ini nantinya membantu peneliti untuk mendapatkan dan mengerti segala informasi saat wawancara berlangsung. Semua hasil wawancara
mendalam dengan informan dapat terhimpun tanpa ada yang tertinggal.
c. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari berbagai literatur data yang ada hubungan dengan penelitian ini. Studi pustaka ataupun literatur
penelitian tersebut yaitu mengenai bisnis multi level marketing PT.Sophie Paris, keanggotan, sejarah muncul dan lahirnya Sophie Martin.
Jenis kepustakaan dapat berupa buku-buku teori, laporan penelitian; skripsi, tesis, disertasi, artikel, opini dari surat kabar atau majalah.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat juga membantu dalam pencarian informasi melalui media online
12
seperti internet.
1.7 Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain
data yang diperoleh dari observasi maupun wawancara sambil lalu ataupun mendalam dilapangan, analisis data juga meliputi pengumpulan hasil pemberitaan yang berasal
dari media massa, buku-buku yang berkaitan dengan Multi Level Marketing.
12
Lihat Bungin 2007:115
Universitas Sumatera Utara
Keseluruhan data yang diperoleh dari lapangan kemudian disusun secara sistematis, sehingga lebih mudah untuk dilihat dan dipahami. Data yang telah disusun
tersebut akan memberikan gambaran yang lebih tegas tentang hasil pengamatan dan peneliti akhirnya menemukan tema-tema yang saling berkaitan. Sehingga dapat
memudahkan peneliti untuk menyajikan data berupa informasi yang terpaparkan secara terperinci dan mendalam. Dengan melakukan cara di atas, peneliti dapat
menarik kesimpulan kesimpulan dari hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
MULTI LEVEL MARKETING DAN PT. SOPHIE PARIS
2.1 Sejarah Lahirnya Bisnis Multi Level Marketing
Multi Level Marketing adalah industri khusus yang agak berbeda dengan cara penjualan konvensional. Istilah Multi Level Marketing merujuk kepada sebuah
bisnis di mana pemasaran produk atau jasa dilakukan oleh individu yang independen, artinya tidak terikat kontrak kerja dengan perusahaan pengelola bisnisnya. Individu
ini lalu membentuk sebuah jaringan kerja untuk memasarkan produk atau jasa. Dari hasil penjualan pribadi dan jaringannya, setiap bulam perusahaan akan
memperhitungkan bonus atau komisi sebagai hasil usahanya. Individu-individu ini yang disebut dengan distributor MLM, akan tetapi ada juga yang menyebutnya
sebagai pengusahamandirianggotamemberdialer MLM dan lain-lain. Secara Harfiah, Multi Level Marketing berarti pemasaran banyak tingkat.
Namun, terkadang MLM disebut juga sebagai network marketing atau pemasaran secara jaringan. Semua artinya sama saja, yaitu pemasaran produk atau jasa oleh
seseorang atau sekelompok orang independen yang membuat jaringan kerjasama bertingkat yang dijual secara langsung. Oleh karena itu, faktor rekrutmen aggota
sangat penting pada sebuah MLM. Jika sebuah MLM ingin maju maka poin
Universitas Sumatera Utara
terpenting terletak pada berapa besar anggotanya dapat merekrut anggota baru sebagai basis pendapatan. Semua penghargaan pada anggota diberikan berdasarkan
kemampuan anggota memperluas jaringan dan besarnya nilai penjualan setiap bulannya.
