88 hasil pertumbuhan yang lebih bagus. Keuntungan lain dari CCA dan LMX adalah
waktu  yang  lebih  cepat,  yaitu  24  jam  untuk  sampai  ke  identifikasi    konfirmasi E.coli.
Geissler  et.al.  2000  melakukan  penelitian  pengujian  secara  kuantitatif untuk koliform total dan E. coli di air laut dengan membandingkan metode APM
konvensional  menggunakan  Lauryl  Sulfate  Broth  LST  dengan  metode  APM cepat  menggunakan  LMX  Broth  dan  metode  Membran  Filtrasi  menggunakan
Chromocult  Coliform  Agar  CC  dan  CC  plus  Cefsulodin  CC-CFS.  Dalam penelitian  tersebut  dibuktikan  bahwa  metode  APM  konvensional  memiliki
sensitifitas paling kecil untuk perhitungan E.coli.  Keseluruhan hasil untuk E.coli ter-recover  menunjukkan  bahwa  pertumbuhan  pada  media  LMX,  CC-CFS,  dan
CC adalah 1,60; 1,64; dan 1,39 kali lebih banyak dari APM konvensional.  Akan tetapi  secara  statistik,  hasil antara  LMX, CC, CC-CFS  tidak berbeda nyata untuk
perhitungan E.coli.  Pada media CC-CFS hasilnya lebih kecil daripada media CC karena  mengandung  cefsulodin  yang  menyebabkan  tingkat  penghambatannya
lebih besar.
4.6  Analisa Ekonomis
Dalam  penelitian  ini,  selain  dilihat  keunggulan  teknis  dari  masing-masing metode pengujian dan jenis medianya, dilakukan juga analisis ekonomis terhadap
keempat  metode  yang  diperbandingkan,  yaitu  metode  APM  dengan  media  LST cara  konvensional,  APM  dengan  media  LMX  Broth  cara  cepat,  PA  dengan
media Readycult
®
cara cepat dan metode ALT dengan media CCA cara cepat. Parameter  yang  diperbandingkan  adalah:  1  investasi  biaya  yang  dikeluarkan
untuk  pembelian  pertama  kali  set  media  dan  reagen  yang  dibutuhkan,  2  harga per  test  apabila  dilakukan  secara  single  maupun  duplo,  3  perbandingan  biaya
metode cepat terhadap metode konvensional, 4 total hari yang diperlukan untuk pengujian  minimal  dan  maksimal,  dan  5    jumlah  petri  dan  tabung  yang
diperlukan  selama  pengujian.  Keseluruhan  data  tersebut  tersaji  pada  Tabel  14. Perhitungan  tersebut  dilakukan  berdasar  asumsi  bahwa  sampel  positif
mengandung E.coli sehingga perlu dilakukan pengujian secara lengkap sampai ke tahap konfirmasi untuk 2 koloni terduga. Khusus untuk metode APM LST, selain
89 perhitungan  lengkap  juga  dilakukan  perhitungan  untuk  sampel  yang  Koliform
negatif sehingga pengujian berhenti pada tahap tersebut. Parameter ekonomis pertama adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
pembelian media pada saat awal pengujian yang dihitung berdasarkan harga price list  media  Merck  tahun  2009  yang  dikeluarkan  oleh  PT.  Merck  Tbk.  Tabel  14.
Dari  keempat  metode  tersebut  tampak  bahwa  biaya  investasi  media  terbesar adalah  untuk  metode  APM  konvensional  karena  harus  membeli  enam  macam
media  yaitu  LST,    EC,  LEMBA,  Tryptone  Water,  MR-VP  Base  Broth,  Simon Citrate, dan tiga macam reagen yaitu KOVAC’s, MR dan VP.
Tabel 14  Perhitungan biaya dan lama pengujian lengkap E.coli  pada metode Angka Paling Mungkin, Angka Lempeng Total, dan Presence Absence.
Harga test Rp Total hari
Metode Analisa Investasi
media Rp Single
Duplo biaya
min   max Jumlah
alat gelas APM LST
1
sampel E.coli  positif 10.813.000  200.763  401.526
100 5
7 195
tabung APM LST
2
sampel Koliform negatif 10.813.000
9.676 19.352
5 2
4 15
tabung APM LMX
3
8.119.000 57.218  114.436
29 1
2 15
tabung ALT CCA
4
4.978.000 7.530
15.059 4
1 2
2 petri
PA Readycult
5
1.309.000 60.570  121.140
30 1
2 1
botol Keterangan :
1.  Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Lauryl Sulphate Broth LST untuk sampel yang positif E.coli
2.  Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Lauryl Sulphate Broth LST untuk sampel yang negatif Koliform
3.  Metode  Angka  Paling  Mungkin  seri  5  tabung  dengan  media  Fluorocult  LMX  Broth LMX untuk sampel yang positif E.coli
4.  Metode  Angka  Lempeng  Total  dengan  media  Chromocult  Coliform  Agar  untuk  sampel yang positif E.coli
5.  Metode  Presence  Absence  dengan  media  readycult  Coliform  100  untuk  sampel  yang positif E.coli
Total  investasi  untuk  Metode  APM  konvensional  untuk  pemeriksaan lengkap  E.coli  adalah  Rp  10.813.000,-.    Apabila  uji  Koliform  juga  dilakukan
maka  ada  tambahan  biaya  investasi  sebesar  Rp  1.086.000,-    untuk  pembelian media Brilliant Green Bile 2 Broth sebagai uji penguat Koliform setelah positif
gas  di  LST.    Dengan  demikian,  total  investasi  media  dan  reagen  untuk  uji Koliform  dan  E.coli  dengan  metode  APM  konvensional  adalah  Rp  11.899.000,-.
Yang kedua adalah metode APM  cepat LMX  yaitu sebesar Rp 8.119.000,-. Yang
90 ketiga adalah metode  ALT   CCA  yaitu sebesar Rp  4.978.000,-  dan terakhir  yang
paling  murah  investasinya  adalah  metode  PA  yaitu  sebesar  Rp  1.309.000,-. Metode PA memang terlihat paling kecil biaya pembelian media awalnya karena
satu  pak  hanya  untuk  20  test.    Ketiga  metode  cepat  tersebut  sekaligus  untuk pengujian Kolifom dan E.coli.
Apabila  dilihat  dari  jumlah  investasi  yang  diperlukan  untuk  pembelian media  dan  keterbatasan  masa  pakai  suatu  media  maka  untuk  jumlah  pengujian
sedikit  dan  tidak  rutin,  metode  yang  memerlukan  jumlah  media  sedikit  dan investasi kecil akan lebih menguntungkan. Hal ini karena media dan reagen tidak
kadaluwarsa  atau  rusak  sebelum  habis  digunakan.    Perhitungan  lengkap  dari masing-masing media ada di Lampiran 13, 14 dan 15.
Pada  Tabel  14  juga  bisa  dilihat  perhitungan  harga  per  test  untuk  pengujian single  maupun  duplo.  Dari  hasil  perhitungan  untuk  pengujian  single  terlihat
bahwa metode APM konvensional LST yaitu Rp 200.763,- ternyata juga paling mahal karena memerlukan banyak media dengan banyak tahapan.  Harga per test
termahal  kedua  adalah  Readycult
®
Coliform  yaitu  Rp  60.570,-  atau  hanya  30 dari  biaya  APM  konvensional  LST.    Selanjutnya  ketig-=a  adalah  APM  LMX
sebesar  Rp 57.218,-  atau  29  dari  biaya  APM  konvensional  LST.   Metode  ALT dengan CCA ternyata paling murah yaitu hanya Rp 7.530,- per test nya atau hanya
4 dari harga per test APM konvensional LST.   Apabila setiap sampel dilakukan test  duplo  maka  harga  per  test  dikalikan  dua  seperti  tampak  pada  Tabel  14,  dan
selisih harga antar metode menjadi semakin besar yaitu Rp 401.526,- untuk APM konvensional  LST,  Rp  121.140,-  untuk  Readycult,  Rp  114.436,-  untuk  APM
LMX dan untuk ALT CCA hanya sebesar Rp 15.059,-. Perhitungan  total  hari  yang  diperlukan  untuk  pengujian  lengkap  sampai
tahap  konfirmasi  E.coli    didasarkan  atas  jumlah  minimum  dan  maksimum  hari yang  diperlukan.  Perbedaan antara  minimum  dan  maksimum  total  hari  pengujian
in  terjadi  karena  apabila  pada  inkubasi  24  jam  hasil  pembacaan  masih  negatif maka harus diperpanjang menjadi 48 jam.   Dari data di Tabel  15 tampak sekali
perbedaan  antara    metode  APM    LST  konvensional  yang  memerlukan  waktu pengujian 5-7 hari dengan metode cepat APM LMX, Readycult
®
dan ALT CCA yang hanya memerlukan waktu 1-2 hari saja.  Total waktu pengujian sangat besar
91 pengaruhnya di industri karena berkaitan dengan waktu untuk melepas barang ke
pasar.      Semakin  lama  waktu  pengujian  akan  semakin  lama  pula  waktu  barang tertahan  di  gudang.  Lamanya  barang  tertahan  di  gudang  akan  berpengaruh
langsung  ke  kapasitas  gudang  yang  diperlukan  dan  perputaran  cash  flow perusahaan.
Dari  sisi  kebutuhan  peralatan  gelas  yaitu  tabung  dan  cawan  petri,  tampak dalam  Tabel  14  bahwa  metode  APM  LST  memerlukan  jumlah  peralatan  gelas
sangat  banyak.    Jumlah  195  tabung  dan  cawan  petri  untuk  APM  LST  sudah dibatasi  dengan  melakukan  hanya  tiga  seri  pengenceran  yaitu  10
,  10
-1
,  dan  10
-2
. Sampel langsung dinokulasikan dengan jumlah ml yang berbeda untuk tiap tabung
10  ml,  1  ml,  dan  0.1  ml  sehingga  menghemat  tabung.    Kelemahannya  adalah pada  konsentrasi  cemaran  sedang  dan  tinggi  hasilnya  tidak  bisa  dihitung  secara
statistik  karena  hanya  menyebutkan  nilai  1600.    Uji  konfirmasi  E.coli  hanya dilakukan  pada  dua  koloni  terduga sehingga  penggunaan  tabung  dan  cawan  petri
bisa dikurangi.  Jumlah peralatan akan bertambah secara nyata lebih dari 195 buah apabila  jumlah  pengenceran  bertambah  dan  koloni  yang  dikonfirmasi  juga
bertambah  menjadi  5  koloni  tiap  tabung  positif.  Hal  ini  juga  akan  berimplikasi langsung  terhadap  penambahan  analis  laboratorium,  beban  kerja  di  lab,    jumlah
inkubator dan peralatan penunjang lainnya. Penggunaan  metode  cepat  sangat  memotong  jumlah  tabung  dan  petri  yang
diperlukan  dengan  sangat  nyata  dari  195  tabung  menjadi  hanya  16  tabung  untuk metode  APM  LMX  dan bahkan  hanya  perlu  dua cawan  petri  untuk  metode  ALT
CCA dan satu botol untuk metode PA Tabel 14.  Hal ini juga akan berimplikasi langsung  terhadap  pengurangan  beban  kerja  di  lab,    jumlah  inkubator  dan
peralatan penunjang lainnya. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Ogden  et.al  pada  tahun  1998  telah
membandingkan metode APM konvensional dengan beberapa metode cepat untuk sampel kerang.  Dalam penelitian tersebut dibuktikan bahwa metode cepat dengan
Chromocult  bisa  memberikan  hasil  pengujian  E.coli  dalam  waktu  48  jam dalam kenyataannya  hasil  biasanya  diperoleh  dalam  24  jam.  Sebagai  pembandingnya,
metode APM memberikan hasil dalam 3-4 hari.
92 Tabel 15  Analisa biaya pengujian dan gudang di PT Yummy Food Utama
A. Biaya Listrik Bulanan  Rp 27.000.000 Asumsi
Nilai total Nilai Akhirbulan
Bagian Produksi 27,000,000
14,850,000 Kantor
27,000,000 1,350,000
Bagian Laboratorium 27,000,000
2,700,000
Bagian Gudang chiller 27,000,000
8,100,000 B. Nilai Barang  4 batch = 16 trolley
AsumsiTrolley Nilai satuan
Nilai Akhirbatch
Yogurt buah Blackberry 125 g 4,500
36,000,000 Yogurt buah Strawberry 125 g
4,500 36,000,000
Yogurt buah Manggo 125 g 4,300
34,400,000 Yogurt buah Guava 125 g
4,200 33,600,000
Total Nilai Barang per hari produksi 140,000,000
C. Biaya Gudang Chiller Asumsi
Biaya satuan Biaya harian
Gaji Karyawanbulan 1,500,000
200,000 Investasi bangunan dan alat gudang
400,000,000 222,222
Biaya operasional lain-lainbulan 2,000,000
66,667 Biaya listrik gudang-chiller dari tabel
biaya listrik 8,100,000
270,000 758,889
Biaya gudangtrolleyhari maksimum 65 trolley 11,675
D.Biaya Laboratorium Deskripsi
Harian 7 parameter
Harian E.coli saja
Biaya Tetap Belanja pegawai
383,333 54,762
Biaya Listrik 90,000
12,857 Penyusutan asset Lab
111,111 15,873
Biaya kalibrasi alat 5,721
817 Biaya operasional lain-lainbulan
66,667 9,524
Total Biaya Tetap 590,166
84,309 30
