Hasil Pengujian Impak Hasil Pengujian

Radhakrishna 2007 fluiditas dan densitas dari komposit turun, dimana kekerasan meningkat dengat meningkatnya persentase partikel fly ash.

4.4.2. Hasil Pengujian Kekerasan

Pengujian kekerasan dilakukan terhadap sampel Metal Matrix Composite MMC untuk variasi 2,5, 5, 7,5, 10, 12,5 fly ash menggunakan metode pengujian Brinell dengan beban sebesar 500 kg dan menggunakan standart pengujian ASTM E-10. Hasil pengujian kekerasan yang diperoleh seperti diperlihatkan pada gambar 4.5. Gambar 4.5 Komposisi fly Ash temperature 760 o C Vs Kekerasan Gambar diatas memperlihatkan bahwa penambahan palm oil fly ash pada aluminium A356 pada pembuatan Metal Matrix Composite MMC dapat meningkatkan nilai kekerasan hal ini terlihat pada komposisi 2,5 hingga 12,5 fly ash. Pada penelitian ini nilai kekerasan maksimum dicapai pada komposisi 10 fly ash sebesar 82,6 BHN. Menurut Chaudhury,dkk 2004 kekerasan komposit lebih besar dari alloy dasarnya, yang dapat ditujukan kepada keberadaan densitas dislokasi yang lebih tinggi di dalam matrik yang diakibatkan perbedaan sifat thermal diantara matrik dan dispersoid.

