sekitar minggu ke-30. Volume plasma sekitar 1200 mL hampir 50 lebih besar daripada di saat tidak hamil. Jumlah sel darah merah juga
meningkat pada waktu ini, dengan kenaikan sekitar 250 sampai 400 mL 20 sampai 30 dibandingkan saat tidak hamil.
Hematokrit biasanya menurun sampai trimester kedua, tapi naik perlahan-lahan setelahnya. Akibatnya, nilai hemoglobin akan berfluktuasi
selama kehamilan, sehingga dapat menimbulkan kebingungan. Cara yang paling baik adalah untuk menetapkan kadar hemoglobin 11 gdL sebagai
batas bawah dari nilai hemoglobin normal selama kehamilan. Kenaikan nilai eritropoietin tampaknya menjadi faktor kunci
terjadinya peningkatan jumlah sel merah selama kehamilan. Eritropoietin dapat meningkat sekitar 50 saat trimester kedua sampai akhir semester
tiga. Kenaikan eritropoietin lebih tinggi pada wanita yang kekurangan besi.
21,35
2.4.3. Penilaian Defisiensi Besi selama Kehamilan
Sama seperti perubahan pada jumlah sel darah merah dan volume plasma yang diakibatkan oleh kehamilan, perubahan juga terjadi pada
parameter penilaian cadangan besi. Kehamilan meningkatkan nilai serum feritin, sehingga menurunkan nilai diagnostiknya dalam menilai cadangan
besi. Penggunaan besi dalam pembentukan heme sebagai akibat dari ekspansi jumlah sel darah merah ibu akan mengakibatkan penurunan
serum besi dan peningkatan transferin. Keadaan fisiologis selama
kehamilan ini mengurangi penggunaan dua kunci parameter laboratorium dalam menganalisa defisiensi besi.
Peningkatan jumlah prekursor eritroid akan meningkatkan jumlah transferin reseptor dalam tubuh serta jumlah soluble transferin reseptor
dalam sirkulasi. Kehamilan hanya sedikit mengganggu kadar soluble trasnferin reseptor, membuat indeks ini menjadi penanda penting dalam
deteksi defisiensi besi pada ibu hamil.
37
Defisiensi besi menghambat sintesis hemoglobin oleh prekursor eritroid
sehingga menurunkan
mean corpuscular
hemoglobin concentration MCHC dan mean corpuscular volume MCV. Namun
penilaian MCHC dalam mendeteksi defisiensi besi bukan merupakan indeks yang baik. Kesulitannya terletak dalam waktu paruh sel darah
merah. Seiring dengan perkembangan defisiensi besi, sel-sel merah dengan nilai MCHC rendah bercampur dengan sel-sel yang sudah lebih
tua dalam sirkulasi dengan nilai MCHC normal. Penilaian retikulosit hemoglobin menghilangkan masalah ini.
Retikulosit berada di sirkulasi selama 2-3 hari sebelum menjadi eritrosit matang. Karena retikulosit baru saja muncul dari sumsum tulang,
retikulosit adalah jendela untuk status eritropoiesis saat ini. Kekurangan zat besi untuk proses eritropoesis menghasilkan retikulosit dengan kadar
hemoglobin rendah. Retikulosit hemoglobin menyediakan ketersediaan besi untuk prekursor sel darah merah, secara realtime dan dinamis.
21,35
2.5. Defisiensi Besi Defisiensi besi merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh