1 Enzim α-Amilase dan Inhibitornya

6. Zat-zat penghambat : Zat-zat penghambat adalah zat-zat kimia yang menghambat aktivitas kerja enzim. Contoh, garam-garam dari logam berat Subardi et al. 2008. 2. 2. 1 Enzim α-Amilase dan Inhibitornya Salah satu enzim yang termasuk dalam hidrolase adalah amilase. Termasuk ke dalam golongan enzim amilase adalah α-amilase, β-amilase, glukoamilase dan pullulanase. α -amilase mempunyai spesifitas memotong ikatan α-1,4-glikosida pada pati secara acak dan tidak akan memotong cabang yang memiliki ikatan α-1,6 glikosida. Hasil akhir pencernaan α-amilase adalah maltodextrin linear yang pendek, yang dapat berupa glukosa, maltosa, maltotriosa, maltotetraosa, maltopentosa, maltoheksosa dan α-dekstrin Nigam Singh. 1995. Cara kerja α-amilase pada molekul amilosa terjadi melalui dua tahap: pertama, degradasi yang sangat cepat amilosa menjadi maltosa dan maltotriosa yang terjadi secara acak. Yang kedua pembentukan glukosa dan maltosa dari amilosa sebagai hasil akhir dan caranya tidak secara acak. Kerja α- amilase pada molekul amilopektin akan menghasilkan glukosa, maltosa dan berbagai α-limit dextrin yaitu oligosakarida yang terdiri dari 4 atau lebih residu gula yang semuanya mengandung ikatan α-1,6. Aktifitas α-amilase ditentukan dengan mengukur hasil degradasi pati atau dari kadar dekstrinnya Winarno. 1995 Reaksi enzim α-amilase tidak dihambat oleh ikatan α-1,6 glikosidik walaupun ikatan tersebut tidak dipotong oleh α-amilase. Hampir semua enzim α- amilase termasuk metaloenzim kalsium yaitu mempunyai ion Ca 2+ dalam strukturnya untuk meningkatkan stabilitas enzim Crueger Crueger. 1984. Beberapa hasil ekstrak tanaman yang terbukti secara empiris mampu menghambat enzim α-amilase adalah: Caulerpa prolifera rumput laut, Caulerpa racemosa rumput laut, Phyllanthus amarus, daun teh, Spondias mombin, Marrubium radiatum, Salvia acetabulosa, Eleusine coracana, jewawut, Ecklonia cava, Cassia abbreviate, Talinum portulacifolium Frossk, kelopak rosella kering, kayu secang Hansawasdi et al. 2000; Teixera et al. 2007; Ali et al. 2006; Bhandari et al. 2008; Fred-Jaiyesimi et al. 2008; Thalapaneni et al. 2008; Loizzo et al. 2008; Shobana et al. 2009; Shai et al. 2009; Chethan et al. 2008; Zega Y. 2009; Lee et al. 2010 . Diduga komponen bioaktif yang mampu menghambat enzim α-amilase adalah: asam hibiscus pada ekstrak rosella dan komponen polifenol seperti asam gallat, asam vanillic, kuercetin dan trans-sinamat pada jewawut Hansawasdi et al. 2000; Chethan et al. 2008. Pada umumnya interaksi molekular flavonoid dengan protein terbagi menjadi dua tipe yaitu interaksi Van der Waals, dimana cincin aromatik nonpolar dapat berinteraksi dispersi dengan residu asam amino, dan interaksi elektrostatis. Fenol umumnya berinteraksi dengan protein secara elektrostatik. Ikatan hidrogen merupakan interaksi yang paling penting. Grup OH dapat bertindak sebagai donor hidrogen juga akseptor hidrogen terhadap residu asam amino dan ikatan peptida Dangles Dufour. 2005. Obat yang termasuk dalam golongan inhibitor α-amilase dan α-glukosidase adalah acarbosa Robyt. 2005. Acarbosa bekerja secara reversibel kompetitif terhadap enzim hidrolase α-amilase pankreatik dan enzim-enzim pencernaan di usus halus seperti isomaltase, sukrase dan maltase. Acarbosa merupakan serbuk berwarna putih dengan berat molekul 645,6 dan bersifat larut dalam air. Rumus empirik acarbosa adalah C 25 H 43 NO 18 dan struktur kimianya dapat dilihat pada Gambar 3 Slagle. 2002; Bayer. 2004 Gambar 3. Struktur acarbosa Sumber: Robyt. 2005 2. 2. 2 Enzim α-Glukosidase dan Inhibitornya