171,643 2,000,000
19,704,976 Total biaya gudang per hari
2,700,000 3,333,333
Per Bulan
55 5
10
8000
Satuan
4
Satuan
8000 8000
8000
11,500,000 1
1 1
Keterangan : 6.  Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Lauryl Sulphate Broth LST
untuk sampel yang positif E.coli 7.  Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Lauryl Sulphate Broth LST
untuk sampel yang negatif Koliform 8.  Metode  Angka  Paling  Mungkin  seri  5  tabung  dengan  media  Fluorocult  LMX  Broth
LMX untuk sampel yang positif E.coli 9.  Metode  Angka  Lempeng  Total  dengan  media  Chromocult  Coliform  Agar  untuk  sampel
yang positif E.coli 10.  Metode  Presence  Absence  dengan  media  readycult  Coliform  100  untuk  sampel  yang
positif E.coli
93 Biaya  medium  Chromocult  yang  digunakan  di  proyek  tersebut  kira-kira
seperempat  dari  biaya  APM.  Akan  tetapi  kepastian  besarnya  biaya  metode  APM sangat  tergantung  kepada  berapa  banyaknya  tabung  yang  tercatat  positif  dan
memerlukan  analisis  lebih  lanjut.  Ogden  juga  menyebutkan  bahwa  keuntungan lain  dari  Chromocult  adalah  penggunaan  inkubator  yang  hanya  37
o
C  sedangkan APM untuk E.coli juga perlu extra waterbath 44
o
C. Selain  biaya  pembelian  media  pengujian,  selanjutnya  dihitung  pula  biaya
listrik  bulanan  Tabel  15  A  dan  nilai  barang  Tabel  15  B.  Perhitungan  biaya listrik  dilakukan  dengan  asumsi  bahwa  dari  total  rata-rata  biaya  listrik  per  bulan
sebesar  Rp  27.000.000,-  dibagi  menjadi  55  produksi,      5  untuk  kantor,  10 untuk Laboratorium dan 30 untuk gudang chiller.
Walaupun  PT.  Yummy  memiliki  banyak  varian  keju  dan  yogurt, perhitungan  nilai  barang  dalam  penelitian  ini  dilakukan  hanya  untuk  produksi
yogurt  buah  empat  rasa  kemasan  125g.    Harga  satuan  yogurt  buah  bervariasi tergantung rasa, yaitu blackberry Rp 4500, strawberry Rp 4500, manggo Rp 4300,
dan yang termurah adalah guava Rp 4200.  Apabila dalam satu hari dibuat setiap rasa  satu  batch  maka  total  nilai  produk  jadi  per  hari  adalah  Rp  140.000.000.-
Tabel  15  B.  Produksi  per  batch  adalah  1000  kg  dengan    berat  per  kemasan adalah 125g, dengan demikian dalam satu batch produksi diperoleh 8000 kemasan.
Kapasitas satu trolley adalah 2400 kemasan sehingga untuk satu batch diperlukan 4 buah trolley.  Karena dalam satu hari diproduksi 4 batch maka kebutuhan trolley
per hari adalah 16 buah. Kapasitas  gudang  chiller  di  PT  Yummy  adalah  65  trolley  sehingga  apabila
total  biaya  gudang  per  hari  Rp  758.889,-  maka  biaya  gudang  per  trolley  per  hari adalah Rp 11.675,- Tabel 15 C.  Biaya per trolley tersebut dihitung dari jumlah
komponen  biaya  utama  untuk  gudang  gaji  empat  orang  karyawan,  penyusutan investasi, operasional, listrik dibagi kapasitas gudang chiller sebanyak 65 trolley.
Dengan  kapasitas  gudang  chiller  hanya  65  trolley  maka  dalam  waktu  4  hari produksi  saja  gudang  chiller  tersebut  sudah  penuh.    Selain  itu,  karakteristik
produk yogurt yang mempunyai masa simpan pendek menyebabkan produk harus secepat mungkin di release ke pasar.  Pengujian yang cepat akan sangat membantu
efisiensi gudang sehingga kapasitas gudang tidak perlu ditambah.
