Universitas Indonesia
variable non statutory memainkan peranan utama dalam keberhasilan ADS dan Percy Amandemen dalam mencapai tujuannya, tapi dalam implementasinya akan
sangat rentan terhadap perubahan lingkungan politik. Responden juga khawatir tentang kerentanan PEPFAR terhadap perubahan lingkungan politik, strategi
gender PEPFAR telah mendapat manfaat untuk kondisi saat ini, namun bisa berubah sewaktu-waktu Kincaid.M, 2011.
3.2. Kerangka Konsep
Untuk melihat sejauh mana efektifitas kebijakan Badan POM RI dalam pengawasan Makanan Jajanan Anak Sekolah, khususnya efektifitas pelaksanaan
program Aksi Nasional menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah yang aman, bermutu dan bergizi Aksi Nasional PJAS, dalam penelitian ini digunakan
kerangka analisis implementasi kebijakan dari Mazmanian dan Sabatier 1989. Teori Implementasi kebijakan dari Mazmanian dan Sabatier sangat cocok untuk
menilai efektifitas implementasi Aksi Nasional PJAS, disamping itu teori ini banyak dipakai di dunia international untuk menilai keefektifan implementasi
suatu kebijakan . Mazmanian dan Sabatier mengemukakan 3 tiga variabel independen
yang nantinya akan berpengaruh pada variabel dependennya yaitu : 1. Mudah atau tidaknya permasalahan kegiatan Aksi Nasional Menuju
Pangan Jajanan Anak Sekolah yang Aman, Bermutu dan Bergizi ini dikelola. Permasalahan ini dapat dilihat dari dimensi :
a. Kesukaran-kesukaran teknis yang dihadapi dalam pelaksanaannya, seperti masalah biaya dan dukungan teknologi dll .
b. Keragaman prilaku dari kelompok sasaran, semakin beragam perilaku yang akan diatur, semakin beragam pula pelayanan yang akan
diberikan, semakin sulit untuk membuat peraturan yang tegas dan jelas.
c. Persentase kelompok sasaran dibanding jumlah penduduk populasi, semakin kecil dan semakin jelas dibedakan dari kelompok lain dari
kelompok sasaran yang akan diubah, semakin besar peluang untuk mencapai tujuan kebijakan
Universitas Indonesia
d. Ruang lingkup perubahan perilaku yang diinginkan. Semakin besar jumlah perubahan perilaku yang diinginkan, semakin sukar untuk
memperoleh keberhasilan implementasinya. 2. Kemampuan Kebijakan program Aksi Nasional PJAS menstrukturkan
proses implementasi, dll. Statutory variables Menurut Mazmanian dan Sabatier, keberhasilan implementasi aksi
nasional PJAS apabila ditinjau dari sisi kebijakannya sediri dapat dipengaruhi oleh :
a. Tujuan kebijakan yang jelas dan konsisten. Kelompok sasaran tahu apa yang diharapkan dari mereka, evaluator tahu apa yang akan diukur dan
advokasi dapat merujuk pada bahasa kebijakan yang tidak membingungkan.
b. Adanya teori kausal yang cukup untuk pejabat pelaksana. Memahami jalur kausal antara intervensi pemerintah dan tujuan kebijakan , dan
memastikan pejabat pelaksana punya yurisdiksi yang cukup dalam hubungan itu. Untuk mengubah perilaku, pejabat harus mengetahui
faktor yang mempengaruhi tujuan dan bagaimana mereka berinteraksi dan dapat mempengaruhi mereka melalui intervensi.
c. Ketepatan alokasi sumber dana dan mencukupi untuk pelaksanaan kebijakan
d. Keterpaduan hirarki dalam lingkungan dan diantara lembaga pelaksana.adanya kontrol hirarkhis pada instansi pelaksana. Seorang
aktor mempunyai kemampuan untuk menghalangi memveto pencapaian tujuan formal yang sudah ditetapkan, namun penolakan dari
pihak-pihak tertentu dapat diatasi jika keputusan kebijakan dibekali dengan wewenang yang cukup untuk memberikan sanksi atau
pengaruh-pengaruh tertentu, guna meyakinkan para aktor pelaksana maupun kelompok sasaran untuk merubah perilaku mereka.
e. Aturan-aturan keputusan dari badan pelaksana. Proses implementasi juga dapat dipengaruhi oleh adanya aturan-aturan pembuatan keputusan
Universitas Indonesia
dari badan-badan pelaksana secara formal yang harus konsisten dengan tujuan formal.
f. Rekruitmen pejabat pelaksana yang harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap pencapaian tujuan dari Aksi Nasional PJAS ini. Selain
itu, implementasi ini juga dapat ditugaskan kepada badan yang sudah ada yang memiliki orientasi yang sejalan dengan tujuan dari program
ini. g. Akses formal pihak-pihak luar. Proses implementasi dari Aksi Nasional
PJAS ini juga dapat dipengaruhi oleh partisipasi terbuka bagi para aktor diluar badan lembaga pelaksana.
3. Variabel di luar kebijakan Non Statutory variables yang mempengaruhi proses implementasi
Berasarkan pendapat Mazmanian dan Sabatier, variabel non statuory memiliki peran penting dalam mempengaruhi proses pelaksanaan dan
pencapaian tujuan Aksi Nasional PJAS ini. Diantara faktor Non Statuory tersebut adalah :
a. Kondisi Sosio-Ekonomi budaya dan politik. Perbedaan kondisi ini dari masing masing wilayah hukum pemerintahan akan
berpengaruh kepada proses implementasi kebijakan secara keseluruhan. Pergeseran dalam kondisi sosiel ekonomi seperti
resesi, dapat mengubah isu yang ditangani dan mengurangi dukungan politik untuk pendanaan pelaksanannya
b. Dukungan Publik. Perhatian publik, sikap kelompok masyarakat dan juga media, akan berpengaruh pada proses implementasi
kebijakan Aksi Nasional PJAS ini. c. Dukungan dari Badan-Badan Lembaga-Lembaga atasan yang
berwenang. Lembaga yang dimaksud disini adalah lembaga yang mempunyai wewenang dalam mengontrol terhadap kewenangan
hukum dan sumber-sumber keuangan badan pelaksana tersebut. Salah satu kesulitan terbesar dalam implementasi yang melibatkan
antar lembaga adalah badan pelaksana bertanggung jawab kepada lembaga atasan yang berbeda, yang masing-masing ingin
Universitas Indonesia
melaksanakan kebijakan yang berlainan pula. Cenderung badan pelaksana akan mengikuti atasan yang mempunyai kewenangan
hukum dan sumber keuangan mereka. d. Komitmen dan kemampuan kepemimpinan para pejabat pelaksana.
Komotmen ini akan berhasil apabila pejabat pelaksana ini menunjukkan kemampuannya dalam memanfaatkan sumber
sumber yang tersedia untuk mencapainya.
Keterangan : objek penelitian
Gambar 3.2.: Kerangka Konsep penelitian Analisis Implementasi Kebijakan Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah
Aksi Nasional menuju PJAS yang aman, bermutu
dan bergizi
Tahapan Proses Implementasi Aksi Nasional
PJAS
Kemandirian komunitas sekolah dalam mengawasi
pangan jajanan di sekolah Faktor yang mempengaruhi proses
implementasi Aksi Nasional PJAS 1.Tractability masalah Mudahtidaknya
masalah dikendalikan
2. Variabel Statutory Kemampuan
kebijakan menstrukturkan proses implementasi
3. Variabel Non-Statutory Faktor
diluar kebijakan yang mempengaruhi proses implementasi
Tersedianya PJAS yang aman, bermutu bergizi
Universitas Indonesia
3.3. Definisi Operasional
Tabel 3.1.: Definisi operasional variable independen
No Variable sub
variable Definisi operasional
Pengumpu lan data
Hasil
Variabel Independen
A Tractability
problem Mudah tidaknya masalah
yang timbul dalam implementasi Aksi Nasional
PJAS itu dikendalikan dikelola
Telaah dokumen
dan wawancara
mendalam Mudahsul
it dikelola, dengan
penjelasan
1 Kesukaran-
kesukaran teknis
Persyaratan teknis yang mempe ngaruhi pencapaian tujuan kebija
kan termasuk biaya penentuan indikator, dan pemahaman teori
kausal, serta penggunaan teknologi
Dokumen Wawancara
mendalam
Ada tidak, dengan
penjelasan
2. Keragaman
perilaku yang akan
diatur Semakin beragam perilaku yang
diatur layanan yang diberikan, semakin sulit membat peraturan
yang tegas dan jelas. Dokumen
Wawancara mendalam
Banyakse dikit,
dengan penjelasan
3 kelompok
sasaran Persentase jumlah kelompok
sasaran diabanding jumlah penduduk. Semakin kecil
jumlahnya semakin mudah dikelola
Dokumen Wawancara
mendalam Besar
sedikit dengan
penjelasan
4 Lingkup perubahan
adalah jumlah total orang yg menjadi kelompok sasaran dan
jumlah perubahan yg dituntut dari mereka.
Dokumen Wawancara
mendalam Bisatidak
dikelola dengan
penjelasan
B. Statutory
Variables Faktor yang mengacu kepada
kebijakan itu sendiri seperti kemampuan kebijakan
menstrukturkan proses implementasinya,
Telaah dokumen
dan wawancara
mendalam Adatidak,
dengan penjelasan
1 kejelasan
dan konsis Tujuan tujuan resmi yang
dirumuskan secara cermat dan Dokumen
Wawancara Jelastidak
,dengan