88 hasil pertumbuhan yang lebih bagus. Keuntungan lain dari CCA dan LMX adalah
waktu yang lebih cepat, yaitu 24 jam untuk sampai ke identifikasi konfirmasi E.coli.
Geissler et.al. 2000 melakukan penelitian pengujian secara kuantitatif untuk koliform total dan E. coli di air laut dengan membandingkan metode APM
konvensional menggunakan Lauryl Sulfate Broth LST dengan metode APM cepat menggunakan LMX Broth dan metode Membran Filtrasi menggunakan
Chromocult Coliform Agar CC dan CC plus Cefsulodin CC-CFS. Dalam penelitian tersebut dibuktikan bahwa metode APM konvensional memiliki
sensitifitas paling kecil untuk perhitungan E.coli. Keseluruhan hasil untuk E.coli ter-recover menunjukkan bahwa pertumbuhan pada media LMX, CC-CFS, dan
CC adalah 1,60; 1,64; dan 1,39 kali lebih banyak dari APM konvensional. Akan tetapi secara statistik, hasil antara LMX, CC, CC-CFS tidak berbeda nyata untuk
perhitungan E.coli. Pada media CC-CFS hasilnya lebih kecil daripada media CC karena mengandung cefsulodin yang menyebabkan tingkat penghambatannya
lebih besar.
4.6 Analisa Ekonomis
Dalam penelitian ini, selain dilihat keunggulan teknis dari masing-masing metode pengujian dan jenis medianya, dilakukan juga analisis ekonomis terhadap
keempat metode yang diperbandingkan, yaitu metode APM dengan media LST cara konvensional, APM dengan media LMX Broth cara cepat, PA dengan
media Readycult
®
cara cepat dan metode ALT dengan media CCA cara cepat. Parameter yang diperbandingkan adalah: 1 investasi biaya yang dikeluarkan
untuk pembelian pertama kali set media dan reagen yang dibutuhkan, 2 harga per test apabila dilakukan secara single maupun duplo, 3 perbandingan biaya
metode cepat terhadap metode konvensional, 4 total hari yang diperlukan untuk pengujian minimal dan maksimal, dan 5 jumlah petri dan tabung yang
diperlukan selama pengujian. Keseluruhan data tersebut tersaji pada Tabel 14. Perhitungan tersebut dilakukan berdasar asumsi bahwa sampel positif
mengandung E.coli sehingga perlu dilakukan pengujian secara lengkap sampai ke tahap konfirmasi untuk 2 koloni terduga. Khusus untuk metode APM LST, selain
89 perhitungan lengkap juga dilakukan perhitungan untuk sampel yang Koliform
negatif sehingga pengujian berhenti pada tahap tersebut. Parameter ekonomis pertama adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
pembelian media pada saat awal pengujian yang dihitung berdasarkan harga price list media Merck tahun 2009 yang dikeluarkan oleh PT. Merck Tbk. Tabel 14.
Dari keempat metode tersebut tampak bahwa biaya investasi media terbesar adalah untuk metode APM konvensional karena harus membeli enam macam
media yaitu LST, EC, LEMBA, Tryptone Water, MR-VP Base Broth, Simon Citrate, dan tiga macam reagen yaitu KOVAC’s, MR dan VP.
Tabel 14 Perhitungan biaya dan lama pengujian lengkap E.coli pada metode Angka Paling Mungkin, Angka Lempeng Total, dan Presence Absence.
Harga test Rp Total hari
Metode Analisa Investasi
media Rp Single
Duplo biaya
min max Jumlah
alat gelas APM LST
1
sampel E.coli positif 10.813.000 200.763 401.526
100 5
7 195
tabung APM LST
2
sampel Koliform negatif 10.813.000
9.676 19.352
5 2
4 15
tabung APM LMX
3
8.119.000 57.218 114.436
29 1
2 15
tabung ALT CCA
4
4.978.000 7.530
15.059 4
1 2
2 petri
PA Readycult
5
1.309.000 60.570 121.140
30 1
2 1
botol Keterangan :
1. Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Lauryl Sulphate Broth LST untuk sampel yang positif E.coli
2. Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Lauryl Sulphate Broth LST untuk sampel yang negatif Koliform
3. Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Fluorocult LMX Broth LMX untuk sampel yang positif E.coli
4. Metode Angka Lempeng Total dengan media Chromocult Coliform Agar untuk sampel yang positif E.coli
5. Metode Presence Absence dengan media readycult Coliform 100 untuk sampel yang positif E.coli
Total investasi untuk Metode APM konvensional untuk pemeriksaan lengkap E.coli adalah Rp 10.813.000,-. Apabila uji Koliform juga dilakukan
maka ada tambahan biaya investasi sebesar Rp 1.086.000,- untuk pembelian media Brilliant Green Bile 2 Broth sebagai uji penguat Koliform setelah positif
gas di LST. Dengan demikian, total investasi media dan reagen untuk uji Koliform dan E.coli dengan metode APM konvensional adalah Rp 11.899.000,-.
Yang kedua adalah metode APM cepat LMX yaitu sebesar Rp 8.119.000,-. Yang
90 ketiga adalah metode ALT CCA yaitu sebesar Rp 4.978.000,- dan terakhir yang
paling murah investasinya adalah metode PA yaitu sebesar Rp 1.309.000,-. Metode PA memang terlihat paling kecil biaya pembelian media awalnya karena
satu pak hanya untuk 20 test. Ketiga metode cepat tersebut sekaligus untuk pengujian Kolifom dan E.coli.
Apabila dilihat dari jumlah investasi yang diperlukan untuk pembelian media dan keterbatasan masa pakai suatu media maka untuk jumlah pengujian
sedikit dan tidak rutin, metode yang memerlukan jumlah media sedikit dan investasi kecil akan lebih menguntungkan. Hal ini karena media dan reagen tidak
kadaluwarsa atau rusak sebelum habis digunakan. Perhitungan lengkap dari masing-masing media ada di Lampiran 13, 14 dan 15.
Pada Tabel 14 juga bisa dilihat perhitungan harga per test untuk pengujian single maupun duplo. Dari hasil perhitungan untuk pengujian single terlihat
bahwa metode APM konvensional LST yaitu Rp 200.763,- ternyata juga paling mahal karena memerlukan banyak media dengan banyak tahapan. Harga per test
termahal kedua adalah Readycult
®
Coliform yaitu Rp 60.570,- atau hanya 30 dari biaya APM konvensional LST. Selanjutnya ketig-=a adalah APM LMX
sebesar Rp 57.218,- atau 29 dari biaya APM konvensional LST. Metode ALT dengan CCA ternyata paling murah yaitu hanya Rp 7.530,- per test nya atau hanya
4 dari harga per test APM konvensional LST. Apabila setiap sampel dilakukan test duplo maka harga per test dikalikan dua seperti tampak pada Tabel 14, dan
selisih harga antar metode menjadi semakin besar yaitu Rp 401.526,- untuk APM konvensional LST, Rp 121.140,- untuk Readycult, Rp 114.436,- untuk APM
LMX dan untuk ALT CCA hanya sebesar Rp 15.059,-. Perhitungan total hari yang diperlukan untuk pengujian lengkap sampai
tahap konfirmasi E.coli didasarkan atas jumlah minimum dan maksimum hari yang diperlukan. Perbedaan antara minimum dan maksimum total hari pengujian
in terjadi karena apabila pada inkubasi 24 jam hasil pembacaan masih negatif maka harus diperpanjang menjadi 48 jam. Dari data di Tabel 15 tampak sekali
perbedaan antara metode APM LST konvensional yang memerlukan waktu pengujian 5-7 hari dengan metode cepat APM LMX, Readycult
®
dan ALT CCA yang hanya memerlukan waktu 1-2 hari saja. Total waktu pengujian sangat besar
91 pengaruhnya di industri karena berkaitan dengan waktu untuk melepas barang ke
pasar. Semakin lama waktu pengujian akan semakin lama pula waktu barang tertahan di gudang. Lamanya barang tertahan di gudang akan berpengaruh
langsung ke kapasitas gudang yang diperlukan dan perputaran cash flow perusahaan.
