melebur Aluminium murni hingga cair kemudian memasukkan komposit ke dalam aluminium cair tersebut dan diaduk dengan kecepatan dan waktu tertentu.
Dan seperti yang kita ketahui sudah banyak penelitian tentang metal matrix composite ini seperti Zulfikar 2012 meneliti sifat fisis dan mekanis
komposit aluminium-fly ash dengan fraksi berat fly ash dengan temperatur sintering didapat fraksi berat penguat fly ash berpengaruh terhadap sifat fisis dan
mekanis Al-MMCs, karena penambahan fly ash akan memperkuat ikatan antar partikel bila penguat fly ash sampai 5 tetapi sifat fisis akan turun bila fly ash
ditambah sampai 7,5. Kemudian Agus Suprihanto, Budi Setyana 2006 meneliti pengujian mekanik dan fisik pada metal matrix composite MMC
aluminium-fly ash dengan persentase fly ash 5, 10, 15 . Hasil penelitian menunjukkan penambahan 5, 10, 15 fly ash meningkatkan harga kekerasan
sebesar 10,76, 19,85, 30,02 dan kekuatan tariknya juga meningkat sebesar 16,13, 15,06, 14,02 serta pengujian mikrografi menunjukkan semakin
banyaknya jumlah fly ash pada matriks aluminium seiring dengan penambahan persentasenya dan persebarannya tidak merata.
Palm Oil Fly Ash merupakan sisa hasil pembakaran yang terjadi di ruang bakar boiler dimana satu unit Pabrik Kelapa Sawit kapasitas 30 tonjam paling
tidak membutuhkan 3 ton bahan bakar cangkang dan fiber setiap jamnya jika terdapat sisa hasil pembakaran maka dapat kita bayangkan betapa banyaknya
Palm Oil Fly Ash yang dihasilkan dalam sehari,sebulan, dan seterusnya. Palm Oil Fly Ash ini sangat mudah kita jumpai di pabrik-pabrik kelapa sawit yang ada di
sumatera utara dan dikategorikan sebagai limbah karena jarang sekali dimanfaatkan atas pertimbangan inilah penulis ingin meneliti tentang pengaruh
komposisi berat palm oil fly ash sebagai pemerkuat dalam pembuatan metal matrix composite MMC.
1.2 Perumusan Masalah.
Permasalahan yang akan menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini adalah melakukan Peleburan menggunakan metode stir casting dan menganalisa
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengaruh penambahan Palm oil fly ash sebagai partikel penguat terhadap sifat mekaniknya Aluminium.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuat Metal Matriks Composite Aluminium – Palm oil fly ash dengan metode stir casting.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara terperinci , penelitian ini memiliki tujuan khusus yang terdiri atas beberapa poin yaitu :
1. Mengetahui proses pembuatan Metal Matriks Composite Aluminium-Palm
Oil Fly Ash dengan metode stir casting. 2.
Mendapatkan persentase berat percampuran yang baik antara fly ash palm oil dengan aluminium dalam pembuatan metal matrix composite MMC
3. Mengetahui pengaruh jumlah palm oil fly ash terhadap mikrostruktur,
impak, kekerasan dari aluminium yang telah dilebur kembali dengan penambahan palm oil fly ash.
1.4 Batasan Masalah
Dengan melihat begitu banyaknya faktor yang terdapat dalam pengecoran aluminium palm oil fly ash ini, penulis membuat batasan masalah agar tujuan dan
target penelitian dapat dicapai sesuai perencanaan. Batasan masalah penelitian ini adalah :
1. Pembuatan coran Aluminium palm oil fly ash dengan menggunakan
metode stir casting hanya dibatasi dengan menggunakan variasi persentase berat fly ash yaitu 2,5, 5, 7,5, 10, 12,5 dan dengan kecepatan
pengadukan konstan. 2.
Pengamatan struktur mikro setelah dilakukan proses pengecoran. 3.
Pengujian sifat mekanis setelah dilakukan proses pengecoran meliputi uji kekerasan, impak dan uji tarik.
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.5 Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini menggunakan metode penganalisaan dengan hasil uji. Kemudian hasil akan disajikan kedalam tulisan yang terdiri dari 5 bab.
Bab I : Pendahuluan Bab ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai Tugas Akhir yang meliputi,
pembahasan tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
Bab 2 : Tinjauan Pustaka Berisikan landasan teori dan studi literatur yang berkaitan dengan pokok
permasalahan serta metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisa persoalan.
Bab 3 : Metodologi Penelitian Berisikan metode pembuatan Metal matriks composite menggunakan Aluminium
sebagai matrix dan fly ash sebagai penguat. Berisi juga spesifikasi dari bahan yang digunakan dan jumlah campuran yang digunakan dalam proses pembuatan
serta berisi langkah-langkah pengujian yang digunakan dalam pengamatan Bab 4 : Analisa Data dan Pembahasan
Berisikan penyajian hasil yang diperoleh dari uji impak, uji kekerasan, uji tarik dan hasil pengamatan foto mikro.
Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Berisikan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan saran untuk penelitian
selanjutnya. Daftar Pustaka
Lampiran
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aluminium
Aluminium merupakan logam non-ferrous dan merupakan logam kedua terbesar yang dipergunakan oleh industri komponen setelah baja. Kelebihan dari
logam Aluminium adalah memiliki berat sepertiga dari berat baja ρ: 2,7 gcm
3
, memiliki konduktifitas panas dan listrik yang baik, ratio kekuatan dan berat yang
tinggi, tahan terhadap korosi, memiliki sifat formability yang baik serta mudah dicetak. Aluminium merupakan salah satu material yang sangat banyak
dipergunakan dalam bidang teknik, namun sangat jarang dipergunakan dalam kondisi Aluminium murni. Aluminium yang dijumpai dalam bidang teknik
kebanyakan dalam bentuk alloy dengan unsur penambah utama seperti Silikon, Copper, Magnesium, Iron, Mangan dan Zincum Nadca, 1997.
Secara umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur.
Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam
logam. Namun, kekuatan bahan paduan Aluminium tidak hanya bergantung pada konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya
hingga Aluminium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya Makalah Aluminium, 2009.
Aluminium sekrap yang selama ini memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah jika dibandingkan dengan Aluminium murni dikarenakan proses
pegecoran yang tidak sempurna. Aluminium sekrap telah digunakan untuk pembuatan sudu impeller dan brake disc melalui proses pengecoran, dimana
hasilnya bagus dengan casting yield 73,59 untuk impeller dan 85,1 untuk disc brake Abolarin,etl, 2007.
Pengecoran Aluminium akan berakibat penurunan sifat mekanis tarik dan impak dari logam, yang terjadi akibat peningkatan porositas
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA