BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang Masalah
I.1.1 Hubungan Internasional Kontemporer
Perubahan konstelasi politik dunia dewasa ini membawa perubahan dalam hubungan antar elemen-elemen yang terdapat dalam tataran hubungan internasional.
Hubungan internasional yang pada awalnya mengkaji peperangan dan perdamaian serta kemudian meluas untuk mempelajari perkembangan, perubahan dan kesinambungan yang
berlangsung dalam hubungan antara negara atau antarbangsa dalam konteks sistem global, menjadi kajian hubungan internasional yang tidak hanya fokus pada hubungan
politik yang berlangsung antar negara, tapi juga mencakup peran dan kegiatan yang dilakukan oleh actor-aktor bukan negara non – state sector, inilah kemudian yang
disebut dengan hubungan internasional kontemporer.
1
Dalam perkembangan selanjutnya, hubungan internasional kontemporer bukanlah ilmu yang mengkaji hubungan politik an-
sich, tetapi juga mencakup sekelompok kajian lainnya seperti tentang interdependensi perekonomian, kesenjangan utara dan selatan, keterbelakangan, perusahaan transnasional
TNC’s MNC’s, hak asasi manusia, organisasi-organisasi dan lembaga swadaya masyarakat LSM internasional, lingkungan hidup, gender dan sebagainya.
2
Hal ini mengakibatkan ruang lingkup yang dikaji oleh ilmu hubungan internasional menjadi lebih luas dengan mencakup bahan pengkajian mengenai berbagai
1
T. May Rudi, Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah-Masalah Global Isu, Konsep, Teori, dan Paradigma, Bandung : PT Refika Aditama, 2003, hal. 1.
2
Dikutip oleh Rudi dari Robert Jackson dan George Sorensen, Introduction to International Relations, New York : Oxford University Press, 1999, hal. 34-35
aspek dalam kehidupan masyarakat seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan lain-lain. Meskipun begitu, hubungan internasional bukanlah ilmu yang mencakup kajian yang
begitu luas, batasan yang dipakai dalam hubungan internasional adalah mengkaji hal-hal atau aspek-aspek tersebut dari sudut pandang keterhubungan global global connections
yang bersifat non domestik, yang melintasi batas wilayah masing-masing negara. Pola interaksi hubungan internasional tidak dapat dipisahkan dengan segala
bentuk interaksi yang berlangsung dalam pergaulan masyarakat internasional, baik oleh pelaku negara-negara state actors maupun oleh pelaku-pelaku bukan negara non state
actors.
3
Di era globalisasi sekarang ini, pola-pola kerjasama bilateral, multilateral dan global penting diperbanyak dan ditingkatkan, karena semakin luas dan banyaknya
permasalahan global yang tidak dapat lagi ditanggulangi oleh banyak negara, apalagi hanya satu negara, tetapi perlu pemecahan masalah yang dilakukan secara kolektif atau
bersama banyak negara serta dengan mengikutsertakan pula aktor-aktor non negara. Selain masalah global yang merupakan kelanjutan dari masalah yang sudah ada seperti
pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan pertambahan produksi energi, ketersediaan air yang minim, kemiskinan, kelaparan dan masalah lainnya, sekarang
muncul pula masalah-masalah baru seperti perusakan dan pencemaran lingkungan hidup Pola hubungan atau interaksi ini dapat berupa kerjasama cooperation,
persaingan competition, dan pertentangan conflict. Dari ketiga pola interaksi ini, tentu yang diaharapkan adalah pola yang berbentuk kerjasama. Masalah yang muncul adalah
bagaimana memelihara, mempertahankan dan meningkatkan kerjasama yang berlangsung secara adil, dan saling menguntungkan, kemudian bagaimana mencegah dan menghindari
konflik, serta bagaimana mengubah kondisi-kondisi persaingan konflik menjadi kerjasama.
3
K.J. Holsti, International Politics : A Framework For Analisis, New Jersey : Prentice, hal inc, 1995, terjemahan Wawan Juanda, Politik Internasional : Suatu Kerangka Analisis, Bandung : Bina
Cipta, 1997, hal.26-28
environmental issues, senjata pemusnah massal weapon mass destruction, perkembangan industri dan berbagai dampak dari globalisasi, liberalisasi perdagangan
dunia, terorisme serta ‘triple T revolution’ revolusi di bidang teknologi, transportasi dan telekomunikasi
4
Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa hubungan internasional tidak hanya mengkaji hubungan politik antarnegara, tetapi juga mengkaji organisasi-organisasi
internasional. Organisasi adalah suatu wadah yang terdiri dari unit-unit yang saling bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Association Of East Asia Nation
ASEAN adalah salah satu organisasi internasional yang berbasis negara-negara sekawasan Asia Tenggara yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Asal mula berdirinya ASEAN tidak terlepas dari peristiwa Perang Dunia Ke-2 PD 2 Pasca PD 2 kawasan Asia Tenggara banyak dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan
dari negara-negara besar yang terlibat dalam perang tersebut. Selain itu kawasan ini juga banyak diwarnai konflik kepentingan antar negara tetangga, seperti konfrontasi Indonesia
terhadap Malaysia, klaim teritorial antara Malaysia dan Filipina mengenai Sabah, serta berpisahnya Singapura dari Federasi Malaysia.
.
I.1.2 Komunitas ASEAN dan Keamanan Regional