60 Homogenitas ini penting untuk memastikan bahwa seluruh karyawan
memiliki tingkat pengetahuan yang tidak terlalu beragam heterogen, sehingga perlakuan terhadap human capital menjadi lebih objektif. Perlakuan
human capital dalam hal ini terkait dengan gaji, pelatihan, kesempatan jenjang karir, dan sebagainya.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting dalam menentukan teknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber data yang
bisa digunakan dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder
adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau telah diperoleh dan dicatat oleh pihak lain yang umumya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan. Data sekunder lebih
mudah untuk diperoleh karena sudah tersedia dan peneliti dapat langsung mengolah data tersebut. Dalam menggunakan data sekunder peneliti harus
lebih hati-hati karena suatu data yang dilaporkan sumber yang berbeda ada kemungkinan datanya juga berbeda Nur Indriantoro dan Bambang Supomo,
2002. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang
61 berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini dilakukan
dengan cara: a. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil
cetakan. Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan antara lain berupa jurnal ilmiah, buku, skripsi dan tesis.
b. Penelusuran dengan menggunakan komputer untuk data dalam format elektronik. Data ini antara lain berupa laporan keuangan yang terdapat
di PRPM BEI dan yang di publikasikan di situs BEI yang berupa file komputer dari internet.
D. Metode Analisis Data
a. Pemilihan Model Regresi Data Panel Sehubungan dengan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data panel, maka sebelum melakukan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, serta uji hipotesis, maka data dalam penelitian ini harus
di uji terlebih dahulu, pengujian dilakukan untuk mengetahui model data panel apa yang digunakan dalam penelitian ini.
Widarjono 2009 menyatakan terdapat beberapa metode yang biasa digunakan dalam mengestimasi model regresi dengan data panel,
yaitu pooling least square Common Effect, pendekatan efek tetap Fixed Effect, serta pendekatan efek random Random Effect.
Pengujian terhadap model data panel dilakukan dengan menggunakan Uji Chow, Uji Hausman, serta Uji Lagrange-Multiplier.
62 a Uji Chow
Chow test merupakan uji untuk membandingkan model common effect dengan fixed effect Widarjono, 2009. Chow test
dalam penelitian ini menggunakan program Eviews. Hipotesis yang dibentuk dalam Chow test adalah sebagai berikut:
H : Model Common Effect
H
1
: Model Fixed Effect H
ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya, H
diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang digunakan sebesar 5.
b Uji Hausman Pengujian ini membandingkan model fixed effect dengan
random effect dalam menentukan model yang terbaik untuk digunakan sebagai model regresi data panel Gujarati, 2012.
Hausman test menggunakan program yang serupa dengan Chow test yaitu program Eviews. Hipotesis yang dibentuk dalam
Hausman test adalah sebagai berikut: H
: Model Random Effect H
1
: Model Fixed Effect H
ditolak jika P-value lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya, H
diterima jika P-value lebih besar dari nilai a. Nilai a yang digunakan sebesar 5.
63 b. Statistik Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam
menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data
serta penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi baik secara grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan
gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum.
c. Uji Dasar Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis
regresiterhadap variabel independen dan variabel dependen. Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model
regresi dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji
autokorelasi dan uji heterokedastisitas. a Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, baik variabel independen maupun dependen, telah
terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal.
64 Pada penelitian ini, jenis uji normalitas yang digunakan
adalah menggunakan Uji Jarque-Bera. Uji Jarque Bera adalah salah satu uji normalitas jenis goodness of fit test yang mengukur apakah
skewness dan kurtosis sampel sesuai dengan distribusi normal. Uji ini didasarkan pada kenyataan bahwa nilai skewness dan kurtosis
dari distribusi normal sama dengan nol. Oleh karena itu, nilai absolut dari parameter ini bisa menjadi ukuran penyimpangan
distribusi dari normal. Dalam aplikasinya nilai Jarque-Bera JB dibandingkan dengan nilai Chi-Square Tabel pada derajat
kebebasan. Untuk meyakinkan hasil uji normalitas, penelitian ini juga
melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolgomorov- Smirnov Test. Cara untuk mengetahui bahwa data tersebut
terdistribusi secara normal dengan uji statistik nonparametrik Kolmograv-Smirnov K-S adalah, apabila sesuai dengan kriteria:
Asym.sig 2-Tailed kriteria signifikansi p-value 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya.
b Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang
65 berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah
ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada
data time series Ghozali, 2013. Uji yang digunakan adalah Uji Durbin
– Watson DW test. Keputusan ada atau tidak autokorelasi menurut Ghozali 2013 adalah:
1 0 d dl : tidak ada autokorelasi positif 2 dl d du : tidak dapat disimpulkan
3 4 - dl d 4 : tidak ada autokorelasi negative 4 4 - du d 4 - dl : tidak dapat disimpulkan
5 du d 4 - du : tidak ada autokorelasi positif maupun negatif Keterangan:
d : Nilai Durbin-Watson du : Nilai batas atas
dl : Nilai batas bawah Sedangkan Sunyoto 2009 menyatakan bahwa suatu regresi
bebas masalah autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2.
c Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
66 Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas.
Model regresi
yang baik
adalah yang
tidak terjadi
Heterokedastisitas Ghozali, 2013. Uji heterokedastisitas yang digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji
Park. Uji ini dikembangkan oleh Park pada tahun 1966, pengujian dilakukan dengan meregresikan nilai log residual kuadrat sebagai
variabel dependen dengan variabel independennya. Perhatikan formula di bawah ini:
Inresid
2
= β + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e
ln resid2 : nilai residual kuadrat yang ditransformasikan ke
dalam log natural sebagai variabel dependen B0
: konstanta B1X1
: Koefisien regresi dari variabel X1 B2X2
: Koefisien regresi dari variabel X2 e
: Error term Kriteria uji park ini adalah pada uji t, jika nilai signifikan
pada variabel independen X
1
dan X
2
dan X
3
tidak signifikan, maka tidak terjadi pelanggaran heterokedastisitas.
d Uji multikolonieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
67 saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali,
2013. Uji multikolineritas dalam penelitian ini menggunakan uji multikolineritas correlations dalam program eviews 9 dimana
jika nilai dari correlations dari variabel-variabel bebas 0,8 maka penelitian tersebut dapat dikatakan terbebas dari gejala
multikolineritas. d. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda. Model ini
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio
dalam suatu persamaan linier Indriantoro dan Bambang, 2002. Variabel independen penelitian ini adalah Intellectual Capital, yang
terdiri dari Capital Employed Efficiency, Human capital Efficiency, dan Structure Capital Efficiency sedangkan variabel dependennya adalah
Profitabilitas yang terdiri dari Return On Assets. Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji koefisien determinan
Adjusted R Square Adj R
2
, uji statistik t, dan uji statistik F. a Uji Koefisien determinasi Adj R
2
Koefisien determinasi Adj R
2
pada intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
68 variasi variabel dependen. Nilai Adj R
2
adalah diantara nol dan satu. Jika nilai Adj R
2
berkisar hampir satu, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen dan sebaliknya jika nilai Adj R
2.
Semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen Ghozali, 2011.
Dalam kenyataan, nilai adjusted R
2
dapat bernilai negatif, walaupun dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati
dikutip oleh Ghozali, 2013, jika dalam uji empiris didapatkan nilai adjusted R
2
negatif, maka nilai adjusted R
2
dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R
2
= 1 maka Adjusted R
2
= R
2
= 1 sedangkan jika nilai R
2
= 0 maka adjusted R
2
= 1 - kn
– k, jika k 1 maka adjusted R
2
akan bernilai negatif. Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini telah dirumuskan sebagai berikut :
ROA = α+ β1CEE + β2HCE + β3SCE + Ɛ
Keterangan : ROA
= Return On Asset CEE
= Capital Employed Efficiency HCE
= Human capital Efficiency SCE
= Structure Capital Efficiency α
= Konstansta
69 β1,2,3,
= Koefisien variabel Ɛ
= Error b Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat. Ghozali, 2013. Jika probability F lebih kecil
dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H , sedangkan jika
lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak Ha.
Jika hasil uji F menunjukkan hasil yang signifikan, maka model regresi bisa digunakan untuk prediksipengujian secara
parsial individu, sebaliknya jika hasil menunjukkan nontidak signifikan, maka model regresi tidak bisa digunakan untuk
prediksipengujian parsial individu. c Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2013. Dasar pengambilan keputusan:
1 Jika t hitung t tabel maka variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2 Jika t hitung t tabel maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.
70 Uji t dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t
masing-masing variabel yang terdapat pada output hasil regresi menggunakan SPSS. Jika angka si
gnifikansi t lebih kecil dari α 0,05 maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang kuat
antara variabel independen dengan variabel dependen.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian