Demikian juga lokasi rumah di jalan atau sungai yang meliuk merupakan pilihan yang baik untuk Feng Shui. Sebab gerakan meliuk akan memperlambat aliran sungai atau
kendaraan yang lalu lalang. Dengan demikian, Qi dapat berhimpun dan tidak mudah buyar oleh gerakan yang keras. Akan tetapi, baik tidaknya lokasi bangunan di dekat jalan atau
sungai yang meliuk, harus dilihat dari mana datang dan perginya air atau kendaraan. Air yang datang ke arah rumah nilainya baik, sebaliknya air yang menjauh pergi dinilai kurang baik
Dian, 2008.
Perumahan pada lokasi penelitian tidak memiliki air disekitar rumah baik air terjun, kolam ikan maupun aliran air yang mengalir ke arah rumah. Hal ini karena keterbatasan tanah
yang dimiliki oleh setiap perumahan. Perumahan dalam penelitian memiliki bentuk yang rata- rata tidak memiliki ruang untuk penataan taman, karena keterbatasan ukuran tanah yang
mereka miliki. Pada kasus ini, perumahan pada lokasi penelitian tidak memenuhi standar Feng Shui untuk masalah pengaliran air sebagai nilai tambah Feng Shui. Kasus Feng Shui
seperti ini bukan merupakan kasus yang berat dan tidak memerlukan pembenaahan, karena air dalam kasus ini hanya merupakan nilai tambah, jika tidak ada tidak merupakan suatu masalah,
dan jika ada akan memberi value yang lebih baik.
5.1.3 Rumah Berada pada Posisi Tusuk Sate
Rumah di ujung pertigaan jalan dan bertatapan langsung dengan jalan dikatakan berada di posisi ujung jalan “T” atau sebutan populernya “Tusuk Sate”. Letak rumah ini
dinilai jelek dalam Feng Shui sebab sering mendatangkan kendala. Banyak orang mengatakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bahwa rumah “tusuk sate” sangat angker sebab sering dijadikan jalan tembus bagi makhluk halus. Akibatnya, penghuni sering sakit aneh yang berat dan harus mengeluarkan banyak
biaya untuk pengobatan sehingga mengorbankan seluruh tabungan.
Menurut logika, faktor setan dan roh halus dapat diartikan sebagai debu dan kuman penyakit yang dibawa oleh angin, yang bergerak lurus dan langsung masuk ke rumah yang
berada di ujung jalan. Hal ini menyebabkan rumah di posisi ”Tusuk Sate” memang beresiko tinggi dimasuki debu dan kuman penyakit, bahkan tertabrak mobil yang ngebut.
Gambar 5.1.3 Posisi Rumah Tusuk Sate
Sumber: Solusi Feng Shui
Ada beberapa cara dan siasat untuk pembenahan rumah “tusuk sate”, di antaranya:
1. Pintu rumah dibuka menhadap ke arah samping sehingga angin dan debu tidak langsung masuk ke rumah.
2. Membuat dinding penghalang yang solid untuk benteng perlindungan, untuk menghindari msuknya mobilmotor secara tiba-tiba ke dalam rumah rumah “tusuk
sate” paling sering ditabrak mobil.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Membuat sebuah kolam dengan bentuk cembung ke luar. Kolam dimaksudkan sebagai filter atau penyaring udara kotor.
4. Memasang cermin di depan pintu yang digunakan ssebagai reflektor agar kendaraan yang lewat waspada dan hati-hati. Cermin mempunyai daya pantul yang baik dan
dipercaya dapat mengusir hawa jahatSha Qi. Oleh sebab itu, banyak orang yang tinggal di rumah “tusuk sate” memasang cermin cembung sebagai penangkal Dian,
2008.
Gambar 5.1.3 Pembenahan pada rumah tusuk sate
Sumber: Solusi Feng Shui
Perumahan pada lokasi penelitian ini ditemukan satu rumah yang berada pada posisi tusuk sate, yaitu rumah Pak Huang Da Tong, dimana rumah tersebut mengalami seperempat tusuk
sate dari jalanan digolongkan dalam tusuk sate sebagian. Pak Huang Da Tong telah berkonsultasi dengan ahli Feng Shui dan mendapatkan solusi dari permasalahan posisi rumah
pada tusuk sate. Menurut konsultan Feng Shui rumah Pak Huang Ta Tung dapat menyebabkan rejeki yang dihasilkan dari rumah tersebut akan pindah ke seberang rumah Pak
Huang Ta Tung. Konsultan Feng Shui menganjurkan agar Pak Huang Ta Tung menutup
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
setengah pintu rumah yang berada pada posisi tusuk sate. Pintu rumah ini dibuka ketika hendak melakukan pekerjaan yang mengharuskan pintu terbuka, seperti keluar masuk rumah
dan mengeluarkan kendaraan.
5.1.4 Rumah di Sudut atau