a. Presiden
Presiden merupakan tokoh utama atau sentral, sekaligus protagonis dalam drama Loker ini. Tokoh Presiden memegang peran pimpinan dalam naskah ini, dan menjadi pusat sorotan
dalam cerita atau kisahan. Intensitas kemunculan tokoh Presiden dalam peristiwa-peristiwa yang membangun cerita sangat dominan.
Presiden adalah lelaki separuh baya, ia merupakan suami dari Ibu Negara. Tokoh Presiden merupakan Kepala Negara Krutak-Krutuk yang kerjanya suka bermain game on line di
laptopnya. Hal ini tergambar pada kutipan berikut ini.
“PRESIDEN : Mati kau… Mati kau… Sikit lagi…tembak
Terus…tembak…ya…ya…yaaa…Kecewa Lontonglah awak yang mati. Game over pulak…” halaman 123.
Selain itu, dia memiliki sifat pemarah dan semena-mena, serta tidak suka dipermainkan oleh bawahannya. Sifat pemarah itulah yang membuat tokoh Presiden sering lepas kendali, yaitu
jika merasa dilecehkan maka Presiden langsung marah dengan perkataan yang tidak seharusnya diucapkan oleh seorang kepala negara dan tidak perduli siapa yang benar dan salah. Sifat
pemarah Presiden dapat dilihat pada kutipan berikut.
“SEKURITI : Lapor Mister Presiden Rapat Tahunan Negara Krutak-
Krutuk, 5 menit lagi akan dilaksanakan Laporan selesai ” “PRESIDEN
: Terkejut dan marah Hei Borjong Lancang kuning kali kau. Kalau mau masuk kau telepon dulu Ibu Sekretaris dan kalau
ngomong tak usah pake toa. Kau pikir kami pekak.”halaman 123.
Kelemahan Presiden terletak pada istrinya, yaitu Ibu Negara. Jika sikap tegas dan semena-menanya berlaku terhadap bawahannya, namun jika berhadapan dengan Ibu Negara, ia
Universitas Sumatera Utara
menjadi penurut dan tidak berdaya. Presiden dapat digolongkan ke dalam ISTI Ikatan Suami Takut Istri. Perubahan perwatakannya ini dapat dilihat pada kutipan berikut ini.
“IBU NEGARA : Diam…. Diam Semua terkejut, tak seorang pun berani
bicara Hei Kalian pikir istana ini kebun binatang. Sudah jam berapa ini, pulang ”
“PRESIDEN : Mama…tenang Ma. Kita sedang rapat tahunan Ma, penting”
“IBU NEGARA : Apa kau bilang, rapat, penting? Rapat harian, rapat mingguan,
rapat bulanan, tiap hari rapat. Bubar Aku bilang bubar ” “PRESIDEN
: Mama Mereka menteri dan pejabat Negara, Ma. Masak di usir. Please dong Ma.”halaman 131.
b. Sekretaris