Buku ini dikembangkan menjadi dasar-dasar Feng Shui dan dikenal sebagai Feng Shui aliran bntuk yang mengacu pada penentuan letak Naga Hijau dan Macan Putih sebagai
faktor penentu kedudukan Nafas Kosmis QiEnergi Pembawa Keberuntungan. Wang Zhi seorang ahli perbintangan yang hidup di zaman Dinasti Sung 960 M, memperkenalkan Feng
Shui aliran kompas yang berpengaruh pada planet terhadap kualitas baik buruknya suatu tempatlahanbangunan. Pada akhir abad ke 19 dengan awal abad ke 20 kedua aliran yang
tadinya berjalan sendiri-sendiri ini, digabungkan menjadi prinsip perhitungan Feng Shui yang saling mengisi dan berkaitan.
Gambar 4.2 Luo Ban yang biasa dipakai pakar Feng Shui Aliran Kompas
Sumber: www.google.id
4.3 Elemen-elemen
Feng Shui
Lima unsur Wu Xing masing-masing merupakan elemen pokok dalam Feng Shui yakni kayu, api, tanah, logam dan air. Kelimanya merupakan elemen yang mutlak diatas bumi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
setiap elemen
saling berpengaruh
dalam siklus
produktifmenguntungkan dan
destruktifmenghancurkan.
Gambar 4.3 Simbol Unsur Kayu, Api, Tanah, Logam dan Air kiri ke kanan
Sumber : www.google.id
Siklus produktif berjalan dengan urutan api, tanah, logam, air, kayu kembali ke api, dst. Secara teoritis dapat diartikan api menghasilkan tanah hasil proses pembakaran, tanah
melahirkan logam lokasi barang tambanglogam-logam yang berada di perut bumi, logam mengandung air tetesan air yang muncul pada logam, air menumbuhkan kayu unsur hara,
kayu menyalakan api kayu sebagai mediator, dan seterusnya kembli ke awal. Sementara siklus destruktif berlangsung dalam urutan kayu, tanah, air, api, logam, dan seterusnya
kembali ke awal. Artinya kayu merusak tanah akar kayu merusakmenghancurkan batu, tanah menyerap air, air memadamkan api, api mencairkan logam dan logam memotong kayu
gergajikapak.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.3 Siklus Hubungan Antar Unsur
Sumber: www.google.id
4.4 Aspek Pengamatan dalam
Feng Shui
Menurut Wicaksono 2004, aspek pengamatan dalam Feng Shui terdiri dari:
1. Letak
Kestrategisan suatu lokasi merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tapak suatu bangunan. Di dalam Feng Shui, letak suatu
bangunan dapat mempengaruhi kehidupan penghuninya. Faktor letak ini seringkali juga dikaitkan dengan arah mata angin. Salah satu aliran Feng Shui meninjau atau menilai
kebaikan dan keburukan tentang posisi suatu bangunan. Ada beberapa bangunan yang tidak baik keberadaannya apabila bangunan tersebut terletak di depan suatu rumah tinggal, atau bila
rumah tinggal didirikan di bekas kavling tanah bangunan-bangunan seperti rumah ibadah, kantor polisi, rumah duka, penjara, rumah jagal, dan bangunan bekas terbakar. Bangunan-
bangunan tersebut dinilai akan menghisap Qi positif dari penghuni rumah yang ada di depannya yang menyebabkan menurunnya gairah hidup. Namun, sebenarnya hal ini pun dapat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dijelaskan secara logis dalam ilmu arsitektur. Bangunan yang dapat menimbulkan damapak negatif ini lebih pada tinjauan psikologis karena aktivitas yang ada di dalam bangunan
tersebut. 1.
Lokasi Tiga karakteristik yang paling penting dalam hunian adalah: “lokasi, lokasi dan
lokasi” Kau dan Sirmans, 1985: 22-23. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa lokasi merupakan karakteristik yang paling penting dalam hunian.
Memilih lokasi yang tepat, baik untuk residensial maupun komersial sangatlah penting. Seorang pemilik rumah dengan memilih lokasi yang tepat, mengharapkan terjadinya
kenaikan nilai. Pemilihan lokasi yang tidak tepat dapat mengarah pada penurunan nilai dan potensi untuk dijual kembali.
Pengertian lokasi menurut Dasso dan Ring 1992 adalah “Location is the result of fixity and concerns relationship to a property”. Bila diterjemahkan: “lokasi adalah suatu
ketetapan dan menyangkut hubungan dengan suatu properti”. Faktor lokasi yang berkaitan dengan sebuah properti antara lain:
a. Convenience or accessibility, yaitu kemudahan mencapai suatu lokasi dari lokasi tertentu dihitung berdasar biaya dan waktu.
b. Environment or exposure, yaitu kondisi lingkungan sekeliling yang melingkupi suatu daerah seperti pemandangan alam, udara bersih, dan jarak dengan fasilitas.
c. Protection from externalities, yaitu perlindungan dari aspek negatif yang berasala dari luar lokasi.
2. Bentuk dan Skala Ukuran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Bentuk Bentuk dan ukuran merupakan asosiasi yang sangat erat. Bentuk menunjukkan konfigurasi
umum suatu objek sebagaimana terekam pada citra penginderaan jauh. Bentuk mempunyai dua makna yakni:
1. Bentuk luar atau umum Empat macam tipe lahan rumah dengan bentuk oktagonal, persegi, persegi panjang, dan
segitiga. 2. Bentuk rinci atau susunan bentuk yang lebih rinci dan spesifik
b. Skala ukuran Sedangkan ukuran merupakan bagian informasi kontkstual selain bentuk dan letak. Menurut
Sutanto 1986, ukuran merupakan atribut objek yang berupa jarak, luas, tinggi, lereng dan volume.
4.5 Arti dan Pengaruh Warna Dalam