Dari sisi kebutuhan peralatan gelas yaitu tabung dan cawan petri, tampak dalam Tabel 14 bahwa metode APM LST memerlukan jumlah peralatan gelas
sangat banyak. Jumlah 195 tabung dan cawan petri untuk APM LST sudah dibatasi dengan melakukan hanya tiga seri pengenceran yaitu 10
, 10
-1
, dan 10
-2
. Sampel langsung dinokulasikan dengan jumlah ml yang berbeda untuk tiap tabung
10 ml, 1 ml, dan 0.1 ml sehingga menghemat tabung. Kelemahannya adalah pada konsentrasi cemaran sedang dan tinggi hasilnya tidak bisa dihitung secara
statistik karena hanya menyebutkan nilai 1600. Uji konfirmasi E.coli hanya dilakukan pada dua koloni terduga sehingga penggunaan tabung dan cawan petri
bisa dikurangi. Jumlah peralatan akan bertambah secara nyata lebih dari 195 buah apabila jumlah pengenceran bertambah dan koloni yang dikonfirmasi juga
bertambah menjadi 5 koloni tiap tabung positif. Hal ini juga akan berimplikasi langsung terhadap penambahan analis laboratorium, beban kerja di lab, jumlah
inkubator dan peralatan penunjang lainnya. Penggunaan metode cepat sangat memotong jumlah tabung dan petri yang
diperlukan dengan sangat nyata dari 195 tabung menjadi hanya 16 tabung untuk metode APM LMX dan bahkan hanya perlu dua cawan petri untuk metode ALT
CCA dan satu botol untuk metode PA Tabel 14. Hal ini juga akan berimplikasi langsung terhadap pengurangan beban kerja di lab, jumlah inkubator dan
peralatan penunjang lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Ogden et.al pada tahun 1998 telah
membandingkan metode APM konvensional dengan beberapa metode cepat untuk sampel kerang. Dalam penelitian tersebut dibuktikan bahwa metode cepat dengan
Chromocult bisa memberikan hasil pengujian E.coli dalam waktu 48 jam dalam kenyataannya hasil biasanya diperoleh dalam 24 jam. Sebagai pembandingnya,
metode APM memberikan hasil dalam 3-4 hari.
92 Tabel 15 Analisa biaya pengujian dan gudang di PT Yummy Food Utama
A. Biaya Listrik Bulanan Rp 27.000.000 Asumsi
Nilai total Nilai Akhirbulan
Bagian Produksi 27,000,000
14,850,000 Kantor
27,000,000 1,350,000
Bagian Laboratorium 27,000,000
2,700,000
Bagian Gudang chiller 27,000,000
8,100,000 B. Nilai Barang 4 batch = 16 trolley
AsumsiTrolley Nilai satuan
Nilai Akhirbatch
Yogurt buah Blackberry 125 g 4,500
36,000,000 Yogurt buah Strawberry 125 g
4,500 36,000,000
Yogurt buah Manggo 125 g 4,300
34,400,000 Yogurt buah Guava 125 g
4,200 33,600,000
Total Nilai Barang per hari produksi 140,000,000
C. Biaya Gudang Chiller Asumsi
Biaya satuan Biaya harian
Gaji Karyawanbulan 1,500,000
200,000 Investasi bangunan dan alat gudang
400,000,000 222,222
Biaya operasional lain-lainbulan 2,000,000
66,667 Biaya listrik gudang-chiller dari tabel
biaya listrik 8,100,000
270,000 758,889
Biaya gudangtrolleyhari maksimum 65 trolley 11,675
D.Biaya Laboratorium Deskripsi
Harian 7 parameter
Harian E.coli saja
Biaya Tetap Belanja pegawai
383,333 54,762
Biaya Listrik 90,000
12,857 Penyusutan asset Lab
111,111 15,873
Biaya kalibrasi alat 5,721
817 Biaya operasional lain-lainbulan
66,667 9,524
