mudah  bagi  individu  yang  mempunyai  sumber  finansial  yang  memadai karena perasaan ketidakberdayaan terhadap ancaman menjadi berkurang
Brunner  Suddarth,2001.
3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Koping
Menurut  Muktadin  2002  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  strategi koping  meliputi  kesehatan  fisik,  keyakinan  atau  pandangan  yang  positif,
keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial, dukungan sosial dan materi.
Kesehatan  fisik.  Kesehatan  merupakan  hal  yang  penting  karena  dalam usaha  mangatasi  stress  individu  dituntut  untuk  mengarahkan  tenaga  yang
cukup  besar.  Keyakinan  atau  pandangan  yang  positif.  Keyakinan  menjadi sumber  daya  psikologi  yang  sangat  penting,  seperti  keyakinan  akan  nasib
mengerahkan  individu  pada  penilaian  ketidakberdayaan  yang  akan menurunkan kemampuan strategi koping yang berfokus pada masalah.
Keterampilan  memecahkan  masalah.  Keterampilan ini  meliputi kemampuan  untuk  mencari  informasi  dan  tujuan  menganalisa  situasi,
mengidentifikasi masalah dan tujuan untuk mengahasilkan alternatif tindakan, kemudian  mempertimbangkan  alternatif  tersebut  sampai  dengan  hasil  yang
diinginkan  tercapai  dan  akhirnya  melaksanakan  rencana  dengan  melakukan suatu tindakan yang tepat.
Keterampilan  sosial.  Keterampilan  sosial  ini  meliputi  kemampuan  untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai
yang berlaku di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Dukungan sosial. Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan.
3.4 Macam-macam Koping
Rasmun  2004  membagi  koping  menjadi  dua  macam  yaitu  koping psikologis dan koping psiko-sosial.
a. Koping Psikologis Pada  umumnya  gejala  yang  ditimbulkan  akibat  stres  psikologis
bergantung  pada  dua  faktor  yaitu  bagaimana  persepsi  dan  penerimaan individu terhadap stresor serta keefektifan strategi koping yang digunakan
oleh  individu.  Jika  strategi  yang  digunakan  efektif  maka  akan menghasilkan  adaptasi  yang  baik  dan  menjadi  suatu  pola  baru  dalam
kehidupan, tetapi jika strategi koping yang digunakan tidak efektif akan berakhir  dengan  maladaptif  yaitu  perilaku  yang  menyimpang  dari
keinginan  normatif  dan  dapat  merugikan  diri  sendiri,  orang  lain  dan lingkungan.
b. Koping Psiko-Sosial Koping psiko-sosial ialah reaksi psiko-sosial terhadap adanya stimulus
stres yng diterima atau dihadapi oleh klien. Stuart  Sudden, 1991 dalam Rasmun, 2004 mengemukakan bahwa terdapat dua kategori koping yang
biasa dilakukan untuk mengatasi stres dan kecemasan. Kategori  pertama  yaitu  yang  berorientasi  pada  tugas.  Cara  ini
digunakan  untuk  menyelesaikan  masalah,  konflik  dan  memenuhi
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan dasar. Ada tiga macam perilaku yang berorientasi pada tugas yaitu perilaku menyerang, perilaku menarik diri dan kompromi.
Kategori  kedua  ialah  reaksi  yang  berorientasi  pada  ego.  Reaksi  ini sering digunakan individu dalam menghadapi stres atau kecemasan. Jika
individu melakukannya dalam waktu sesaat maka akan dapat mengurangi kecemasan,  tetapi  jika  digunakan  dalam  jangka  waktu  yang  lama  akan
dapat mengakibatkan gangguan orientasi realita, memburuknya hubungan interpersonal  dan  menurunnya  produktifitas  kerja.    Koping  ini  bekerja
tidak sadar sehingga penyelesaiannya sering sulit dan tidak realistis.
3.5 Metode Koping