Harrowing 1 . Plowing 2 dan Harrowing 2

14

1.2. Harrowing 1

Kegiatan Harrowing 1 penggaruan pertama dilakukan setelah Plowing 1. Tujuan Harrowing 1 adalah agar agregat tanah menjadi lebih kecil. Harrowing 1 termasuk pengolahan tanah sekunder secondary tillage. Kegiatan ini dilakukan untuk menghancurkan bongkahan tanah hasil Plowing 1 sehingga diperoleh tekstur tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tebu. Selain itu, harrowing juga bertujuan untuk meratakan tanah serta memotong rumput dan perakaran yang berada di permukaan tanah. Harrowing 1 di PT LPI menggunakan traktor dengan daya 150 Hp dengan transmisi 3B dan kecepatan pitar 1900 rpm. Implemen yang digunakan adalah heavy- duty disc harrow Heavy-duty disc harrow memiliki 20 scalloped disc yang disusun dua gang secara offset. Diameter scalloped disc yang digunakan yaitu 28 inci dengan jarak antar disc 30 cm. Harrow ini melakukan aksi ganda pada pengoperasiannya dengan kedalaman pengolahan sebesar 25 cm dan lebar olah rata-rata 310 cm. Setelah Harrowing 1 selesai, dilakukan peng- „klantangan’-an selama tiga hari, selanjutnya dilakukan plowing 2 . Kegiatan harrowing I dapat dilihat di Gambar 8. Gambar 8. Kegiatan Harrowing I

1.3 . Plowing 2 dan Harrowing 2

Plowing 2 pembajakan kedua adalah kegiatan pengolahan tanah primer untuk kedua kalinya pada lahan budi daya. Kegiatan ini dilakukan setelah harrowing 1. Pada harrowing 1, tidak semua tanah hasil plowing 1 tergaru. Tanah yang tergaru kedalamannya hanya sekitar 25 cm. Tujuan dari plowing 2 adalah untuk membalik tanah yang sudah tergaru pada harrowing 1 ke bagian bawah dan mengangkat tanah yang belum tergaru pada harrowing 1 yang kemudian akan digaru kembali. Plowing 1 dilakukan setelah harrowing 1. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperhalus tekstur tanah serta menimbun rumput, sampah, dan perakaran yang telah kering tertimbun oleh tanah. Arah pengolahan plowing 2 sebaiknya tidak sejajar dengan arah plowing 1, melainkan tegak lurus. Hal ini dimaksudkan agar tidak terbentuk laju aliran air sehingga air yang ada pada tanah dapat tersimpan dengan baik dan dapat menahan erosi. Penyilangan ini juga dilakukan untuk memotong tanah yang belum terpotong pada plowing 1. Setelah plowing 2 dilakukan, lahan dibiarkan 4-6 hari. Spesifikasi traktor dan implemen yang digunakan pada plowing 2 sama seperti pada plowing 1. Dari hasil 15 pengamatan didapat besarnya lebar pengolahan adalah 190 cm dengan kedalaman sebesar 28 cm. Kegiatan harrowing 2 dilakukan setelah plowing 2. Harrowing 2 bertujuan untuk menggemburkan kembali tanah yang telah dibajak pada plowig 2 serta untuk menghancurkan akar dan sampah yang belum hancur pada saat Harrowing 1. Spesifikasi traktor yang digunakan sama dengan harrowing 1, sedangkan implement yang digunakan yaitu jenis heavy-duty disc harrow. Setelah harrowing 1, kegiatan selanjutnya dalah planting penanaman. Namun jika penanaman dilakukan secara manual manual planting, maka pengolahan tanah masih berlanjut dengan kegiatan ridging pembuatan alur tanam dan basalt dressing pemupukan basalt.

1.4. Ridging