Propilen Oksida Kegunaan Produk Proses Pembuatan Propilen Oksida

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Propilen Oksida

Nama lain dari propilen oksida adalah metiloksirana, mempunyai stuktur CH 3 CHCH 2 O. Propilen oksida adalah zat yang sangat reaktif untuk enangkap cincin oksirane bersuku 3. Ikatan C – C dan C - memiliki panjang yang pertama ditemui sekitar 144 – 147 pikometer Kirk Orthmer, 1949. Propilen oksida adalah hasil kimia organik yang umum digunakn untuk reaksi intermediate dalam menghasilkan polieter poliol, propilen glikol, alkanolamin, glikol eter dan turunan – turunan lainnya.

2.2 Kegunaan Produk

Kegunaan utama dari propilen oksida ini meliputi untuk pembuatan flexile foams 48 dan propilen glikol 25 dan sisanya digunakan untuk pembuatan polipropilen glikol, pemurnian campuaran komponen organik silikon, desinfektan minyak mentah dan produk petroleum, sterilisasi alat-alat kedokteran dan disinfektan makanan dan untuk menstabilkan organik halogen.

2.3 Proses Pembuatan Propilen Oksida

Sebenarnya metode pembuatan propilen oksida sangat banyak. Namun yang telah diterapkan secara komersial pada industri adalah sebagai berikut: 1. Prose Asa Paracetic. Proses ini dikembanhkan oleh Japanese Daicel Ltd. Asetaldehid, etilasetat, katalis logamdan udaa dicampur dalam gas sparged reactor menghasilkan asam parasetat. Hasil dipekatkan menjadi sekitar 30 dan diumpankan ke reaktor eopoksidasi: O O O CH 2 = CHCH 3 + CH 3 COOH CH 3 CH – CH 2 + CH 3 COH Propilen Etilasetat Propilen Oksida As. Asetat Universitas Sumatera Utara H + Propilen oksida dan asam oksida terbentuk dalam gas sparger tray-tower reaktor, propilen, asam asetat dan etil asetat dipisahkan dengan destilasi. 2. Prosea Hidrogen Peroksida Reaksi oksidasi propilen menjadi propilen oksida dengan hidrogen peroksida adalah sebagai berikut: O CH 2 =CHCH 3 + H 2 O 2 CH 3 CH – CH 2 + H 2 O Propilen Propilen Oksida Bayer dan Degusa mengembangkan proses propilen oksida dengan bahan baku pembantu hidroperoksida dan propionik. Reaksi pembentukan paracid peroxypropionic diikuti epoksidasi propilen: O CH 3 CH 2 COH + H 2 O 2 CH 3 CH 2 COOH + H 2 O Propionik O O CH 3 CH 2 COOH+H 2 O+ CH 3 CH=CH 2 CH 3 CH–CH 2 + CH 3 CH 3 CH 2 COH Peroksipropionik Propilen Propilenoksida As.Propionat Oksidasi asam propionat dilaukan dalam solvent iner dengan katalis asam diikuti dengan pemekatan paracid dari epoksidasi propilen dalam reaktor. Propilen oksidasi dan hasil samping dengan destilasi, asam diumpankan ke tahap pertama. Oksida yang dihasilkam dai proses ini sekitar 80 Kirk Orthmer, 1949. 3. Proses Klorohidrin Dow Chemical Proses ini merupakan suatu proses pembuatan propilen oksida dimana tahap – tahap proses nya adalah klorohidrasi propilen dengan klorohidrin dengan CaOH 2 reaksinya adalah: Solven Universitas Sumatera Utara O CH 2 =CHCH 3 + Cl 2 + H 2 O CH 3 CHCH 2 Cl + HCl Propilen Propilen Klorihidrin O O CH 3 CHCH 2 Cl + ½ CaOH 2 CH 3 CH 2 CH 2 + ½CaCl 2 + H 2 O Propilen Oksida Propilen, klorin adan air dialirkan ke klorohidrinasi tower dasar dengan jumlah air yang berlebihan. Keluaran menara merupakan larutan propilen klorohidrin. Temperatur reaksi klorohidrin sekitar 40 – 90 o C.Tekanan atmosferik atau sedikit diatasnya. Hasil yang diperoleh dari propilen klorohidrin dalah 87–90. Selain itu juga terbentuk propilen diklorida. Larutan propilen diepoksidasi dalam reaktor lime milk menjadi propilen oksida. Keluar dari reaktor,propilen oksida dimurnikan dengan menggunakan dua menara destilasi. 4. Proses Hidroperoksida. Proses ini dikebangkan oleh Halcon Internaional dan Atlantic Richfield Coorporation. Prosesnya adalah sebagai berikut RH + O 2 ROOH O ROOH + CH 3 -CH=CH 2 CH 3 CH – CH 2 + ROH Dewasa ini etilbenzen dan isobutana telah digunakan pada industri sebagai bahan pembantu. Isobutana teroksidasi menjadi butilhidroperoksida tersier. CH 3 3 CH + O 2 CH 3 3 COOH Sedikit butillkohol tersier juga terbentuk. Tahap berikut adalah epoksidasi propilen dengan adanya katalis logam. O CH 3 3 COOH + CH 3 CH=CH 2 CH 3 CH-CH 2 + CH 3 COH Butil hidroperoksida Propilen Propilen oksida Tertbutil Alkhol Universitas Sumatera Utara Reaksi berlangsung pada fase cair dengan tekanan 25 – 45 atm dan suhu 95 – 110 C waktu tinggal sekitar 2 jam serta konversi terhadap TBHP mencapai 100 Kirk Orthmer, 1949 . Dari bermacam – macam proses pembuatan propilen oksida yang telah diuraikan di atas, maka dalam perancangan ini dipilih proses hidroperoksida dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Konversi lebih tinggi dan menghasilkan hasil samping yang mempunyai nilai tinggi. 2. Reaksi yang terjadi dan prosesnya relatif sederhana sehingga memudahkan dalam penerapan teknologi dan perancangannya. 3. Bahan baku yang relatif mudah diperoleh. 2.4 Sifat-sifat bahan baku, bahan pembantu dan produk 2.4.1 Bahan Baku