Masalah Logaritma Diskret Eksplorasi Masalah Logaritma Diskret pada Finite Field G P(2m)

15 Definisi 2.3.41 Misalkan V adalah ruang vektor atas , dan = { , , … , } adalah himpunan berhingga vektor-vektor di dalam V. Untuk menyatakan bahwa V adalah ruang yang direntang oleh vektor-vektor pada himpunan B dituliskan = . Artinya ∀ ∈ , =∑ , adalah integer. Definisi 2.3.42 Misalkan V adalah ruang vektor atas , dan B adalah himpunan berhingga vektor-vektor di dalam V. Dikatakan B adalah basis untuk V jika B bebas linear dan V= B Guritman 2005. Teorema 2.3.43 Misal perluasan field dari field ℤ dan ∈ algebraic atas ℤ . Jika deg , ℤ = , maka ℤ ruang vektor atas ℤ berdimensi- dengan basis { , , , … , } Rosdiana 2009.

2.4 Masalah Logaritma Diskret

Definisi 2.4.1 Logaritma Diskret Misalkan grup siklik berorder . generator , dan ∈ . Logaritma diskret dengan basis , dinotasikan log , adalah integer unik , −, sedemikian hingga = Menezes et al. 1997. Teorema 2.4.2 Misalkan generator grup siklik berorder , dan , ∈ . Misal adalah sebuah integer. Maka log =log + log mod , dan log = log mod Menezes et al. 1997. Definisi 2.4.3 Masalah Logaritma Diskret Diberikan bilangan prima , generator dari ℤ ∗ , dan ∈ ℤ ∗ . Masalah logaritma diskret adalah menentukan , − sehingga mod Menezes et al. 1997. Definisi 2.4.4 Masalah Logaritma Diskret diperumum Diberikan grup siklik berorder , generator , dan ∈ . Masalah logaritma diskret adalah menentukan , −, sehingga = Menezes et al. 1997. Lemma 2.4.5 Jika order dari modulo adalah , maka , , , … , saling tidak kongruen modulo Lestari 2007. 16 Teorema 2.4.6 Misalkan generator dari ℤ ∗ , maka untuk setiap ∈ ℤ ∗ terdapat integer yang khas pada rentang ∅ − sedemikian sehingga mod Lestari 2007. Teorema 2.4.7 Setiap unsur ∈ , prima, memenuhi = atau ekivalen dengan akar dari persamaan = sehingga − =∏ − ∈ Rosdiana 2009. Lemma 2.4.8 Andaikan adalah himpunan hingga dan diketahui ada fungsi : → . Dipilih ∈ untuk membangkitkan barisan , , , …, dengan menggunakan iterasi = untuk . Ada , ∈ sehingga = untuk ≠ dan ada sehingga = . Jika barisan , , , … dibangkitkan oleh = menggunakan iterasi = untuk maka hasilnya akan sama dengan barisan , , , … Safaat 2007. Lemma 2.4.9 Andaikan bahwa , dan bilangan-bilangan , , … , bebas dipilih dari himpunan {1, 2, …, }. Peluang bahwa setiap bilangan berbeda adalah − − … − Safaat 2007. 2.5 Sistem Persamaan Linear Definisi 2.5.1 Suatu persamaan linear dalam peubah variabel adalah persamaan dengan bentuk + + + = dimana , , …, dan adalah bilangan-bilangan real dan , , …, adalah peubah. Dengan demikian maka suatu sistem linear dari persamaan dalam peubah adalah satu sistem berbentuk : + + + = + + + = + + + = dimana dan semuanya adalah bilangan-bilangan real Leon 1998. 17 Definisi 2.5.2 Suatu sistem persamaan linear dikatakan homogen jika konstanta- konstanta di ruas kanan semuanya nol. Sistem-sistem homogen selalu konsisten Leon 1998. Teorema 2.5.3 Sistem persamaan linear homogen × memiliki penyelesaian taktrivial jika Leon 1998.

2.6 Algoritme Berlekamp’s Q-matrix