melakukan pencatatan yang berhubungan dengan data yang mendukung analisis penulis; melakukan pengaturan data setelah mendapatkan data dari berbagai sumber data; menelaah
data yang sudah didapat, mengklasifikasian data-data tersebut dan penganalisisan data, serta yang terakhir adalah menyimpulkan data. Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan
data yang relevan dengan penggarapan masalah dan untuk mengetahui sejauh mana data yang sudah diperoleh dari peneliti terdahulu.
Teknik pengamatan lapangan field research dalam penelitian ini dimulai dengan wawancara. Sebelum wawancara dilakukan maka disusun pertanyaan yang berhubungan
dengan topik penelitian. Pertanyaan ini yang nantinya akan diajukan kepada para narasumber.
3.3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penlitian berada di Kota Medan, tepatnya Jl. Bandar Baru Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Medan Timur. Lokasi penelitian ini dihuni oleh masyarakat Tionghoa yang
sebagian besar memiliki mata pencaharian dibidang perdagangan. Alasan pemilihan lokasi adalah karena banyaknya masyarakat Tionghoa yang bermukim disana dan mengerti dengan
Hong Shui Feng Shui. Penduduk di daerah ini juga mayoritas bersuku Tionghoa yang pada umumnya juga mengerti tentang Feng Shui.
3.3.2 Obervasi
Observasi berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan indera penglihatan yang juga berarti tidak melakukan pertanyaan-pertanyaan Soehartono,
1995:69. Dalam pengumpulannya pengamatan dilakukan secara langsung terhadap subyek
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang akan diteliti. Selama penelitian dilakukan tiga kali observasi ke tempat pemukiman masyarakat Tionghoa yang menggunakan Feng Shui.
3.3.3 Wawancara
Salah satu teknik pengumpulan data adalah wawancara. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan bertanya secara langsung kepada narasumber. Sebagai
langkah awal penulis berpedoman pada pendapat Koentjaraningrat 1981:13 yang mengatakan, ”...kegiatan wawancara secara umum dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
persiapan wawancara, teknik bertanya dan pencatat data hasil wawancara.”
Berdasarkan pendapat Koentjaraningrat tersebut, maka penulis juga mengacu pada pendapat Soehartono 1995:67 yang mengatakan,”...wawancara adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan langsung oleh si pewawancara, jawaban responden akan dicatat atau direkam dengan alat perekam tape recorder”.
Koentjaraningrat 1981:139 juga mengemukakan bahwa wawancara terdiri dari beberapa bagian yaitu,
”...wawancara terfokus, bebas dan sambil lalu. Wawancara terfokus diskusi berpusat pada pokok permasalahan. Dalam wawancara bebas diskusi langsung dari suatu masalah ke
masalah lain tetapi tetap menyangkut pokok permasalahan. Wawancara sambil lalu adalah diskusi langsung yang dilakukan untuk menambahmelengkapi data yang sudah terkumpul.”
Sesuai dengan pendapat Koentjaraningrat dan Soeharto mengenai hal kegiatan wawancara, maka sebelum wawancara dilakukan penulis mempersiapkan hal-hal yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
berhubungan dengan kegiatan wawancara demi kelancaran, yaitu alat tulis dan daftar pertanyaan.
3.3.4 Dokumentasi