Persediaan Inventories IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES - continued

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 disajikan dalam Rupiah expressed in Rupiah 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan 3. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES - continued s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing s. Foreign Currency Transaction and Balance t. Laba per Saham t. Earnings per Share u. Program Liabilitas Imbalan Pasca Kerja u. Program Liabilities on Employee Benefit Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the last prevailing rates as of such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations. Rp 13.436 13.795 Resulting gains or losses on foreign exchanges are charged to current years income. Foreign The Company and its subsidiaries calculate and record the post- retirement benefits to employees in accordance with the Labour Law. 132003. There is no funding set aside by the Company in connection with the post-employment benefits. Laba atau rugi kurs dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan sebagai berikut : Rp Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah menggunakan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Perusahaan menerapkan PSAK 10 Revisi 2010, “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Perusahaan mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya. Penerapan PSAK revisi ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. 2015 Perusahaan dan entitas anak menghitung dan mencatat imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang- Undang Ketenagakerjaan No. 132003. Tidak ada pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. 1 USD The operating profit and net provit per share are calculated by dividing operatng profit and net profit by the weighted average amount of the outstanding shares during the years. Effective January 1, 2015, the Company has adopted PSAK No.24 Revised 2013, Emmployee Benefits. PSAK No. 24 Revised 2013,among other, removes the corridor mechanism in calculating actuarial gains or losses which recognized as income or expense in profit or loss. Actuarial gains or losses are recognized directly though other comprehensive income. The Company has adopted PSAK 10 Revised 2010, “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, which describes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the inancial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. The Company considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency, if indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgments to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. Mata Uang Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No.24 Revisi 2013, Imbalan Kerja. PSAK No.24 Revisi 2013, antara lain menghapus mekanisme koridor dalam menghitung keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui sebagai penghasilan atau beban dalam laba rugi. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui secara langsung melalui hasil penghasilan komprehensif lain. Asing Jumlah yang diakui sebagai liabilitas untuk imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Amount recognized as a liability for post-employment benefits in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation adjusted for actuarial gains and losses and unrecognized past service cost not yet recognized. Laba usaha dan laba bersih per saham masing-masing dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 2016 Currency Bank Indonesias midle rates of exchange at the statement of financial position date are : 1 USD 20 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 For The Years Ended December 31, 2016 and 2015 disajikan dalam Rupiah expressed in Rupiah 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan 3. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES - continued v. Informasi Segmen v. Business Segment Information Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: Operating segment is a component of the entity: a a b b c c Available financial information that can be separated w. Transaksi Dengan Pihak Berelasi w. Transaction with Related Parties 1. 1 a a b b has significant influence over the reporting entity; or c c PSAK No. 5 Revised 2009 requires that the operating segments are identified based on internal reports about components of the Company and its subsidiaries are regularly reviewed by operational management decision in order to allocate resources and assess the performance of operating segments. While the previous standard requires the Company and its subsidiaries identified two segments business and geographical using the approach to risk and return. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: Involved in business activities which earn income and create expense including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity; The revenue from operations are reviewed regularly by operational decision makers to make decisions about the resources allocated to the segment and assess its performance; and has control or joint control over the reporting entity; is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. The Company applied PSAK No. 7 Revised 2010. “Related party Disclosure” The revised PSAK requires disclosure of related party relationship, transactions and outstanding balances, including commitments in the consolidated financial statements. There was no significant impact from the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial statements. Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 Revisi 2010. “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk dimana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di tahun sebelumnya. PSAK 5 Revisi 2009 mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional ”dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan dan entitas anak mengidentifikasi dua segmen bisnis dan geografis menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama; Segment information is prepared in accordance with the accounting policies adopted in the preparation and presentation of consolidated financial statements. Information used by operational management in order to generate resources and assess the performance of operating segments focused on the category of each product, which is almost the same as the business segment information is reported in the previous year. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan 21