Latar Belakang Analisis Hubungan Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Pada Kegiatan Pengolahan Tanah di PT Laju Perdana Indah, Sumatera Selatan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tebu merupakan salah satu komoditi perkebunan yang sangat penting posisinya untuk perekonomian suatu negara sebagai bahan baku industri gula pasir. Tebu dapat dibudidayakan pada lahan sawah sistem reynoso atau pada lahan kering tebu lahan kering. Budidaya tebu lahan kering di Indonesia umumnya dilakukan pada kebun-kebun hak guna usaha HGU yang dimiliki oleh pabrik-pabrik gula Pramuhadi 2005. Kegiatan budidaya tebu lahan kering dibedakan atas lima kegiatan utama yaitu penyiapan lahan pengolahan tanah pertama, pengolahan tanah kedua, dan pembuatan alur tanam kairan, penyiapan bibit, pananaman, pemeliharaan tanaman irigasi, pemupukan, penyulaman, pembumbunan, dan pengendalian gulma, serta pemanenan. Kegiatan-kegiatan budidaya tebu lahan kering tersebut sangat dituntut untuk dilaksanakan secara efektif dan efisien agar dapat mencapai keuntungan yang maksimum. Luas area lahan perkebunan tebu pada umumnya sangat besar, sehingga sebagian besar pengolahan tanahnya dilakukan secara mekanis menggunakan alat dan mesin pertanian traktor dan alat pengolahan tanah. Kegiatan pengolahan tanah memegang peranan penting bagi tanaman tebu terutama untuk diperolehnya keadaan tanah yang baik sehingga tanaman dapat tumbuh dengan memiliki perakaran yang baik sehingga memungkinkan unsur-unsur hara dan air diserap secara optimal dan pertumbuhan tanaman tebu yang kokoh dan tahan rebah. Iqbal et al. 2006 diacu dalam Isron 2009 menyatakan bahwa dengan adanya intensitas lintasan traktor, dapat mengakibatkan peningkatan nilai densitas tanah bulk density. Peningkatan nilai densitas tanah ini mengindikasikan adanya peningkatan kepadatan tanah yang disebabkan pemampatan partikel-partikel tanah dimana ruang pori tanah semakin kecil. Secara aktual, hasil pengolahan tanah dengan ukuran bongkah tanah yang lebih kecil sangat diharapkan sehingga dihasilkan tanah dengan porositas yang lebih tinggi dan densitas tanah rendah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman maksimum. Plaster 1992 menjelaskan bahwa porositas tanah meningkat pada tekstur tanah yang lebih halus. Pada dasarnya, pengolahan tanah berfungsi untuk menyediakan lingkungan tumbuh yang sesuai untuk tempat bibit, perkecambahan akar, dan peningkatan hasil panen. Dengan tanpa melihat metode pengolahan tanahnya, pengolahan tanah mempunyai tiga tujuan dasar: a pengontrolan gulma, b perubahan sifat fisik tanah, dan c manajemen sisa-sisa hasil panen Plaster, 1992. Dengan demikian, tindakan pengolahan tanah yang efektif pada budidaya tebu lahan kering diperlukan agar diperoleh kondisi sifat fisik tanah optimum sehingga akan dihasilkan pertumbuhan dan produksi tebu maksimum. Sifat fisik tanah yang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tebu diantaranya ditentukan oleh densitas tanah bulk density dan diameter berat rata-rata bongkah tanah mean weight diameter hasil pengolahan tanah. Hardjowigeno 2003 menyebutkan bahwa salah satu fungsi dari penentuan dari densitas tanah adalah untuk evaluasi terhadap kemungkinan akar menembus tanah, karena pada tanah- tanah dengan densitas tinggi, akar tanaman tidak dapat menembus lapisan tanah tersebut. Gill dan Berg 1967 diacu dalam Isron 2009 menjelaskan bahwa penentuan diameter bobot rata- rata bongkah tanah dapat dilakukan dengan cara pengayakan. Metode ini menunjukkan jumlah relatif bongkah tanah pada masing-masing kelas ukuran ayakan mesh. Pada penelitian ini akan diukur beberapa parameter sifat fisik dan mekanik tanah seperti densitas tanah, diameter berat rata-rata bongkah tanah, kekuatan geser tanah, kadar air 2 maksimum dan densitas optimum. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagi acuan dalam penerapan metode pengolahan tanah yang paling efektif dan dapat menghasilkan produktifitas tebu maksimum tertinggi.

B. Tujuan