Analisis filogeni komunitas bakteri pada Kappaphycus alvarezii
                                                                                Gambar 2.  Pohon filogenetik berdasarkan sekuen nukleotida gen 16S rRNA isolat
bakteri  dari  rumput  laut  K.  alvarezii  yang  terserang  penyakit  ice-ice. Jenis  bakteri  yang  diberi  garis  bawah  merupakan  hasil  penelitian  ini.
Jarak  taksonomi  dihitung  menggunakan  program  Mega  5.  Analisis bootstrap digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan dari pohon
filogenetik.
Selanjutnya,  dengan  dukungan  bootstrap  sebanyak  1.000x  pada  pohon filogenetik  diketahui  bahwa  sebagian  besar  isolat  bakteri  termasuk  dalam
Proteobacteria. Kelompok bakteri Proteobacteria yang termasuk dalam subdivisi Gammaproteobacteria  adalah  S.  haliotis,  V.  alginolyticus,  S.  maltophilia,  P.
aeruginosa  dan  C.  thiocycli,  sedangkan  subdivisi  Alphaproteobacteria  adalah  O. anthropi.  Bakteri  lainnya  adalah  B.  subtilis  subsp.  Spizizenii,  dan  A.  nicotianae
masing-masing  termasuk  dalam  kelompok  Firmicutes-Gram  positive  Low  GC, dan Actinobacteria-Gram positive high GC.
Bakteri hasil
identifikasi umumnya
termasuk dalam
kelompok Gammaproteobacteria,  merupakan  kelompok  bakteri  yang  banyak  dikaitkan
sebagai  penyebab  penyakit.  Sejumlah  studi  genom  telah  dilakukan  untuk mengidentifikasi  protein  yang  unik  pada  spesies  bakteri  Gammaproteobacteria
yang  terkait  dengan  virulensinya  Van  Sluyset  al.  2002;  Gao  et  al.  2009. Kelompok Gammaproteobacteria merupakan bakteri dominan yang ditemukan di
permukaan  makroalga  seperti  pada  Enteromorpha  dan  Ulva  Patel  et  al.  2003; Tait  et  al.  2005,  Corallina  officinalis  Huggett  et  al.  2006.  Kelimpahan
Gammaproteobacteria  pada  rumput  laut  dapat  berkonstribusi  terhadap kecenderungan  untuk  membentuk  biofilm  Taits  et  al.  2009.  Tingkat
AJ293474.1| Stenotrophomonas maltophilia strain e-a22 DQ077704.1| Stenotrophomonas maltophilia isolate FLX
Isolat 3 | Stenotrophomonas maltophilia strain IAM 12323 M59158.1 Xanthomonas maltophilia
Isolat 5 | Pseudomonas aeruginosa strain SNP0614 AY665977.1| Pseudomonas aeruginosa
KC495571.1| Pseudomonas fluorescens strain KP6 AF438148.1| Pseudomonas sp. AMSN
Isolat 1 | Shewanella haliotis strain DW01 NR 044453.1| Shewanella marina strain C4
NR 036790.1| Vibrio fluvialis strain VL 5125 Isolat 2 | Vibrio alginolyticus strain ATCC 17749
Isolat 7 | Catenococcus thiocycli strain TG 5-3 AF526515.2| Ochrobactrum intermedium isolate ADV24
Isolat 6 | Ochrobactrum anthropi strain ATCC 49188 NR 115043.1| Ochrobactrum pituitosum strain CCUG 50899
Isolat 8 | Bacillus subtilis subsp. spizizenii strain ATCC 6 EU350371.1| Bacillus pumilus strain ST277
Isolat 4 | Arthrobacter nicotianae strain DSM 20123 KU200946.1| Arthrobacter arilaitensis strain Abk7
KP296222.1| Arthrobacter nicotianae strain Na44RA-2
83 100
100 70
100 83
99 100
99 100
99 100
100 99
44 100
0.02
Gammaproteobacteria
Firmicute s
Actinobacteria Alphaproteobacteria
patogenisitas kelimat spesies isolat bakteri kelompok Gammaproteobacteria yang diperoleh dari riset ini menjadi hal menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Permukaan  makroalga  merupakan  inang  hidup  bagi  bakteri  Burke  et  al. 2011. Selain Gammaproteobacteria, bakteri kelompok Alphaproteobacteria juga
diidentifikasi  pada  penelitian  ini.  Bakteri  Alphaproteobacteria  dilaporkan ditemukan di rumput laut Jepang Azanza et al. 2013. Kelompok Firmicutes juga
diidentifikasi  pada  penelitian  ini.  Firmicutes  dilaporkan  merupakan  bakteri dengan  kelimpahan  terbanyak  kedua  pada  permukaan  alga  hijau  Ulva  dan
Gracilaria,
serta berkonstribusi
sekitar 15-30
dari asimilasi
dimethylsulfoniopropionate  Malmstrom  et  al.  2004;  Singh  et  al.  2015. Kelompok  lain  yang  berhasil  diidentifikasi  pada  penelitian  ini  adalah
Actinobacteria.  Actinobacteria  juga  sudah  dilaporkan  diperoleh  dari  air  laut Venter  et  al.  2004;  Giovannoni    Stingl  2005,  mangrove,  dan  sedimen
Sivakumar et al. 2007.
