3. 3 Penghambatan Unkompetitif 4 Rosella (In Vitro) Inhibition of α-Amylase, α-Glucosidase and Lipase by Roselle (Hibiscus Sabdariffa) Extracts by In Vitro Method

2. 3. 3 Penghambatan Unkompetitif

Suatu penghambatan jenis unkompetitif merupakan senyawa yang berikatan secara reversibel pada molekul kompleks enzim substrat, membentuk kompleks Enzim Substrat Inhibitor ESI yang bersifat inaktif sehingga tidak dapat menghasilkan produk. Inhibitor tidak berikatan dengan molekul enzim bebas E Suhartono. 1989. Umumnya, inhibisi unkompetitif terjadi akibat adanya akumulasi produk dari reaksi enzim itu sendiri dan sangat jarang dijumpai pada reaksi enzim yang melibatkan hanya satu substrat dan satu produk. Pola kinetika yang terbentuk akibat adanya inhibitor pada jenis inhibisi unkompetitif ini adalah terjadinya penurunan nilai K M dan V maks dari keadaan normalnya Voet Voet. 2001. Model umum untuk inhibisi unkompetitif diberikan pada Gambar 7 di bawah ini : Gambar 7. Model umum inhibisi unkompetitif

2. 4 Rosella

Rosella Hibiscus sabdariffa L adalah sejenis perdu, tumbuh dari bijibenih dengan ketinggian yang bisa mencapai 3 - 5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun Anonym. 2008. Ketika masih muda, batang dan daunnya berwarna hijau. Ketika beranjak dewasa dan sudah berbunga, batang akan berwarna coklat kemerahan dan bunganya muncul pada ketiak daun. Bunga rosella adalah bunga yang berwarna merah karena kandungan antosianinnya yang tinggi Mardiah et al. 2009. Rosella berkhasiat diuretik melancarkan air seni, antiseptik, menurunkan panas, meluruhkan dahak, antiradang, antihipertensi, antibakteri dan memperlancar buang air besar menstimulasi gerak peristaltik usus. Kelopak bunga rosella dapat mengatasi panas dalam, sariawan, kolesterol tinggi, gangguan jantung, sembelit, mengurangi resiko osteoporosis dan mencegah kanker darah. Senyawa asam amino yang terdapat pada bunga rosella yaitu arginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Sebagai obat tradisional bunga rosella berkhasiat sebagai antiseptik, aprodisiak, diuretik, dan lain-lain Rostinawati. 2009. Secara umum, komposisi kimia kelopak bunga rosella basah dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kandungan kimiawi kelopak bunga rosella 100 g rosella basah 100g rosella kering Kalori 44 kal b - Air 86,20g b 4-10 g d,f Protein 16 g b 5,4-9.45 g a Lemak 0,1 g b - Karbohidrat 11, 1 g b 16 g e Serat 2, 5 g b 11,7 g c Abu 1, 0 g b 7-11 g a Kalsium 160 mg b 486 mg e Fosfor 60 mg b 0,36 g c Besi 3, 8 g b - Beta-karoten 285 mg b - Asam askorbat 14 mg b 21-89,4 mg a Tiamin 0, 4 mg b - Riboflavin 0,5 mg b - Niacin 14 mg b - Sumber: a Ibrahium et al 1971; b Duke 2008; c Kijparkon et al 2009; d Wikipedia 2011; e Obtrando 2011; f Winarti et al 2011 Keterangan : - : data belum tersedia Antosianin merupakan pigmen warna yang paling banyak pada rosella. Kadar antosianin pada rosella adalah 1,5g100gb.k Du Francis. 1973. Antosianin adalah pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan. Pigmen ini memberikan warna pada bunga, buah, dan daun. Antosianin merupakan sub-tipe senyawa organik dari keluarga flavonoid, dan merupakan anggota kelompok senyawa yang lebih besar yaitu polifenol Kevin et al . 2008. Selain kandungan antosianin yang tinggi, komponen bioaktif rosella antara lain terdiri dari anisaldehida, asam sitrat, β-sitosterol, senyawa flavonoid seperti quercetin dan tanin, levo asam askorbat, beta karoten, protocaterchuic acid delphinidin, galaktosa, glossypentin, hibiscetin, mukopolisakarida, pectin, asam stearat, dan lilin wax Tseng et al. 1997; Tsai et al. 2001; Bokura et al. 2003; Prenesti et al. 2005; Hirunpanich et al. 2005; Qi et al. 2005; Christian et al. 2006; Lin et al. 2007; Agoreyo et al. 2008; Kao et al. 2009; Khosravi et al. 2009; Khosravi2 et al. 2009. Hansawasdi et al 2000 menyatakan asam hibiscus pada ekstrak rosella menghambat pemecahan pati dengan cara menghambat kerja enzim α-amilase. Griebel 1939 dan Bachtez 1948 menyatakan kadar asam hibiscus HCA pada rosella adalah 13,6-15.3. Asam hibiscus Gambar 8 yang terdapat dalam ekstrak rosella dapat menghambat produksi lemak dari karbohidrat pada percobaan yang dilakukan terhadap tikus Tee et al. 2002. Ekstrak kelopak bunga rosella mengandung asam hibiscus, atau asam +-hydroxycitric {+-HCA}. Isomernya yaitu asam --hydroxycitric {--HCA}, merupakan bahan aktif utama yang terdapat pada buah Garcinia indica dan Garcinia cambogia, yang merupakan suatu inhibitor dari citrate lyase. Oleh karena itu, --HCA tersebut diusulkan sebagai suatu agen antiobesitas. Asam hibiscus atau +-HCA mengalami proses racemization dengan bantuan enzim yang dikeluarkan flora normal usus untuk berubah menjadi --HCA Carvajal-Zarrabal et al. 2005. Gambar 8. Struktur kimia -- asam hidroksi sitrat{--HCA}

3. METODOLOGI PENELITIAN