Sebelum Pengolahan Tanah Pelaksanaan Penelitian

17 Gambar 10. Kegiatan pembajakan dengan implement Giant harrow

D. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini melakukan pengukuran sifat fisik dan mekanik tanah, khususnya densitas, diameter berat rata-rata bongkah tanah MWD, kekuatan geser tanah, kadar air optimum dan densitas maksimum. Pengukuran dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pengolahan tanah. Bagan alir rancangan penelitian dapat dilihat pada Gambar 11.

1. Sebelum Pengolahan Tanah

Sebelum pengolahan tanah, ditentukan petak lahan RPC yang akan menjadi tempat pengambilan sampel tanah. Lahan yang dijadikan petak penelitian terbagi ke dalam tiga petak. Setiap petak lahan ditentukan 5 titik pengambilan sampel yang membentuk pola diagonal Gambar 8. Selang kedalaman pengambilan sampel tanah adalah pada 0-10 cm, 10-20 cm, dan 20-30 cm. Kemudian diukur nilai sifat fisik tanah densitas dan diameter berat rata-rata bongkah tanah, dan nilai mekanik tanah kekuatan geser, kadar air maksimum dan densitas optimum. 18 Gambar 11. Diagram alir rancangan penelitian 2. Sete lah Pengolahan Tanah Kombinasi pengolahan tanah I, pengolahan tanah II, dan pembuatan alur tanam yang akan diterapkan adalah pengolahan tanah I-pengolahan tanah I-prengolahan tanah II- pengolahan tanah II-kair. Metode ini sesuai dengan metode standar yang dipakai pada budidaya tebu lahan kering oleh PT PG Laju Perdana Indah site OKU . Bajak I menggunakan implemen bajak piring dengan disc 28 inch dan rome harrow dan bajak II menggunakan implement heavy duty disc harrow, sedangkan pengkairan menggunakan furrower kair. Lokasi yang berbeda Kondisi sifat fisik tanah densitas kekuatan geser awal berbeda dan mungkin tekstur tanah yang berbeda Diaplikasikan 2 metode pengolahan tanah yang berbeda Sifat fisik tanah densitas,kekuatan geser dan ukuran bongkah tanah hasil pengolahan tanah berbeda Jika ditanami tebu Memberikan hasil produktivitas tebu TCH bervariasi Dapat digunakan untuk merencanakan metode pengolahan tanah paling efektif dan efisien perencanaan kebutuhan daya traktor, intensitas pengolahan tanah, waktu, dan biaya pengolahan tanah 19 Gambar 12. Petak lahan penelitian dan titik pengambilan sampel Pengukuran dan pengambilan contoh tanah setiap petak lahan dilakukan pada 5 titik yang telah ditentukan pada tanah hasil pengolahan tanah bajak I, bajak II, dan kair. Pengukuran densitas tanah dilakukan pada tiga selang kedalaman, tergantung kedalaman standar pada masing-masing kegiatan pengolahan tanah yang diharapkan oleh pihak PG. Kedalaman standar hasil pengolahan tanah bajak I yang diharapkan oleh pihak PG sebesar 30 cm, sehingga selang kedalaman pengambilan sampel adalah pada selang 0-10 cm, 10-20 cm, dan 20-30 cm. Pengambilan sampel tanah hasil pengolahan tanah bajak II dan kair dilakukan pada selang kedalaman 0-10cm, 10-20 cm, dan 20-30 cm karena kedalaman standar pengolahan tanahnya sebesar 30 cm. Pengambilan sampel tanah untuk mengukur diameter berat rata-rata bongkah tanah pada kedalaman tertentu misalnya 15 cm dari permukaan tanah. Khusus untuk pengkairan, pengambilan sampel tanah diambil dari guludan, di mana dianggap permukaan tanah 0 cm adalah pada permukaan guludan.

E. Prosedur Pengukuran