Pelaksanaan Pelatihan Metode Bobath

keseimbangan dapat ditingkatkan dengan peningkatan pada komponen tersebut.

2.4.3 Pelaksanaan Pelatihan Metode Bobath

1 Optimal alignment Postural set Pada posisi supine lying pertama kali dilakukan pengaturan kesimetrisan tubuh yaitu kepala trunk dan tungkai dalam garis lurus, bahu sejajar. Postur optimal akan memudahkan aktifasi otot tubuhnya. Pengaturan dilakukan dengan partisipasi aktif dari pasien baik melalui kontraksi tertentu atau dengan elongasi sehingga di dapatkan posisi optimal. Gambar 2.8. Pengaturan alignment Pengaturan sikap tubuh dilakukan pada setiap posisi, selain lying, pengaturan sikap tubuh juga dilakukan pada posisi sitting dan standing, sebagai dasar dari aktivitas berikutnya. 2 Postural control Mengaktifasi otot – otot postural pada sisi lower trunk dan upper trunk, aktivasi secara selektif pada otot gluteus maksimus dan medius, otot abdominal terutama transversus abdominalis, multifidus, latisimus dorsi, scapula depresor dan addukor. Postural kontrol secara aktif dilakukan pada posisi lying dan sitting. Latihan postural control diberikan secara simultan antara latihan postural statik dan dinamis. Gambar 2.9. Aktifasi otot adduktor hip dalam posisi duduk Gambar 2.10. Pengaturan alignment saat berdiri Gambar. 2.11. Aktifasi otot abdominal dan otot gluteus Gambar 2.12. Melatih Postural control pada posisi duduk Gambar. 2.15. Melatih Postural Control saat berjalan 3 Selective movement Selective mevement diberikan setelah didapatkan stabilisasi yang optimal yang dihasilkan dari Gambar. 2.13. Melatih Postural Control pada posisi duduk Gambar. 2.14. Melatih Postural Control saat berdiri. pengaturan sikap tubuh. Selective movement ini dilakukan untuk dapat mengaktifasi otot secara spesifik dengan meminimalisir kompensasi gerak yang sering muncul pada kondisi pasca stroke. Selective movement dilakukan pada ekstrimitas atas dan pada ekstrimitas bawah. Gambar 2.16. Selective movement pada ekstrimitas bawah Gambar. 2.17. Selective movement pada ekstrimitas bawah Gambar. 2.18. Selective movement pada trunk Gambar. 2.19. Selective movement pada ankle

2.5 Metode Feldenkrais