Definisi Stroke Patofisiologi Stroke

2.2 Stroke

2.2.1 Definisi Stroke

Stroke adalah cedera vascular akut pada otak yang disebabkan oleh sumbatan bekuan darah, penyempitan pembuluh darah, sumbatan dan penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah. Semua ini menyebabkan kurangnya pasokan darah yang memadai dengan gejala tergantung pada tempat dan ukuran kerusakan Feigin, 2006. Stroke adalah penyakit gangguan fungsional akut, fokal maupun global, akibat gangguan aliran darah ke otak karena perdarahan ataupun sumbatan dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, atau berakibat kematian Ganong, 2003. Stroke adalah serangan di otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak sehingga menyebabkan sel-sel otak tertentu kekurangan darah, oksigen atau zat-zat makanan dan akhirnya dapat terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu yang sangat singkat Raine, 2006. Jadi stroke adalah gangguan fungsi saraf yang terjadi karena gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu.

2.2.2 Patofisiologi Stroke

Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks dan berperan penting bagi kesehatan dan kehidupan yang baik. Ukurannya relatif kecil dibandingkan bagian tubuh yang lain. Beratnya hanya 1,5 kg atau sekitar 2 dari berat total tubuh kita. Namun organ ini menerima hampir seperlima dari total oksigen dan pasokan darah. Nutrisi yang kita makan sangat diperlukan untuk menjaga agar otak tetap dapat bekerja dengan optimal Feigin, 2006. Otak bergantung total pada pasokan darahnya. Interupsi sekitar 7 – 10 detik saja sudah dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada bagian otak yang terkena Feigin, 2006. Otak mendapat banyak pasokan darah. Ada aliran darah konstan yang membawa neuronutrient nutisi penting untuk saraf seperti asam amino, vitamin, dan mineral. Neuronutrien bersama oksigen dan glukosa akan menyediakan energi untuk otak. Gangguan aliran darah selama satu atau dua menit dapat menurunkan fungsi otak. Jika gangguan berlangsung lebih lama, maka kerusakan permanen di otak akan terjadi. Stroke sering dikenal dengan penyakit yang dapat menyebabkan kematian dan disability . Stroke Non hemoragik yaitu suatu gangguan fungsional otak akibat gangguan aliran darah ke otak karena adanya bekuan darah yang telah menyumbat aliran darah Yastroki, 2007. Pada stroke non hemoragik aliran darah ke sebagian jaringan otak berkurang atau berhenti. Hal ini bisa disebabkan oleh sumbatan thrombus, emboli atau kelainan jantung yang mengakibatkan curah jantung berkurang atau oleh tekanan perfusi yang menurun . Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh perdarahan kedalam jaringan otak disebut haemoragia intraserebrum atau hematom intraserebrum atau kedalam ruang subaraknoid, yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak disebut haemoragia subaraknoid Feigin, 2006. Penyakit stroke yang terjadi sekitar 80 adalah iskemik, dan 20 adalah hemoragik. Stroke iskemik dapat diklasifikasikan sebagai akibat dari thrombotik maupun emboli. Terjadinya thrombotik yang pada umumnya akibatnya 75 menjadi stroke iskhemik adalah hasil dari proses patofisiologi yang terjadi secara bertahap dengan penyakit arterosklerosis Schretzman, 2001. Tandanya adalah akumulasi aliran menjadi lambat pada arteri cerebral, memfasilitasi untuk membentuk terjadinya thrombi. Thrombi ini sebagai penghubung dengan tanda arterosklerosis, yang dapat menyebabkan penyempitan dan terhambatnya pembuluh darah arteri. Hasil dari kerusakan terhadap aliran darah yang menuju pada tanda dan gejala iskemik, termasuk penurunan neurologik fokal. Tanda dan gejala ini yang memelihara perkembangannya setiap jam setiap harinya, yang biasanya setiap pagi akan mengalami hipotensi Schretzman, 2001. Stroke hemoragik pada umumnya terjadi pada umur 55 sampai 75 tahun. Stroke hemoragik dibagi menjadi 2 yaitu Intracerebral hemorage sebesar 10 dari kasus stroke dan diiringi dengan gejala sakit kepala dan Subarachnoid hemorage sebesar 7 dari kasus stroke, yang juga dapat disebabkan sakit kepala yang berat, serangan, dan kehilangan kesadaran Schretzman, 2001. Faktor resiko dari Intracereberal hemorage dipengaruhi oleh usia, ras, jenis kelamin laki-laki, tekanan darah tinggi, konsumsi alkhohol. Sedangkan Subaracnhoid hemorage sering terjadi sobek atau ruptur dari kongenital aneurysms atau vascular malformation yang berada didalam permukaan subarachnoid, tekanan darah tinggi hipertensi dan merokok Harwood, et al., 2010.

2.2.3 Etiologi dan Klasifikasi Stroke