Pertimbangan Etik Penelitian Instrumen Penelitian

karena gagal ginjal kronis, menjalani hemodialisa kurang dan sama dengan satu tahun, berusia di atas atau sama dengan 17 tahun, dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bersedia menjadi responden dalam penelitian. Sedangkan kriteria ekslusi ialah pasien yang koma, pasien yang menjalani hemodialisa tapi bukan karena gagal ginjal kronis, dan pasien yang berusia dibawah 17 tahun.

3. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di unit hemodialisa Rumah Sakit H.Adam Malik Medan pada bulan Februari 2010 sampai Maret 2010. Peneliti memilih RSUP H.Adam Malik Medan sebagai tempat penelitian karena Rumah Sakit ini memiliki unit hemodialisa dan jumlah pasien yang cukup banyak sehingga mudah didapatkan subjek penelitian, lokasinya strategis dan mudah dijangkau oleh peneliti serta rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian dilakukan setelah mendapat ijin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan direktur RSUP H.Adam Malik Medan. Dalam penelitian ini ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan, yaitu hak kebebasan dimana responden bebas untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk menjadi responden penelitian, hak kerahasiaan menjadi responden sehingga selama kegiatan penelitian nama responden tidak digunakan ananomity dan Universitas Sumatera Utara sebagai gantinya peneliti menggunakan inisial nama, kebebasan responden dari rasa sakit baik fisik maupun tekanan psikologis. Peneliti terlebih dahulu menyampaikan tujuan dan maksud penelitian. Setelah responden bersedia menjadi subjek penelitian responden menandatangani lembar persetujuan informmed consent. Peneliti tidak memaksa responden ketika responden menolak atau mengundurkan diri saat penelitian, peneliti tetap menghargai hak responden. Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini Nursalam, 2003.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari dua bagian yaitu: 1 kuesioner berisi data demografi, 2 kuesioner koping pasien gagal ginjal kronis dalam menjalani hemodialisa. 1. Kuesioner Data Demografi Kuesioner data demografi meliputi nama inisial, usia, jenis kelamin, status perkawinan, agama, pekerjaan, suku bangsa, dan tingkat pendidikan. 2. Kuesioner Koping Pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani Hemodialisa Kuesioner koping pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa terdiri dari 25 pernyataan. Peneliti mengambil 14 pernyataan yaitu pernyataan nomor 1,2,5,6,7,8,10,11,13,15,17,18,19,24 dari Jalowiec Coping Scale yang dikembangkan tahun 1979 berdasarkan teori Folkman Lazarus tentang Stres Appraisal and Coping sedangkan pernyataan lainnya yaitu pernyataan nomor 3,4,9,12,14,16,20,21,22,23,25 dibuat sendiri oleh peneliti Universitas Sumatera Utara sesuai konsep pada tinjauan kepustakaan. Kuesioner ini terdiri dari empat pernyataan menyatakan optimis terhadap masa depan yaitu pernyataan nomor 1,3,13,25; lima pernyataan yang menyatakan menggunakan dukungan sosial yaitu pernyataan nomor 6,7,9,11,22; lima pernyataan menyatakan menggunakan sumber spiritual yaitu pernyataan nomor 5,18,19,20,24; enam pernyataan menyatakan mencoba tetap mengotrol situasi atau perasaan yaitu pernyataan nomor 4,8,12,14,15,21; dan lima pernyataan menyatakan mencoba menerima kenyataan yang ada yaitu pernyataan nomor 2,10,16,17,23. Kuesioner koping menggunakan skala Likert yang dibagi menjadi empat tingkatan yaitu Tidak Pernah TP, Jarang JR, Kadang-kadang KK dan Sering SR. Kuesioner koping terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Pernyataan yang negatif ada lima yaitu pernyataan nomor 4,8,13,19,22 sedangkan selebihnya merupakan pernyataan positif. Setiap tingkatan untuk pernyataan yang positif diberi nilai dimana nilai 1 untuk Tidak Pernah, nilai 2 untuk Jarang, nilai 3 untuk Kadang-kadang, dan nilai 4 untuk sering. Untuk pernyataan yang negatif diberi nilai 4 untuk Tidak pernah, nilai 3 untuk Jarang, nilai 2 untuk Kadang-Kadang dan nilai 1 untuk Sering. Dari penilaian tersebut diperoleh nilai minimum 25 dan nilai maksimum 100. Menurut Sudjana 1992 untuk menghitung panjang kelas menggunakan rumus statistik: p = M R Dimana p merupakan panjang kelas, R adalah range yang diperoleh dari selisih nilai maksimum dan minimum, dan M adalah jumlah kelas. Dari Universitas Sumatera Utara perhitungan diperoleh range 25 dan jumlah kelas ada 2 sehingga didapat panjang kelas adalah 37,5. Batasan nilai masing-masing kategori adalah sebagai berikut: maladaptif : nilai 25-61,5 adaptif : nilai 62,5-100

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen