plasma transferin secara indirek dengan mengukur jumlah total iron binding capacity TIBC yang merupakan jumlah total ikatan besi dengan
tranferin.
24
Hanya sepertiga bagian dari transferin yang berikatan dengan besi, sehingga masih tersedia cadangan yang cukup banyak untuk
berikatan dengan besi apabila terjadi kelebihan besi.
20
TIBC akan
meningkat apabila terjadi pengurangan simpanan besi. TIBC akan berkurang apabila terjadi infeksi, inflamasi ataupun keganasan.
29
2.3.5. Saturasi Transferin TfSat
Konsentrasi besi dalam serum dan saturasi transferin akan turun seiring dengan pasokan besi yang menurun. Level saturasi dibawah 16
mengindikasikan ketidakcukupan besi untuk mempertahankan sintesa hemoglobin dalam kadar yang normal.
29
Persen saturasi transferin dengan besi ditentukan dengan membagi serum besi dengan TIBC dikali
100.
20
= × 100
2.4. Perubahan-Perubahan pada Wanita Hamil
2.4.1. Kebutuhan Besi selama Kehamilan
Ketersediaan besi sangat penting bagi proses pematangan janin. Hampir 1000 mg besi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan
pematangan janin selama kehamilan. Untuk mengatasi kebutuhan besi, penyerapan besi di duodenum meningkat lebih dari dua kali lipat selama
kehamilan.
Kebutuhan janin terhadap besi sangat tinggi, oleh karena itu plasenta akan mengambil besi dari plasma ibu sejauh yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan janin. Mobilisasi cadangan besi ibu membantu memenuhi kebutuhan itu apabila absorpsi besi pada saluran
pencernaan tidak cukup. Rata-rata terjadi mobilisasi sekitar 8 dari cadangan besi terjadi selama usia kehamilan 280 hari. Hasilnya adalah
menipisnya cadangan zat besi ibu sampai dapat menimbulkan defisiensi besi.
Transferin dalam sirkulasi akan mengikat dan mentransportasikan besi ke semua sel dalam tubuh. Umumnya, sumsum tulang adalah tujuan
utama sebab hampir 90 besi digunakan untuk produksi heme. Pada kehamilan, plasenta merupakan tujuan kedua. Besi yang dikirim ke
plasenta meningkat seiring usia kehamilan.
21,35
2.4.2. Perubahan Hematologi selama Kehamilan
Terdapat dua perubahan hematologi yang paling menonjol selama kehamilan yaitu, peningkatan volume plasma dan jumlah sel darah merah.
Volume plasma meningkat sekitar 30 sedangkan jumlah sel darah merah meningkat hanya sekitar 20, hasilnya adalah penurunan
hematokrit, karena variabel ini didefinisikan sebagai volume sel darah merah dalam volume plasma tertentu.
21,35
Penurunan hematokrit ini disebut anemia fisiologis atau dilutional anemia. Kenaikan volume plasma dimulai sekitar minggu ke-6
kehamilan.
36
Kenaikan ini awalnya cepat kemudian melambat setelah
sekitar minggu ke-30. Volume plasma sekitar 1200 mL hampir 50 lebih besar daripada di saat tidak hamil. Jumlah sel darah merah juga
meningkat pada waktu ini, dengan kenaikan sekitar 250 sampai 400 mL 20 sampai 30 dibandingkan saat tidak hamil.
Hematokrit biasanya menurun sampai trimester kedua, tapi naik perlahan-lahan setelahnya. Akibatnya, nilai hemoglobin akan berfluktuasi
selama kehamilan, sehingga dapat menimbulkan kebingungan. Cara yang paling baik adalah untuk menetapkan kadar hemoglobin 11 gdL sebagai
batas bawah dari nilai hemoglobin normal selama kehamilan. Kenaikan nilai eritropoietin tampaknya menjadi faktor kunci
terjadinya peningkatan jumlah sel merah selama kehamilan. Eritropoietin dapat meningkat sekitar 50 saat trimester kedua sampai akhir semester
tiga. Kenaikan eritropoietin lebih tinggi pada wanita yang kekurangan besi.
21,35
2.4.3. Penilaian Defisiensi Besi selama Kehamilan