Multi Level Marketing ini pertama sekali ditemukan oleh dua orang professor pemasaran dari Universitas Chicago pada tahun 1940-an dengan nama
perusahaan Nutrilite. produk pertamanya yang dijual dari perusahaan Nutrilite adalah vitamin dan makanan tambahan. Perusahaan Nutrilite ini merupakan salah satu
perusahaan pertama yang menawarkan konsep bisnis Multi Level Marketing. Wuryando 2010:15-16 mengatakan bahwa dalam perkembangan selanjutnya
perusahaan Nutrilite Product Inc, muncul dengan menggunakan konsep yang sama yakni menerapkan konsep bisnis Multi Level Marketing yaitu menggunakan cara
penjualan bertingkat, dengan modal yang tidak besar, seorang penjual bisa mendapatkan penghasilan yang melalui dua cara. Pertama, keuntungan diperoleh dari
setiap produk makanan tambahan uang berhasil dijual kepada konsumen. Kedua, dalam bentuk potongan harga dari jual produk yang berhasil dijual oleh distributor
yang berhasil direkrut dan dilatih oleh seorang tenaga penjual dari perusahaan. Rancangan yang dibangun oleh perusahaan ini lama kelamaan menarik
minat Rich de Vos dan Jay andel yaitu dua orang pemuda yang berasal dari Michigan untuk bergabung sebagai tenaga penjual. Dalam waktu kurang lebih sembilan tahun
mereka sudaah mendapatkan keuntungan yang banyak dari produk Nutrilite ini. Pada
Universitas Sumatera Utara
perkembangan selanjutnya perusahaan Nutrilite mengalami masalah dari pemerintahan Amerika. Hingga pada akhirnya perusahaan Amway yang
menggunakan konsep bisnis Multi Level Marketing mengambil alih perusahaan Nutrilite, serta mendapat pengakuan dari pemerintahan Amerika Serikat pada tahun
1953. Pada saat konsep bisnis Multi Level Marketing mendapat kelegalannya dari pemerintah Amerika, seorang distributor yang telah cukuo berhasil bernama Dr.
Forrest Shaklee mendirikan perusahaan Multi Level Marketing yang diberi nama Shaklee yang bergerak dalam bidang kesehatan. Pada tahun 1970-an perusahaan
Amway dan Shaklee melakukan ekspansi ke Negara Inggris. Sejak terjadinya ekspansi tersebut, Trecy 2007:5 mengatakan bahwa ribuan
perusahan Multi Level Marketing bermunculan dan beberapa perusahaan yang terkenal seperti Herbalife, dan Neolife masing-masing memiliki 50.000 distributor.
Dalam dunia penjualan langsung, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional, terdapat 3 tiga sistem yang telah berjalan sangat lama, yaitu Single
Level Marketing, system Limited Level, dan Multi Level Marketing yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Semuanya sama-sama membuka peluang berpenghasilan bagi siapa saja yang mau berusaha berdasarkan kerjasama kemitraan
• Landasan bisnisnya sama-sama terdiri dari 3 hal, yaitu merekrut, mendidik, dan memotivasi para mitra usaha yang lazim disebut
Universitas Sumatera Utara
Distributor atau Dealer. Semuanya sama-sama mengenakan biaya pendaftaran keanggotan kepada para Distributordealenya dengan nilai
yang pantas. • Semuanya sama-sama memiliki sejumlah produk barang atau jasa
dengan harga yang masuk akal untuk dijual melalui para DistributorDealer sampai ke tangan konsumen. Berdasarkan volume
penjualan yang dicapai, para Distributor Dealer memperoleh imbalan berupa komisi beserta intensif dan berbagai hadiah yang menarik dalam
jumlah yang besar. • Progaram pemasaran Marketing Plan sederhana dan transparan.
Perbedaannya yaitu bisnis ini memperbolehkan pengusaha memuaskan pelanggan dengan keuntungan lewat jalur yang tidak ada habis-habisnya, sedangakan
dalam bisnis Single Level Marketing pelanggan hanya mendapat keuntungan dari barang yang mereka jual, sedikit komisi, padahal barang yang mereka jual hanya
anggotaikan selisih keuntungan yang tidak begitu besar. Sistem Multi Level Marketing tidak banyak berpengaruh kepada biaya produksi dan harga jual produk
yang dipasarkan, sebab yang dikelola sesungguhnya hanyalah biaya pemasaran dan biayaa produksi. Hal ini disebabkan multi level marketing yang benar dan sah tidak
memasang harga jual yang tinggi atas produk-produknya, karena bagaimanapun mereka tetap barsaing dan perusahaan yang bukan multi level marketing akan
memasarkan produk.
Universitas Sumatera Utara
Keunikan dari multi level marketing ini yaitu pada cara pendistribusian produknya, Karena produk yang dijual oleh multi level marketing ini tidak dapat di
beli ditempat umum seperti di toko, swalayan, dan tempat lainnya. Dengan demikian biaya distribusi menjadi lebih rendah.
2.2 Sejarah Multi Level Marketing di Indonesia