6 dengan
= gcd , , yang merupakan sisa terakhir tak nol dari proses pembagian. Nilai dari
dan dari
, = +
dapat diperoleh dengan menuliskan setiap
sebagai kombinasi linear dari dan Lestari 2007.
Definisi 2.1.6 Integer dan
dikatakan prima relatif atau koprima jika gcd , = Lestari 2007.
Definisi 2.1.7 Fungsi- ∅ Euler Untuk
, didefinisikan ∅
adalah banyaknya integer pada selang
[ , ] yang prima relatif dengan . Fungsi ∅ disebut fungsi-
∅ Euler Menezes et al. 1997.
Teorema 2.1.8 Sifat-sifat fungsi- ∅ Euler
1. Jika prima, maka
∅ =
− . 2.
Fungsi- ∅ Euler bersifat multiplikatif. Artinya, jika gcd
, = maka
∅ = ∅
∅ 3.
Jika =
… adalah faktorisasi prima dari
, maka ∅
= −
− − Menezes et al. 1997.
Fakta 2.1.9 Teorema Dasar Aritmetika Setiap integer dapat difaktorkan
sebagai produk dari kuasa prima yang khas: =
… , dimana
adalah bilangan prima yang berbeda dan adalah integer positif
Menezes et al. 1997.
2.2 Integer Modulo
Definisi 2.2.1 Kongruensi
dan adalah integer. dikatakan kongruen dengan modulo , ditulis
mod , jika membagi habis − . Selanjutnya
disebut modulus kongruensi Menezes et al. 1997.
Teorema 2.2.2 Syarat-syarat Kekongruenan Untuk semua
, , , , ∈ ℤ, hal-hal di bawah ini adalah benar.
1 mod jika dan hanya jika dan mempunyai sisa yang sama jika
dibagi dengan . 2
refleksif mod
7 3
simetri Jika mod maka
mod . 4
transitif Jika mod dan
mod , maka mod .
5 Jika
mod dan
mod , maka +
+ mod
dan mod Guritman et al. 2004.
Definisi 2.2.3 Integer modulo , dinotasikan
ℤ , adalah himpunan kelas ekuivalensi integer
{ , , , … , − } yang dikenai operasi penjumlahan dan perkalian diperlakukan dalam modulo . Untuk
, , ∈ ℤ, +
= ⇔ +
mod = ⇔
mod Guritman et al. 2004.
Definisi 2.2.4 Sistem Residu Lengkap Modulo Jika
mod , maka disebut residu dari
modulo . Selanjutnya himpunan
= { , , … , } dinamakan sistem residu lengkap modulo
jika untuk setiap integer terdapat
satu dan hanya satu sedemikian sehingga
mod Lestari 2007.
Definisi 2.2.5 Sistem Residu Tereduksi Modulo Sistem residu tereduksi
modulo adalah himpunan integer , dimana gcd ,
= , , jika
≠ . Selanjutnya setiap
yang prima relatif dengan , kongruen dengan suatu pada
himpunan tersebut Lestari 2007.
Fakta 2.2.6 Invers Misalkan
∈ ℤ . memiliki invers jika dan hanya jika gcd , = Menezes et al. 1997.
Definisi 2.2.7 Invers Multiplikatif Misalkan
∈ ℤ , Invers multiplikatif dari modulo
adalah suatu integer ∈ ℤ sehingga
mod . Faktanya tidak semua anggota
ℤ mempunyai invers belum tentu ada. Dalam hal yang bersangkutan ada, maka
disebut invertibel dan disebut invers dari
, dinotasikan
= Guritman et al. 1997.
Definisi 2.2.8 Pembagian Misalkan
, ∈ ℤ. Pembagian oleh modulo adalah perkalian
dengan modulo , yang terdefinisi jika
mempunyai invers modulo Menezes et al. 1997.
8
Definisi 2.2.9 Grup multiplikatif
ℤ adalah ℤ
∗
= { ∈ ℤ | gcd , = }. Jika bilangan prima, maka
ℤ
∗
= { | − }Menezes et al. 1997.
Teorema 2.2.10 Solusi Persamaan kongruen Misal
= gcd , . Persamaan kongruen
mod mempunyai solusi jika dan hanya jika membagi , dalam hal ini terdapat tepat solusi antara 0 dan
− ; solusi ini semua kongruen modulo
Menezes et al. 1997.
Teorema 2.2.11 Teorema Sisa Cina Jika
, , … , merupakan integer yang
prima relatif satu sama lain, , , … ,
adalah sembarang integer, maka sistem kongruensi
mod mod
mod … … ∗
mempunyai solusi unik modulo , =
… Menezes et al. 1997.
Algoritme 2.2.12 Algoritme Gauss’s Solusi dari sistem kongruensi Teorema 2.2.11 dapat dihitung sebagai
=∑ mod , dimana
= ⁄ dan
= mod Menezes et al. 1997.
Teorema 2.2.13 Misalkan adalah integer.
i Teorema Euler Jika
∈ ℤ
∗
, maka
∅
mod . ii Jika
adalah produk bilangan prima berbeda, dan jika mod ∅ ,
maka mod , untuk semua integer Menezes et al. 1997.
Teorema 2.2.14 Misalkan prima,
1. Teorema Fermat Jika
gcd , = , maka mod .
2. Jika
mod − , maka mod , untuk semua integer .
3. Untuk setiap integer ,
mod Menezes et al. 1997.
2.3 Struktur Aljabar