BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ditengah-tengah pergelutan perekonomian dan semakin maraknya krisis moneter pada tahun 1997 yang masih menyisakan begitu banyak kenangan dan
pengalaman kelam bagi dunia usaha kita. Banyak perusahan-perusahaan swasta baik yang bergerak dalam skala usaha besar, menengah, dan kecil sekalipun mengalami
kemerosotan dan akhirnya gulung tikar, tetapi tidak dengan usaha jaringan langsung atau direct selling. Sebuah bisnis yang berdasarkan jaringan atau yang biasa kita
kenal dengan nama MLM Multi Level Marketing saat ini banyak sekali ditemukan di Indonesia. MLM adalah sistem penjualan yang memanfaatkan konsumen sebagai
tenaga penyalur. Menurut data APLI Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia sampai tahun 2013 ada lebih dari 58 perusahaan MLM yang tergabung menjadi
anggota APLI Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia. Tidak hanya sampai disitu saja, hampir di setiap bulannya ada saja perusahaan MLM baru yang membuka
usahanya di Indonesia
1
1
Tiap tahunnya banyak perusahaan yang menggunakan system pemasaran jaringan bermunculan khususnya di Indonesia. Mulai dari perusahaan yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal
dari luar negeri. Saat ini tercatat sekital 58 perusahaan MLM Multi Level Marketing yang ikut terdaftar dalam APLI Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia. Sumber:
http:suksesbisnisrumahan.comtipsdaftar-mlm-indonesia-anggota-apli-2.
, baik perusahaan lokal dalam negeri maupun perusahaan luar negeri. Peter J. Clathier 1996 mendefenisikan atau mengartikan MLM merupakan
suatu cara atau metode menjual barang secara langsung kepada pelanggannya melalui
Universitas Sumatera Utara
jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas yang memperkenalkan para distributor berikutnya.
2
Multi Level Marketing MLM pertama sekali ditemukan oleh dua orang professor pemasaran dari Universitas Chicago pada tahun 1940-an
Untuk memperkenalkan produk MLM biasanya dilakukan tanpa harus beriklan baik di media cetak maupun media elektronik dan tanpa harus
mengeluarkan anggaran yang besar, tetapi hanya dengan menggunakan keahlian distributor untuk memperkenalkan secara langsung produk tersebut dan merekrut
anggota baru.
3
. Produk pertama yang dijual adalah vitamin dan makanan tambahan Nutrilite
4
2
Istilah distributor lepas dan distributor berikutnya dalam bisnis MLM dikenal dengan sebutan upline dan downline. Upline adalah orang yang mengajak dan mendaftarkan seorang sesorang menjadi
anggota atau distributor sebuah perusahaan MLM, sedangkan downline orang yang direkrut untuk bergabung serta memasarkan produk. Downline akan bergerak naik menjadi upline bila dia memiliki
jaringan dibawahnya. Sumber: http:www.lepamk.com201208pengertian -multi-level- marketing_25.html?m=1
. Saat itu, Nutrilite Products Inc merupakan salah satu perusahaan Amerika yang dikenal telah
menggunakan metode penjualan secara bertingkat. Wuryando 2010: 15-16 mengatakan bahwa dalam perkembangan selanjutnya perusahaan MLM Amway
mendapat pengakuan dari pemerintah Amerika Serikat dan mengesahkan kelegalannya sebagai perusahaan MLM, kemudian disusul dengan didirikannya
perusahaan MLM yang bergerak di bidang kesehatan oleh DR. Forrest Shaklee sejitar tahun 1970-an.
3
Sumber: www.APLI.com
4
Artikel tentang sejarah Multi Level Marketing MLM oleh Dwiarko seorang konsultan dan trainer di BrandKita yang begerak di bidang Smart Barnding Personal Brand, company Crand dan Online
Branding dan juga seorang pemilik usaha di bidang konsultan IT. Sumber: http:ekonomi.kompasiana.combisnis20100109sejarah-mlm-dan-jenis-direct-selling-lain
Universitas Sumatera Utara
Di era globalisasi seperti sekarang ini, ribuan perusahaan MLM bermunculan dan menjelma menjadi sebuah industri besar yang menguntungkan.
Dimana produk-produk di berbagai belahan dunia, mulai dari kebutuhan yang berupa produk elektronik serta produk rumah tangga semua dipasarkan dengan cara
pemasaran bertingkat diantaranya, perusahaan yang terkenal seperti Neolife serta Herbalife. Masing-masing perusahaan tersebut memiliki lebih dari 50.000 distributor
Trecy 2007:5, sampai akhirnya bisnis MLM ini mengalami perkembangan yang pesat. WFDSA World Federation of Direct Sellling Association atau yang lebih
dikenal dengan Federasi Dunia Asosiasi Penjualan Langsung, DSA Direct Selling Association atau Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia serta FEDSA Federation
of European Direct Selling Association pernah menyebutkan bahwa setidaknya ada 1300 perusahaan MLM diseluruh dunia, namun belum semua perusahaan yang
menggunakan MLM tersebut terdaftar sebagai anggota APLI, FEDSA, maupun WDFSA Harefa,2000:25.
Di Indonesia, MLM berdiri pada tahun 1986 www.APLI.com, tepatnya di kota Bandung. Perusahaan MLM pertama tersebut ialah PT. Nusantara Sun Chlorella
Tama dan berganti nama dengan CNI Wuryando, 2010. Setelah itu diikuti dengan masuknya Amway, Sophie Martin, Herbalife dan lain-lainnya. Tercatat kurang lebih
ada 176 perusahaan yang akan masuk untuk meramaikan industry MLM di Indonesia
5
5
Sumber: http:www.apli.or.idlist_anggota.php?page=1
. Hal ini tidak terlepas dengan jumlah penduduk Indonesia yang banyaknya
Universitas Sumatera Utara
lebih dari 237 juta jiwa
6
Tabel 1.1 . Berikut ini adalah daftar dari sebagian besar MLM yang
terangkum.
Beberapa Perusahaan MLM yang berkembang di Indonesia NO
NAMA PERUSAHAAN
MEREK PRODUK
NAMA PRODUK
JUMLAH ANGGOTA
AKTIF 1
PT. Orindo Alam Ayu
Oriflame Cosmetic
70.000-80.000
2 PT. Amindoway
Indonesia Amway
Cosmetic, skin care,
Supplement,dll 50.000
3 PT. Sinergiplasindo
Dinamika Sinergiplasindo
Cosmetic, food supplement
40.000
4 PT. Nadja Sukses
Utama Sophie Martin
Paris Fashion,
accesorris, and cosmetic
50.000
5 PT. SolarajaPersada
Jaya Prime New
First World Skin care,
cosmetic, food 500-1000
6
.Sumber:http:www.bps.go.id65tahunSP2010_agregat_data_perProvinsi.pdf
Universitas Sumatera Utara
supplement, body line
6 PT.Kangsen Kenko
Indonesia Kangsen Kenko Cosmetic, health
food 40.000
7 PT. Dura Estetika
Utama Duraskin
Cosmetic 20.000
8 PT. Nusa Selaras
Utama Nu Skin
Cosmetic, food supplement
40.000
9 PT. Avin Indonesia
Avon Cosmetic
55.000 10
PT. Nugra Aloeverindo
Forever Living Cosmetic, skin
care, health care 40.000
Sumber: www.apli.or.idDetilAnggota.asp Dalam proses perkembangannya, MLM memang memberikan kesempatan
bagi setiap orang, yang semula tidak diperhitungkan di dunia perdagangan. Bisnis ini menawarkan kemudahan bagi setiap orang, tanpa terkecuali dengan cara yang
sederhana, untuk menambah penghasilan mereka. MLM memperbolehkan orang berbisnis dengan produk atau jasa yang unik dan inovatif,
7
7
Inovatif menurut etimologi, berasal dari kata innovation yang bermakna ‘pembaharuan’, atau ‘penemuan’. Sumber: http:erzaramdan.blogspot.com201206pengertian-kreativitas-dan-
inovasi.html?m=1.
membawa mereka ke pasar tanpa mengeluarkan biaya iklan di media massa yang sangat besar, tanpa harus
bersaing di toko-toko pengecer lainnya. Suatu metode distribusi eceran dengan
Universitas Sumatera Utara
sentuhan pribadi yang sudah menyebar ke seluruh pelosok dunia. Industri ini akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya kesadaran masyarakat untuk
memperoleh kebebasan financial tanpa harus terikat oleh waktu, yang tidak dijumpai di pasar kerja dalam industry tradisional.
Saat ini, bisnis MLM Multi Level Marketing sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kehadiran MLM ini di Indonesia memungkinkan
bisnis ini menjadi jembatan untuk memperbaiki perekenomian masyarakat ditengah- tengah himpitan ekonomi yang semakin keras dan banyak menimbulkan
pengangguran dimana-mana. Di Indonesia, mendengar kata “pengangguran”
8
Faktor ekonomis dari sebuah MLM bagi masyarakat luas adalah banyak tersedianya lapangan pekerjaan yang berarti mengurangi jumlah pengangguran,
anggotakan penghasilan tambahan bagi masyarakat, serta peluang belajar untuk berbisnis yang gratis. Pada masa krisis, Multi Level Marketing MLM dapat menjadi
substitusi pekerjaan bagi para karyawan yang terimbas korban pemutusan hubungan kerja atau PHK di perusahaan tempatnya bekerja.
bukanlah hal yang baru lagi, tetapi itu merupakan masalah yang masih belum bisa diselesaikan.
Banyak sekali orang yang tidak memperhatikan fakta, bahwa di Amerika Serikat industri Multi Level Marketeing atau MLM yang dikenal sejak tahun 1940-
8
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Universitas Sumatera Utara
an ini terus mengalami perkembangan yang pesat setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, pertumbuhan penduduk dan pengangguran yang terus menerus meningkat
tajam dikarenakan berbagai krisis dan teknologisasi alat-alat produksi tidak sebanding dengan jumlah orang yang mendaftarkan diri sebagai distributor MLM
setiap hari, sehingga perkembangan industry bertingkat jaringanMLM ini cukup menjanjikan.
Akan tetapi, seiring dengan dengan fakta yang berkembang dilapangan, bisnis MLM atau Multi Level Marketing ini tidak berjalan mulus. Hal ini
dikarenakan adanya penyalahgunaan kepentingan oleh pihak-pihak atau orang-orang tertentu untuk memperoleh untung sebesar mungkin dengan tempo waktu yang
singkat. Sebagai contoh kasus yang mengatasnamakan MLM di Indonesia yang telah melakukan penipuan yakni yang biasa kita sebut dengan money game
9
• Kasus Money Game Berkedok Arisan Berantai dan Koperasi yaitu tanpa komoditi sama sekali,contohnya: Yayasan Keluarga Adil Makmur
, seperti MLM yang bertindak melipat gandakan uang dan sudah menyimpang dari aturan. Di
Indonesia sendiri, kasus praktek money game yang berlatarbelakang MLM ini telah banyak dijumpai, ada beberapa perusahaan yang melakukan prakter money game itu,
seperti:
9
Wuryando memberikan sebuah contoh untuk memberikan kita pemahaman dari cara kerja money game yang berkedok MLM. seorang mengeluarkan uang Rp 100.000,- dan mendapat produk senilai
Rp 10.00,- atau tidak mendapatkan produk sama sekali tetapi hanya mendapatkan kartu anggota saja. Seseorang akan mendapatkan produk setelah mencapai jumlah downline tertentu misalnya 200:200.
Uang pendaftaran tidak realistis sebab uang pendaftaran itu yang digunakan untuk membayar bonus- bonus Wuryando 2010:72
Universitas Sumatera Utara
Ongkowijoya YKAMO pada tahun 1987, PT. Sapta Mitra Ekakarya Arisan Danasonic 1995, dan kasus CV. Sukma di Semarang dan CV.
Jamina di Tegal tahun 2008 dimana kedua perusahaan tersebut sama- sama menjanjikan pelunasan kendaraan bermotor.
• Kasus Money Game dan Skema Piramid adalah produk yang dijual setinggi langit namun yang menjadi nilai jual adalah pengembalian
modal hingga minimal 1,5-2 kali lipat dari modal awal bergabung, contohnya: PT. Banyumas Mulia Abadi BMA terjadi pada tahun 1996-
1999, kasus, Higam Net pada tahun 1999, kasus Yayasan Amal Muslim Indonesia YAMI dari Surabaya dalam program naik haji murah dan
system Piramida pada tahun 2000, kasus PT. Cita Hidayat Komunikaputra CHK yang didirikan pada tahun 1998 di Bandung oleh
Dedi Hanurawan yang berkedok MLM melalui produk BBM, Oli, dan SPBU dengan dalih penanaman modal, kasus Bisnis Voucher Pulsa
Handphone, yang berlangsung pada tahun 2004 dengan berkedok MLM karena produk voucher hanya fiktif belaka, kasus PT.Gee Cosmos
Indonesia GCI yang dipimpin Amran Madanatja dengan system money game yang berkedok MLM Multi Level Marketing tahun 2002 dan
beberapa kasus money game lainnya Wuryando 2010:81-83. Berbagai praktek money game itu sempat beroperasi di kalangan masyarakat
Indonesia. Praktek tersebut memakai sistem dan cara kerja MLM, ditambah dengan
Universitas Sumatera Utara
iming-iming mendapatkan keuntungan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat, sehingga membuat, masyarakat tertarik untu mencoba dan mengikutinya. Tuti Nonka
mengatakan bahwa iming-iming yang selalu diberikan oleh perekrut anggota jaringan Multi Level Marketing adalah bahwa orang yang menjalankan bisnis MLM dan sudah
menduduki jajaran top management upline akan bisa pension dalam usia muda, dan tinggal ongkang-ongkang menikmati uang yang terus mengalir masuk dari para
downline.
10
Money Game sendiri berasal dari Kota New York yakni pada tahun 1919 yang didirikan oleh Charles K. Ponzi Wuryando 2010: 69. Perusahaan yang
didirikan oleh Charles K. Ponzi ini bernama The Security and Exchange. Lebih lanjut Wuyando 2010 mengatakan bahwa perusahaan Charles K. Ponzi ini menawarkan
peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan sebesar 50 dalam waktu hanya 3 bulan. Ditambah lagi dengan komisi sebesar 10 bila member berhasil membawa
investor baru. Dalam waktu singkat Charles K.Ponzi dengan mudah berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 15 juta dollar.
Kasus-kasus yang telah disebutkan diatas pada akhirnya membuat nama baik MLM Multi Level Marketing menjadi buruk di masyarakat. Sebahagian dari
masyarakat kehilangan rasa kepercayaannya terhadap perusahaan MLM bahkan masyarakat sudah memandang apriori terhadap perusahaan MLM tersebut.
Masyarakat melihat bahwa MLM itu merupakan perusahaan yang bergerak dalam
10
Sumber: http:tutunonka.wordpress.com20110505bisnis-mlm
Universitas Sumatera Utara
bisnis ajang penipuan dan kebohongan yang kerjanya hanya membohongi orang- orang agar mau bergabung dan masuk dalam perusahaan MLM. Fitzpatrick dalam
Santoso, 2003:126-133 menambahkan beberapa poin mengenai kebohongan yang selalu dilakukan dan ditawarkan oleh para pelaku bisnis MLM Multi Level
Marketing. 1.
MLM adalah bisnis yang menawarkan kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan banyak uang dibandingkan dengan bisnis lain maupun
pekerjaan lainnya. 2.
Network marketing adalah cara baru yang paling populer dan efektif untuk membawa produk ke pasar. Konsumen menyukai membeli produk
dengan cara door-to-door. 3.
Di suatu saat kelak, semua produk akan dijual dengan model MLM. Para pengecer, mall, katalog, dan sebagian besar pengiklanan akan mati
karena MLM. 4.
MLM adalah gaya hidup yang menawarkan kebahagian dan kepuasan. MLM merupakan cara untuk mendapatkan segala kebaikan dalam hidup.
5. Sukses dalam MLM itu mudah. Teman dan saudara adalah prospek.
Mereka yang mencintai dan mendukung anda akan menjadi konsumen anda seumur hidup.
6. Anda dapat melakukan MLM di waktu luang. Sebagai sebuah bisnis,
MLM menawarkan fleksibilitas dan kebebasan mengatru waktu.
Universitas Sumatera Utara
beberapa jam seminggu dapat menghasilakan tambahan pendapatan yang besar dan dapat berkembang menjadi sangat besar sehingga kita tidak
perlu lagi bekerja yang lain. 7.
MLM merupakan pilihan terbaik untuk memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan kemnadirian ekonomi yang nyata.
Dari hal-hal yang dikemukakan diatas, maka dapat dilihat berbagai aspek miring mengenai bisnis jaringan ini. Sehingga lambat-laun semakin menurunkan
minat masyarakat dalam menggeluti bisnis jaringan yaitu MLM atau Multi Level Marketing ini. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
menulis mengenai Berkurangnya Minat Masyarakat Terhadap Usaha Bisnis Jaringan MLM.
1.2 Tinjauan Pustaka