94 Apabila  di  Tabel  14  biaya  laboratorium  dihitung  untuk  pemakaian  media,
maka  di  Tabel  15  D  biaya  laboratorium  dihitung  sebagai  biaya  operasional  yang meliputi  gaji  pegawai  sebanyak  3  orang,  listrik,  penyusutan  peralatan  lab,
kalibrasi  alat  dan  biaya  operasional  lain-lain.    Dalam  sehari  laboratorium  PT Yummy    melakukan  pengujian  7  parameter  uji,  salah  satunya  adalah  E.coli  dan
Koliform.  Biaya harian untuk pengujian E.coli adalah Ro 84.309  yang diperoleh dari  total  biaya  bulanan  operasional  lab  sebesar  Rp  19.704.97  dibagi  untuk  7
parameter  pengujian.    Hasil  dari  perhitungan  di  Tabel  15  akan  digunakanuntuk menghitung  perbandingan  biaya  total  masing-masing  metode  dan  penghematan
yang bisa diperoleh dengan menerapkan metode cepat. Perbandingan  total  biaya  laboratorium  dan  gudang  untuk  tiap  metode  akan
dipengaruhi oleh biaya media yang digunakan, jumlah hari yang diperlukan suatu metode yang mempengaruhi lama penyimpanan di gudang.  Dalam perhitungan di
Tabel  16  digunakan  asumsi  produksi  sehari  4  batch  nilai  total  Rp  140.000.000; biaya gudang per hari Rp 186.803; bunga bank 15 dan kapasitas gudang adalah
untuk 4 hari produksi masing-masing 4 batch. Dari  Tabel  16,  total  biaya  maksimal  yang  dikeluarkan  untuk  pengujian
dengan  metode  APM  konvensional  adalah  Rp  3.906.632  dengan  total  waktu pengujian 7 hari apabila pembacaan hasil  setiap tahapan dilakukan dalam  waktu
48  jam  dan  total  biaya  minimal  adalah  Rp  3.364.406  apabila  tiap  tahapan  hanya perlu  24  jam.  Apabila  Koliform  negatif    dalam  waktu  48  jam  maka  hanya
diperlukan  biaya  Rp  734.703.  Koliform  negatif  berarti  hanya  memerlukan pengujian  dengan  media  LST  saja.    Metode  APM  cepat  dengan  media  LMX
hanya memerlukan 29 dari keseluruhan biaya APM LST untuk 48 jam inkubasi di  tiap  tahapan  dan  23  biaya  apabila  tiap  tahapan  dalam  waktu  24  jam  sudah
positif.      Penghematan  yang  bisa  dilakukan  apabila  menggunakan  APM  LMX adalah  Rp  2.578.014  -  Rp  2.791.593  per  produksi  4  batch.    Apabila  hasilnya
ternyata  Koliform  negatif  hanya  tahap  uji  LST  maka  APM    LMX  lebih  mahal Rp  380.336,-  tetapi  dengan  ketelitian  lebih  tinggi  dan  kemungkinan  kesalahan
lebih rendah.
95 Tabel 16.  Perbandingan biaya total antara APM konvensional dan metode cepat
Metode APM Konvensional
1
Setiap tahap 48 jam Rp
Setiap tahap 24 jam Rp
E .coli neg
dalam 48 jam Rp
Biaya gudang total E.coli
positif =
7 hari
1,307,624 934,017
373,607 Bunga bank - kredit modal kerja
= 7
hari 402,740
402,740 115,068
Biaya Media duplo =
4 batch
1,606,102 1,606,102
77,409 Biaya Laboratorium
= 7
hari 590,166
421,547 168,619
Total Biaya =
7 hari
3,906,632 3,364,406
734,703 Metode Cepat APM LMX
2
Biaya gudang total E.coli
positif =
2 hari
373,607 186,803
373,607 Bunga bank - kredit modal kerja
= 2
hari 115,068
57,534 115,068
Biaya Media duplo =
4 batch
457,745 457,745
457,745 Biaya Laboratorium
= 2
hari 168,619
84,309 168,619
Total Biaya =
2 hari
1,115,039 786,392
1,115,039 biaya dibanding APM Konvensional
29 23
Penghematan dibanding APM Konvensional -2,791,593
-2,578,014 380,336
Metode Cepat ALT CCA
3
Biaya gudang total E.coli
positif =
2 hari
373,607 186,803
373,607 Bunga bank - kredit modal kerja
= 2
hari 115,068
57,534 115,068
Biaya Media duplo =
4 batch
60,236 60,236
60,236 Biaya Laboratorium
= 2
hari 168,619
84,309 168,619
Total Biaya =
2 hari
717,530 388,883
717,530 biaya dibanding APM Konvensional
18 12
Penghematan dibanding APM Konvensional -3,189,102
-2,975,523 -17,173
Metode Cepat PA Readycult
4
Biaya gudang total E.coli
positif =
2 hari
373,607 186,803
373,607 Bunga bank - kredit modal kerja
= 2
hari 115,068
57,534 115,068
Biaya Media duplo =
4 batch
484,560 484,560
484,560 Biaya Laboratorium
= 2
hari 168,619
84,309 168,619
Total Biaya =
2 hari
1,141,854 813,207
1,141,854 biaya dibanding APM Konvensional
29 24
Penghematan dibanding APM Konvensional -2,764,778
-2,551,199 407,151
Maksimal Hari
Asumsi :
