BAB III TEORI DASAR SENTRAL TELEPON DIGITAL
3.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Sentral Telepon Digital
Telepon pertama kali diperkenalkan lebih dari satu abad yang lalu yaitu pada tahun 1876. Pada awalnya telepon hanya menyalurkan voice saja. Bentuk
elektrik dari sinyal suara adalah berupa gelombang analog [2]. EWSD Electronic Wahler Sistem Digital adalah sentral telepon digital
pertama yang dikembangkan di Indonesia yang diperkenalkan tahun 1984. NEAX dan 5 ESS diperkenalkan tahun 1994. Sentral telepon digital 5ESS merupakan
salah satu sentral sistem digital yang digunakan di Indonesia, sentral ini pertama kali dioperasikan tahun 1982 di Amerika Serikat dan pada tahun 1985 mulai
digunakan di luar Amerika Serikat. Sampai saat ini sudah lebih dari 30 juta pelanggan yang menggunakan sentral 5ESS ini di lebih dari 13 negara di dunia.
Sentral 5ESS merupakan sistem switching digital yang universal dan prosesnya bersifat terdistribusi modular.
Telinga manusia dapat mendengar pada rentang frekuensi 20-20000 Hz, frekuensi suara yang dapat dibawa saluran telepon terbatas pada 300-3400 Hz.
Pada waktu itu, masing-masing pembicaraan dibawa melalui kabel yang terpisah yang menjadikannya sangat mahal. Redaman akibat jarak yang jauh juga
menyebabkan buruknya kualitas sinyal suara. Regenerasi sinyal analog secara sempurna sangat sulit dilakukan. Atas dasar inilah kemudian para ahli meneliti
dan menemukan bahwa jika sinyal analog dikodekan menjadi deretan nol dan satu regenerasi menjadi mudah dilakukan. Transmisi secara digital ini diterapkan pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
telepon pada awal tahun 1960. Suatu teknik yang disebut PCM digunakan untuk menggabungkan multiplex beberapa sumber suara digital yang terpisah ke dalam
satu saluran digital. Namun masih ada satu masalah lagi yaitu hanya sinyal analog yang dapat di-switch. Pada tandem exchange, sinyal digital yang masuk harus
dikonversi terlebih dahulu menjadi sinyal analog, lalu sinyal analog di-switch. Sinyal analog kemudian dikonversi kembali menjadi sinyal digital sebelum
ditransmisikan kembali ke trunk lain. Proses ini sangat tidak efisien. Baru pada tahun 1970, digunakan teknik switching baru yang disebut Time-Division
Switching. Dengan teknik ini, konversi sinyal digital ke analog pada tandem exchange tidak perlu dilakukan [2].
3.2 Faktor-Faktor Pendukung Sentral Telepon Digital