IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Karakteristik Lokasi Penelitian
Luas areal tanam padi adalah seluas 3736 m
2
yang terletak di Desa Langgeng. Secara administrasi pemerintahan Desa Langgeng
Sari termasuk dalam wilayah Kecamatan Lelea Kabupaten Inrdamayu Provinsi Jawa
Barat. Desa Langgeng Sari berdekatan dengan Desa Taman Sari di bagian utara, Desa
Telaga Sari dibagian barat, Desa Unjungaris dan Bunder di bagian timur, dan di bagian
selatan berdekatan dengan Desa Nunuk dan Malang Sari.
Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak diantara 107
52’-108 36’ Bujur
Timur dan 6 15’-6
40’ Lintang Selatan [Provinsi Jawa Barat] 2011. Kecamatan
Lelea terletak pada ketinggian sekitar 0-6 meter di atas permukaan laut Organisasi
Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu 2011. Desa Lelea terletak pada bagian utara
Kabupaten Indramayu, dan dekat dengan pesisir pantai utara Pulau Jawa Lampiran 2.
Lokasi penelitian kurang lebih berjarak 20 Km dari pantai.
4.2 Cuaca di Lokasi Selama Periode
Penelitian
Penanaman padi dilakukan di areal persawahan Desa Langgeng Sari Kecamatan
Lelea Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat.
Selama penelitian
dilakukan pengukuran suhu udara, suhu bola basah,
intensitas radiasi, kecepatan angin, dan curah hujan. Dari hasil pengukuran suhu bola basah
dan suhu bola kering dapat dihitung nilai kelembaban relatif lokasi penelitian. Grafik
suhu udara, curah hujan, intensitas radiasi, kecepatan angin, dan kelembaban relatif
harian di lokasi penelitian selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 5.
Suhu merupakan indikasi jumlah energi panas yang terdapat dalam suatu sistem atau
massa Bey 1991. Nilai suhu udara juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Tinggi
rendahnya suhu di sekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari, kerapatan tanaman, dll.
Gambar 5 menunjukkan pola suhu udara rata- rata harian di tempat penelitian. Suhu yang
terukur pada awal penanaman pada tanam 1 lebih tinggi dibandingkan setelahnya. Hal itu
Gambar 5 Pola rata-rata harian 5 unsur cuaca Suhu, RH, Kecepatan Angin, Curah Hujan, dan Intensitas Radiasi dari tanggal 27 Maret hingga 31 Juli 2011.
5 10
15 20
25
1 7
13 19
25 31
37 43
49 55
61 67
73 79
85 91
97 103
109 115
121 127
In t.
R adi
as i
M Jm
2
Hari ke-
Intensitas Radiasi
30 60
90 120
150 180
210
1 11
21 31
41 51
61 71
81 91 101 111 121
K ec
epa ta
n A
n gi
n K
m Ha
ri
Hari ke-
Kecepatan Angin
22 23
24 25
26 27
28 29
30
1 7
13 19
25 31
37 43
49 55
61 67
73 79
85 91
97 103
109 115
121 127
S uh
u o
C
Hari ke-
Suhu Udara
60 65
70 75
80 85
90 95
100
1 7
13 19
25 31
37 43
49 55
61 67
73 79
85 91
97 103
109 115
121 127
K el
em b
a ba
n R
el at
if
Hari ke-
Kelembaban Relatif
10 20
30 40
50 60
70 80
1 7
13 19
25 31
37 43
49 55
61 67
73 79
85 91
97 103
109 115
121 127
Cur ah
Hu jan
m m
HST ke-
Curah Hujan
terjadi dikarenakan lingkungan sekitar tempat penelitian baru dilakukan panen, dan belum
dilakukan pengolahan tanah untuk penanaman selanjutnya sehingga kondisi lingkungan lebih
kering. Suhu udara rata-rata harian minimum yang terukur adalah 24,6
o
C dan besar suhu udara rata-rata harian maksimum yang terukur
sebesar 29,3
o
C. Kelembaban relatif RH merupakan
parameter yang biasa digunakan untuk menggambarkan kelembaban moisture di
atmosfer. Besaran nilai RH dinyatakan dalam persen. RH tidak mengindikasikan jumlah
aktual
uap air
di udara,
melainkan menggambarkan seberapa dekat udara untuk
menjadi jenuh. Kelembaban relatif merupakan rasio antara jumlah uap air di udara dan uap
air jenuh pada suhu dan tekanan yang sama Ahrens 2009. Nilai kelembaban relatif
minimum berdasarkan hasil perhitungan adalah 68 sedangkan RH maksimum yang
terukur adalah 98. Pada umumnya nilai RH berkebalikan dengan nilai suhu, dan akan
bernilai minimum pada saat siang hari.
