BAB II SEJARAH ASEAN
2.1 Latar Belakang Pembentukan ASEAN
Sejak jaman prasejarah, yaitu sekitar tahun 2000 SM, seluruh kawasan Asia Tenggara merupakan daerah penyebaran rumpun budaya dan bahasa Melayu Austronesia,
yaitu berasal dari pusatnya sekitar Teluk Tonkin dan lembah sungai Mekong. Kebudayaan dan bahasa Austronesia ini merupakan dasar tata kehidupan dan pergaulan
bangsa-bangsa di wilayah Asia Tenggara ini.
47
Tetapi mulai abad ke-16 mulailah malapetaka yang menimpa kawasan ini. Bangsa-bangsa barat mulai berdatangan dan berebut pengaruh di kawasan ini. Mula-mula
mereka datang sebagai pedagang tetapi kemudian sebagai penjajah. Satu demi satu Baru semenjak abad pertama masehi, sebagian besar Asia Tenggara mendapat
pengaruh dari luar. Unsur-unsur peradaban dan kebudayaan India, Hindu dan Budha mulai masuk. Sedangkan wilayah Vietnam, Laos dan Kampuchea Kamboja banyak
mendapat pengaruhi dari peradaban dan kebudayaan China. Berbagai kerajaan, besar dan kecil telah lahir, bangun dan berkembang yang pada
umumnya beragama Hindu dan Budha. Yang tersebar diantaranya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Di Malaysia dan Brunei Darussalam berdiri kerajaan Islam sampai sekarang
ini, bahkan kerajaan Malaysia sekarang ini adalah gabungan kerajaan Islam tersebut. Kedatangan Islam telah memperkaya hidup dan budaya Asia Tenggara, disamping agama
Hindu dan Budha.
47
T. May Rudi, Op.Cit., hal.94
kerajaan merdeka itu mereka taklukkan sehingga akhirnya seluruh Asia Tenggara, kecuali Muangthai sekarang disebut Thailand, menjadi daerah jajahan mereka.
Adapun yang menjadi alasan utama bangsa-bangsa Barat tersebut menjajah Asia Tenggara yaitu :
48
1. Karena letaknya yang sangat strategis untuk pelayaran dan perniagaan
2. Kawasan ini memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah
3. Wilayah ini mempunyai penduduk yang cukup banyak sebagai calon
pembeli barang industri dunia barat pasar yang potensial.
Imperialis Inggris menguasai Malaysia 1814, Singapura 1849, Burma Myanmar pada tahun 1894, dan Kalimantan Utara 1880. Imperialism Perancis
menguasai Indocina Kamboja,Vietnam dan Laos sejak tahun 1896. Kerajaan Spanyol menguasai Filipina sampai tahun 1898, kemudian pada tahun tersebut Amerika Serikat
mengalahkan Spanyol dan menduduki Filipina. Sedangkan seluruh Indonesia dikuasai sepenuhnya oleh pemerintahan Kolonial Belanda sejak tahun 1908, meskipun sudah
banyak daerah Indonesia satu demi satu jatuh ketangan pemerintahan mereka sejak abad ke-17. Pada tahun 1941 meletus Perang Dunia II di kawasan Pasifik. Jepang menyerang
dan menduduki Pearl Harbour. Kemudian satu demi satu negara Asia Timur, Asia Selatan dan Asia Tenggara jatuh ketangannya. Pada jaman pendudukan Jepang ini pusat
pemerintahannya berada di Dalat Saigon sebuah kota di Vietnam. Demikianlah apa yang terjadi dimana seluruh rakyat dan bangsa di Asia Tenggara
selama sekitar setengah abad mengalami penderitaan yang sama sebagai daerah jajahan
48
Ibid., hal. 95
bangsa Barat dan Jepang. Selain persamaan karena mengalami penjajahan, ada beberapa persamaan lain diantara kelima pendiri ASEAN tersebut yakni :
49
1. Negara yang sedang berkembang;
2. Penghasilan Bahan Mentah, kecuali Singapura;
3. Negara yang memerlukan modal asing dan tekhnologi canggih untuk
membangun ekonomi nasionalnya; 4.
Negara yang bersifat agraris, kecuali Singapura dan industrinya masih pada tahap permulaan dan lainnya.
Persamaan nasib ini kemudian menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan dan setia kawan yang kuat di kalangan bangsa Asia Tenggara. Perasaan setia kawan ini
pulalah yang merupakan salah satu pendorong lahirnya ASEAN. Di laut yang sama yaitu Selat Malaka dan Selat Sunda. Perairan ini merupakan urat nadi lalu lintas pelayaran dan
perdagangan dunia, juga merupakan pintu gerbang utama di sebelah barat. Selain itu perairan Laut China Selatan adalah daerah perairan pokok yang dikelilingi oleh Negara-
negara Asia Tenggara. Karena itu pada hakikatnya merupakan daerah perairan bersama bagi Negara-negara tersebut, bahkan tidak mengherankan jika sejak jaman bahari telah
terdapat saling pengaruh antara Negara-negara yang ada di kawasan ini. ASEAN adalah singkatan dari “Association Of South East Asian Nations” yang
berarti Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. ASEAN merupakan organisasi regional kawasan yang dibentuk oleh pemerintahan lima Negara pendiri utama di
kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN atau sering juga disebut Deklarasi Bangkok
oleh kelima menteri luar negeri masing-masing Negara tersebut pada tanggal 8 Agustus
49
Syahmin AK, Masalah-Masalah Aktual Hukum Organisasi Internasional, Bandung : CV ARMICO, 1988, hal. 210
1967 di Bangkok ibukota Thailand. Tanggal itu juga diperingati sebagai hari lahirnya ASEAN.