1.  Nilai jual produkhari produksi 4 batch : Rp 140.000.000 2.  Biaya gudanghari kerja 4 batch = 16 trolley : Rp 186.803
3.  Bunga bank kredit modal kerja : 15  tahun 4.  Kapasitas gudang 65 trolley setara dengan 4 hari kerja  4 batch.
Keterangan : 1.  Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Lauryl Sulphate Broth LST
2.  Metode Angka Paling Mungkin seri 5 tabung dengan media Fluorocult LMX Broth 3.  Metode Angka Lempeng Total dengan media Chromocult Coliform Agar
4.
Metode Presence Absence dengan media readycult Coliform 100
Penggunaan CCA memerlukan biaya yang jauh lebih murah daripada APM LST konvensional yaitu 18 Rp 717.530 dari biaya untuk inkubasi tiap tahapan
48  jam  dan  12  Rp  388.883  untuk  inkubasi  24  jam  Tabel  16.    Penghematan yang dilakukan dengan penggunaan CCA adalah Rp 3.189.102 untuk 48 jam dan
96 Rp  2.975.523  untuk  24  jam.    Apabila  sampelnya  Koliform  negatif  maka  masih
lebih  hemat  Rp  17.173  dibandingkan  dengan  APM  konvensional  dengan keuntungan tambahan yaitu lebih spesifik terhadap Koliform dan E.coli dan lebih
sensitif terhadap sel yang sublethal injured. Apabila  dibandingkan  dengan  metode  APM  LST,  maka  metode  cepat  PA
Readycult
®
selain  hanya  perlu  waktu  maksimal  dua  hari  kerja,  biaya  yang diperlukan    hanya  29  Rp  1.141.854  dari  metode  APM  konvensional  untuk
pembacaan hasil tiap tahapan 48 jam inkubasi dan 24 Rp 813.207 untuk yang 24  jam  inkubasi.    Apabila  ternyata  sampel  tersebut  Koliform  negatif  maka  biaya
total menjadi lebih mahal Rp 407.151, dibandingkan dengan metode konvensional yang  hanya perlu  media LST  saja  dengan  waktu yang  sama dua hari.  Walaupun
biaya  apabila  Koliformnya  negatif  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  APM konvensional, akan tetapi keuntungan lain dari metode PA dibandingkan dengan
APM  konvensional  adalah  pengerjaannya  yang  cepat  dan  mudah  serta ketelitiannya yang lebih tinggi karena mengunakan 100 ml sampel.
Manfaat  lain  yang  bisa  diperoleh  apabila  menggunakan  salah  satu  dari metode cepat yang hanya memerlukan waktu maksimal dua hari pengerjaan untuk
analisa  Koliform  dan  E.coli  sekaligus,  adalah  release  produk  yang  lebih  cepat. Apabila dengan metode APM konvensional tiap batch memerlukan alokasi tempat
di  gudang  selama  tujuh  hari    maka  dengan  metode  cepat  hanya  memerlukan alokasi  tempat  selama  dua  hari  saja.  Apabila  menggunakan  pengujian  APM
konvensional yang memerlukan waktu 7 hari kerja maka dalam seminggu dengan 5  hari  kerja  hanya  bisa melakukan 4  hari  produksi  18  batch  per  bulan  dengan
nilai  total  Rp  2.520.000.000.  Apabila  menggunakan  metode  cepat  yang  hanya memerlukan  2  hari  kerja  maka  dalam  sebulan  bisa  diproduksi  22  batch  dengan
nilai Rp 3.080.000.000 yang berarti peningkatan kapasitas produksi sebesar 22.
97
V.  SIMPULAN DAN SARAN