Kelompok  bakteri  Proteobacteria  diketahui  tidak  hanya  ditemukan  pada alga merah, tetapi juga alga hijau Patel et al., 2003; Burke et al. 2010; Tujula et
al. 2009, dan alga cokelat Salaün et al., 2010. Hal ini mengindikasikan bahwa kelompok  bakteri  Proteobacteria  melimpah  di  permukaan  makroalga  laut.
Kelompok  Proteobacteria  yang  meliputi  anggota  bakteri  Gammaproteobacteria dan Alphaproteobacteria memiliki distribusi yang luas di perairan laut dan pantai
Venter et  al., 2004;  Rusch et  al., 2007.  Komunitas  bakteri  yang  diidentifikasi pada  penelitian  ini  umumnya  hampir  sama  yang  didentifikasi  pada  rumput  laut
yang  berbeda  Azanza  et  al.  2013.  Namun  demikian,  jenis  isolat  bakteri  yang diperoleh  dari  riset  ini  berbeda  dengan  yang  dilaporkan  sebelumnya  dari  rumput
laut K. alvarezi Largo et al. 1995b; Aris 2011.
Jenis  bakteri  yang  diperoleh  berbeda  dengan  bakteri  yang  disolasi  dari rumput  laut  K.  alvarezii  oleh  Largo  1995a  dan  Aris  2011.  Hal  ini  diduga
adanya perbedaan waktu dan lokasi pengambilan rumput laut. Pada penelitian ini, bakteri  diisolasi  dari  bagian  talus  ujung  dan  di  permukaan,  sedangkan  Largo
1995a  dan  Aris  2011  bakteri  yang  diisolasi  dari  seluruh  bagian  talus.  Hal tersebut  sejalan  dengan  yang  dikemukakan  oleh  Armstrong  et  al.  2000  dan
Bengtsson  et  al.  2010  bahwa  kelimpahan  jenis  bakteri  rumput  laut  umumnya bervariasi  antar  jenis  rumput  laut,  bagian  talus,  dan  musim.    Selain  itu,  terdapat
perbedaan  kondisi  lingkungan  perairan  pada  ketiga  lokasi  pengambilan  sampel Lampiran  1.  Hal  ini  diduga  juga  menjadi  penyebab  jenis  bakteri  yang  diisolasi
adalah berbeda.
Stres pada inang dan gangguan sistem pertahanan merupakan faktor ideal untuk  kolonisasi  bakteri  Case  et  al.  2011.  Inang  mengalami  stres  apabila
melewati batas adaptasi dan toleransi inang terhadap kondisi lingkungan, dan hal ini dapat menimbulkan gejala penyakit. Pada rumput laut telah dilaporkan bahwa
peningkatan  suhu  dan  penurunan  salinitas  dapat  meningkatkan  bleaching  pada Laminaria  religiosa  Vairappan  et  al.  2011.  Selanjutnya  telah  dilaporkan  juga
diketahui pada
suhu ≥ 30
o
C, dan salinitas ≤ 20 gL dapat meningkatkan bleaching
dan  menyebabkan  kematian  pada  K.  alvarezii  Largo  et  al.  1995b.    Namun demikian interaksi isolat bakteri dan faktor lingkungan terhadap bleaching belum
ada yang melaporkan, dan hal ini merupakan salah satu tema riset disertasi ini.
                