15 pengamatan didapat besarnya lebar pengolahan adalah 190 cm dengan kedalaman
sebesar 28 cm. Kegiatan harrowing 2 dilakukan setelah plowing 2. Harrowing 2 bertujuan untuk
menggemburkan kembali tanah yang telah dibajak pada plowig 2 serta untuk menghancurkan akar dan sampah yang belum hancur pada saat Harrowing 1.
Spesifikasi traktor yang digunakan sama dengan harrowing 1, sedangkan implement yang digunakan yaitu jenis heavy-duty disc harrow. Setelah harrowing 1,
kegiatan selanjutnya dalah planting penanaman. Namun jika penanaman dilakukan secara manual manual planting, maka pengolahan tanah masih berlanjut dengan
kegiatan ridging pembuatan alur tanam dan basalt dressing pemupukan basalt.
1.4. Ridging
Ridging adalah kegiatan pembuatan baris row tanam atau biasa disebut ‘juring’, dengan cara membentuk bedengan ridge pada petak lahan yang sudah
dilakukan harrowing 2. Kegiatan ini sangat penting dalam budi daya tebu lahan kering dan hanya dilakukan pada petak lahan yang akan ditanam secara manual. Di PT LPI,
alat yang digunakan untuk ridging disebut ridger. Ridger adalah implemen yang terdiri dari dua wing sayap, pengoperasiannya
ditarik oleh traktor untuk tanaman single row maupun double row. Untuk tanaman single row, jarak antar wing adalah 1.5 m, dimana sebelumnya adalah 1.3 m. Perubahan
standar ini dikarenakan jarak tanam jarak antar row 1.3 m sudah tidak sesuai dengan spesifikasi traktor atau pun alsintan lain yang digunakan oleh perusahaan.
Pengoperasian ridger ini dilakukan secara overlap, karena operator membutuhkan satu juring sebagai patokan ban traktor untuk membuat juring lainnya.
Implemen ini ditarik oleh traktor berdaya 150 hp. Sebelum ridging dilakukan, operator harus memperhatikan kondisi lahan dan konturnya. Pembuatan baris tanam harus
mengikuti garis kontur untuk menghindari terjadinya erosi ataupun run off saat hujan. Untuk elevasi lahan yang tidak terlalu curam, bedengan dibuat dengan sudut sekitar 25
o
sedangkan untuk elevasi lahan yang curam, bedengan dibuat dengan sudut sekitar 45
o
. Untuk lahan yang mempunyai elevasi yang berbeda dalam satu petak maka
dilakukan pemotongan atau pembagian lahan mejadi beberapa bagian. Misalnya satu petak lahan mempunyai dua elevasi yang berbeda, maka diambil titik tengah dari kedua
elevasi tersebut kemudian di buat jalan kecil sebagai pemisah. Dari pembagian tersebut dibuat baris tanam sesuai dengan kontur pada setiap bagian dalam satu petakan. Tetapi
jika ingin memperkecil biaya operasi, maka dibuatlah arah ridging yang berkelok bahkan membentuk huruf S atau V sesuai dengan kontur yang ada. Namun operator
yang menjalankannya harus memiliki keahlian dan keterampilan yang tinggi. Kegiatan ridging dapat dilihat di Gambar 9
16 .
Gambar 9
.
Kegiatan Ridging
1. Pengolahan Tanah dengan Metode Trash Incorporation