4.4.3. Hasil Pengujian Impak

Pengujian impak dilakukan pada sampel uji dengan menggunakan metode charpy dan menggunakan standart pengujian dari Annual book of ASTM Vol.14.01 E23M-00a , pengujian impak dilakukan untuk mengetahui ketangguhan material K ekerasanBHN fly ash 48 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MMC yang dinyatakan dalam energy joule yang diserap sampel uji pada saat pengujian dan nilai impak K dalam joulemm². 1. Spesimen I 96 Al, 2,5 fly ash. Foto Sampel uji impak sebelum, setelah patah dan penampang patahan diperlihatkan pada gambar 4.6. Gambar 4.6 a Sampel impak sebelum di uji, b Sampel impak setelah di uji, c Penampang patahan Maka dapat dicari energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel sebagai berikut : E = P.D cos b -cos a Dimana : E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule P = Berat pendulum X gravitasi yaitu harganya ditetapkan 251,3 N D = Jarak lengan pengayun yaitu 0,6495 meter Cos = Sudut akhir pemukulan 134,17° Cos = Sudut awal pemukulan yaitu konstan 147° E = P.D cos b - cos a = 251,3 N . 0,6495 m cos 134,17° - cos 147° = 163,2 Nm 0,142 = 23,17 joule a c b 49 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sedangkan untuk mendapatkan nilai impaknya maka dapat diketahui dengan menggunakan rumus : K = Dimana : K = Nilai impak joulemm² E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule A = Luas penampang sampel mm² K = = = 0,231 joulemm² 2. Spesimen II 93,5 Al, 5 fly ash. Foto Sampel uji impak sebelum, setelah patah dan penampang patahan diperlihatkan pada gambar 4.7. Gambar 4.7 a Sampel impak sebelum di uji, b Sampel impak setelah di uji, c Penampang patahan Maka dapat dicari energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel sebagai berikut : E = P.D cos b -cos a Dimana : E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule P = Berat pendulum X gravitasi yaitu harganya ditetapkan 251,3 N D = Jarak lengan pengayun yaitu 0,6495 meter a c b 50 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Cos = Sudut akhir pemukulan 134° Cos = Sudut awal pemukulan yaitu konstan 147° E = P.D cos b - cos a = 251,3 N . 0,6495 m cos 134° - cos 147° = 163,2 Nm 0,144 = 23,5 joule Sedangkan untuk mendapatkan nilai impaknya maka dapat diketahui dengan menggunakan rumus : K = Dimana : K = Nilai impak joulemm² E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule A = Luas penampang sampel mm² K = = = 0,235 joulemm² 3. Spesimen III 91 Al, 7,5 fly ash. Foto Sampel uji impak sebelum, setelah patah dan penampang patahan diperlihatkan pada gambar 4.8. Gambar 4.8 a Sampel impak sebelum di uji, b Sampel impak setelah di uji, c Penampang patahan a c b 51 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Maka dapat dicari energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel sebagai berikut : E = P.D cos b -cos a Dimana : E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule P = Berat pendulum X gravitasi yaitu harganya ditetapkan 251,3 N D = Jarak lengan pengayun yaitu 0,6495 meter Cos = Sudut akhir pemukulan 133,67° Cos = Sudut awal pemukulan yaitu konstan 147° E = P.D cos b - cos a = 251,3 N . 0,6495 m cos 133,67° - cos 147° = 163,2 Nm 0,148 = 24,15 joule Sedangkan untuk mendapatkan nilai impaknya maka dapat diketahui dengan menggunakan rumus : K = Dimana : K = Nilai impak joulemm² E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule A = Luas penampang sampel mm² K = = = 0,242 joulemm² 52 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Spesimen IV 88,5 Al, 10 fly ash. Foto Sampel uji impak sebelum, setelah patah dan penampang patahan diperlihatkan pada gambar 4.9. Gambar 4.9 a Sampel impak sebelum di uji, b Sampel impak setelah di uji, c Penampang patahan Maka dapat dicari energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel sebagai berikut : E = P.D cos b -cos a Dimana : E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule P = Berat pendulum X gravitasi yaitu harganya ditetapkan 251,3 N D = Jarak lengan pengayun yaitu 0,6495 meter Cos = Sudut akhir pemukulan 133,50° Cos = Sudut awal pemukulan yaitu konstan 147° E = P.D cos b - cos a = 251,3 N . 0,6495 m cos 133,50° - cos 147° = 163,2 Nm 0,15 = 24,48 joule Sedangkan untuk mendapatkan nilai impaknya maka dapat diketahui dengan menggunakan rumus : K = Dimana : K = Nilai impak joulemm² a c b 53 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule A = Luas penampang sampel mm² K = = = 0,245 joulemm² 5. Spesimen V 86 Al, 12,5 fly ash. Foto Sampel uji impak sebelum, setelah patah dan penampang patahan diperlihatkan pada gambar 4.10. Gambar 4.10 a Sampel impak sebelum di uji, b Sampel impak setelah di uji, c Penampang patahan Maka dapat dicari energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel sebagai berikut : E = P.D cos b -cos a Dimana : E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule P = Berat pendulum X gravitasi yaitu harganya ditetapkan 251,3 N D = Jarak lengan pengayun yaitu 0,6495 meter Cos = Sudut akhir pemukulan 133,83° Cos = Sudut awal pemukulan yaitu konstan 147° a c b 54 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA E = P.D cos b - cos a = 251,3 N . 0,6495 m cos 133,83° - cos 147° = 163,2 Nm 0,146 = 23,82 joule Sedangkan untuk mendapatkan nilai impaknya maka dapat diketahui dengan menggunakan rumus : K = Dimana : K = Nilai impak joulemm² E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule A = Luas penampang sampel mm² K = = = 0,238 joulemm 6. Spesimen raw material Foto Sampel uji impak sebelum, setelah patah dan penampang patahan diperlihatkan pada gambar 4.11. Gambar 4.11 a Sampel impak sebelum di uji, b Sampel impak setelah di uji, c Penampang patahan a c b 55 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Maka dapat dicari energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel sebagai berikut : E = P.D cos b -cos a Dimana : E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule P = Berat pendulum X gravitasi yaitu harganya ditetapkan 251,3 N D = Jarak lengan pengayun yaitu 0,6495 meter Cos = Sudut akhir pemukulan 133° Cos = Sudut awal pemukulan yaitu konstan 147° E = P.D cos b - cos a = 251,3 N . 0,6495 m cos 133° - cos 147° = 163,2 Nm 0,155 = 25,29 joule Sedangkan untuk mendapatkan nilai impaknya maka dapat diketahui dengan menggunakan rumus : K = Dimana : K = Nilai impak joulemm² E = Energi yang dibutuhkan untuk mematahkan sampel joule A = Luas penampang sampel mm² K = = = 0,253 joulemm Maka energi yang di serap sampel uji jika dibuat dalam bentuk grafik akan terlihat seperti gambar 4.12. 56 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 4.12 Grafik Komposisi fly ash Vs energi yang diserap Hasil Pengujian impak memperlihatkan bahwa penambahan fly ash akan menurunkan kekuatan impak pada material MMC, karena energi yang diperoleh pada raw material adalah 25,29 joule sedangkan energi impak yang paling kecil didapat pada variasi 2,5 fly ash yaitu 23,17 joule dan energi yang paling besar yang didapat pada variasi 10 fly ash yaitu 24,48 joule. Jadi nilai energi yang turun tidak terlalu signifikan yaitu sekitar 2,12 joule dibandingkan dengan variasi 2,5 fly ash, dan 0,81 joule dibandingkan dengan variasi 10 fly ash. Pada setiap material tren penurunan energi impak ini tidaklah konstan hal ini disebabkan karena distribusi fly ash yang terdapat pada material MMC kurang homogen. Selain itu nilai impak K dapat dinyatakan dalam satuan joulemm². Grafik nilai impak dapat dilihat pada gambar 4.13. Gambar 4.13 Grafik Komposisi fly ash Vs Nilai impak fly ash Ene rgi j o u le Nil a i jou le mm² fly ash 57 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.4.4. Hasil Pengujian Tarik Tensil Test Metal Matrix Composite Variasi Komposisi

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Heat Treatment Terhadap Sifat Mekanik Dan Mikrostruktur Material Metal Matrix Composite Aluminium – Palm Oil Fly Ash Menggunakan Metode Cetrifugal Casting

1 44 106

Studi Eksperimental Pengaruh Persentase Palm Oil Fly Ash ( POFA ) Terhadap Kekerasan Dan Mikrostruktur Metal Matrix Composite ( MMC ) Menggunakan Metode Centrifugal Casting

1 40 105

Analisa Pengaruh Heat Treatment Terhadap Sifat Mekanik Dan Mikrostruktur Material Metal Matrix Composite Aluminium – Palm Oil Fly Ash Menggunakan Metode Cetrifugal Casting

0 0 21

Analisa Pengaruh Heat Treatment Terhadap Sifat Mekanik Dan Mikrostruktur Material Metal Matrix Composite Aluminium – Palm Oil Fly Ash Menggunakan Metode Cetrifugal Casting

0 0 6

Analisa Pengaruh Heat Treatment Terhadap Sifat Mekanik Dan Mikrostruktur Material Metal Matrix Composite Aluminium – Palm Oil Fly Ash Menggunakan Metode Cetrifugal Casting

0 0 28

Studi Eksperimental Pengaruh Persentase Palm Oil Fly Ash ( POFA ) Terhadap Kekerasan Dan Mikrostruktur Metal Matrix Composite ( MMC ) Menggunakan Metode Centrifugal Casting

0 0 21

Studi Eksperimental Pengaruh Persentase Palm Oil Fly Ash ( POFA ) Terhadap Kekerasan Dan Mikrostruktur Metal Matrix Composite ( MMC ) Menggunakan Metode Centrifugal Casting

0 0 2

Studi Eksperimental Pengaruh Persentase Palm Oil Fly Ash ( POFA ) Terhadap Kekerasan Dan Mikrostruktur Metal Matrix Composite ( MMC ) Menggunakan Metode Centrifugal Casting

0 0 21

Studi Eksperimental Pengaruh Persentase Palm Oil Fly Ash ( POFA ) Terhadap Kekerasan Dan Mikrostruktur Metal Matrix Composite ( MMC ) Menggunakan Metode Centrifugal Casting

0 0 3

Studi Eksperimental Pengaruh Persentase Palm Oil Fly Ash ( POFA ) Terhadap Kekerasan Dan Mikrostruktur Metal Matrix Composite ( MMC ) Menggunakan Metode Centrifugal Casting

0 0 4