Total Biaya Tetap 590,166
84,309 30
171,643 2,000,000
19,704,976 Total biaya gudang per hari
2,700,000 3,333,333
Per Bulan
55 5
10
8000
Satuan
4
Satuan
8000 8000
8000
11,500,000 1
1 1
Keterangan : 6. Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Lauryl Sulphate Broth LST
untuk sampel yang positif E.coli 7. Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Lauryl Sulphate Broth LST
untuk sampel yang negatif Koliform 8. Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Fluorocult LMX Broth
LMX untuk sampel yang positif E.coli 9. Metode Angka Lempeng Total dengan media Chromocult Coliform Agar untuk sampel
yang positif E.coli 10. Metode Presence Absence dengan media readycult Coliform 100 untuk sampel yang
positif E.coli
93 Biaya medium Chromocult yang digunakan di proyek tersebut kira-kira
seperempat dari biaya APM. Akan tetapi kepastian besarnya biaya metode APM sangat tergantung kepada berapa banyaknya tabung yang tercatat positif dan
memerlukan analisis lebih lanjut. Ogden juga menyebutkan bahwa keuntungan lain dari Chromocult adalah penggunaan inkubator yang hanya 37
o
C sedangkan APM untuk E.coli juga perlu extra waterbath 44
o
C. Selain biaya pembelian media pengujian, selanjutnya dihitung pula biaya
listrik bulanan Tabel 15 A dan nilai barang Tabel 15 B. Perhitungan biaya listrik dilakukan dengan asumsi bahwa dari total rata-rata biaya listrik per bulan
sebesar Rp 27.000.000,- dibagi menjadi 55 produksi, 5 untuk kantor, 10 untuk Laboratorium dan 30 untuk gudang chiller.
Walaupun PT. Yummy memiliki banyak varian keju dan yogurt, perhitungan nilai barang dalam penelitian ini dilakukan hanya untuk produksi
yogurt buah empat rasa kemasan 125g. Harga satuan yogurt buah bervariasi tergantung rasa, yaitu blackberry Rp 4500, strawberry Rp 4500, manggo Rp 4300,
dan yang termurah adalah guava Rp 4200. Apabila dalam satu hari dibuat setiap rasa satu batch maka total nilai produk jadi per hari adalah Rp 140.000.000.-
Tabel 15 B. Produksi per batch adalah 1000 kg dengan berat per kemasan adalah 125g, dengan demikian dalam satu batch produksi diperoleh 8000 kemasan.
Kapasitas satu trolley adalah 2400 kemasan sehingga untuk satu batch diperlukan 4 buah trolley. Karena dalam satu hari diproduksi 4 batch maka kebutuhan trolley
per hari adalah 16 buah. Kapasitas gudang chiller di PT Yummy adalah 65 trolley sehingga apabila
total biaya gudang per hari Rp 758.889,- maka biaya gudang per trolley per hari adalah Rp 11.675,- Tabel 15 C. Biaya per trolley tersebut dihitung dari jumlah
komponen biaya utama untuk gudang gaji empat orang karyawan, penyusutan investasi, operasional, listrik dibagi kapasitas gudang chiller sebanyak 65 trolley.
Dengan kapasitas gudang chiller hanya 65 trolley maka dalam waktu 4 hari produksi saja gudang chiller tersebut sudah penuh. Selain itu, karakteristik
produk yogurt yang mempunyai masa simpan pendek menyebabkan produk harus secepat mungkin di release ke pasar. Pengujian yang cepat akan sangat membantu
efisiensi gudang sehingga kapasitas gudang tidak perlu ditambah.
94 Apabila di Tabel 14 biaya laboratorium dihitung untuk pemakaian media,
maka di Tabel 15 D biaya laboratorium dihitung sebagai biaya operasional yang meliputi gaji pegawai sebanyak 3 orang, listrik, penyusutan peralatan lab,
kalibrasi alat dan biaya operasional lain-lain. Dalam sehari laboratorium PT Yummy melakukan pengujian 7 parameter uji, salah satunya adalah E.coli dan
Koliform. Biaya harian untuk pengujian E.coli adalah Ro 84.309 yang diperoleh dari total biaya bulanan operasional lab sebesar Rp 19.704.97 dibagi untuk 7
parameter pengujian. Hasil dari perhitungan di Tabel 15 akan digunakanuntuk menghitung perbandingan biaya total masing-masing metode dan penghematan
yang bisa diperoleh dengan menerapkan metode cepat. Perbandingan total biaya laboratorium dan gudang untuk tiap metode akan
dipengaruhi oleh biaya media yang digunakan, jumlah hari yang diperlukan suatu metode yang mempengaruhi lama penyimpanan di gudang. Dalam perhitungan di
Tabel 16 digunakan asumsi produksi sehari 4 batch nilai total Rp 140.000.000; biaya gudang per hari Rp 186.803; bunga bank 15 dan kapasitas gudang adalah
untuk 4 hari produksi masing-masing 4 batch. Dari Tabel 16, total biaya maksimal yang dikeluarkan untuk pengujian
dengan metode APM konvensional adalah Rp 3.906.632 dengan total waktu pengujian 7 hari apabila pembacaan hasil setiap tahapan dilakukan dalam waktu
48 jam dan total biaya minimal adalah Rp 3.364.406 apabila tiap tahapan hanya perlu 24 jam. Apabila Koliform negatif dalam waktu 48 jam maka hanya
diperlukan biaya Rp 734.703. Koliform negatif berarti hanya memerlukan pengujian dengan media LST saja. Metode APM cepat dengan media LMX
hanya memerlukan 29 dari keseluruhan biaya APM LST untuk 48 jam inkubasi di tiap tahapan dan 23 biaya apabila tiap tahapan dalam waktu 24 jam sudah
positif. Penghematan yang bisa dilakukan apabila menggunakan APM LMX adalah Rp 2.578.014 - Rp 2.791.593 per produksi 4 batch. Apabila hasilnya
ternyata Koliform negatif hanya tahap uji LST maka APM LMX lebih mahal Rp 380.336,- tetapi dengan ketelitian lebih tinggi dan kemungkinan kesalahan
lebih rendah.
95 Tabel 16. Perbandingan biaya total antara APM konvensional dan metode cepat
Metode APM Konvensional
1
Setiap tahap 48 jam Rp
Setiap tahap 24 jam Rp
E .coli neg
dalam 48 jam Rp
Biaya gudang total E.coli
positif =
7 hari
1,307,624 934,017
373,607 Bunga bank - kredit modal kerja
= 7
hari 402,740
402,740 115,068
Biaya Media duplo =
4 batch
1,606,102 1,606,102
77,409 Biaya Laboratorium
= 7
hari 590,166
421,547 168,619
Total Biaya =
7 hari
3,906,632 3,364,406
734,703 Metode Cepat APM LMX
2
Biaya gudang total E.coli
positif =
2 hari
373,607 186,803
373,607 Bunga bank - kredit modal kerja
= 2
hari 115,068
57,534 115,068
Biaya Media duplo =
4 batch
457,745 457,745
457,745 Biaya Laboratorium
= 2
hari 168,619
84,309 168,619
Total Biaya =
2 hari
1,115,039 786,392
1,115,039 biaya dibanding APM Konvensional
29 23
Penghematan dibanding APM Konvensional -2,791,593
-2,578,014 380,336
Metode Cepat ALT CCA
3
Biaya gudang total E.coli
positif =
2 hari
373,607 186,803
373,607 Bunga bank - kredit modal kerja
= 2
hari 115,068
57,534 115,068
Biaya Media duplo =
4 batch
60,236 60,236
60,236 Biaya Laboratorium
= 2
hari 168,619
84,309 168,619
Total Biaya =
2 hari
717,530 388,883
717,530 biaya dibanding APM Konvensional
18 12
Penghematan dibanding APM Konvensional -3,189,102
-2,975,523 -17,173
Metode Cepat PA Readycult
4
Biaya gudang total E.coli
positif =
2 hari
373,607 186,803
373,607 Bunga bank - kredit modal kerja
= 2
hari 115,068
57,534 115,068
Biaya Media duplo =
4 batch
484,560 484,560
484,560 Biaya Laboratorium
= 2
hari 168,619
84,309 168,619
Total Biaya =
2 hari
1,141,854 813,207
1,141,854 biaya dibanding APM Konvensional
29 24
Penghematan dibanding APM Konvensional -2,764,778
-2,551,199 407,151
Maksimal Hari
Asumsi :