Besar kecepatan angin yang terukur cukup besar dengan keadaan areal penanaman di
areal persawahan yang cukup luas dan datar. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan
anemometer yang diletakkan di tengah areal sawah pada ketinggian 2 meter di atas
permukaan tanah rata-rata. Hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh hasil kecepatan
angin minimum sebesar 51,7 kmhari dan kecepatan angin maksimum mencapai 202,3
kmhari. Kecepatan angin yang besar dapat dipengaruhi oleh kondisi lapangan yang datar
dan luas dan juga karena areal penanaman dekat dengan daerah pantai. Kecepatan angin
yang
terukur pada
saat penelitian
menunjukkan bahwa
kecepatan angin
berkebalikan dengan suhu. Saat kecepatan angin tinggi, suhu udara rata-rata harian yang
terukur di lokasi pengamatan kecil, dan saat kecepatan angin rendah suhu udara rata-rata
harian yang terukur tinggi. Hal ini disebabkan pada saat angin bertiup kencang, massa udara
panas sekitar lingkungan ikut terbawa oleh angin, sehingga menyebabkan suhu yang
terukur rendah.
Intensitas radiasi surya maksimum selama pertumbuhan tanaman padi yang terukur
adalah 22,2 MJm
2
hari atau 616,6 Jm
2
s sedangkan besar intensitas radiasi minimum
sebesar 7,8 MJ m
2
hari atau 216,6 Jm
2
s. Menurut Bey 1991 intensitas radiasi surya
akan tinggi pada saat musim kemarau, yaitu bulan April hingga September. Grafik yang
ditunjukkan pada
Gambar 5
terlihat peningkatan intensitas radiasi memasuki bulan
Juli. Hal ini dikarenakan memasuki bulan Juli jarang terjadi hujan di lokasi penelitian.
Sejak bulan Maret hingga Juli, jumlah hari hujan yang terhitung sedikit, yaitu terjadi 33
hari hujan dari 130 hari yang diamati. Distribusi hujan yang terjadi selama penelitian
dapat dilihat pada Gambar 5, dari Gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada bulan Juli
hanya terjadi satu hari hujan dan jumlah curah hujan harian maksimal yang terukur sebesar
63,2 mm. Grafik curah hujan pada Gambar 5 juga menunjukkan memasuki hari ke 52 yaitu
pada pertengahan bulan Mei, jumlah hari hujan yang terjadi semakin berkurang. Hal ini
menunjukkan
bahwa lokasi
penelitian memasuki musim kemarau hingga penelitian
selesai dilakukan. Besar curah hujan yang terukur selama
penelitian tidak
mendukung untuk
pertumbuhan tanaman padi, oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan air tanaman padi
selama pertumbuhan
dibantu dengan
pengairan air irigasi teknis yang diberikan secara berselang dan kebutuhan air untuk
pertumbuhan tanaman padi masih tercukupi hingga panen pada kedua waktu tanam.
Lokasi penanaman merupakan daerah irigasi ujung. Berdasarkan hasil penelitian Suhartatik
et al. 2009, kondisi cuaca yang terjadi di areal penelitian termasuk kondisi yang
memenuhi untuk pertumbuhan tanaman padi kecuali curah hujan.
4.3 Pertumbuhan Tanaman Padi