4.4.4. Hasil Pengujian Tarik Tensil Test Metal Matrix Composite Variasi Komposisi
Pengujian tarik tensile test dilakukan pada sampel metal matrix
composite MMC yang dibuat menggunakan metode stir casting untuk mengetahui kekuatan tarik maksium, yield juga elongation material tersebut.
Bentuk dari spesimen pengujian tarik sudah mempunyai standar dengan menggunakan standar dari Annual book of ASTM Vol.3 E8M-00b. Gambar
spesimen pengujian tarik dapat dilihat pada gambar 4.14
. Gambar 4.14 a Sampel uji tarik sebelum ditarik, b Sampel sesudah ditarik
1. Spesimen I 96 Al, 2,5 fly ash.
Dari kurva pengujian tarik spesimen I dengan variasi 96 Al, 2,5 fly ash, 1,5 terlihat beban ultimate P
u
mempunyai nilai 1375 kgf, beban fracture P
f
mempunyai nilai 1300 kgf dan beban yeild P
y
mempunyai nilai 1100 kgf.
Kurva hasil pengujian tarik spesimen I dengan variasi 96 Al, 2,5 fly ash, 1,5dapat dilihat pada gambar 4.15.
b a
58
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.15. Kurva Hasil uji tarik 2,5 Fly ash
2. Spesimen II 93,5 Al, 5 fly ash.
Dari kurva pengujian tarik spesimen II dengan variasi 93,5 Al, 5 fly ash, 1,5 terlihat beban ultimate P
u
mempunyai nilai 1700 kgf, beban fracture P
f
mempunyai nilai 1675 kgf dan beban yeild P
y
mempunyai nilai 1600 kgf.
Kurva hasil pengujian tarik spesimen I dengan variasi 93,5 Al, 5 fly ash, 1,5 dapat dilihat pada gambar 4.16.
Gambar 4.16. Kurva Hasil uji tarik 5 Fly ash 3.
Spesimen III 91 Al, 7,5 fly ash. Dari kurva pengujian tarik spesimen III dengan variasi 91 Al, 7,5 fly
ash, 1,5 terlihat beban ultimate P
u
mempunyai nilai 1500 kgf, beban fracture P
f
mempunyai nilai 1400 kgf dan beban yeild P
y
mempunyai nilai 1100 kgf.
Kurva hasil pengujian tarik spesimen I dengan variasi 91 Al, 7,5 fly ash, 1,5 dapat dilihat pada gambar 4.17
1675 1700
1600 1300
1375 1100
59
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
. Gambar 4.17. Kurva Hasil uji tarik 7,5 Fly ash
4. Spesimen IV 88,5 Al, 10 fly ash.
Dari kurva pengujian tarik spesimen IV dengan variasi 88,5 Al, 10 fly ash, 1,5 terlihat beban ultimate P
u
mempunyai nilai 1300 kgf, beban fracture P
f
mempunyai nilai 1275 kgf dan beban yeild P
y
mempunyai nilai 900 kgf.
Kurva hasil pengujian tarik spesimen I dengan variasi 88,5 Al, 10 fly ash, 1,5 dapat dilihat pada gambar 4.18.
Gambar 4.18. Kurva Hasil uji tarik 10 Fly ash 5.
Spesimen IV 86 Al, 12,5 fly ash. Dari kurva pengujian tarik spesimen V dengan variasi 86 Al, 12,5 fly
ash, 1,5 terlihat beban ultimate P
u
mempunyai nilai 1050 kgf, beban fracture P
f
mempunyai nilai 1000 kgf dan beban yeild P
y
mempunyai nilai 900 kgf.
1400 1500
1100
1275 900
1300
60
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kurva hasil pengujian tarik spesimen I dengan variasi 86 Al, 12,5 fly ash, 1,5 dapat dilihat pada gambar 4.19.
Gambar 4.19. Kurva Hasil uji tarik 12,5 Fly ash 6.
Spesimen Raw material Al-si Dari kurva pengujian tarik specimen raw material Al-si dengan variasi
terlihat beban ultimate P
u
mempunyai nilai 1500 kgf, beban fracture P
f
mempunyai nilai 1400 kgf dan beban yeild P
y
mempunyai nilai 1100 kgf. Kurva hasil pengujian tarik spesimen raw material Al-si dapat dilihat pada
gambar 4.20.
Gambar 4.20. Kurva Hasil uji tarik Raw material Al-si
1000 1050
900
1400 1100
1500
61
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Tegangan σ