50
1. Adam Malik dari Indonesia
Kelima menteri luar negeri tersebut adalah :
2. Tun Abdul Razak dari Malaysia
3. S. Rajaratnam dari Singapura
4. Thanat Koman dari Thailand
5. Narcisco Ramos dari Filipina
Dalam kenyataannya tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ASEAN tidak dapat dipisahkan dari perkembangan Asia Tenggara sebelumnya, terutama dalam
hubungan dua kerjasama, ASA dan Maphilindo. Oleh sebab itu untuk dapat mengetahui latar belakang ASEAN, perlu kiranya untuk mengetahui pengalaman MAPHILINDO dan
ASA. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kerjasama regional pertama di Asia
Tenggara yang dibentuk oleh negara-negara Asia Tenggara sendiri tanpa ikut sertanya negara lain di luar kawasan adalah Maphilindo dan ASA. Walaupun kedua kerjasama
regional ini masing-masing dibentuk atas dasar kepentingan negara yang hendak membentuknya. ASA Association Of South East Asia misalnya, dibentuk pada tahun
1961 yang dengan tujuan untuk membendung pengaruh komunis dari Uni Soviet. Kemudian tidak ketinggalan dengan Maphilindo, organisasi yang dibentuk sebenarnya
untuk mencegah lahirnya Negara imperialis Malaysia.
50
Sekretariat Nasional ASEAN Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, ASEAN Selayang Pandang, Jakarta, 1992, hal.1
Walaupun kedua kerjasama tersebut dibentuk, tapi sayang umurnya tidak bertahan lama. Organisasi ASA hanya dapat bertahan selama enam tahun mulai dibentuk
pada tahun 1961 dan resmi dibubarkan pada tahun 1966, karena sengketa Sabah yang dituntut Filipina terhadap Malaysia. Tidak begitu halnya dengan Maphilindo, bahkan
umurnya lebih pendek lagi, organisasi ini hanya berusia dua minggu lebih. Pada mulanya ketika pemikiran untuk melanjutkan kerjasama regional di Asia
Tenggara mulai timbul terutama pada saat-saat mulai berakhirnya konfrontasi Indonesia terhadap Malaysia, pihak Malaysia menginginkan ASA dapat dipertahankan dan jika
perlu memperluas keanggotaannya. Sebaliknya, Indonesia menyodorkan Maphilindo untuk dijadikan dasar kerjasama regional yang akan datang.
Selain itu dalam menelusuri terbentuknya ASEAN, dianggap perlu pula untuk mengikuti peristiwa-peristiwa yang terjadi di Asia Tenggara sekitar tahun 1965-1966.
Peristiwa itu yang berkaitan erat dengan pembentukan ASEAN. Mungkin yang paling erat kaitannya adalah munculnya Orde Baru di Indonesia menggantikan Orde Lama.
Dalam tampilnya Orde Baru, konfrontasi terhadap Malaysia diakhiri, dan dengan demikian hubungan Indonesia dengan Malaysia yang berantakan sejak lahirnya Malaysia
tahun 1963 kembali normal.
51
51
M. Sabir, ASEAN Harapan dan Kenyataan, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1992, hal.30
Pada waktu yang bersamaan terjadi pula peristiwa lain dalam bentuk pertukaran pemimpin di Filipina dari Presiden Macapagal kepada Presiden Marcos. Pada masa
Macapagal, hubungan Filipina dengan Malaysia menjadi tegang akibat sengketa Sabah. Masalah itu sempat membekukan hubungan kedua Negara. Sebagai presiden terpilih yang
baru, Marcos melunakkan sikap Filipina terhadap Sabah. Hal itu dengan sendirinya ikut memperbaiki dan memulihkan hubungan Filipina-Malaysia.
Peristiwa itu disusul pula dengan keluarnya Singapura dari federasi Malaysia. Hal itu member suasana baru di kawasan Asia Tenggara yang sedang dilanda oleh kemelut
konfrontasi. Sebelumnya, sewaktu Singapura masih bergabung dengan Malaysia, ada perbedaan dalam mengelola kebijaksanaan ekonomi yang akhirnya menjadi pendorong
bagi Singapura untuk keluar dari federasi itu. Tanpa pulihnya kembali hubunan Singapura-Malaysia, kedudukannya malah akan terjepit antara dua Negara Melayu-
Malaysia dan Indonesia.
2.1.1 Motivasi Para Pendiri ASEAN