Kerangka Teori analisis faktor faktor yang mempengaruhi berjalannya kebijakan pengawasan pjas di kota batam ahmad rafqi 2015

Universitas Indonesia variable non statutory memainkan peranan utama dalam keberhasilan ADS dan Percy Amandemen dalam mencapai tujuannya, tapi dalam implementasinya akan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan politik. Responden juga khawatir tentang kerentanan PEPFAR terhadap perubahan lingkungan politik, strategi gender PEPFAR telah mendapat manfaat untuk kondisi saat ini, namun bisa berubah sewaktu-waktu Kincaid.M, 2011.

3.2. Kerangka Konsep

Untuk melihat sejauh mana efektifitas kebijakan Badan POM RI dalam pengawasan Makanan Jajanan Anak Sekolah, khususnya efektifitas pelaksanaan program Aksi Nasional menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah yang aman, bermutu dan bergizi Aksi Nasional PJAS, dalam penelitian ini digunakan kerangka analisis implementasi kebijakan dari Mazmanian dan Sabatier 1989. Teori Implementasi kebijakan dari Mazmanian dan Sabatier sangat cocok untuk menilai efektifitas implementasi Aksi Nasional PJAS, disamping itu teori ini banyak dipakai di dunia international untuk menilai keefektifan implementasi suatu kebijakan . Mazmanian dan Sabatier mengemukakan 3 tiga variabel independen yang nantinya akan berpengaruh pada variabel dependennya yaitu : 1. Mudah atau tidaknya permasalahan kegiatan Aksi Nasional Menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah yang Aman, Bermutu dan Bergizi ini dikelola. Permasalahan ini dapat dilihat dari dimensi : a. Kesukaran-kesukaran teknis yang dihadapi dalam pelaksanaannya, seperti masalah biaya dan dukungan teknologi dll . b. Keragaman prilaku dari kelompok sasaran, semakin beragam perilaku yang akan diatur, semakin beragam pula pelayanan yang akan diberikan, semakin sulit untuk membuat peraturan yang tegas dan jelas. c. Persentase kelompok sasaran dibanding jumlah penduduk populasi, semakin kecil dan semakin jelas dibedakan dari kelompok lain dari kelompok sasaran yang akan diubah, semakin besar peluang untuk mencapai tujuan kebijakan Universitas Indonesia d. Ruang lingkup perubahan perilaku yang diinginkan. Semakin besar jumlah perubahan perilaku yang diinginkan, semakin sukar untuk memperoleh keberhasilan implementasinya. 2. Kemampuan Kebijakan program Aksi Nasional PJAS menstrukturkan proses implementasi, dll. Statutory variables Menurut Mazmanian dan Sabatier, keberhasilan implementasi aksi nasional PJAS apabila ditinjau dari sisi kebijakannya sediri dapat dipengaruhi oleh : a. Tujuan kebijakan yang jelas dan konsisten. Kelompok sasaran tahu apa yang diharapkan dari mereka, evaluator tahu apa yang akan diukur dan advokasi dapat merujuk pada bahasa kebijakan yang tidak membingungkan. b. Adanya teori kausal yang cukup untuk pejabat pelaksana. Memahami jalur kausal antara intervensi pemerintah dan tujuan kebijakan , dan memastikan pejabat pelaksana punya yurisdiksi yang cukup dalam hubungan itu. Untuk mengubah perilaku, pejabat harus mengetahui faktor yang mempengaruhi tujuan dan bagaimana mereka berinteraksi dan dapat mempengaruhi mereka melalui intervensi. c. Ketepatan alokasi sumber dana dan mencukupi untuk pelaksanaan kebijakan d. Keterpaduan hirarki dalam lingkungan dan diantara lembaga pelaksana.adanya kontrol hirarkhis pada instansi pelaksana. Seorang aktor mempunyai kemampuan untuk menghalangi memveto pencapaian tujuan formal yang sudah ditetapkan, namun penolakan dari pihak-pihak tertentu dapat diatasi jika keputusan kebijakan dibekali dengan wewenang yang cukup untuk memberikan sanksi atau pengaruh-pengaruh tertentu, guna meyakinkan para aktor pelaksana maupun kelompok sasaran untuk merubah perilaku mereka. e. Aturan-aturan keputusan dari badan pelaksana. Proses implementasi juga dapat dipengaruhi oleh adanya aturan-aturan pembuatan keputusan Universitas Indonesia dari badan-badan pelaksana secara formal yang harus konsisten dengan tujuan formal. f. Rekruitmen pejabat pelaksana yang harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap pencapaian tujuan dari Aksi Nasional PJAS ini. Selain itu, implementasi ini juga dapat ditugaskan kepada badan yang sudah ada yang memiliki orientasi yang sejalan dengan tujuan dari program ini. g. Akses formal pihak-pihak luar. Proses implementasi dari Aksi Nasional PJAS ini juga dapat dipengaruhi oleh partisipasi terbuka bagi para aktor diluar badan lembaga pelaksana. 3. Variabel di luar kebijakan Non Statutory variables yang mempengaruhi proses implementasi Berasarkan pendapat Mazmanian dan Sabatier, variabel non statuory memiliki peran penting dalam mempengaruhi proses pelaksanaan dan pencapaian tujuan Aksi Nasional PJAS ini. Diantara faktor Non Statuory tersebut adalah : a. Kondisi Sosio-Ekonomi budaya dan politik. Perbedaan kondisi ini dari masing masing wilayah hukum pemerintahan akan berpengaruh kepada proses implementasi kebijakan secara keseluruhan. Pergeseran dalam kondisi sosiel ekonomi seperti resesi, dapat mengubah isu yang ditangani dan mengurangi dukungan politik untuk pendanaan pelaksanannya b. Dukungan Publik. Perhatian publik, sikap kelompok masyarakat dan juga media, akan berpengaruh pada proses implementasi kebijakan Aksi Nasional PJAS ini. c. Dukungan dari Badan-Badan Lembaga-Lembaga atasan yang berwenang. Lembaga yang dimaksud disini adalah lembaga yang mempunyai wewenang dalam mengontrol terhadap kewenangan hukum dan sumber-sumber keuangan badan pelaksana tersebut. Salah satu kesulitan terbesar dalam implementasi yang melibatkan antar lembaga adalah badan pelaksana bertanggung jawab kepada lembaga atasan yang berbeda, yang masing-masing ingin Universitas Indonesia melaksanakan kebijakan yang berlainan pula. Cenderung badan pelaksana akan mengikuti atasan yang mempunyai kewenangan hukum dan sumber keuangan mereka. d. Komitmen dan kemampuan kepemimpinan para pejabat pelaksana. Komotmen ini akan berhasil apabila pejabat pelaksana ini menunjukkan kemampuannya dalam memanfaatkan sumber sumber yang tersedia untuk mencapainya. Keterangan : objek penelitian Gambar 3.2.: Kerangka Konsep penelitian Analisis Implementasi Kebijakan Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah Aksi Nasional menuju PJAS yang aman, bermutu dan bergizi Tahapan Proses Implementasi Aksi Nasional PJAS Kemandirian komunitas sekolah dalam mengawasi pangan jajanan di sekolah Faktor yang mempengaruhi proses implementasi Aksi Nasional PJAS 1.Tractability masalah Mudahtidaknya masalah dikendalikan

2. Variabel Statutory Kemampuan

kebijakan menstrukturkan proses implementasi

3. Variabel Non-Statutory Faktor

diluar kebijakan yang mempengaruhi proses implementasi Tersedianya PJAS yang aman, bermutu bergizi Universitas Indonesia

3.3. Definisi Operasional

Tabel 3.1.: Definisi operasional variable independen No Variable sub variable Definisi operasional Pengumpu lan data Hasil Variabel Independen A Tractability problem Mudah tidaknya masalah yang timbul dalam implementasi Aksi Nasional PJAS itu dikendalikan dikelola Telaah dokumen dan wawancara mendalam Mudahsul it dikelola, dengan penjelasan 1 Kesukaran- kesukaran teknis Persyaratan teknis yang mempe ngaruhi pencapaian tujuan kebija kan termasuk biaya penentuan indikator, dan pemahaman teori kausal, serta penggunaan teknologi Dokumen Wawancara mendalam Ada tidak, dengan penjelasan 2. Keragaman perilaku yang akan diatur Semakin beragam perilaku yang diatur layanan yang diberikan, semakin sulit membat peraturan yang tegas dan jelas. Dokumen Wawancara mendalam Banyakse dikit, dengan penjelasan 3 kelompok sasaran Persentase jumlah kelompok sasaran diabanding jumlah penduduk. Semakin kecil jumlahnya semakin mudah dikelola Dokumen Wawancara mendalam Besar sedikit dengan penjelasan 4 Lingkup perubahan adalah jumlah total orang yg menjadi kelompok sasaran dan jumlah perubahan yg dituntut dari mereka. Dokumen Wawancara mendalam Bisatidak dikelola dengan penjelasan

B. Statutory

Variables Faktor yang mengacu kepada kebijakan itu sendiri seperti kemampuan kebijakan menstrukturkan proses implementasinya, Telaah dokumen dan wawancara mendalam Adatidak, dengan penjelasan 1 kejelasan dan konsis Tujuan tujuan resmi yang dirumuskan secara cermat dan Dokumen Wawancara Jelastidak ,dengan