a. Tegangan σ
Tegangan pada uji tarik merupakan berat beban P dibagi dengan luas penampang A pada sepesimen. Maka hasil perhitungan tegangan pada untuk
setiap spesimennya sama. Dapat dihitung dengan persamaan berikut :
A P
Dimana : σ = Tegangan MPa
P = Beban pada waktu pengujian kgf A = Luas penampang mm
2
Berikut adalah nilai tegangan tarik tensile strength,tegangan patah fracture stress, tegangan mulur yield stress untuk masing-masing spesimen adalah :
1. Spesimen I 96 Al, 2,5 Fly ash.
Maka,
4 ,
90 1375
A Pu
u
= 15,21 kgfmm² = 152,1 Mpa
4 ,
90 1300
A Pf
f
= 14,38 kgfmm² = 143,8 Mpa
4 ,
90 1100
A Py
y
= 12,17 kgfmm² = 121,7 Mpa
62
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Spesimen II 93,5 Al, 5 Fly ash.
Maka,
59 ,
105 1700
A Pu
u
= 16,10 kgfmm² = 161 Mpa
59 ,
105 1675
A Pf
f
= 15,86 kgfmm² = 158,6 Mpa
59 ,
105 1600
A Py
y
= 15,15 kgfmm² = 151,5 Mpa
3. Spesimen III 91 Al, 7,5 Fly ash. Maka,
59 ,
92 1500
A Pu
u
= 16,20 kgfmm² = 162 Mpa
59 ,
92 1400
A Pf
f
= 15,15 kgfmm² = 152 Mpa
59 ,
92 1100
A Py
y
63
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
= 11,89 kgfmm² = 118,9 Mpa
3. Spesimen IV 88,5 Al, 10 Fly ash.
Maka,
04 ,
95 1300
A Pu
u
= 13,67 kgfmm² = 136,7 Mpa
04 ,
95 1275
A Pf
f
= 13,42 kgfmm² = 134,2 Mpa
04 ,
95 900
A Py
y
= 9,47 kgfmm² = 94,7 Mpa
4. Spesimen V 86 Al, 12,5 Fly ash.
Maka,
99 ,
101 1050
A Pu
u
= 10,29 kgfmm² = 102,9 Mpa
99 ,
101 1000
A Pf
f
64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
= 9,82 kgfmm² = 98,2 Mpa
99 ,
101 900
A Py
y
= 8,83 kgfmm² = 88,3 Mpa
5. Spesimen Raw Material Al-si.
Maka,
45 ,
104 1500
A Pu
u
= 14,36 kgfmm² = 143,6 Mpa
45 ,
104 1400
A Pf
f
= 13,40 kgfmm² = 134 Mpa
45 ,
104 1100
A Py
y
= 10,53 kgfmm² = 105,3 Mpa
Maka nilai tegangan tarik tensile strength, tegangan patah fracture stress, jika dibuat dalam bentuk grafik akan terlihat seperti gambar 4.21.
65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.21 Grafik hasil uji tarik kekuatan Vs Palm oil fly ash Gambar 4.21 memperlihatkan kekuatan tarik untuk variasi 7,5 ash adalah
yang tertinggi yaitu 162 Mpa sedangkan yang paling rendah variasi 12,5 ash yaitu 102,95 Mpa jika dibandingkan dengan kekuatan tarik raw material sebesar
143,6 Mpa maka terjadi kenaikan sebesar 18,4 Mpa. Sedangkan untuk variasi 12,5 terjadi penurunan kekuatan tarik sebesar 40,65 Mpa ini disebabkan
karena komposisi ash yang dicampur terlalu banyak sehingga distribusi penyebaran ash pada matrik aluminium tidak merata, Pengadukan stirring
yang tidak baik selama stir casting, sifat kemampuan lekat yang jelek dari fly ash terhadap aluminium, serta proses penuangan yang tidak kontinyu dapat
menyebabkan tidak meratanya pencampuran antara fly ash dengan aluminium.
b. Reganganε