Peraturan Perundang-Undangan : Persyaratan Kepemilikan Saham

B. Peraturan Perundang-Undangan :

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M-05 HT.01.01 Tahun 2002 Tentang Pemberlakuan Sistem Administrasi Badan Huum di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman Dan Hak Asas Manusia Republik Indonesia. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. Nomor M.01.HT.01.10 Th. 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Dan Pengesahan Akta Pendirian Persetujuan, Penyampaian Laporan, Dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas.

A. Internet

http:pihilawyers.comblog?p=3020 http:209.85.175.132search?q=cache:gg0WMAq7_x0J:maheka.compubUU2520 PT2520- . Universitas Sumatera Utara

BAB III HAK DAN KEWAJIBAN KEPEMILIKAN SAHAM DARI MASING-MASING

PEMEGANG SAHAM

A. Persyaratan Kepemilikan Saham

Pada prinsipnya setiap individu subjek hukum pribadi yang memiliki kecakapan untuk bertindak dalam hukum, dan atau badan hukum mandiri yang tidak dikecualikan berdasarkan pada Peraturan Perundang-Undangan tertentu dapat menjadi pemegang saham perseroan. Dalam hal-hal tertentu, misalnya dalam kerangka undang-undang penanaman modal, pihak-pihak, baik individu asing maupun badan hukum asing dibatasi kepemilikan sahamya dalam Perseroan. Bahkan dalam ketentuan Undang-Undang Perbankan misalnya, untuk menjadi pemegang saham Perseroan yang bergerak dalam bidang usaha perbankan, yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan dan lulus uji kelayakan fit and proper test terlebih dahulu sebelum seseorang dapat menjadi pemegang saham Perseroan yang bergerak dalam bidang perbankan tersebut. 59 Pada umunya syarat-syarat menjadi pemegang saham Perseroan diatur dalam Anggaran Dasarnya, dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. 60 59 Gunawan Widjaya, Op.Cit, hal. 37 60 lihat Pasal 48 ayat 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 42 Universitas Sumatera Utara Jika persyaratan kepemilikan saham telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini danatau Anggaran Dasar. 61 Sebagai suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan perjanjian, maka setelah perseroan memiliki status sebagai badan hukum pun, pemegang saham Perseroan Terbatas tetap dibatasi hingga sekurang-kurangnya dua orang atau badan hukum. Dalam hal pemegang saham menjadi kurang dari 2 dua orang, dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain. Jika jangka waktu tersebut telah dilampaui, pemegang saham tetap kurang dari 2 dua orang, pemegang saham bertanggng jawab secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan-Perseroan tersebut. 62 Ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2 dua orang atau lebih tidak berlaku bagi : a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara 61 lihat Pasal 48 ayat 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 62 lihat Pasal 7 ayat 5 dan 6 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Universitas Sumatera Utara b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-undang tentang Pasar Modal. 63

B. Hak Dan Kewajiban Dari Masing-Masing Pemilik Saham