalkan jenis-jenis satwa
kepada putra-putrinya yang masih berumur sekitar 1-5 tahun. Sedangkan untuk usia lebih dari itu, kedatangannya di TMR semakin sedikit. Hal ini dikarenakan
67 stamina yang sudah mulai menurun untuk berjalan kaki dalam jarak jauh dan
rutinitas yang padat. Umumnya responden yang ditemui belum menikah yaitu sebanyak 55
dari total responden. Mereka melakukan rekreasi bersama teman dekat atau rekan- rekannya untuk mengisi waktu luang. Suasana TMR yang asri sangat diminati
oleh kaum muda, selain itu luas TMR sebesar 140 ha mampu menjadi daya tarik tersendiri sebagai kawasan rekreasi yang dapat dinikmati hanya dengan berjalan
kaki berkeliling dan duduk sesekali. Responden yang sudah menikah juga persentasenya cukup besar yaitu 45 dari total responden. Hal ini menandakan
bahwa TMR merupakan kawasan wisata yang diminati dari segala golongan baik oleh kaum muda yang belum menikah, ataupun mereka yang sudah berkeluarga
dan memiliki anak. Kaum muda biasanya lebih tertarik dengan suasana sejuk TMR, sedangkan mereka yang sudah berkeluarga lebih memilih TMR untuk
menambah wawasan tentang jenis-jenis satwa kepada anak. Berdasarkan hasil survey, tingkat pendidikan terakhir wisatawan
responden TMR adalah lulus SD sebanyak 4 dari total responden, lulus SMP sebanyak 29 dari total responden, lulus SMA sebanyak 35 dari total
responden, AkademiDiploma sebanyak 3 dari total responden, S1 sebanyak 28 dari total responden, dan S2 hanya 1 dari total responden. Sebagian besar
tingkat pendidikannya adalah lulusan SMA yaitu sebesar 35 dari total responden. Hal ini mengindikasikan bahwa TMR lebih diminati oleh wisatawan
dengan daya intelektual yang sedang. Spesifikasi pekerjaan yang dibuat adalah pelajar, mahasiswa, ABRI,
pensiunan, pegawai swasta, wiraswasta, ibu rumah tangga, pengangguran, PNS,
68 buruh pabrik, dan lainnya. Hasil survey kepada seratus responden TMR
menyatakan bahwa yang memiliki kegiatan sebagai pelajar berjumlah 13 orang, mahasiswa berjumlah 13 orang, ABRI berjumlah 2 orang, pensiunan berjumlah 2
orang, pegawai swasta berjumlah 23 orang, wiraswasta berjumlah 13 orang, ibu rumah tangga berjumlah 15 orang, pengangguran 1 orang, PNS berjumlah 10
orang, buruh pabrik berjumlah 7 orang, dan lainnya hanya 1 orang atau hanya 1 dari total responden.
Berdasarkan hasil survey tersebut dapat diketahui bahwa 23 dari total responden adalah pegawai swasta yang merupakan persentase terbesar. Sebesar
99 dari total responden sudah memiliki pekerjaan sehingga mereka akan lebih memilih untuk melakukan rekreasi saat hari libur Sabtu, Minggu, dan hari libur
nasional sebagai hari yang sesuai untuk berkunjung ke TMR. Namun, bila dilihat dari peresentase yang cukup merata, dapat dikatakan bahwa TMR diminati oleh
wisatawan dari berbagai latar belakang pekerjaan. Penghasilan adalah pendapatan utama yang diterima responden dalam satu
tahun terakhir ditambah dengan pendapatan sampingan bila mereka memiliki pekerjaan sampingan, serta tunjangan hari raya dan bonus jika ada. Untuk pelajar
dan mahasiswa, penghasilan yang dimaksud adalah jumlah uang dalam bentuk uang saku, pemberian, beasiswa, dan hadiah per bulan yang mereka peroleh yang
dihitung dalam tahun. Penghasilan per tahun responden wisatawan TMR dapat dikelompokkan
menjadi Rp 9.000.000,00-Rp 24.000.000,00 sebanyak 60 orang 60 dari total responden, Rp 24.000.000,01-Rp 39.000.000,00 sebanyak 21 orang 21 dari
total responden, Rp 39.000.000,01-Rp 54.000.000,00 sebanyak 13 orang 13
69 dari total responden, dan Rp 54.000.000,01-Rp 69.000.000,00 hanya 6 orang 6
dari total responden. Sebagian besar responden memiliki penghasilan Rp 750.000,00-Rp 2.000.000,00 per bulan atau Rp 9.000.000,00-Rp 24.000.000,00
pertahun. Hal ini dikarenakan Upah Minimum Regional UMR di DKI Jakarta adalah Rp 1.200.000,00 per bulan. Rata-rata pendapatan responden dari total 100
responden adalah Rp 25.338.000,00 pertahun sehingga dapat dikategorikan
menengah kebawah. Sebanyak 48 orang 48 dari total responden responden menyatakan
tidak memiliki tanggungan keluarga, sedangkan sisanya sebesar 52 orang 52 dari total responden memiliki tanggungan keluarga, yaitu terdiri dari 20 orang
yang memiliki tanggungan 1-2 orang, 29 orang yang memiliki tanggungan 3-4 orang, dan 3 orang yang memiliki tanggungan 5-6 orang.