1. Nilai jual produkhari produksi 4 batch : Rp 140.000.000 2. Biaya gudanghari kerja 4 batch = 16 trolley : Rp 186.803
3. Bunga bank kredit modal kerja : 15 tahun 4. Kapasitas gudang 65 trolley setara dengan 4 hari kerja 4 batch.
Keterangan : 1. Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Lauryl Sulphate Broth LST
2. Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Fluorocult LMX Broth 3. Metode Angka Lempeng Total dengan media Chromocult Coliform Agar
4.
Metode Presence Absence dengan media readycult Coliform 100
Penggunaan CCA memerlukan biaya yang jauh lebih murah daripada APM LST konvensional yaitu 18 Rp 717.530 dari biaya untuk inkubasi tiap tahapan
48 jam dan 12 Rp 388.883 untuk inkubasi 24 jam Tabel 16. Penghematan yang dilakukan dengan penggunaan CCA adalah Rp 3.189.102 untuk 48 jam dan
96 Rp 2.975.523 untuk 24 jam. Apabila sampelnya Koliform negatif maka masih
lebih hemat Rp 17.173 dibandingkan dengan APM konvensional dengan keuntungan tambahan yaitu lebih spesifik terhadap Koliform dan E.coli dan lebih
sensitif terhadap sel yang sublethal injured. Apabila dibandingkan dengan metode APM LST, maka metode cepat PA
Readycult
®
selain hanya perlu waktu maksimal dua hari kerja, biaya yang diperlukan hanya 29 Rp 1.141.854 dari metode APM konvensional untuk
pembacaan hasil tiap tahapan 48 jam inkubasi dan 24 Rp 813.207 untuk yang 24 jam inkubasi. Apabila ternyata sampel tersebut Koliform negatif maka biaya
total menjadi lebih mahal Rp 407.151, dibandingkan dengan metode konvensional yang hanya perlu media LST saja dengan waktu yang sama dua hari. Walaupun
biaya apabila Koliformnya negatif lebih tinggi dibandingkan dengan APM konvensional, akan tetapi keuntungan lain dari metode PA dibandingkan dengan
APM konvensional adalah pengerjaannya yang cepat dan mudah serta ketelitiannya yang lebih tinggi karena mengunakan 100 ml sampel.
Manfaat lain yang bisa diperoleh apabila menggunakan salah satu dari metode cepat yang hanya memerlukan waktu maksimal dua hari pengerjaan untuk
analisa Koliform dan E.coli sekaligus, adalah release produk yang lebih cepat. Apabila dengan metode APM konvensional tiap batch memerlukan alokasi tempat
di gudang selama tujuh hari maka dengan metode cepat hanya memerlukan alokasi tempat selama dua hari saja. Apabila menggunakan pengujian APM
konvensional yang memerlukan waktu 7 hari kerja maka dalam seminggu dengan 5 hari kerja hanya bisa melakukan 4 hari produksi 18 batch per bulan dengan
nilai total Rp 2.520.000.000. Apabila menggunakan metode cepat yang hanya memerlukan 2 hari kerja maka dalam sebulan bisa diproduksi 22 batch dengan
nilai Rp 3.080.000.000 yang berarti peningkatan kapasitas produksi sebesar 22.
97
V. SIMPULAN DAN SARAN