Tinjauan Kepustakaan Tinjauan Yuridis Kepemilikan Asing Terhadap Perusahaan Asuransi

pemikiran yang didasarkan pada pengertian-pengertian, teori-teori, dan aturan hukum yang diperoleh melalui referensi media cetak, maupun media elektronik. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa skripsi ini adalah karya asli dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

E. Tinjauan Kepustakaan

Berinvestasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia sebenarnya dalam kehidupannya selalu berada dalam ketiakpastian dan berusaha untuk mengurangi ketidakpastisan itu seaksimal mungkin dengan asuransi. Manusia ingin mengganti ketidakpastian ekonomis menjadi kepastian ekonomis, ketidakpastian finansial menjadi kepastian finansial. Semua ini merupakan realisasi atas usaha manusia berasuransi. Pengertian asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang selanjutnya disebut KUH Dagang dan Undang-Undang Perasuransian merupakan sumber hukum bagi penyelenggaraan usaha asuransi di Indonesia. Pasal 246 KUH Dagang menyatakan bahwa asuransi atau pertanggungan merupakan suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu. 10 10 Pasal 246 KUH Dagang. Menurut Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Perasuransian Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk: 1. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau 2. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan danatau didasarkan pada hasil pengelolaan dana. 11 Penyelenggaraan usaha perusahaan asuransi di Indonesia dilakukan oleh perusahaan asuransi baik yang berbentuk badan hukun perseroan terbatas, koperasi maupun usaha bersama sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perasuransian. Perusahaan asuransi harus menyiapkan dirinya dengan sebaik- baiknya untuk melayani kebutuhan masyarakat, agar kebutuhan tidak terputus. Kebutuhan itu hendaknya berlangsung terus, yaitu dengan memberi ganti rugi atau kompensasi kepada Tertanggungnya sebagai pemegang polis. 12 Penyelenggaraan usaha perusahaan asuransi di Indonesia tidak terlepas dari pengaturan dan pengawasan, setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan selanjutnya disebut Undang-Undang OJK maka segala pengaturan dan pengawasan lembaga jasa keuangan termasuk lembaga keuangan non bank yang didalamnya termasuk usaha perasuransian berada dibawah kewenangan otoritas jasa keuangan, hal ini dipertegas kembali 11 Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian. 12 Thomas Suyatno, Dasar-Dasar Perkreditan Jakarta: Akademi Akutansi dan Perbankan perbanas, 1985, hlm. 77. dengan keluarnya Undang-Undang Perasuransian yang memberikan kewenangan kepada otoritas jasa keuangan sebagai pengatur dan pengawas di dalam penyelenggaraan usaha perasuransian di Indonesia. Perusahaan asuransi di Indonesia saat ini telah banyak dimasuki oleh asing, kepemilikan asing ini tergolong cukup besar pada beberapa jenis usaha asuransi. Hal ini disebabkan karena besarnya jumlah penduduk Indonesia yang dapat dijadikan sebagai pasar industri asuransi sehingga menarik minat para investor asing, kepemilikan asing saat ini dilakukan baik dengan investasi langsung maupun dengan transaksi di bursa efek. Penanaman modal asing sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal selanjutnya disebut Undang-Undang Penanaman Modal merupakan kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanaman modal dalam negeri. 13 Penanam Modal Asing adalah perseorangan warga Negara asing, badan usaha asing, danatau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik Indonesia 14 Penanaman modal asing di Indonesia juga dapat dilakukan dengan pembelian saham dalam perdagangan saham pada bursa efek. Saham adalah kekayaan pribadi personal property pemegang saham yang bersifat benda bergerak moveable property yang tak dapat diraba. Oleh karena itu pemegang saham, dapat menjual sahamnya atau menggunakannya dalam bentuk ‘gadai’ 13 Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. 14 Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. maupun fidusia. Bahkan dapat mengalihkannya kepada orang lain. 15 Saham sendiri memiliki tiga fungsi utama, yaitu: 1. Saham sebagian dari modal. Pada dasarnya, saham itu merupakan sebagaimana yang sering dibaca dalam akta pendirian perseroan terbatas.Karena itu dapat dikatakan bahwa setiap saham merupakan bagian dari modal yang menjelma dalam harga saham; 2. Saham sebagai tanda anggota. Setiap orang yang akan turut serta sebagai anggota dalam kerjasama pada perseroan terbatas diwajibkan untuk memberikan pemasukan sejumlah uang, sebagaimana inbreng ke dalam perseroan terbatas. Pemasukan inilah yang diperhitungkan dalam bentuk saham. Dengan dimilikinya saham menunjukan bahwa orang tersebut aadalah anggota perseroan terbatas dan sebagai bukti itu diberikanlah saham sebagai tanda anggotanya. 3. Saham sebagai alat legitimasi. Saham merupakan suatu surat yang menunjukan kepada pemegangnya sebagai orang yang berhak.

F. Metode Penelitian