Hampir 50 dari total responden wisatawan TMR tidak memiliki tanggungan keluarga. Responden yang tidak memiliki tanggungan keluarga bukan
berarti belum menikah tetapi biasanya memiliki tanggungjawab secara finansial kepada adik, kakak, atau saudara lainnya. Hasil survey menunjukkan terdapat 8
responden atau sekitar 15 dari jumlah responden yang belum menikah tetapi memiliki tanggungan keluarga. Sebanyak 3 responden yang telah menikah
menyatakan tidak memiliki tanggungan keluarga, yaitu sebesar 7 dari jumlah responden yang telah menikah.
Taman Margasatwa Ragunan terletak di Jakarta Selatan. Hasil survey juga menunjukkan seluruh wisatawan berasal dari wilayah Jabodetabek Jakarta,
Bogor, Tangerang, dan Bekasi dan paling banyak berasal dari Jakarta Selatan yaitu sebanyak 45 orang 45 dari total responden. Tidak ada responden
70 wisatawan yang berasal dari luar Jabodetabek saat survey dilakukan. Rata-rata
jarak yang ditempuh responden menuju TMR adalah sekitar 10 km.
5.11.1 Waktu Luang
Selain faktor biaya, faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kunjungan rekreasi adalah waktu luang yang tersedia bagi responden. Waktu luang dihitung
berdasarkan jumlah hari libur yang diperoleh, yang terdiri dari hari Minggu dan Sabtu untuk karyawan dengan lima hari kerja, tanggal merah, libur semester
untuk mahasiswa dan pelajarremaja, libur cuti untuk karyawan, dan lainnya. Umumnya para pegawai swasta memiliki jatah libur resmi selama 12-14 hari kerja
pertahun. Jika tidak rekreasi ke TMR, biasanya responden menggunakan waktu luang mereka untuk menonton TVbioskop, jalan-jalan ke mall atau tempat
rekreasi lainnya, membaca, istirahat, maupun mengerjakan pekerjaan rumah. Waktu luang yang kurang dari 60 hari dalam satu tahun dimiliki oleh
karyawan kontrak, pegawai toko, dan wiraswasta. Pegawai swasta, baik dengan jumlah hari kerja enam hari per minggu maupun pegawai swasta dengan jumlah
hari kerja lima hari per minggu serta buruh pabrik, memiliki waktu luang sebanyak 60-120 hari pertahun. Untuk pelajarmahasiswa dan PNS, jumlah waktu
luang yang dimiliki kelompok ini adalah lebih dari 120 hari pertahun, begitu juga dengan ibu rumah tangga, pengangguran, dan pensiunan termasuk ke dalam
kelompok yang memiliki jumlah waktu luang lebih dari 120 hari per tahun. Sebaran responden wisatawan TMR berdasarkan waktu luang dapat dilihat pada
Tabel 9 berikut.
71
Tabel 9. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Waktu Luang Waktu Luang Setahun hari
Jumlah orang Persentase
60 23
23 60-120
33 33
120 44
44
Jumlah 100
100
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
5.11.2 Motivasi Kunjungan
Motivasi kunjungan ke kawasan TMR dapat diketahui dari tujuan berkunjung. Sebagian besar responden, yaitu 88 orang 88 dari total responden
datang ke TMR untuk rekreasi, menghilangkan kejenuhan, ataupun berkumpul dengan keluarga. Namun, terdapat 12 dari total responden yang datang ke TMR
yang bertujuan mengantar tamukerabat 4 orang, kebetulan lewat 4 orang, ataupun untuk hal lainnya 4 orang seperti melakukan penelitian, survey, atau
mengantar surat magang. Sebaran responden menurut tujuan kedatangannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 10. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Tujuan Kunjungan Tujuan Berkunjung
Jumlah orang Persentase
Rekreasipiknik 88 88
Mengantar tamukerabat 4
4 Kebetulan lewat
4 4
Lainnya 4 4
Jumlah 100 100
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
5.11.3 Cara Kedatangan
Responden wisatawan TMR sebagian besar datang bersama teman, yaitu sebanyak 36 orang, dan bersama keluarga yaitu sebanyak 32 orang. Sisanya
datang sendiri 7 orang, rombongan wisata teman 6 orang, rombongan wisata keluarga 11 orang, rombongan wisata pekerjaan 3 orang, rombongan wisata
sekolah 5 orang. Tabel 11 menyatakan bahwa sangat jarang responden
72 wisatawan TMR datang untuk berekreasi seorang diri, kecuali memang
bermaksud menyendiri ataupun mencari inspirasi dalam bekerja.
Tabel 11. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Cara Kedatangan Cara Kedatangan
Jumlah orang Persentase
Sendiri 7 7
Keluarga 32 32
Rombongan wisata teman 6
6 Bersama teman
36 36
Rombongan wisata keluarga 11
11 Rombongan wisata pekerjaan
3 3
Rombongan wisata sekolah 5
5
Jumlah 100 100
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
5.11.4 Jumlah Orang dalam Rombongan
Responden yang datang bersama teman berkisar antara 1-5 orang, namun yang lebih sering adalah hanya berdua. Untuk jumlah orang dalam rombongan
keseluruhan bervariasi mulai kurang dari atau sama dengan 10 orang sampai lebih dari 100 orang, terutama untuk rombongan pekerjaan ataupun rombongan sekolah.
Lebih dari setengah total responden, yaitu sebanyak 81 dari total responden datang ke TMR dengan jumlah orang dalam rombongan kurang dari 10 orang.
Jumlah orang dalam rombongan 11-20 orang sebanyak 9 dari total responden, jumlah orang dalam rombongan 21-30 orang sebanyak 2 dari total responden,
jumlah orang dalam rombongan 31-40 orang hanya 1 dari total responden, jumlah orang dalam rombongan 41-50 orang sebanyak 2 dari total responden,
dan jumlah orang dalam rombongan lebih dari 50 orang sebanyak 5 dari total responden. Sebaran jumlah orang dalam rombongan dapat diketahui dari Tabel 12
berikut.
73
Tabel 12. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Jumlah Orang dalam Rombongan
Jumlah Orang dalam Rombongan orang
Jumlah orang Persentase
10 81
81 11-20
9 9
21-30 2
2 31-40
1 1
41-50 2
2 50
5 5
Jumlah 100 100
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
5.11.5 Biaya Perjalanan
Faktor utama dari kegiatan wisata sehingga dapat terealisasi adalah adanya biaya perjalanan. Komponen yang digunakan dalam perhitungan biaya perjalanan
dalam penelitian ini disamakan dengan komponen yang digunakan pada studi lain, dengan asumsi komponen-komponen tersebut dapat mewakili besarnya biaya
yang dikeluarkan oleh seorang wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata untuk satu kali kunjungan. Komponen tersebut adalah biaya transportasi, biaya
dokumentasi, biaya konsumsi baik di lokasi maupun di perjalanan, biaya pembelian souvenir, dan biaya lainnya yang termasuk dalam kegiatan wisata.
Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan wisatawan di luar biaya masuk tiket kawasan TMR. Tabel 13 menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh responden
wisatawan dalam melakukan satu kali kunjungan. Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh wisatawan berkisar antara Rp
5.000,00-Rp400.000,00. Sebagian besar wisatawan mengeluarkan biaya perjalanan sebesar kurang dari atau sama dengan Rp 20.000,00, yaitu sebesar 44
dari total responden. Biaya perjalanan tersebut relatif murah karena tempat tinggal wisatawan yang tidak terlalu jauh dari TMR serta tersedia bus Transjakarta yang
memudahkan akses ke TMR. Sebanyak 27 orang mengeluarkan biaya perjalanan
74 sebesar Rp 20.000,01-Rp 50.000,00, sebanyak 14 orang mengeluarkan biaya
perjalanan sebesar Rp 50.000,01-Rp100.000,00, sebanyak 10 orang mengeluarkan biaya perjalanan sebesar Rp 100.000,01-Rp 200.000,00, dan hanya 5 orang yang
mengeluarkan biaya perjalanan lebih dari Rp 200.000,00. Sebaran responden wisatawan TMR menurut biaya perjalanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 13. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Biaya Perjalanan Biaya Perjalanan Rp
Jumlah orang Persentase
20000,00 44
44 20000,01-50000,00 27
27 50000,01-100000,00 14
14 100000,01-200000,00 10
10 200000,01 5
5
Jumlah 100 100
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
Total biaya perjalanan rata-rata yang dikeluarkan sebesar Rp 54.005,00 per orang dalam satu kali kunjungan Tabel 14. persentase pengeluaran biaya
perjalanan terbanyak yaitu kurang dari atau sama dengan Rp 20.000,00 berada di bawah biaya perjalanan rata-rata per orang. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa
responden yang mengeluarkan biaya perjalanan yang sangat mahal, salah satunya sebesar Rp 400.000,00. Selain itu juga terdapat beberapa responden yang
mengeluarkan biaya perjalanan yang sangat murah, misalnya hanya Rp 5.000,00. Biaya perjalanan rata-rata per orang dalam satu kali kunjungan paling
banyak berasal dari pengeluaran responden untuk biaya transportasi yaitu sebesar 42,47 dari total biaya perjalanan. Pengeluaran terbesar kedua berasal dari biaya
souvenir, yaitu sebesar 30,81 dari total biaya perjalanan. Pengeluaran selanjutnya berasal dari biaya konsumsi di TMR, yaitu sebesar 20,22 dari total
biaya perjalanan, biaya dokumentasi sebesar 3,88 dari total biaya perjalanan, dan biaya lain-lain hanya sebesar 2,59 dari total biaya perjalanan. Menurut
75 beberapa responden, mereka lebih memilih untuk membawa bekal makanan dari
rumah daripada membeli di TMR karena harga jualnya yang relatif lebih mahal dari harga makanan atau minuman yang biasa di jual di luar TMR. Tabel 14
menunjukkan rincian biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh seratus responden wisatawan yang menjadi sample penelitian.
Tabel 14. Rincian Biaya Perjalanan per Responden Wisatawan TMR Rincian Biaya
Perjalanan Jumlah
Rp Rata-rata per
Responden Rp Persentase dari
Total Biaya Perjalanan
Biaya Konsumsi di TMR 1.092.500
10.925 20,22
Biaya Transportasi 2.294.000
22.940 42,47
Biaya Dokumentasi 210.000
2.100 3,88
Biaya Souvenir 1.664.000
16.640 30,81
Biaya Lain-lain 140.000
1.400 2,59
Total 5.400.500 54.005
100
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
5.11.6 Frekuensi Kunjungan
Frekuensi kunjungan yang dimaksud disini adalah berapa banyak responden berkunjung ke TMR selama lima tahun terakhir Tabel 15. Sebagian
besar responden sebanyak 59 orang atau 59 dari total responden menyatakan dalam lima tahun terakhir termasuk waktu penelitian, mereka berkunjung ke
kawasan ini kurang dari atau sama dengan 5 kali dan 12 orang diantaranya baru berkunjung satu kali. Bagi responden yang berkunjung lebih dari lima kali
umumnya adalah responden yang tempat tinggalnya dekat dengan TMR, bahkan 7 orang diantara mereka menyatakan sebulan sekali pasti melakukan rekreasi ke
TMR. Sebanyak 14 orang atau 14 dari total responden menyatakan dalam lima
tahun terakhir 6-10 kali melakukan kunjungan ke TMR, sebanyak 8 orang 8 dari total responden berkunjung 11-20 kali, sebanyak 11 orang 11 dari total
76 responden berkunjung 21-40 kali, dan 8 orang 8 dari total responden
berkunjung ke TMR lebih dari 40 kali dalam lima tahun terakhir. Sebaran responden menurut frekuensi kunjungan lima tahun terakhir dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 15. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Frekuensi Kunjungan
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
5.11.7 Lama Kunjungan
Umumnya responden wisatawan TMR menghabiskan waktu selama 2,6-4 jam di lokasi 52 dari total responden, 33 orang diantaranya menghabiskan tiga
jam di lokasi. Mereka menyatakan sudah puas walaupun hanya menghabiskan kurang dari atau sama dengan 4 jam di lokasi, jika terlalu lama mereka akan
merasa bosan. Jarak rumah mereka pun tidak terlalu jauh dengan TMR sehingga tidak terlalu sulit bila ingin melakukan rekreasi ke TMR kembali, dan biasanya
mereka datang bersama teman. Hal inilah yang menyebabkan mereka tidak terlalu lama di lokasi.
Sebanyak 18 orang 18 dari total responden menghabiskan waktu kurang dari atau sama dengan 2,5 jam di TMR. Sebanyak 17 orang 17 dari total
responden menghabiskan 4,1-5,5 jam di lokasi. Sebanyak 13 dari total responden menghabiskan waktu lebih dari 5,5 jam di lokasi, umumnya mereka
datang bersama keluarga dan jarak rumah mereka juga cukup jauh dari TMR.
Frekuensi Kunjungan 5 tahun Jumlah orang Persentase
5 kali 59
59 6-10 kali
14 14
11-20 kali 8
8 21-40 kali
11 11
40 kali 8
8
Jumlah 100 100
77 Oleh karena itu mereka menghabiskan waktu yang cukup lama di lokasi. Sebaran
responden menurut lamanya berada di lokasi dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Lama Kunjungan Waktu Berada di Lokasi jam
Jumlah orang Persentase
2,5 18 18
2,6-4 52 52
4,1-5,5 17 17
5,5 13
13
Jumlah 100 100
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
5.11.8 Jarak Tempuh dan Waktu Tempuh
Berdasarkan Tabel 8 yang telah dijelaskan sebelumnya diketahui bahwa responden yang datang hampir setengahnya berasal dari Jakarta Selatan, sehingga
rata-rata hanya berjarak 10 km dari TMR. Berdasarkan hasil wawancara dengan bantuan kuisioner diperoleh bahwa responden yang berasal dari daerah yang
sama, yang diasumsikan menempuh jarak yang sama, namun menghabiskan waktu tempuh yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan rute jalan yang berbeda-
beda, jenis kendaraan yang berbeda, dan ada kemungkinan dikarenakan kecepatan yang digunakan oleh responden berbeda-beda. Sebaran responden menurut jarak
tempuh dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 17. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Jarak Tempuh Jarak Tempuh km
Jumlah orang Persentase
9,1 63
63 9,11-18,1 26
26 18,11-27,1 7
7 27,1
4 4
Jumlah 100 100
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa 63 orang 63 dari total responden memiliki jarak tempat tinggal kurang dari atau sama dengan 9,1 km dari TMR,
sebanyak 26 orang 26 dari total responden berjarak 9,11-18,1 km dari TMR,
78 sebanyak 7 orang 7 dari total responden berjarak 18,11-27,1 km, dan sebanyak
4 orang 4 dari total responden berjarak lebih dari 27,1 km dari TMR. Sebaran waktu tempuh responden ke TMR dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Waktu Tempuh Waktu Tempuh jam
Jumlah orang Persentase
1 53
53 1,01-2 27
27 2,01-3 15
15 3 5
5
Jumlah 100 100
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
Tabel 18 di atas menunjukkan bahwa waktu yang ditempuh responden untuk sampai di TMR sebagian besar kurang dari atau sama dengan 1 jam, yaitu
sebanyak 53 orang. Tidak sedikit responden yang menginformasikan bahwa keberadaan bus Transjakarta sangat membantu mereka untuk sampai dengan cepat
ke TMR. Hal ini dikarenakan bus trans Jakarta memiliki jalur khusus sehingga tidak terkena macet. Sebanyak 27 orang memerlukan 1,01-2 jam untuk sampai di
TMR, sebanyak 15 orang memerlukan 2,01-3 jam untuk sampai di TMR, dan 5 orang memerlukan lebih dari 3 jam untuk sampai di TMR.
5.11.9 Tempat Alternatif
Berdasarkan wawancara dengan responden, diketahui bahwa rekreasi yang biasa mereka kunjungi tidak jauh dari yang memiliki suasana asri, nyaman, dan
tenang ditengah padatnya Kota Jakarta, yaitu rekreasi ke pantai 35 dari total responden. Namun, mall menjadi tempat rekreasi yang juga sering dikunjungi
oleh masayarakat Jabodetabek. Hal ini dikarenakan banyaknya mall yang berada di ibukota dan sekitarnya.
Sebagian besar 87 dari total responden menyatakan bahwa mereka memiliki tempat alternatif untuk berekreasi selain ke TMR. Sebanyak 29 orang
79 29 dari total responden menjadikan AncolDufan sebagai tempat alternatif
rekreasinya, hal ini dapat dilihat dalam Tabel 19. Daya tarik Ancol yang mereka sukai terutama adalah pantai Ancol dan wahana Dunia Fantasi. Sebanyak 42
orang 42 dari total responden mengatakan tidak memilih AncolDufan sebagai tempat rekreasi saat dilakukan survei penelitian adalah karena jaraknya yang jauh
dengan tempat tinggal, 22 orang beralasan karena biaya yang lebih mahal, 9 orang beralasan karena waktu tempuh yang lama, dan sisanya karena hal lain ataupun
karena tidak memiliki alternatif tempat rekreasi lain selain TMR.
Tabel 19. Sebaran Responden Wisatawan TMR Menurut Alternatif Rekreasi Lokasi Alternatif
Jumlah orang Persentase
AncolDufan 29 29
Pantai 14 14
Kota tua 15
15 Pulau Seribu
2 2
Museum 1 1
TMII 19 19
Lainnya 7 7
Tidak Ada 13
13
Jumlah 100 100
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
5.12 Persepsi Responden Wisatawan tentang Lokasi TMR
Taman Margasatwa Ragunan merupakan tempat wisata bernuansa alam yang memiliki daya tarik tersendiri. Selain udara yang masih bersih dengan
rimbunnya pepohonan yang ada, wisatawan juga dapat menikmati keelokan satwa yang sangat eksotis. TMR termasuk ke dalam hutan kota dalam tata wilayah DKI
Jakarta. Hasil penilaian persentase dari total seratus responden terhadap kondisi
internal TMR dapat dilihat pada Tabel 20. Penilaian responden meliputi penilaian terhadap keamanan, fasilitas, petugas, informasi, akses, kebersihan, dan kondisi
satwa.
80
Tabel 20. Deskripsi Penilaian Responden terhadap Pelayanan Taman Margasatwa Ragunan
Objek Penilaian
Penilaian Responden Mayoritas Persepsi
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik Sangat
Baik
Keamanan 0 4
95 1
Baik Fasilitas 0
28 71
1 Baik
Petugas 3 7
89 1
Baik Informasi 0
30 68
2 Baik
Akses 1 3
83 13
Baik Kebersihan 24
29 22
25 Kurang
Baik Kondisi Satwa
6 23
39 32
Baik
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa penilaian responden atas keamanan di TMR termasuk kedalam kategori baik. Kondisi ini harus
dipertahankan dan lebih baik lagi jika ditingkatkan seperti menambah pos satpam di beberapa titik tertentu, menambah armada patroli, dan dengan pemeriksaan
wisatawan di pintu masuk dari barang-barang yang membahayakan baik bagi wisatawan lain maupun bagi satwa-satwa yang ada di TMR. Keamanan TMR
harus lebih diperketat terutama saat libur lebaran atau hari besar lainnya dimana jumlah wisatawan melonjak. Berdasarkan hasil survey, sebanyak 40 dari total
responden datang ke TMR menggunakan kendaraan umum sehingga resiko kehilangan kendaraan tidak terlalu besar. Selain itu, menurut beberapa responden,
keberadaan pengamen cilik harus ditertibkan karena mengganggu rekreasi mereka. Keberadaan muda mudi yang duduk berduaan juga harus lebih
diperhatikan jangan sampai melanggar norma kesopanan. Penilaian responden terhadap fasilitas TMR termasuk kedalam kategori
baik. Kekuatan ini harus dipertahankan dan perlu ditingkatkan untuk menambah citra positif bagi TMR. Beberapa fasilitas yang sudah ada diantaranya locket tiket,
tempat sampah, kamar kecil, rumah sakit hewan, musholla, telepon umum, rumah
81 makan, area memancing, piknik area, area bermain, kantor TMR, Pusat Informasi,
dan souvenir shop. Atraksi wisata yang dapat dinikmati antara lain seperti feeding time
, parade satwa tentatif, taman satwa anak, kuda tunggang, onta tunggang, gajah tunggang, kereta keliling, pentas satwa, taman perahu angsa, Pusat Primata
Schmutzer, rakit wisata, foto bersama satwa jinak seperti ular dan anak harimau sumatera serta kuda bendi delman. Menurut beberapa responden, keberadaan
musholla harus ditambah karena hanya ada 2 di dalam lokasi. Keberadaan tempat sampah dan tempah berteduh juga masih belum memadai jumlahnya.
Hasil penilaian responden terhadap pelayanan petugas dan informasi termasuk kedalam kategori baik. Menurut beberapa responden, petugas TMR
termasuk ramah, hanya saja kurang terlihat tersebar di lokasi. Bagian informasi tersedia bagi semua wisatawan yang membutuhkan informasi mengenai TMR
secara rinci, berita panggilan, berita kehilangan, atau informasi mengenai programkegiatan yang ada di TMR. Papan informasi mengenai taksonomi dan
pengetahuan mengenai satwa yang bersangkutan juga merupakan bentuk pelayanan dari tim pengelola TMR. Berdasarkan hasil wawancara dengan
wisatawan, papan penunjuk lokasi kurang jelas dan harus diperbaharui agar meminimalisasi wisatawan tersasar. Selain itu, diharapkan juga terdapat peta
wisatadenah objek wisata di TMR yang diberikan kepada wisatawan. Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa penilaian responden
wisatawan terhadap akses menuju TMR masuk kedalam kategori baik atau mudah. Hal ini dikarenakan sudah terdapat bus Transjakarta yang sangat
membantu wisatawan yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Selain itu, angkutan umum lainnya seperti angkot atau kopaja juga banyak tersedia. Jalan menuju
82 TMR juga sudah berupa aspal. Menurut beberapa responden, kemacetan Kota
Jakarta tidak terlalu mempengaruhi kedatangan mereka ke TMR, karena lokasinya yang jauh dari pusat kota. Namun, pengelola harus sigap dalam mengantisipasi
kemacetan karena lonjakan wisatawan saat hari libur lebaranhari besar lainnya. Kebersihan TMR menurut penilaian responden wisatawan dikategorikan
kurang baikkurang bersih. Ketersediaan tempat sampah terbilang masih kurang sehingga wisatawan banyak membuang sampah sisa makanannya begitu saja di
taman. Bagian kebersihan TMR membersihkan lingkungan TMR setiap pagi dan sore hari sehingga suasana yang kurang bersih ini biasanya timbul pada siang
sampai sore hari setelah sebagian besar wisatawan menghabiskan waktunya di TMR dengan meninggalkan sampah-sampah sisa makanan mereka. Sebagian
besar responden yang menyatakan bahwa kebersihan TMR kurang baik adalah mereka yang melakukan rekreasi di hari SabtuMinggu saat wisatawan yang
datang banyak, sedangakan bagi mereka yang datang pada hari kerja sebagian besar tidak mengalami keluhan atas kebersihan TMR.
Kondisi satwa TMR menurut wisatawan dinilai baik. Hanya saja masalah kebersihan kandang perlu lebih diperhatikan, misalnya saja penampilan kandang
yang kurang tertata dan terurus. Selain itu, kotoran satwa juga harus lebih diperhatikan oleh pengelola agar tidak mengganggu udara segar TMR dan kondisi
kesehatan satwa itu sendiri. Beberapa responden juga menyarankan agar satwa ditambah lagi terutama pada kandang yang cukup luas namun hanya terdapat satu
atau beberapa satwa saja di dalamnya. Kualitas lingkungan TMR juga dapat dilihat dari penilaian responden
wisatawan atas tingkat pencemaran udara dan kebisingan yang terjadi. Penilaian
83 responden atas kualitas lingkungan tersebut dapat diketahui dari tabel di bawah
ini.
Tabel 21. Deskripsi Penilaian Responden terhadap Kualitas Lingkungan Taman Margasatwa Ragunan
Objek Penilaian
Penilaian Responden Mayoritas
Persepsi Sangat
Tinggi Tinggi
Sedang Sedikit
Masalah Tidak
Ada Masalah
Pencemaran Udara
0 3 4
5 88
Tidak Ada Masalah
Kebisingan 0 1
14 10
75 Tidak Ada
Masalah Sumber : Diolah dari Data Primer, 2011
Tabel 21 di atas menyatakan bahwa penilaian responden wisatawan TMR akan kualitas lingkungan internal TMR dari sisi pencemaran udara dan kebisingan
termasuk kedalam kategori tidak ada masalah. Hal ini harus dipertahankan karena merupakan nilai tambah tersendiri bagi TMR sebagai tempat rekreasi yang
nyaman di tengah kota. Menurut beberapa responden, pencemaran udara terjadi di beberapa spot satwa, seperti di area sekitar kandang gajah karena kotorannya,
sedangkan kebisingan terjadi karena banyaknya wisatawan yang datang di hari SabtuMinggu. Namun, hal tersebut tidak terlalu mengganggu rekreasi wisatawan
dan dapat diabaikan.
84
VI. FUNGSI PERMINTAAN REKREASI
DAN OPTIMASI HARGA TIKET
6.1 Fungsi Permintaan Rekreasi Taman Margasatwa Ragunan
Frekuensi kunjungan dalam lima tahun terakhir merupakan dependent variable
, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan rekreasi merupakan independent variable. Jumlah variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 11 variabel yang diduga mempengaruhi permintaan rekreasi ke TMR. Variabel bebas tersebut adalah biaya perjalanan TC, penghasilan I,
jumlah tanggungan F, pendidikan E, waktu luang FT, jarak D, waktu yang dihabiskan di lokasi B, lama mengetahui TMR L, umur A, pekerjaan J, dan
status pernikahan N. Untuk mengetahui berapa besarnya nilai rata-rata setiap dependent variable
variabel respontak bebas dan independent variable variabel prediktorbebas dalam model, dapat dilihat pada Lampiran 1.
Model regresi yang diperoleh dengan metode OLS Ordinary Least Square
diharapkan menjadi model regresi yang menghasilkan pendugaan linear yang tidak bias yang terbaik Best Linear Unbiased EstimatorBLUE. Suatu
model dikatakan BLUE apabila memenuhi persyaratan normalitas, non multikoleniaritas, homoskedastisitas, dan non autokorelasi Juanda, 2009.
Hasil analisis model menunjukkan bahwa tidak adanya multikoleniaritas karena nilai Variance Inflation Factors VIF kurang dari 10 untuk semua
independent variable yang diujikan Tabel 22, sehingga variabel bebasnya tidak
saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Uji homoskedastisitas dapat diketahui dengan menggunakan uji Park Gleyser yaitu dengan melakukan regresi