Stadium Gagal Ginjal Kronis Etiologi Gagal Ginjal kronis

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

1. Gagal Ginjal Kronis 1.1 Definisi Gagal Ginjal Kronis Gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut Sidabutar dkk,2001. Gagal ginjal kronis terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya untuk mengekskresi sisa metabolisme dari dalam tubuh sehingga terjadi gangguan fungsi endokrin dan metabolisme, gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, serta asam basa. Brunner Suddarth 2001 menyatakan bahwa gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal.

1.2 Stadium Gagal Ginjal Kronis

Klasifikasi gagal ginjal kronis tidak selalu sama. Price Wilson 2005 membagi perjalan klinis umum gagal ginjal kronis menjadi tiga stadium. Stadium pertama disebut penurunan cadangan ginjal, selama stadium ini kreatinin serum, kadar nitrogen dan urea darah BUN normal, serta gejalanya asimtomatik. Stadium kedua disebut juga insufisiensi ginjal, dimana terdapat lebih dari 75 jaringan ginjal yang berfungsi telah rusak atau GFR 25 besarnya dari normal. Pada stadium ini, kadar kreatinin serum juga mulai meningkat melebihi kadar normal serta mulai timbul gejala-gejala nokturia dan poliuria. Universitas Sumatera Utara Stadium ketiga merupakan stadium akhir gagal ginjal kronis yang sering disebut gagal ginjal terminal atau uremia. Penyakit ginjal stadium akhir terjadi apabila sekitar 90 dari massa nefron telah rusak, atau hanya sekitar 200.000 nefron yang masih utuh. Pada stadium ini penderita mulai merasakan gejala- gejala yang cukup parah, karena ginjal tidak sanggup lagi mempertahankan homeostatis cairan dan elektrolit dalam tubuh. Pada gagal ginjal tahap akhir urin menjadi isoosmotis, penderita biasanya menjadi oligurik dan terjadi sindrom uremik yang mempengaruhi setiap sistem dalam tubuh.

1.3 Etiologi Gagal Ginjal kronis

Gagal ginjal kronis merupakan keadaan klinis kerusakan ginjal yang yang progresif dan ireversibel yang berasal dari berbagai penyebab. Perjalanan gagal ginjal tahap akhir hingga tahap terminal bervariasi dari 2-3 bulan hingga 30-40 tahun. Price Wilson 2005 mengklasifikasikan penyebab gagal ginjal kronis menjadi delapan kelas yaitu: 1.Penyakit infeksi tubulointerstisial seperti pielonefritis kronik atau refluks nefropati; 2.Penyakit peradangan seperti glomerulonefritis; 3.Penyakit vaskular hipertensif seperti nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, dan stenosis arteria renalis; 4.Gangguan jaringan ikat seperti lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa, dan sklerosis sistemik progresif ; 5.Gangguan kongenital dan herediter seperti penyakit ginjal polikistik dan asidosis tubulus ginjal; 6.Penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, gout, hiperparatiroidisme, dan amiloidosis; 7.Nefropati toksik akibat penyalahgunaan analgesik dan nefropati timah; Universitas Sumatera Utara 8.Nefropati obstruktif pada traktus urinarius bagian atas seperti batu ginjal, neoplasma, fibrosis retroperitoneal dan nefropati obstruktif pada traktus urinarius bagian bawah seperti hipertrofiprostat, anomali kongenital leher vesika urinaria dan uretra. Selain penyebab tersebut ada empat faktor risiko utama dalam perkembangan gagal ginjal tahap akhir yaitu usia, ras, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Gagal ginjal tahap akhir yang disebabkan oleh nefropati hipertensif 6,2 kali lebih sering terjadi pada orang Afrika-Amerika daripada orang kaukasia. Secara keseluruhan insiden gagal ginjal tahap akhir lebih besar pada laki-laki yaitu 56,3 daripada perempuan 43,7 Fauci Longo s, 2001; Price Wilson, 2005.

1.4 Manifestasi Klinis Gagal Ginjal Kronis