Sistem dan Komponen Kebijakan
Universitas Indonesia
Pendekatan bottom-up dapat dilaksanakan dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Memetakan stakeholder aktor dan organisasi pada level terbawah yang terlibat dalam implementasi kebijakan
2. Mencari informasi tentang pemahaman aktor tersebut terhadap kebijakan yang mereka implementasikan, dan apa kepentingan
mereka di dalamnya. 3. Memetakan keterkaitan aktor pada level bawah dengan aktor pada
level atasnya. 4. Peneliti bergerak keatas memetakan aktor yang lebih tinggi dengan
mencari informasi yang sama. 5. Pemetaan dilakukan terus sampai level tertinggi para policy maker
Metode pendekatan bottom-up ini adalah untuk mengetahui jaringan implementasi yang melibatkan banyak aktor dari berbagai level
dan memetakan motif ekonomi-politik para aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan Purwanto E.A Sulistyastuti.D.R, 2012
Untuk memudahkan dalam memahami perbedaan pendekatan top-down dan bottom-up
tersebut, Sabatier 1984 membuat ringkasan sebagai berikut: Tabel 2.1. Perbandingan Pendekatan Top-down dan Bottom-up.
Top-down Bottom-up
Fokus awal Kebijakan pemerintah pusat
Jaringan implementasi pada level paling bawah
Identifikasi aktor utama yang
terlibat dalam proses
Dari pusat atas dilanjutkan ke bawah sebagai konsekuensi
implementasi Dari bawah, yaitu para
implementer pada level lokal ke atas
Kriteria evaluasi Berfokus
pada pencapaian
tujuan formal yang tertulis dalam dokumen kebijakan
Kurang begitu jelas, apa saja yang dianggap peneliti penting dan
punya relevansi dengan kebijakan
Fokus secara keseluruhan
Bagaimana mekanisme implementasi bekerja untuk
mencapai tujuan kebijakan Interaksi strategis antar berbagai
aktor yang terlibat dalam implementasi
sumber: Sabatier 1984, dalam Purwanto E.A Sulistyastuti.D.R, 2012.
Universitas Indonesia