dalam kehidupan masyarakat Tionghoa di lokasi tersebut, karena sebagian besar rumah yang diamati oleh Nanik ternyata menerapkan aturan Feng Shui dalam pengorganisasian ruangan
rumahnya karena dipercaya mendatangkan kemakmuran.
2.2 Konsep
Konsep dapat diartikan sebagai gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada diluar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Sesuai
dengan judul, analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:58.
2.2.1 Bentuk
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999 : 135 “Bentuk adalah bangun, rupa, wujud, sistem, susunan kalimat atau acuan”. Bentuk yang dimaksud dalam Feng shui
adalah aturan-aturan yang digunakan, baik secara umum maupun lebih spesifik dalam Feng Shui. Dalam penerapan bentuknya, Feng Shui memiliki beragam aturan yang berbeda sesuai
dengan bagian-bagian dari bangunan tersebut, seperti kamar, ruang tamu, dapur, tangga, dll.
2.2.2 Fungsi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Budiono dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2009:163 “Fungsi adalah manfaat, guna, faedah.” Setiap benda, pekerjaan, kesenian dalam kebudayaan memiliki fungsi
masing-masing menurut kegunaannya. Menurut pendapat Soedarsono : “Fungsi adalah sarana ritual upacara, pengungkapan kegembiraan, pergaulan, sarana pertunjukkan yang timbul dari
perasaan untuk memberikan hiburan, dan sarana pendidikan dalam bentuk pelestarian budaya atau kepuasaan batin manusia. Demikian hal dengan Feng Shui yang memiliki fungsi dalm
kehidupan masyarakat yang menggunakannya. Feng Shui berfungsi untuk menyeimbangkan dan menyelaraskan kehidupan masyarakat. Setiap aturan-aturan dari Feng Shui memiliki
fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
2.2.3 Makna
Menurut Boediono dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2009 : 348, “Makna adalah arti atau maksud yang penting di dalamnya”. Nursyrid S 2002 : 109 mengemukakan :
“Ada 6 pola makna esensial yang melekat dalam kehidupan masyarakat dan budaya manusia, yaitu : simbol, empirik, estetika, sinoetik perasaan yang halus, etik dan sinoptik
hubungan agama dan filsafat. Makna Simbolik meliputi bahasa, matematika, termasuk juga isyarat-isyarat, upacara-upacara, tanda-tanda kebesaran dan sebagainya. Makna Empirik
mengembangkan kemampuan teoritis, generalisasi berdasarkan fakta-fakta dan kenyataan yang biasa diamati. Makna Estetik meliputi seni musik, tari, sastra, dan lain-lain, berkenaan
dengan keindahan dan kehalusan serta keunikan berdasarkan persepsi subyektif berjiwa seni. Makna Sinoetik berkenaan dengan perasaan, kesan, penghayatan dan kesadaran yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mendalam. Makna Etik berkenaan dengan aspek-aspek moral, akhlak, perilaku yang luhur, dan tanggung jawab. Makna Sinoptik berkenaan dengan pengertian-pengertian yang terpadu
dan mendalam seperti agama, filsafat, pengetahuan alam yang menuntut nalar masa lampau dan hal-hal yang bernuansa spiritual.
Feng Shui memiliki makna yang terkait dengan fungsi dan penggunaan Feng Shui. Makna ini timbul ketika Feng Shui diterapkan dalam kehidupan dan dapat memberikan