Pengukuran Densitas Tanah Bulk Density Pengukuran Diameter Berat Rata-Rata Bongkah Tanah Uji Pemadatan Tanah

19 Gambar 12. Petak lahan penelitian dan titik pengambilan sampel Pengukuran dan pengambilan contoh tanah setiap petak lahan dilakukan pada 5 titik yang telah ditentukan pada tanah hasil pengolahan tanah bajak I, bajak II, dan kair. Pengukuran densitas tanah dilakukan pada tiga selang kedalaman, tergantung kedalaman standar pada masing-masing kegiatan pengolahan tanah yang diharapkan oleh pihak PG. Kedalaman standar hasil pengolahan tanah bajak I yang diharapkan oleh pihak PG sebesar 30 cm, sehingga selang kedalaman pengambilan sampel adalah pada selang 0-10 cm, 10-20 cm, dan 20-30 cm. Pengambilan sampel tanah hasil pengolahan tanah bajak II dan kair dilakukan pada selang kedalaman 0-10cm, 10-20 cm, dan 20-30 cm karena kedalaman standar pengolahan tanahnya sebesar 30 cm. Pengambilan sampel tanah untuk mengukur diameter berat rata-rata bongkah tanah pada kedalaman tertentu misalnya 15 cm dari permukaan tanah. Khusus untuk pengkairan, pengambilan sampel tanah diambil dari guludan, di mana dianggap permukaan tanah 0 cm adalah pada permukaan guludan.

E. Prosedur Pengukuran

1. Pengukuran Densitas Tanah Bulk Density

a Contoh tanah diambil dari setiap titik dengan menggunakan ring sampel, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik. b Mengukur massa wadah Mw c Mengukur volume tanah, Vt sama dengan volume wadahnya, Vw. d Contoh tanah dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C selama 24 jam. e Contoh tanah dimasukkan ke dalam desikator hingga suhunya mencapai suhu ruang agar tidak mempengaruhi massanya. f Menimbang massa kering tanah Mk + massa wadah Mw, dan dianggap sebagai Mt g Mengukur densitas tanah Db. Menurut Kalsim dan Sapei 2003 densitas tanah dapat dihitung dengan persamaan: Db = MkVt = Mt-MwVt Di mana: Db = Densitas tanah gcm 3 Mk = Massa kering tanah g Vt = Volume tanah cm 3 Mw = Massa wadah g Titik Pengambilan sampel 6 20 Mt = Massa wadah + massa tanah kering g

2. Pengukuran Diameter Berat Rata-Rata Bongkah Tanah

a Bongkah-bongkah tanah hasil pengolahan tanah diambil menggunakan sekop pada kedalaman tertentu misal pada kedalaman 15 cm. b Bongkah tanah dijaga agar tidak rusak strukturnya. c Bongkah tanah disaring menggunakan saringan kawat bersusun dengan cara digoyang sebanyak 25 kali dengan sudut 20 o terhadap permukaan tanah. d Tanah yang tertahan pada masing-masing saringan ditimbang massanya. e Diameter berat rata-rata bongkah tanah dihitung dengan persamaan Isron 2009 MWD = ∑ Wi di W Di mana: MWD = Diameter berat rata-rata bongkah tanah cm Wi = Bobot tanah tertahan pada saringan ke-i g di = Diameter saringan ke-i cm W = Bobot tanah total bongkah tanah tertahan seluruh saringan g

3. Uji Pemadatan Tanah

Prosedur uji pemadatan tanah menggunakan metode Standard Proctor adalah: a. 3 kg contoh tanah lolos ayakan ϕ 4.76 mm dimasukkan ke dalam wadah b. Tanah dipadatkan dengan membuat 3 lapisan, masing-masing lapisan diberikan tekanan dengan reamer sebanyak 25 kali ketukan c. Bagian tepi atas tanah dipotong d. Ukur Bulk Density tanah dengan cara: 1 Timbang berat mold + base plate m 1 2 Timbang berat mold + base plate + tanah padat m 2 3 Hitung kadar air contoh tanah w 4 Hitung densitas basah ρt 5 Hitung densitas kering ρd 6 Hitung densitas jenuh tanah ρs dengan menggunakan persamaan: ρs = ρ w 1 S w 100 dimana : ρw = densitas air ≈ 1 gcm 3 GS = specific gravity ≈ 2.7 w = kadar air contoh tanah e. Kadar air tanah diubah dengan cara: 1 Tanah dikeluarkan dengan alat extruder 2 Tanah dihancurkan kembali 3 Ditambahkan air f. Tanah dipadatkan kembali, diulang terus hingga densitasnya turun ± 5 kali ulangan 7 8 21

4. Uji Kekuatan Geser Langsung Tanah