Time Division Multiplexing TDM Space Switching SS T-S-T Switching

1. Sampling: sinyal analog di-sample pada frekuensi tertentu. Sinyal yang akan

di-sample sebanyak 12 kali. Hasilnya adalah sinyal PAM Pulse Amplitude Modulation. 2. Coding: sinyal PAM kemudian dikodekan menggunakan compander yang memiliki fungsi compressor expander. Ada dua jenis compander yang digunakan yaitu: a μ-Law Compander yang digunakan di Amerika Utara, Taiwan, Korea, dan beberapa negara lainnya. b A-Law Compander yang digunakan oleh negara-negara selain yang telah disebutkan di atas .

3. Multiplexing: Setelah sinyal input suara telah di-sample, dikuantisasi, di-

encode ke dalam bentuk digital PCM, sinyal tersebut harus ditransmisikan ke tujuannya. 4. Decoding: di sisi penerima, proses yang dilakukan adalah kebalikannya [2].

3.2.3 Time Division Multiplexing TDM

Teknik PCM akan menghasilkan 8 bit sinyal untuk satu sampel. Kesatuan dari 8 bit sinyal ini dinamakan timeslot. Seperti telah disebutkan sebelumnya, langkah ketiga pada transmisi digital adalah multiplexing. Yang di-multiplex adalah timeslot dari banyak circuit kanal. Multiplexer dapat dianggap sebagai rotor yang menghubungkan kanal satu, dua, tiga, dan seterusnya, lalu kembali lagi ke kanal satu untuk dideteksi, maka jarak yang dapat ditempuh juga kapasitas transmisinya, ikut membesar [2]. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.2.4 Time Switching TS

Time switching ini pada sentral 5ESS dilakukan oleh Time Slot Interchanger TSI yang mampu menampung 512 timeslot. Namun untuk penjelasan berikut ini diasumsikan TSI hanya mampu menghubungkan 4 timeslot. Proses switching-nya adalah sebagai berikut: 1. Input diterima di data ram secara berurutan. 2. Timeslot 1 dimasukkan ke dalam lokasi memori 1 data ram, timeslot 2 dimasukkan ke dalam lokasi memori 2 data ram, dan seterusnya.

3. Lokasi memory di control ram, memiliki data yang sama dengan data ram.

Output juga memiliki urutan yang sama dengan Control ram. 4. D ata RAM dibaca menurut urutan pada control RAM. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan.

5. Hasilnya input timeslot 1 menjadi output timeslot 3.

3.2.5 Space Switching SS

Time switching hanya dapat menghubungkan panggilan antar pelanggan yang terhubung ke TSI yang sama. Administration Module AM yang bertanggung jawab dalam menentukan jalur di dalam TMS. Gambar Space Switching seperti yang terlihat pada Gambar 3.3. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 3.3 Gambar Space Switching Aliran data data stream dari masing-masing TSI dihubungkan ke TMS Time-Multiplexed Switch yang kemudian dihubungkan ke TSI lainnya. Switch seperti ini disebut space switch S-Switch. TSI bersifat sinkron dalam artian semuanya sampai pada waktu yang bersamaan di TMS. Timeslot 3 tiba pada waktu yang bersamaan untuk semua aliran data. TMS kemudian menghubungkan timeslot 3 dari semua TSI ke tujuannya masing-masing.

3.2.6 T-S-T Switching

Dari penjelasan di bawah ini dapat diasumsikan bahwa switching digital dapat dilakukan dengan menggunakan dua jenis switching yaitu : a Time switching yang mengubah urutan timeslot. b Space switching yang menghubungkan timeslot yang sama dari dua TSI yang berbeda. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sentral Telepon Digital Trainer Modul B4622-B menggunakan kedua jenis switching ini dengan prinsip T-S-T Time-Space Time.[2]

3.3 Pengertian Sentral Telepon Digital

Sentral telepon digital merupakan suatu tempat pemrosesan data informasi untuk disalurkan dari penelepon subscriber kepada subscriber lain yang dituju, dan dengan dilengkapi fitur-fitur yang telah disediakan oleh sentral itu sendiri, atau biasa disebut suatu otak dari sistem telekomunikasi. Secara luas, sentral telepon digital itu sendiri di artikan sejenis sentral yang dalam menghubungkan percakapan dua orang pelanggan atau lebih melakukan proses pengubahan sinyal analog dari pesawat telepon pelanggan analog, atau sinyal digital dari pesawat telepon digital kemudian di proses dengan kode digital 8 bit PCM pada jalur percakapan, dan bagian terima diubah lagi ke sinyal analog supaya dapat didengar oleh penerima dengan pesawat analog.

3.4 Fungsi Sentral Telepon Digital

Sentral digital memiliki beberapa fungsi diantaranya yaitu : a. Menganalisa permintaan pembicaraan b. Menghubungkan pemanggil dan yang dipanggil melalui saklar kanal bicara. c. Melepas semua rangkaian dan fasilitas saat pembicaraan selesai. Dari fungsi sentral digital diatas yang disebut sebagai fungsi dasar peralatan sentral yakni fungsi yang berkaitan dengan penyambungan pembicaraan, sedangkan untuk hubungan antara fungsi dasar dan operasi pensinyalan exchange ditunjukkan pada Tabel 3.1. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA