Penyampaian informasi menggunakan bahasa yang kurang baik

untuk menjadi anggota aktif seperti yang pernah dilakukan oleh informan terdahulu. Seperti yang dikatakan oleh salah satu informan yakni: “untuk menjadi member saya tidak mau, saya hanya tertarik untuk membeli saja, karena saya hanya sesekali saja memakai barang-barang seperti itu, itu pun kalau ada acara-acara tertentu. Intinya pada saat butuh dan memang memiliki uang untuk membelinya ya saya pesan dari tetangga saya yang menjadi anggotamember Sophie ataupun member lain yang berkaitan dengan fashion yang saya butuhkan, tapi kalau tidak ada, ya saya tidak paksakan mencari-cari barang yang saya inginkan.” tegas, ibu Nita 48 tahun

4.3 Penyampaian informasi menggunakan bahasa yang kurang baik

Bahasa merupakan alat berkomunikasi dengan orang lain untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari apa yang dibicarakan. Cara berbicara maupun gaya berkomunikasi juga akan sangat menentukan seorang member Sophie dalam merekrut calon downlinenya. Jika bahasa yang digunakan dapat menarik simpati calon downline, maka dapat dipastikan orang tersebut akan masuk dan bergabung menjadi anggotamember. Bahasa pengantar yang dapat digunakan untuk merekrut calon downline ataupun calon member tersebut dapat berupa bahasa daerah maupun bahasa keseharian kita, dimana bahasa tersebut dapat menjalin keakraban kita pada saat pembicaraan berlangsung. Seperti informan yang diteliti yaitu ibu Juliani Telaumbanua, beliau adalah bersuku Nias tapi dengan lancar berbicara dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan Bahasa Batak kepada peneliti, itu merupakan suatu kelebihan yang sangat berguna dalam merekrut calon member. Namun walaupun demikian, bisa fasi berbahasa yang beda dengan suku yang disandangnya lantas tidak mengubah calon member yang hendak direkrutnya, itu disebabkan karena sudah banyak dari calon member tersebut telah mengikuti bisnis jaringan yang lain dan merasa tidak tertarik dengan penjelasan yang disampaikan oleh informan. Tidak hanya itu, karena sering terjadinya penolakan, mengakibatkan para informan ataupun member yang pernah mengikuti bisnis jaringan tersebut terlihat ragu-ragu dan cenderung enggan dalam menawarkan kembali produk Sophie yang diikutinya, bahkan ada dari salah satu informan yang sudah lama menjadi member tersebut sama sekali tidak memiliki downline. Itu terlihat jelas pada saat informan tersebut mengatakan: “tante malas jadinya menawarkan untuk menjadi anggota, karena kebanyakan ditolak, penah dulu nawarin ke teman tante, malahan tante ditertawakan , dibilang bodohlah, buang-buang uang ikut bisnis kayak gitu, itu jadi membuat down saja, ya lamban laun tante hanya nawarin beli saja, tidak menarik untuk menjadi anggota lagi . ya kalau hanya sekedar untuk membeli produk saja mereka masih mau.” tegas tante Lina Dari informasi yang dikatakan oleh informan tersebut dapat kita pastikan kebanyakan dari masyarakat hanya tertarik untuk membeli dan Universitas Sumatera Utara menggunakan saja penikmat produk, dan tidak tertarik untuk menjadi anggota, ini merupakan salah satu main set yang sudah tertanam dari masyarakat bahwa berbisnis jaringan ataupun multi level marketing ini tidak selalu menguntungkan walaupun bila dipikirkan dengan matang lagi menjadi member akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

4.4 Modal dan Sistem Pembayaran Tunai Maupun Kredit